[KookV Book 1] : Time between...

By Bunny_97

159K 12.8K 1K

[done] Dibaca boleh, gak juga gak apa-apa More

1
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31

2

7K 672 65
By Bunny_97

Ingat chinggu tiada dusta diantara kita jadi tolong tinggalkan kritik dan saran mau pun pendapat kalian tentang ff ini dan jangan lupa untuk memberikan bintang kalau kalian suka ff ini, tapi kalau gak suka ya udah gak apa-apa(っ˘̩╭╮˘̩)っ aku ra po-po, aku strong!
.
.
.
.
.
.
.
.
.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

<( ̄︶ ̄)> []~( ̄▽ ̄)~*Kediaman keluarga jeon( ̄﹏ ̄) ( ̄ˇ ̄)

Butuh waktu lama bagi jeon namjoon dan jeon seokjin untuk mengembalikan senyum manis pada putra bungsu mereka, sepasang suami-istri ini tidak tau apa yang terjadi pada putra nya tadi malam. Tadi pagi-pagi sekali wajah pucat tak betenaga yang terlihat dari sosok wonwoo, tapi sekarang suasan hatinya sudah membaik. Sarapan dengan kedua orang tuanya sudah cukup membuat alasan bagi wonwoo untuk tersenyum pagi ini, meski senyum manis itu sedikit memudar karena kedatangan satu anggota keluarga yang tersisa siapa lagi kalau bukan jungkook sang kakak.

"Pagi semua... " sapa jungkook sambil mendudukan dirinya di samping wonwoo.

"Pagi sayang..." balas seokjin "pagi jagoan... " tambah namjoon, dan setelah itu semua mata menatap kearah wonwoo yang memilih menunduk diam tak menanggapi.

Jungkook mengalihkan pandangan ke arah sang ayah "appa? Kapan aku bisa mulai bekerja di kantor pusat?" tanya jungkook mengalihkan pembicaraan, dia tau adiknya masih marah.

Namjoon menoleh dan lalu tersenyum ke arah jungkook "tentu setelah kau menikah dengan taehyung" jawabnya.

"Menikah!  Menikah!  Menikah!....  Tak adakah pembicaraan yang lain selain menikah" batin jungkook-

Jungkook membalas senyuma itu meski sedikit dipaksakan "baik appa,  aku mengerti... "

Semua pun kembali pada piring masing-masing, makan dengan tenang namun ketenangan itu tak bertahan lama sampai....

"Wonwoo jangan makan itu.... " tangan jungkook dengan sigap menarik mangkuk makan sang adik "bibi kang...  bibi kang" panggilnya.

Semua orang menatap kearah jungkook "ada apa sayang?" tanya seokjin saat melihat putra sulungnya itu berdiri, namun tidak ada jawaban dari jungkook sampailah orang yang dipanggil pun datang.

"Anda memanggil saya tuan muda?" tanya bibi kang dengan menunduk.

Jungkook memberikan mangkuk wonwoo pada bibi kang "kau tau kan wonwoo tidak bisa makan seafood... Lalu kenapa kau memasukan ikan disup adik ku? Bagaimana kalau dia sakit? Seharusnya kau berhati-hati"

"Jungkook tenanglah" ucap namjoon

Bibi kang makin menunduk takut saat mendengarkan luapan kemarahan jungkook "maaf kan saya tuan muda tapi....  Kemarin tuan muda wonwoo yang meminta untuk dibuatkan, dan ini adalah ikan makarel yang bisa tuan muda wonwoo komsumsi" jawabnya.

Jungkook mengalihkan pandangan ke arah wonwoo yang diam ditempatnya "apa benar yang dikatakan bibi kang wonwoo?"

Wonwoo menoleh dan langsung menatap tajam kearah jungkook "memang aku yang menyuruh bibi kang...  Dan kau hanya bisa marah-marah saja pada orang-orang disekitar mu" jawabnya ketus.

"Wonwoo bicara yang sopan pada kakak mu sayang" suara lembut seokjin berusaha menenangka situasi "bibi kang kembali kebelakang saja, tidak apa-apa... " ucapnya dengan senyum kecil,  bibi kang mengangguk lalu berlalu pergi.

"Jungkook kembali ketempat mu" perintah namjoon "jadi siapa yang mau menjelaskan apa yang sedang terjadi diantara kalian...  Karena melihat kalian tadi appa bisa menyimpulkan kalau kalian sedang marahan"

Jungkook yang sudah duduk kini tampak menunjuk kearah wonwoo "yang marah dia.. Bukan aku" lalu jungkook menurunkan tangannya.

"Wonwoo... " suara lembut namjoon meminta penjelasan.

Air mata wonwoo sudah tidak bisa dibendung lagi "appa..  Dia.. Dia" tunjuk wonwoo pada jungkook "dia membentak ku kemarin..  Dan bukan hanya itu, dia menakut-nakuti mingyu kemarin malam" wonwoo tertunduk "sekarang mingyu pasti marah dan tidak mau menemui ku lagi"

"Jungkook...."

Jungkook menghela nafas panjang "bukan begitu appa...  Aku hanya terbawa emosi saja, bagaimana aku bisa diam saat adik ku dicium seorang teman yang sangat aku kenal ke playboy nya" jelas jungkook.

Seokjin berdiri lalu berdiri mendekat wonwoo "sudah ya..  Jangan nangis, nanti jelek lo.. " ucapnya sambil menghapus air mata di pipi wonwoo "aku tidak mau tau, kau harus menghukum putra tampan mu itu tuan jeon..  Dia sudah membuat putra manis ku menangis"

"Eomma aku ini juga putra mu..." balas jungkook tak terima.

Namjoon megangguk pelan "baiklah.. Jungkook akan mendapatkan hukumannya"

Jungkook menatap ayahnya tak percaya "appa.. "

"Rasakan... " suara seokjin sambil terus mengelus lembut surai hitam wonwoo yang masih sesegukan.

"Pagi eomma, appa.... " suara sapaan dari mingyu yang baru saja datang dari pintu depan "pagi kook... " mata mingyu terhenti pada wonwoo "wonu kenapa?" tanya mingyu sambil mendekat.

"Mingyu oppa... " wonwoo memanggil tanpa sadar dan langsung berdiri menabrakan dirinya pada minggyu.

"Kau kenapa?" tanya mingyu lagi.

Wonwoo memeluk semakin erat "kau datang?" wonwoo berbalik bertanya.

Mingyu mengalihkan matanya pada setiap orang yang ada disana, berharap ada yang mau menjelaskan situasi macam apa ini. Tapi sayang tak ada yang bersuara "tentu aku datang, aku mau menjemput mu.. Aku sudah janji kan" jawabnya lalu mengangkat kepala wonwoo untuk menatap kearahny "kenapa?" sekali lagi mingyu bertanya.

"Aku pikir kau tidak akan datang lagi.." jawab wonwoo dengan lirih "karena mungkin saja kau di ancam olehnya" tambah wonwoo dengan tatapan yang menunjuk kearah jungkook.

Mingyu tertawa sambil menunjuk ke arah jungkook "dia?" wonwoo mengangguk, tangan mingyu yang menunjuk jungkook tadi sudah beralih untuk mengelus lembut pipi wonwoo "bahkan kalau dia membawa mu ke ujung dunia pun tetap akan ku kejar wonu.. Jadi kau tenang saja ya" ucapnya.

Seokjin tersenyum kecil "mingyu... Tolong antarkan wonwoo ya, eomma percayakan putra manis eomma ini pada mu"

Mingyu mengangguk "pasti eomma" balas mingyu dengan mantap "kalau begitu aku dan wonwoo pergi dulu ya eomma,  appa dan... " mingyu menepuk pelan pundak jungkook "kakak ipar sampai jumpa" setelah mengucapkan kata terakhir mingyu langsung menarik wonwoo pergi.

"Eomma, appa aku pergi... " teriak wonwoo, setelah itu wonwoo dan mingyu tak terlihat lagi.

Jungkook mengumpat tak jelas dengan nada berbisik yang membuat namjoon mau pun soekjin tak mendengarnya "dia bahkan lupa pada kakaknya" gumam jungkook.

"Jungkook... " panggil namjoon.

Jungkook menoleh "ya appa... "

Namjoon tersenyum "wonwoo sudah bisa tersenyum... Tapi ingat hukuman mu masih berlaku"

"Apa?"

Seokjin tertawa melihat raut wajah jungkook "maka nya jadi kakak itu jangan terlalu protektif.. Adik kesayang mu jadi lari ketakutan kan"

"Eomma... " teriak jungkook.

"Kenapa semua jadi terasa menyebalkan" batin jungkook-

<( ̄︶ ̄)> []~( ̄▽ ̄)~* kediaman keluaraga kim( ̄﹏ ̄) ( ̄ˇ ̄)

Taehyung duduk manis diteras depan rumahnya, tentu untuk menunggu jemputan jungkook. Tiba-tiba sebuah mobil mewah berhenti didepan rumahnya, taehyung menatap kearah mobil itu "bukan mobil jungkook... Lalu siapa?" gumamnya.

Seorang namja tampan pun keluar dari mobil itu, dengan satu tangkai bunga matahari dan boneka nick berukuan kecil ditangan namja itu melangkah mendekat. Tanpa sadar senyum taehyung mengembang melihat bunga dan boneka kesukaannya, namja itu pun ikut tersenyum melihat senyum taehyung.

"Pagi baby tae.. " sapanya sesaat setelah sampai dihadapan taehyung.

Taehyung mengerutkan keningnya "baby tae? Kau siapa?" tanyanya.

Senyum namja itu mengilang "tae kau tidak ingat aku?" taehyung mengangguk "aku sedih kau tidak ingat... Tapi tidak apa-apa kita bisa berkenalan lagi" senyum namja itu pun kembali mengembang "kita mulai dari awal...  Perkenalkan nama ku jung hoseok, siapa nama mu?" tanya hoseok.

Taehyung meunjukkan senyum kota kebanggaannya "nama ku kim taehyung... Senang berkenlan dengan mu" jawab taehyung.

"Panggil aku hyung..  Aku dua tau lebih tua dari mu"

"Baiklah hyung... "

Hoseok mengulurkan bunga dan boneka ditangannya pada taehyung "untuk mu"

Taehyung mengambilnya dengan senang hati "kau baik sakali, aku jadi tidak enak... Maaf ya aku tak ingat kau" lirih taehyung.

Hoseok menepuk pelan pundak taehyung "tidak apa-apa.." mereka pun saling berpandangan dan tersenyum bersama, mata hoseok mengamati taehyung "kau sedang menunggu seseorang?" tanyanya saat melihat taehyung melihat jam ditangannya dengan gelisah.

Taehyung mengangguk pelan "aku menunggu tunangan ku, katanya akan mengantar ku kuliah... Tapi entah kenapa sampai sekarang dia belum datang"

"Sudah coba untuk menghubunginya?" Taehyung menggeleng "kalau begitu telfon saja dulu.. " saran hoseok yang langsung diangguki taehyung antusia.

Taehyung mengambil ponselnya yang disakunya "tunggu sebentar hyung" mengotak-ngatiknya sebentar lalu menepelkannya ketelinga dan langsung tersambung...

"Hallo?"

[Ada apa?]

"apa kookie lupa? Hari ini kau bilang akan menjemput ku?" tanya terhyung dengan nada ragu.

[Ah.. Maaf aku lupa memberi tau mu, hari ini aku dihukum appa tidak boleh naik mobil.. Jadi bagaimana kalau kau berangkat sendiri?"

Ekspresi kecewa pun terlihat dari wajah manis taehyung "tidak apa-apa kookie.. Aku bisa berangkat sendiri" jawabnya.

[Ya sudah aku matikan ya]

"Iya baiklah.. Sampai jumpa kookie" tak terdengar suara balasan taehyung pun menurunkan ponselnya.

"Bagaimana? Dia tidak bisa menjemput mu?" taehyung menggagguk lemas "kalau begitu ku antar saja... bagaimana? Dari pada kau telat" tawar hoseok.

"Memangnya tidak merepotkan hyung?"

Hoseok menggeleng "tentu saja tidak.. Ayo" hoseok menarik taehyung ke mobilnya.

( ̄︶ ̄)> <( ̄︶ ̄)/ditempat lain(‵﹏′) ╮(‵▽′)╭

"Ya sudah aku matikan ya" suara malas ini datang dari jungkook yang sedang ada dikamarnya.

[Iya baiklah.. Sampai jumpa kookie]
[Bagaimana? Dia tidak bisa menjemput mu?] baru ingin mematikan ponselnya, telinga jungkook menangkap suara orang lain dari sebrang panggilan.

[kalau begitu ku antar saja... bagaimana? Dari pada kau telat] jungkook diam mendengarkan dan mengurungka niatnya memutuskan panggilan.

"Ini bukan suara yoongi hyung atau pun temannya si jimin itu" pikir jungkook-

[Memangnya tidak merepotkan hyung?]

[tentu saja tidak.. Ayo]

[Terima kasih hyung]

"Siapa namja ini? Dan taehyung benar-benar murahan.. Bagaimana bisa dia pergi dengan namja lain tanpa memberi tau kan nya dulu pada ku" pikir jungkook-

[Bagaimana tae.. Kau suka bunga dan boneka nya?]

[Hyung tau dari mana aku suka bunga matahari dan boneka nick?]

[Semua tentang mu aku tau tae..]

"Cukup" batin jungkook, dan setelahnya dia pun benar-benar mematikan panggilan itu "sialan... Dasar jalang"

.
.
.
.
.
.
.
.
  TBC
(ノへ ̄、) maafin emak ya..  Kalau di atas ada typo! (;´д`)ゞ emak tuh ngetik pake tab jadi agak belibet gimana gitu! Dan Sekali lagi Terima kasih buat yang mau baca.

Continue Reading

You'll Also Like

63.2K 5.8K 49
KookV top / JK Bot/ Tae Bercerita tentang JK si CEO Dingin dan Taehyung Lelaki manis yang cantik
121K 9.7K 87
Kisah fiksi mengenai kehidupan pernikahan seorang Mayor Teddy, Abdi Negara. Yang menikahi seseorang demi memenuhi keinginan keluarganya dan meneruska...
73.7K 5.5K 24
Nama gue Kim taehyung, gue menyamar sebagai nerd karena gue bosen jadi famous terus 😏 (pede amat lu tetπŸ˜‘) gue juga pengen nyari sahabat yang nerim...
1.5M 68K 37
Marriage Life (18+) Nggak ada adegan "berbahaya", hanya saja ceritanya tentang kehidupan pernikahan. Kalian yang belum cukup umur mungkin akan pusing...