Mischievous Kiss (Naughty Kis...

By spartacecouple_1448

31.7K 2K 61

[PRIVATE ACAK] YUK FOLLOW šŸ‘ø Song Ji Hyo : "aku akan selalu mencintaimu namun jika kau menyuruhku untuk per... More

Pengenalan Tokoh
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
šŸ˜¹šŸ˜¹
šŸÆšŸÆ
24
25
26
27
28
30
31
32
33
34
35
36
37
38
PERNIKAHAN
39
40
41
END
SPESIAL 1
SPESIAL 2
SPESIAL 3
SPESIAL 4
SPESIAL 5
SPESIAL 6
END

29

482 38 0
By spartacecouple_1448

Halo..
Buat kalian yang hobi baca tapi lompat lompat aku jamin kalian bakalan gak dapet feeling yang pas waktu baca setiap partnya. Soalnya setiap partnya itu berhubungan satu sama lain. Jadi di harapin semoga tetap menikmati cerita ini ya  dan jangan bosen untuk baca kelanjutannya.....

___

BUDAYAKAN VOTE SEBELUM ATAU SETELAH MEMBACA YA

_____

"Ji Hyo-a apa yang sedang kamu buat?" tanya eomma menghampiri Ji Hyo
"Ini eomma" tunjuk Ji Hyo
"Coklat, kamu membuat untuk siapa? Jong Kook ya hayo" ledek eomma
"Ne"
"Aigoo, akhirnya nyawamu kembali Ji Hyo-a padahal eomma suda sangat khawatir akhir-akhir ini kamu begitu tampak tak bernyawa, lemah, dan lesu"
"Miane"
"Untuk apa mengatakan maaf, aku tahu kamu bersikap seperti itu karena Jong Kook. Ji Hyo-a fighting ne, semangat" ucap eomma mengepalkan tangannya keudara
"Ne" jawab Ji Hyo tersenyum. Eomma pun pergi meninggalkan Ji Hyo yang masih fokus membuat coklat

Setelah coklatnya siap Ji Hyo pun bersiap-siap untuk pergi ke restoran tempat kerja Jong Kook.

Cuaca saat ini benar-benar buruk. Hujan sangat lebat. Ji Hyo pergi menggunakan taksi.
"Hari ini deras sekali. Aku lupa bawa payung lagi" ungkap Ji Hyo melihat sekeliling dari kaca taksi
Tiba-tiba saja taksi nya berhenti.
"Ahjussi, ada apa ini kok berhenti?"
"Apa yang harus dilakukan? Mobil ini sepertinya rusak"
"Heh?"
"Tunggu sebentar aku akan menghubungi taksi lain untuk menjemputmu"
"Ani, ani tidak perlu ahjussi, ini argonya dan aku akan berjalan saja ini sudah dekat"
"Ne, kalau begitu. Maaf ya"
"Gwenchana ahjussi"

Ji Hyo menerobos hujan, ia sekarang basah kuyup dan coklat yang ia bawa untungnya selamat, Ji Hyo menaruhnya di dalam kantong plastic. Ji Hyo pucat, dia memang sedang tidak enak badan sebelumnya. Kini penampilannya sangat berantakan dan sepeprti orang yang ingin pingsan.

Baru sampai di depan pintu restoran, semua mata tertuju pada penampilan Ji Hyo yang pucat itu.
"Waegerae? Kamu hujan hujan agar bisa sampai sini. Kamu memang mengagumkan. Sampai seperti ini untuk bertemu dengan Jong Kook" tanya He Ra membantu Ji Hyo duduk.
"Aku baik-baik saja" ucap Ji Hyo
"Tapi sepertinya kamu salah memilih hari ini, karena hari ini kami akan mengajar bersama"
"Terserah"
"Bagaimana cara aku memberikan ini. He Ra ada disini" pikir ji hyo
"Ini minumlah" suruh He Ra memberi segelas kopi panas

Ji Hyo langsung mengambilnya. Ji Hyo sudah menggigil saat ini. Jong Kook yang diberitahu oleh He Ra kalau Ji Hyo datang dengan tubuh basah kuyup langsung mencari Ji Hyo. ia akhirnya menemukan Ji Hyo. Jong Kook kaget melihat Ji Hyo yang menggigil kedinginan seperti itu.

"Agh" Ji Hyo kesakitan memegang perutnya
"Ini pakailah" Jong Kook memberi Ji Hyo handuk untuk mengusap rambut dan tubuh Ji Hyo yang basah.
Ji Hyo mengambilnya langsung menaruh di atas kepalanya.
"Ada apa dengan wajahmu itu? Kenapa pucat sekali?"
"Aku baik-baik saja"
"Baik-baik saja macam apa ini? Menggigil seperti itu. Sudah lah kamu lebih baik pulang saja. wajahmu sungguh membuatku takut"
"Wae?"
"Wajahmu sangat pucat Ji Hyo-a"
"Aku baik-baik saja" karena kesal Jong Kook meninggalkan Ji Hyo lalu melanjutkan pekerjaannya.

Ji Hyo ingin ke kamar mandi, ia mencoba untuk bangun sedari tadi ia menahan sakit diperutnya, sepertinya magnya kambuh, karena selama sebulan ini ia selalu makan tidak teratur.
Ji Hyo terhuyung berkali-kali tepat pada langkah ke 4 Ji Hyo terjatuh pingsan.
"Bruk" melihat itu Jong Kook langsung berlari menghampiri Ji Hyo, beberapa orang berkumpul di sekeliling Ji Hyo.
"Ji Hyo-a, Ji Hyo-a, Song Ji Hyo, yak sadarlah" panggil Jong Kook sambil menepuk-nepuk pipi Ji Hyo.

Saat ini Ji Hyo ada di ruangan yang ada pemanasnya, ruangan ini milih pemilik restoran itu. Jong Kook membawanya kesana.
Perlahan Ji Hyo membuka matanya perlahan
"Gwencanayo?" tanya pemilik restoran, mau bagaimana pun Ji Hyo adalah pelanggannya.
"Ah, maafkan aku karena merepotkan" ujar Ji Hyo masih lemah. Jong Kook yang duduk di sebelah Ji Hyo menghela nafas lega.
"Apa kamu baik-baik saja?" apa harus aku panggil ambulans? Jong Kook-ssi tadi yang Memberimu pertolongan pertama, karena kamu seperti kehilangan nafasmu. "
"Ah, gwencanayo, aku sudah merasa lebih baik sekarang. Aku akan pulang sekarang. Terimakasih untuk pertolongannya" Ji Hyo mencoba bangun dari duduknya, namun Jong Kook mendorongnya duduk kembali
"Jong Kook-ssi apa kamu tahu dimana rumahnya?" tanya boss nya
"Ne"
"Baiklah, kamu hari ini tidak perlu bekerja sampai selesai, kamu antarlah gadis ini, aku takut dia pingsan lagi nanti"
"Ye"
"Ah, tidak usah, aku bisa pulang sendiri, aku baik-baik saja" Ji Hyo tidak mau merepotkan Jong Kook lagi
"Sudahlah, kamu diam saja" suruh Jong Kook
"Miane, karena merepotkan dan membuat kehebohan"
"Gwencana" ucap bos itu tersenyum

Di bawah Jong Kook bertemu dengan He Ra
"He Ra, sepertinya kamu harus pergi mengajar sendirian, aku akan mengantar Ji Hyo pulang"
"Ne Jong Kook-a, mau bagaimana lagi" ujar He Ra
"Ani Jong Kook-a aku bisa pulang sendiri sungguh" ucap Ji Hyo
"Dengan tubuh lemah seperti ini?" Ji Hyo tidak tahu bagaimana cara menolaknya.

Jong Kook dan Ji Hyo sedang menunggu taksi, tapi semua taksi penuh tidak ada yang berhenti. Jong Kook memegang payung memayungi tubuh Ji Hyo. Jong Kook mengarahkan payungnya pada Ji Hyo sedangkan dirinya, pundak kirinya basah karena kehujanan. Ji Hyo berkali-kali menggosok kedua tangannya agar tetap hangat.
"Tidak banyak mobil disini. Dari tadi taksi semua nya ada orang" ujar Jong Kook. sudah sekitar setengah jam mereka bediri di pinggir jalan itu. Ji Hyo melihat bahu Jong Kook kehujanan langsung menarik tubuh Jong Kook mendekat
"Mendekatlah kamu kehujanan"
"Jangan pedulikanku, saat ini saja kamu juga kebasahan" Jong Kook merangkul pundak Ji Hyo mendekat. Ji Hyo tersenyum dalam hati.
"Jong Kook-a, aku bisa berjalan ke stasiun sendirian, kamu pergilah mengajar, bersama He Ra"
"Butuh waktu 30 menit untuk berjalan kaki kestasiun, kamu akan pingsan lagi dan di cuaca hujan deras seperti ini bisa saja kereta berhenti operasi seperti waktu itu. Apartemen ku dekat dari sini hanya butuh waktu 10 menit untuk kesana. Kamu ikut saja ke apartemenku dulu, nanti kita coba hubungi orang rumah untuk menjemputmu"
"Heh?, ah ne"  Jong Kook menuntun Ji Hyo menuju apartemen.

"Akhirnya aku tahu dimana Jong Kook tinggal hehe" tawa Ji Hyo dalam hati

"Trek" pintu dibuka. Jong Kook menghidupkan semua lampu, mau bagaimana pun Ji Hyo takut di apartemen Jong Kook. Ji Hyo berdiri jauh dari Jong Kook
"Wah, ini bagus.ada dapur juga" puji Ji Hyo melihat kamarnya rapih
"Sampai kapan kamu mau berdiri di pintu itu, duduklah disitu"
"He Ra pernah datang kesini juga?" tanya Ji Hyo lalu duduk di kursi dapur
"Disini?. kamu yang pertama datang" Jong Kook membuatkan Ji Hyo susu panas
"Apa sudah mendingan?" tanya Jong Kook
"Ne"
"Lihatlah kamu memang pembawa masalah, bagimana bisa kamu makan tidak teratur dan banyak minum  minuman yang tidak sehat"
"Aku hanya minum kopi"
"Kamu tidak tahu kalau kamu akan sakit jika banyak minum kopi waktu perut kosong?"
"Molla"
"Pabo" Jong Kook duduk di kursi dekat Ji Hyo lalu menelpon eommanya.

"Eomma"
"Dia ada bersamaku"
"Ye?"
"Ah, aku bertemu dengannya. Dia datang ke restoran. Dia pingsan disana, tapi eomma tidak perlu khawatir dia sudah baik-baik saja."

"Aku tidak mau berdua diapartemen ini, aku tidak mau bermalam disini, aku ingin pulang. Semoga eomma jemput aku. sudah cukup aku tahu Jong Kook tinggal disini dengan nyaman" ujar Ji Hyo dalam hati

"Kami tidak bisa menemukan taksi, stasiun dari sini jauh"
"Eomma kemari lah jemput dia"
"Ye?"
"Eomma tidak berbohong kan?"
"Baiklah aku akan menelpon bengkel awas saja kalau eomma berbohong"
"Ah, dia tidur disini malam ini?"
"Heh?" Ji Hyo kaget, ia panic dia tidak mau berada di suasana seperti ini, walaupun ia suka dengan Jong Kook namun ia tidak mau jika situasinya hanya mereka berdua di apartemen ini.
"Eomma bercanda?"
"Eomma"
"Eomma"
Eomma mamutuskan panggilannya.

"Wae? Apa yang eomma bilang, dia bisa menjemputku kan?" tanya Ji Hyo panik
"Tidak,dia bilang mobilnya sedang di bengkel, dan appa sedang keluar kota dan appamu mobilnya sedang di pinjam salah satu karyawan"
"Jadi? Aku mau pulang, Jong Kook-a aku pinjam saja payungmu, aku pulang saja" Ji Hyo bangun dari duduknya
"Kamu mau mati dijalan? Sudah kamu menginap saja malam ini"
"Bagaimana bisa begitu"
"Ini mendesak Ji Hyo-a, aku juga tidak akan berlaku aneh-aneh. Atau jangan-jangan kamu yang akan berprilaku aneh"
"Anniyo, aku tidak seperti itu. Sejujurnya aku takut"
"Apa yang perlu kamu takutkan? Aku?"
"Suasananya"

Jong Kook mancari baju untuk Ji Hyo.
"Ini, salinlah"
"Aku baik-baik saja aku akan pakai bajuku saja"
"Pakai!" paksa Jong Kook penuh penekanan
Ji Hyo pun masuk ke dalam kamar mandi. Ia membasuh mukanya dan merapihkan rambutnya. Ji Hyo memakai piyama Jong Kook yang tentu saja kebesaran di tubuhnya. Setelah Ji Hyo keluar kamar mandi Jong Kook bergantian masuk. Lama Jong Kook di kamar mandi

"Apa yang harus aku lakukan, disini hanya ada 1 ranjang dan disini tidak ada sofa, aku tidur dimana" gumam Ji Hyo melihat sekeliling.

Ji Hyo menelan ludah karena melihat Jong Kook mengenakan kaos tanpa lengan memamerkan ototnya
"Kenapa kamu memakai baju seperti itu?" tanya Ji Hyo tidak nyaman
"Aku memang selalu berpakaian seperti ini jika tidur."
"Tapi aku merasa tidak nyaman"
"Wae?"
"Molla"

Jong Kook duduk di atas ranjang dan Ji Hyo duduk di kursi dapur. Cukup lama mereka sibuk dengan aktifitasnya masing-masing. Sampai akhirnya Jong Kook membuka suara.

"Ji Hyo-a , apa sangat dekat dengan oppa mu itu?"
"Dong Wook oppa?. Aku dekat dengannya sangat"
"Sejak kapan?"
"Sd mungkin. Molla aku lupa"
"Ah, pantas"
"Wae, kamu bertanya tentangnya?"
"Ani, hanya ingin tanya saja"

Mereka kembali fokus pada aktifitasnya masing-masing. Karena kelelahan Ji Hyo tertidur di kursi itu.
"Irrona, pindahlah ke kasur itu"
"Ani" Ji Hyo bangun dari tidurnya
"Pindahlah aku akan tidur di lantai"
"Ani-ani, biar aku saja yan tidur di lantai"
"Mana bisa"
"Tidak akan nyaman jika aku harus tidur di kasurmu. Berikan aku 1 bantal dan selimut, aku akan tidur di bawah"
"Terserah, ambil saja sendiri" Jong Kook lalu menidurkan tubuhnya.

Ji Hyo berhasil menemukan tumpukan selimut. Ia lalu membuat 2 selimut menjadi alas tidurnya dan mengambil 1 selimut lagi untuk dia pakai.

"Jong Kook-a aku pakai 3 selimut dan 1 bantal ya"
"Terserah"

Ji Hyo pun mencoba untuk tidur. Tapi karena benar-benar lelah Ji Hyo pun tertidur pulas di balik selimut. Sementara Jong Kook tidak nyaman melihat Ji Hyo tidur di lantai seperti itu. Ia merasa seperti orang yang sangat jahat pada Ji Hyo.

Sudah 2 jam Jong Kook trus memperhatikan wajah Ji Hyo yang tidur dengan tenang itu, sedari awal Ji Hyo tidak merubah posisi tidurnya sama sekali. Sekarang sudah tengah malam.

"Bagaimana bisa dia tidur di sembarang tempat seperti ini?"
"Sungguh benar-benar tukang tidur"

"Dingin" gumam Ji Hyo dalam tidurnya, ia mengeratkan selimut ketubuhnya
"Aku akan jadi pria jahat jika membiarkan orang sakit tidur dilantai" ujar Jong Kook

Jong Kook bangun dan menghampiri Ji Hyo. perlahan ia mencoba menggendong dan memindahkan Ji Hyo ke kasur. Jong Kook menyelimuti Ji Hyo, ia terkejut dengan suhu badan Ji Hyo yang panas.

"Aish, anak ini keras kepala sekali, lihatlah badannya panas lagi"

Dengan perlahan Jong Kook mengompres dahi Ji Hyo perlahan. Ia berkali-kali mengganti handuk kompresan. Jong Kook bahkan terus memperhatikan Ji Hyo yang sedang tidur di sebelahnya. Karena kelelahan, Jong Kook tertidur di ranjang yang sama dengan Ji Hyo. mereka tidur dengan tenang sampai matahari mulai terbit.

Sekarang sudah jam 9 pagi mereka berdua masih tertidur pulas.
"Hem" Jong Kook merasa lenganya ditindih sesuatu
"Ish" Ji Hyo kesal karena ada yang menarik selimutnya. 

Ji Hyo pun bangun dari tidurnya. Dia terkejut mengetahui ia tidur di pelukan Jong Kook dengan perlahan Ji Hyo bangun dan mengganti bajunya lagi dan pergi keluar apartemen diam-diam pulang. ia tidak mau berdebat dengan Jong Kook pagi-pagi seperti ini. Ji Hyo meninggalkan kotak coklatnya di rak selimut.
Jong Kook yang memang kelelahan menjaga Ji Hyo itu belum juga  bangun dari tidurnya walaupun ini sudah tengah hari.

"Tringgg tringg" suara handphonenya berdering. Jong Kook mengambil handphone dan mengangkatnya. Ternyata He Ra.
"Jong Kook-a kamu tidak kekampus?"
"Aku pergi nanti"
"Nanti? Kamu sudah melewatkan 2 kelas Jong Kook-a"
"Heh?" Jong Kook lalu melihat jam dan langsung ingat tentang Ji Hyo. dia mematikan panggilan He Ra

"Kemana gadis itu?" tanyanya karena tidak melihat keberadaan gadis itu, Jong Kook mengetuk kamar mandi namun tidak ada jawaban. Ia mencari sepatu Ji Hyo juga sudah tidak ada.
"Sepertinya dia sudah pulang? apa dia sudah baik-baik saja?. sudahlah aku lelah aku ingin tidur lagi" Jong Kook kembali tidur.

Sementara itu di kampus sedang heboh karena berita Jong Kook dan Ji Hyo menginap di satu apartemen, berita itu yang menyebar adalah eomma,eomma menulis cerita itu di blognya.

Min Ah Che Rong kaget mengetahui hal itu. Mereka langsung menghubungi Ji Hyo menyuruhnya ke kampus.
"Wae?" tanya Ji Hyo dengan wajah masih pucat menghampiri teman-temannya
"Ji Hyo-a jujur pada kami?" suruh Che Rong
"Tentang apa?"
"Kamu semalam tidur dengan Jong Kook kan?" tanya Che Rong
"Iya, kami tidur di ranjang yang sama" jawab Ji Hyo
"Hah? Kamu gila? Kalian melakukannya?" tanya Min Ah
"Melakukan apa? Aku tidak melakukan apapun selain dia menjaga ku karena aku sakit"
"Benarkah? Kamu tidak berbohong kan?"
"Tentu saja, walaupun aku menyukainya, aku tidak akan melakukan hal hal gila"
"Syukurlah, kalau begitu."

Perlahan berita itu kembali menghilang.

"Jong Kook-a, kamu dengan Ji Hyo tidur bersama?" tanya He Ra
"Ye"
"Hah? Kalian tidur di satu ranjang?"
"Ne, dia sakit aku merawatnya"
"Oh, begitu, kalian berdua tidak melakukan hal-hal anehkan?" tanya He Ra
"Apa maksudmu? Tentu saja tidak. Aku tidak mungkin melakukan hal aneh padanya. Lagi pula dia berusaha mati-matian untuk tidak menginap diapartemenku. Aku beruntung setidaknya Ji Hyo gadis yang baik dan menghormati dirinya sendiri"
"Oh"

-----

Rumor itu sudah benar-benar menghilang.

"Ji Hyo-a akhir-akhir ini aku sering melihatmu diperpustakaan" ujar Min Ah
"Ne Min Ah-a, aku sedang berusaha keras untuk mendapat nilai yang baik, aku sudah berjanji pada Jong Kook waktu itu."
"Kamu yakin bisa?"
"Tidak sih, apa aku harus belajar bahasa inggris saja ya?"
"Kenapa harus bahasa inggris?"
"Aku dikelas yang sama dengan Jong Kook di pelajaran bahasa inggris. Setidaknya aku harus dapat nilai bagus di matakuliah itu"
"Terserah padamu Ji Hyo-a"
"Ah, akhir-akhi ini aku tidak melihat Che Rong, kemana dia?"
"Dia bekerja setiap hari, salonnya sangat ramai akhir-akhir ini sepertinya karena awal bulan haha" ujar Min Ah
"Haha kamu ini. Kalau begitu ayo kita makan"
Min Ah dan Ji Hyo kekantin. Namun mereka tidak melihat Joon Gu hari ini dikantin
"Dimana Joon Gu ya?" tanya Ji Hyo
"Molla mungkin dia libur hari ini"
"Ehm"

_____

AYO VOTE
Maaf kalo masih ada typo

Continue Reading

You'll Also Like

2M 96.1K 52
Mari buat orang yang mengabaikan mu menyesali perbuatannya _š‡šžš„šžš§šš š€ššžš„ššš¢ššž
6.3M 324K 74
"Baju lo kebuka banget. Nggak sekalian jual diri?" "Udah. Papi lo pelanggannya. HAHAHA." "Anjing!" "Nanti lo pura-pura kaget aja kalau besok gue...
33.8K 2.4K 20
Sahabat jadi cinta sudah biasa. Musuh jadi cinta pun sudah biasa. Tapi, apa jadinya kalau sudah sahabatan sekaligus jadi musuh bebuyutan tapi akhirny...
1.1M 54.5K 48
Rasa cinta terlalu berlebihan membuat Lia lupa bahwa cinta itu tidak pernah bisa dipaksakan. Rasanya ia terlalu banyak menghabiskan waktu dengan meng...