Mischievous Kiss (Naughty Kis...

By spartacecouple_1448

31.7K 2K 61

[PRIVATE ACAK] YUK FOLLOW šŸ‘ø Song Ji Hyo : "aku akan selalu mencintaimu namun jika kau menyuruhku untuk per... More

Pengenalan Tokoh
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
šŸ˜¹šŸ˜¹
šŸÆšŸÆ
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
PERNIKAHAN
39
40
41
END
SPESIAL 1
SPESIAL 2
SPESIAL 3
SPESIAL 4
SPESIAL 5
SPESIAL 6
END

1

2.6K 125 4
By spartacecouple_1448

Semoga terhibur
"BUDAYAKAN VOTE SEBELUM ATAU SETELAH MEMBACA YA"

______

Tahun ajaran baru telah dimulai, masa-masa sma ku juga akan segera berakhir, aku sekarang sudah naik kelas 3 dan sekarang sudah di semester genap tentu saja hanya sisa 6 bulan lagi aku di sekolah ini, ada 1 hal yang paling aku sesali yaitu aku tidak pernah bisa mengungkapkan perasaanku pada seorang yang sudah 2 tahun terakhir ini aku sukai, dia adalah pangeran yang sangat sulit untuk kutemui. Aku hanya bisa menghayal tentang dia, tanpa berani merealisasikannya di dunia nyata.

Lagi lagi aku menghayalkannya
"Song Ji Hyo " panggil lee saem
"Nde?" jawab Ji Hyo  kaget
"Pagi-pagi begini apa sedang kau pikirkan?" Tanya saem meledek

Ji Hyo yang sedari tadi ia perhatikan terus saja tersenyum
Seisi kelas tertawa mendengar ledekan itu, karena memang setiap pagi Ji Hyo mendapat teguran itu dari Saem, dan Ji Hyo  selalu membalasnya dengan senyuman malu

"hagsaeng, belajar itu sulit kan?"Tanya lee saem
"Ye" jawab seisi kelas dengan lesu
"Susah kan?" Tanya lee saem lagi
"Ya" jawab semuanya sedikit berteriak
"Aku mengerti, kehidupan seorang murid kelas 3 di SMA di Republik Korea, memang sulit, namun tak peduli seberapa lelah yang kalian rasa, nanti, kalau sudah lulus kalian akan mengetahui manfaatnya, jadi kalian harus semangat belajar."
"Ya lee saem"

----

Suara musik terdengar mengalun dari kantin, suara musik itu berasal dari 1 kelompok yang memang selalu memainkan alat musiknya walaupun dengan alat musik seadanya, mereka merasa senang menghibur teman-teman yang stress kerena belajar di ruang kelas.

Setelah musik berhenti semua siswa yang ada di kantin memberikan tepuk tangan meriah untuk mereka.

"Tampaknya hasil nilai sudah keluar" ujar Min Ah
"mm" ucap Ji Hyo berdehem
"Ya, tapi menurutku, kita pasti akan ada di bagian bawah lagi, ini bukan pertama kalinya, jadi untuk apa repot-repot pergi ke papan pengumuman dan lihat hasilnya" ucap Che Rong dan dibalas dengan senyum oleh kedua temannya.
"Pembangunan rumahmu sudah selesaikan Ji Hyo-a?, Kapan kita mengadakan pesta pembukaan rumah baru" Tanya Min Ah
"Aku belum berpikir, karena aku juga belum mengemas barang-barang yang akan aku pindahan ke rumah itu, ayah pulang malam terus dan aku juga tidak sempat"
"Panggil Bong Joon Gu saja, dia pasti mau bantu kan?" saran Che Rong
"Ia lagi pula dia kan sangat menyukaimu, aku sering lihat dia memandangimu" ujar Min Ah
"Ani, aku dengannyakan hanya sahabat sama seperti kalian" ucap Ji Hyo
"Kamu ini tidak peka sekali Song Ji Hyo, Joon Gu itu sangat menyukaimu sejak kita kelas 1 tapi kamu tidak pernah memandang dia lebih dari teman"ucap Che Rong yang berbicara sambil makan ayam goreng
"Apa kamu tidak bosan makan itu Rong-a" Tanya Min Ah
"Apa? Maksudmu ini?"  Tanya Che Rong sambil menunjuk ayam goreng yang ada di piringnya.
"Ani, aku sangat menyukai ayam, Ji Hyo, apa kau tidak sakit makan mie terus?, ayahmu kan seorang pemilik restoran mie, apa kamu tidak sakit makan mie?" Tanya Che Rong mengalihkan pembicaraan
"Ani, aku sangat suka mie buatan ayahku, dan bukankah kalian juga tidak pernah bosan memakan mie buatan ayahku?" Tanya Ji Hyo
"Itu benar, mie buatan ayahmu memang benar-benar lezat. aku setuju" ucap Che Rong
"Aku juga setuju" ucap Min Ah

Selagi mereka sedang bercanda ria, ada seorang junior mereka yaitu gadis cantik yang tidak biasanya menyapa kini tiba-tiba menyapa mereka.

"annyeonghaseyo" sapa gadis itu lalu berlau ke mesin minuman
"annyeonghaseyo" jawab Ji Hyo
"annyeonghaseyo?" Tanya Min Ah heran
"Dia berkata "annyeonghaseyo" tadi kan?" Tanya Che Rong
"Kalian ini hush jangan begitu" potong Ji Hyo
"Mengapa tidak keluar?" ucap gadis itu sambil menggetuk-ngetuk mesin minuman itu

Ji Hyo yang melihat itu berinisiatif untuk membantu, karena memang mesin itu sudah minta diganti, mesin itu selalu saja macet. Ji Hyo menghampiri gadis itu. Ia menarik celana legging dibalik roknya sampai lutut, dan tiba-tiba musik seru menggiringinya. Kini semua mata tertuju padanya.

Setelah sampai di mesin minuman, ia mengetuk bagian bawah mesin dan bersiap untuk melakukan atraksi, ia menendang mesin itu seperti adegan bela diri dan alhasil minuman itu berhasil keluar dari mesin minuman tersebut. Dan semua bersorak senang termasuk yang sedang main musik tersebut. Dan Ji Hyo pun kembali ketempat duduk nya.

"gumawo" ucap gadis itu lalu menghampiri teman-temannya
"Kau tau Kim Jong Kook oppa sekali lagi di semester kemarin mendapat nilai sempurna" ucap salah satu teman gadis itu
"Ia dia sangat jenius" ucap gadis yang lain nya"
"Ia oppa memang pintar, liat saja nanti aku pasti akan bisa mendapatkanya" ucap gadis itu

"mwo? Jong Kook mencetak nilai sempurna lagi. Apakah dia manusia" ucap Che Rong
"Dia pasti bukan manusia" ucap Min Ah
"Ia dia adalah jin. Jin dari hutan" ucap Ji Hyo, mendengar itu kedua temannya menghela nafas lelah, mereka sudah bosan mendengar kata-kata itu.
"Aigoo, ckck Song Ji Hyo !" ucap Min Ah
"Ji Hyo, apa kau menghayal lagi daripada menghayal lebih baik kau makan ini" ujar Che Rong sambil menyuapi Ji Hyo  ayam yang ada di tangannya.

"Wah itu Jong Kook oppa, Kim Jong Kook oppa!" suara gaduh mulai menenuhi kantin karena Jong Kook datang
"Dia tampan dan pintar"
"Jong Kook oppa"

Namun Jong Kook tidak merespon semua itu, ya memang karena kepribadian nya yang dingin yang membuatnya seperti itu, Jong Kook  terus berjalan dan ia berhenti di mesin minuman. Ji Hyo terpaku di tempatnya

Namun seperti tadi mesin minuman itu macet lalu gadis itu menghampiri Jong Kook

"Jong Kook oppa. Silahkan minum ini, aku baru saja membeli ini" ucap gadis itu menyodorkan minumannya, namun Jong Kook tidak merespon gadis itu iya mengulang lagi memasukan uang kedalam mesin itu.
"eomma bilang ia ingin bertemu dengan eomonie hari ini" ucap gadis itu
Mendengar itu Jong Kook heran lalu memandang aneh gadis itu
"Aku Jang Mi, Hong Jang Mi, eomma dan eomonie adalah chingu" ucap gadis itu yang sekarang kita tau namanya Jang Mi

Jong Kook  tetap tidak merespon itu, ia masih sibuk berkutat dengan mesin minuman itu

"Ommo, mesin ini rusak lagi. Ji Hyo sunbae, tolong dong, mesin ini rusak lagi. Tadi kan kau sudah membantuku" ucap gadis itu memanggil Ji Hyo yang sedari tadi mematung ditempatnya.

Jong Kook lalu melihat kearah Ji Hyo . Kini semua mata tertuju pada Ji Hyo .

Dengan perasaan gugup Ji Hyo melangah perlahan ke mesin itu dan langsung menendangkan, kontan saja hal itu membuat Jong Kook kaget. Ia tidak berhenti memandang Ji Hyo.

Setelah minuman itu keluar Ji Hyo mematung di tempatnya berdiri. Jang Mi langsung mengambil minuman itu dan memberikannya ke Jong Kook

"Ini oppa" ucap Jang Mi, setelah mendapat minumnya Jong Kook pergi meninggalkan kantin, namun baru beberapa ia meninggalkan kantin ia kembali kearah Ji Hyo  ia trus berjalan kearah itu, semua mata tertuju pada Jong Kook, namun bukannya ke Ji Hyo, Jong Kook  malah kembali ke mesin minuman yang memang tepat didepan Ji Hyo, Jong Kook  mengambil uangnya.

----

Kini Ji Hyo  dan teman temannya ada di ruang seni.

"hoogh" gumam Ji Hyo
"Tuh kan aku bilang juga apa, kamu tuh nggak usah ngasih surat segala, kamu tuh tinggal bilang suka aja kedia" uap Che Rong
"Mengaku?" Tanya Ji Hyo
"Kita kan sebentar lagi lulus, emangnya kamu mau terus-terus kaya gini, bahkan kamu saja sama sekali tidak pernah ngobrol dengan dia" ucap Che Rong
"Iya tapi apa harus ?" Tanya Ji Hyo  lagi
"Tergantung padamu, tapi kusarankan sih ya, jangan deh bahaya" saran Min Ah
"Huh" lagi lagi Ji Hyo menghembuskan nafas berat

"Oh, Ji Hyo sunbae kita ketemu lagi" ucap jang mi menghampiri Ji Hyo
"Iya"
"Hari ini adalah hari untuk melukiskan?"
"Ye"
"Bukankah seharusnya kalian bertiga belajar ya, kaliankan sudah kelas 3"
"Kami tidak belajar" jawab Che Rong
"Oh, aku paham sekarang kenapa nilai kalian selalu di bagian bawah haha"
"Apa kau bilang"ucap Che Rong ingin menjambak rambut Jang Mi namun di tahan oleh Min Ah
"Bukankah kalian berteman dengan Bong Joon Gu oppa? Dimana dia? apa dia lupa kalau hari ini dia modelnya?"

Diluar ruang seni Jong Gu sedang melangkah kearah ruang seni bersama teman-teman segenknya ya teman-temannya adalah kelompok yang memainkan musik di kantin tadi. Mereka bersahabat ber-5 dan Joon Gu adalah pemimpinnya.

Saat masuk keruang seni orang pertama yang ia lihat adalah Ji Hyo, Joon Gu  menyukai Ji Hyo  sejak mereka kelas 1. Setelah melihat Ji Hyo ia lalu menghampirinya dan memberikan bekal yang berisi ayam untuk Ji Hyo .

"Apa ini" Tanya Ji Hyo
"Ini ayam, sup ayam kesukaanmu" jawab Joon Gu 
"Benarkah, tapi aku tadi sudah makan,"
"Kamu harus makan lagi"
"Kenapa aku harus makan lagi?"
"Lihatlah sendiri, kamu itu sekarang kurus banget?"
Ji Hyo menerima makanan itu
"Joon Gu oppa, siap-siap untuk kelas,waktu kita sudah tidak banyak" potong Jang Mi
"Ya" Joon Gu langsung bergegas bersiap-siap

Joon Gu menjadi model yang dilukis hari ini. Dengan penuh tekat ia terus saja menahan pose ini, ia senang karena bisa menjadi model Ji Hyo, ia senang ia di lukis oleh Ji Hyo. Namun semua itu hanya anggapannya saja, yang dilukis Ji Hyo ternyata bukan Joon Gu  tapi Jong Kook. Hal itu membuat Joon Gu sedih.

---

Di sebuah restoran yang memiliki 15 meja sedang ramai pengunjungnya, ya restoran ini milik keluarga Ji Hyo milik appanya Ji Hyo.

Ji Hyo sudah terbiasa membantu appanya di restoran setelah pulang sekolah, seperti saat ini iya membantu appanya.  Ji Hyo hanya tinggal bersama appanya, eommanya sudah meninggal saat dia masih kecil.

Kini restoran sudah cukup sepi, Ji Hyo dan appanya sedang melihat gudang mie, yang mienya dibuat sendiri oleh appanya Ji Hyo.

"Appa"
"Ya?"
"Bagaimana caranya appa mengaku pada eomma dulu?"
"Mengaku apa?"
"Menyukainya? Ah, ini temanku Min Ah dia sedang menyukai seseorang, tapi dia bingung mau mengaku seperti apa?" Jawab Ji Hyo bohong
"Oh,waktu itu, mobil appa sangat jelek. Aku dan eommamu pergi menggunakan mobil itu dengan kecepatan tinggi dijalan, namun tiba-tiba saja mobil itu mati di jalan yang cukup sepi. Lalu eommamu marah padaku, dia bilang"apa kamu gila?" dia mulai berteriak padaku.
"Lalu?"
"Aku mencoba menenangkan ibumu, lalu aku bertanya padanya, apa kamu mau berkencan dengan ku atau kamu mau menikah denganku?"
"Lalu?"
"Eommamu bilang dia ingin menikah denganku"
"Huh, jadi eomma semudah itu di dapati"
"Apa appa harus cerita semuanya?"
"Iya kalau appa mau"
"oke lain kali aku akan cerita padamu, sekarang kamu makan dulu" ucap appa lalu menarik Ji Hyo ke meja, bukanya jalan Ji Hyo malah terbengong
"Yak, kamu ini kenapa?, sepertinya bukan Min Ah yang ingin mengaku, tapi kamu."
"Ani, haji malago"
"Kalau kamu benar ingin mengaku mengapa tidak mengirim surat?"
"Surat, akukan sudah mengirim surat kemarin" gumam Ji Hyo dalam hati

---

Pagi ini Jong Kook membuka lokernya untuk mengambil buku, namun ia melihat sebuah surat terselip di pintu lokernya, lalu ia mengambilnya.

Dilain tempat Ji Hyo dan teman temannya sedang duduk santai di  kursi dekat tangga.

"Apa dia belum menghubungimu Ji Hyo-a?" Tanya Che Rong
"Kamu menuliskan namamukan?" Tanya Min Ah
"Ye"
"Apa kamu meninggalkan nomer Hp kamu?" Tanya Che Rong
"Ya, tapi aku rasa dia tidak mau menelponku?"jawab Ji Hyo
"Mungkin dia belum melihatnya."ucap Min Ah
Dari arah depan Jong Kook berjalan, bersama dengan fans-fans nya
"Dia datang kearah kita?" ucap Che Rong
"Apa yang harus kita lakukan?" Tanya Ji Hyo gugup
"Tapi sepertinya dia bukan kemari, tapi ketangga ini" ucap Min Ah

Benar saja yang dikatakan Min Ah Jong Kook bukan menghampiri mereka.

"Apa karena dia tidak melihat surat itu?" ucap Che Rong
"Mungkin dia tidak melihat kamu Ji Hyo-a" ujar Min Ah
"Ji Hyo, Song Ji Hyo !, Ji Hyo" teriak Che Rong dengan kuat sampai semua orang melihat ke arahnya. Termasuk Jong Kook, namun bukannya menghampiri Jong Kook malah kembali ke atas. Ji hyo mencoba membuat Che Rong berhenti berteriak, bukannya berhenti, Min Ah juga malah ikutan berteriak
"Ji Hyo, Song Ji Hyo , Ji Hyo , Song Ji Hyo " teriak Min Ah
"Dia pergi begitu saja" ucap Che Rong lalu berhenti meneriaki nama Ji Hyo
Ji Hyo  merasa sedih, ia cukup malu saat ini.
"Song! Ji! Hyo!" teriak Min Ah lagi setelah melihat ekspresi sedih raut muka Ji Hyo
"Cukup berteriak" ucap Ji Hyo  lemah
"Song Ji Hyo ?" Tanya sebuah suara dari lantai atas benar saja itu suara Jong Kook .
"Apa kau Song Ji Hyo ?" Tanya Jong Kook lagi. Ji Hyo hanya menggangukan kepalanya. Melihat itu Jong Kook  berjalan menghampiri Ji Hyo .
"Dia datang, Dia datang!" ujar Che Rong pelan

Kini tempat ini ramai sekali, Jong Kook menghampiri Ji Hyo lalu memberikanya sebuah kertas padanya. Banyak bisik bisik heboh di tempat itu, semua orang ingin tahu isi kertas itu. Ji Hyo bangun dari duduknya dan mengambil kertas itu.

"Aku tidak pernah berpikir kau akan membalas suratku, terimakasih." Ucap Ji Hyo, Jong Kook  hanya diam saja.
"Dapatkah aku melihatnya sekarang?"
"Ya"

Ji Hyo  langsung kaget setelah membuka isi kertas itu, ternyata kertas itu milik Ji Hyo , kertas itu surat yang Ji Hyo  tulis untuk Jong Kook, raut wajah Ji Hyo langsung berubah.

Melihat ekspresi itu, Jang Mi yang sedari tadi berdiri di samping Jong Kook lalu mengambil kertas itu dari Ji Hyo dan membacanya

"Hong Jang Mi!" Bentak Che Rong
"Ya, Hong Jang Mi!, Kemblikan!" ucap Min Ah
"Apa ini? Kamu menulis surat cinta untuk Jong Kook oppa, Ji Hyo  sunbae?" Tanya Jang Mi setelah membaca surat itu.

Min Ah dan Che Rong mencoba merebut kertas itu sementara Ji Hyo masih terpaku di tempatnya.

"Omo, Jong Kook oppa mengoreksi kata-kata yang salah, haha. Apa ini surat? Ini lebih mirip sebuah naskah ujian" ejek Jang Mi lagi
"Apa?" ucap Min Ah dan Che Rong kaget
"Lihat Jong Kook oppa menilainya dengan huruf D" ucap Jang Mi menunjukan surat itu pada semua orang. Semua orang tertawa melihat itu.
"Apa yang kamu lakukan?" suara bass Joon Gu memecahkan suara tawa itu, Joon Gu   merebut kertas itu dan membacanya.
"Sayang sekali kau menulis surat seperti ini. tapi" Ucap Jong Kook
"Tapi?" Ucap Che Rong
"Tapi apa?" Tanya Min Ah
"Aku benar-benar benci wanita bodoh" ucap Jong Kook meneruskan kata-katanya, lalu melangkah pergi, namun Joon Gu mengalanginya untuk pergi
"Mau kemana kau?. Minta maaf" ucap Joon Gu di depan Jong Kook, bukannya meminta maaf Jong Kook malah tersenyum
"Mwo? Apa kau tersenyum?" Tanya Joon Gu melihat senyum Jong Kook
"Bisa kau minggir" ucap Jong Kook  ingin melangkah pergi, namun tangan Joon Gu menahan bahunya.
"Apa kau tuli? Aku ingin kau minta maaf!"
"Mengapa aku harus minta maaf?"
"Brengsek ini, mengapa kau hanya melihat kesalahan dalam penulisan? seharusnya kau melihat isi penting didalamnya" lagi-lagi Jong Kook  hanya tersenyum
"Brengsek, kau masih seperti ini" Joon Gu bersiap untuk memukul Jong Kook , namun pukulan Joon Gu meleset.
"Kamu lihat itu? Dia takut? Apa kau takut menerima pukulan ini?, Ayo mari kita berkelahi!"
"Apa yang kalian lakukan!" suara kepala sekolah menggema dan menghentikan Joon Gu.
"Bong Joon Gu, kau sekarang datang ke ruangan saya sekarang!"
"Pak, ini tidak seperti yang bapak lihat, tolong dengarkan aku."
"Apa yang harus saya dengarkan?"
"Jong Kook, kamu kembali lah kekelas, jangan berurusan dengan bocah berandal ini"

Jong Kook lalu pergi meninggalkan tempat itu dan kemudian semua siswa yang sedari menonton juga ikut membubarkan diri. Joon Gu di bawa ke ruang kepala sekolah dan Ji Hyo  menahan tangisnya.

_____________________

Maaf kalo masih ada typo
Ayo vote

Continue Reading

You'll Also Like

25.5K 1.2K 40
Addar Quthni Poldi, Pria blesteran indonesia inggris dengan wajah tampan, kemampuan basket , kepandaiannya dan sifat coolnya yang menambah nilai di...
2.3M 255K 45
Bertunangan karena hutang nyawa. Athena terjerat perjanjian dengan keluarga pesohor sebab kesalahan sang Ibu. Han Jean Atmaja, lelaki minim ekspresi...
1.9M 91.5K 52
Mari buat orang yang mengabaikan mu menyesali perbuatannya _š‡šžš„šžš§šš š€ššžš„ššš¢ššž
3.1M 173K 38
Siapa yang tak mengenal Gideon Leviero. Pengusaha sukses dengan beribu pencapaiannya. Jangan ditanyakan berapa jumlah kekayaannya. Nyatanya banyak pe...