.
.
.
.
.
Author POV
Flashback
Dulu Taehyung adalah seorang murid SMA biasa. Namun kehidupan remajanya tak seindah remaja normal. Ayahnya di penjara karena kasus korupsi, tapi itu semua hanya permainan, ayahnya di jebak oleh orang2 yg memiliki kekuasan. Dan ibunya lebih sering sakit-sakitan semenjak ayahnya dipenjara.
Taehyung remaja tak dapat membela ayahnya yg tak bersalah, ia hanya mampu menggantikan tugas sang ayah untuk merawat ibunya. Keadaan semakin memburuk saat ayahnya meninggal secara mendadak di tahanan. Ibunya yg mendengar berita tersebut semakin stress dan semakin sering masuk ke rumah sakit.
Taehyung remaja akhirnya memutuskan untuk keluar dari sekolahan dan memilih bekerja sebagai pelayan untuk mencukupi biaya rumah sakit ibunya. Namun nasib berkata lain, tak sengaja di suatu siang Taehyung mendengar obrolan politik dari dua orang pelanggan di tempatnya bekerja. Sehari kemudian, ada orang misterius yg menanyakan tentang 2 orang pelanggan itu. Taehyung sadar, pasti mereka adalah orang penting, dengan obrolan yg tak biasa pula.
Oleh karena itu, Taehyung memutuskan untuk menjual informasi yg ia tau. Dan detik itu adalah awal dari karier Taehyung sebagai informan, dan awal dari gelapnya hidup Taehyung yg sudah keruh.
Dahulu, Taehyung adalah informan yg bekerja untuk orang2 yg memiliki kepentingan pribadi. Uang yg ia terima pun lumayan, cukup untuk membiayai biaya rumah sakit. Dan gajinya sebagai pelayan bohongan selama misi juga ikut membantu perekonomiannya.
Taehyung menjalani kehidupan sebagai informan gadungan selama 3 tahun, namanya juga sudah dikenal oleh beberapa pengusaha besar yg membutuhkan jasanya. Ia menggunakan nama 'V' selama menjalani misi. Namun, suatu saat ada seorang yg mengaku agent NIS (National Intelligence Service) meminta bantuan kepadanya.
Misinya cukup berat, dan pihak NIS seakan mencari kambing hitam agar jejaknya tak diketahui oleh si target. Taehyung tau itu, dan awalnya ia menolak. Namun, penawaran yg diberikan agent dengan nama JK itu membuatnya berubah pikiran.
"Kau yakin ingin menolak tawaranku?" tanya JK.
"Ya... Aku tau kalian akan melakukan cara apa pun untuk mengabdi pada negara ini... Tapi aku tak bisa, jika aku harus meninggalkan ibuku... Cari orang lain saja..." sahut Taehyung mantap.
"Sudah tak ada waktu untuk mencari orang lain... Lagi pula kau cuma informan, bukan agent yg diwajibkan untuk bertindak... Kau hanya perlu memasang telingamu, berakting, dan memberikan informasi kepada kami dengan hati2..." jelas JK.
"Aku tau itu... Tapi 2 tahun itu bukan waktu yg singkat untuk mengabaikan orang tuaku dan pindah dari negara ini..." kesal Taehyung.
"Aku juga tau itu... Makanya aku akan memberikan bayaran lebih..." sahut JK.
"Uang dari pekerjaanku selama ini sudah cukup... Aku tak perlu bayaran lebih, dan menurutku itu tak setimpal kalau aku harus mengorbankan ibuku..." sahut Taehyung.
"Bayaran lebih yg ku maksud bukan uang bodoh..." sahut JK.
"Maksudmu?" tanya Taehyung.
"Aku akan membersihkan nama baik ayahmu... Lagipula khasus itu sekarang ditangani NIS, dan aku tau ayahmu cuma di fitnah..." jelas JK.
"Kau yakin...?!?" tanyanya Taehyung terkejut.
"Ya, beberapa agent ku sudah memeriksanya... Dan untuk ibumu, aku akan memberinya perawat khusus dan membiayai rumah sakitnya... Bagaimana? Kau setuju?" tanya JK lagi.
"Ehmmm... Baiklah... Jadi, kapan aku pergi ke Rusia?" tanyaku mantap, JK pun tersenyum.
"3 hari lagi... Datanglah ke bandara Incheon, kau tak perlu mengurus apa2... Tinggal bawa dirimu dan buang identitasmu sebagai Kim Taehyung..." sahut JK.
"Baiklah..." sahut Taehyung.
.
.
.
.
.
.
Bandara_Incheon
Saat Taehyung tiba di bandara, kakinya terus melangkah mencari keberadaan si JK. Beberapa menit kemudian Taehyung menemukannya, JK nampak berbincang dengan seseorang di sebelahnya. Taehyung mengamati mereka, sejenak ia melihat ekspresi sedih terpatri di raut muka JK, sedangkan orang disebelahnya tersenyum sambil menggumamkan sesuatu. Orang itu juga mengelus pucuk kepala JK dengan lembut, sepertinya orang itu sangat menyayangi JK.
"Ehm ehm... Sepertinya ini bukan tempat yg cocok untuk mengumbar kemesraan..." sahut Taehyung, dan seketika kegiatan elus mengelus itu berhenti.
JK kaget melihat Taehyung yg tiba2 muncul, orang di sebelahnya hanya menatap Taehyung bingung. Namun, beberapa detik kemudian orang itu tersenyum kepada Taehyung. Senyumannya sangat memukau, hati Taehyung berdesir hangat melihatnya.
"Haishh, siapa yg bermesraan? Imajinasimu sudah kelewatan V-ssi..." sahut JK sebal.
"Oh, kau V-ssi... Salam kenal... Panggil saja aku Hobie..." sahut Hobie ramah, dan masih memamerkan senyumannya yg memukau.
"O-oh... Salam kenal..." sahut Taehyung yg mendadak gugup. Mereka pun saling berjabat tangan.
"Dia adalah partner kerjamu... Kalian memiliki misi masing2 dan ada juga misi gabungan... Untuk lebih jelasnya, tunggu kabar selanjutnya dariku..." jelas JK, Taehyung dan Hobie hanya mengangguk mengerti.
"Untuk V, kode namamu slama misi adalah 'Black' dan untuk Hobie adalah 'White'... Dan saat misi gabungan, kode kalian adalah 'Grey Shadow'..." lanjut JK.
"Hmmm, apa2an itu Black and White? Tapi untuk Grey Shadow, lumayan juga..." gerutu Taehyung.
"Terima saja, tak usah menggerutu... Ini tiket dan passport kalian... Pesawat kalian akan berangkat 30 menit lagi..." sahut JK, sambil memberikan tiket dan passport palsu mereka. Mereka pun membuka passport itu.
"Hmmm, Choi Hansung... 21 tahun..." gumam Taehyung, membaca passport nya.
"Hmm, Hai Hansung..." goda Hobie, sambil tersenyum jenaka.
"Kalau punyamu?" tanya Taehyung penasaran.
"Aku Park Jaehyung... 23 tahun... Kau harus memanggilku hyung, Hansungie... Hehehe..." goda Hobie lagi.
"Haishh, sana pergi..." usir JK.
"Bekerjalah layaknya bayangan... Jangan sampai ada yg tau identitas kalian..." sahut JK.
"Siap Bunny-ku..." sahut Hobie, menggoda JK.
'Ha? Bunny-ku? Apa2an itu?' batin Taehyung bingung.
"Aku bukan Bunny-mu, bodoh! Pergi sana! Sebelum kutendang bokongmu..." sebal JK dengan pipi memerah.
'Hmmm, mereka berdua mencurigakan...' batin Taehyung lagi.
"Haha... Baiklah JK-ssi... Bye-bye..." sahut Hobie sambil menarik tangan Taehyung, dan melangkah pergi dari JK.
.
.
.
.
.
Saat itu adalah saat pertama Taehyung pergi ke luar negeri, dan saat pertama juga ia naik pesawat. Ia sungguh gugup, tangannya dingin, pikirkannya entah kemana. Dan Hobie menyadari itu.
"Ini penerbangan pertamamu?" tanya Hobie, Taehyung pun hanya mengangguk.
"Tenang saja, tak perlu takut..." sahut Hobie, Taehyung pun mengangguk ragu. Tiba2 Hobie memegang tangan kiri Taehyung, Taehyung pun refleks memalingkan wajahnya ke arah Hobie.
"Pegang tanganku, kalau kau merasa takut..." tawar Hobie sambil tersenyum.
"A-ah... Ti-tidak perlu Ho-hobie a... A-aku ba-baik2 saja..." sahut Taehyung sambil melepas genggaman tangan Hobie, ia merasa canggung.
"Oke... Walaupun kau nampak tak baik2 saja..." sahut Hobie, dan Taehyung menulikan pendengarannya.
Pesawat pun take off dari landasan, dan keringat dingin mulai keluar dari tubuh Taehyung. Saat goncangan kecil terjadi, Taehyung refleks memegang tangan Hobie. Dan saat goncangan lainnya terjadi, kedua tangan Taehyung otomatis memeluk lengan Hobie. Ia pun menyembunyikan wajahnya di dada Hobie.
Hobie hanya tersenyum gemas melihat kelakuan Taehyung. Ia berusaha menenangkan Taehyung sambil mengusap kepalanya dengan tangan kirinya. Beberapa saat kemudian, keadaan pun mulai tenang.
"Haahh... Maaf Hobie... A-aku..." sahut Taehyung sambil mendongakan kepalanya, melihat wajah Hobie.
"Tak apa... Sudah merasa lebih baik?" tanya Hobie sambil tersenyum hangat.
"Y-ya..." jawab Taehyung.
"Syukurlah..." sahut Hobie sambil mengusap pipi Taehyung lembut.
Seketika, pipi Taehyung dihiasi semburat warna merah. Jantungnya berdetak lebih cepat, dan matanya pun tak lepas dari tatapan Hobie. Taehyung merasakan gejolak aneh. Gejolak yg tak pernah ia rasakan seumur hidupnya. Ia tak sadar, bahwa ia telah terjatuh. Terjatuh pada pesona partner barunya, seseorang yg tak ia ketahui identitas aslinya...
.
.
.
.
.
.
.
Tbc...
Flashback nya belum selesai ya, di lanjut di chapter berikutnya 😁
Silahkan yg may vomment 😁 Maaf kalau ada typo 😁
Strong power thank you 😘