I Love You_My Stupid Boy (COM...

By Desofie

847K 51.8K 6.1K

18+ Aku akan mendapatkan cintamu. _Sandra Amillia Dian_ Tidak mungkin ada cinta di antara kita, kau bahkan ti... More

MSB // 1
MSB // 2
MSB // 4
MSB // 5
MSB // 6
MSB // 7
MSB // 8
MSB // 9
MSB // 10
MSB // 11
MSB //12
MSB // 13
MSB // 14
MSB // 15
MSB // 16
MSB // 17
MSB // 18
MSB // 19
MSB // 20
MSB // 21
MSB // 22
MSB // 23
MSB // 24
MSB // 25
MSB // 26
27 - Pesta Ulang Tahun
MSB // 28
MSB // 29
MSB // 30
MSB // 31
MSB // 32
MSB // 33
MSB // 34
MSB // 35
MSB // 36
MSB // 37
INFO INFO 😍
OPEN PO

MSB // 3

18.9K 1.5K 36
By Desofie

"Bagaimana Kakak bisa mengenaliku?" tanya Sandra pada Alan dengan perasaan yang hanya diketahui olehnya.

Ya. Pria yang menabrak trolinya adalah Natanya. Pangeran impiannya sejak kecil. Baru beberapa hari yang lalu ia mengobrol dengan Sofia, membicarakan bagaimana ia bisa mengenali Kak Nata jika suatu hari mereka bertemu. Nyatanya dia mengenali dirinya.

"Aku masih ingat wajahmu, walaupun tidak sechubby dulu" ucap Alan santai.

Setelah dari mini market Alan dan Sandra memutuskan untuk minum di sebuah cafe. Dua keponakan cantik Alan sedang asik bermain di sudut cafe yang menyediakan tempat bermain untuk anak-anak walaupun sedikit.

"Benarkah?" tanya Sandra sambil memegang wajahnya.

"Apa wajahku masih terlihat seperti waktu aku berumur sepuluh tahun?" ucap Sandra pelan sambil meraba wajahnya.

Alan tertawa melihat tingkah lucu Sandra. "Sudahlah jangan di pikirkan. Aku jadi lebih yakin saat melihat trolimu yang terlihat penuh dengan chitato" sahut Alan lagi.

Alan masih ingat, Sandra kecil sangat menyukai Chitato dan Alan sedikit heran karena sampai sebesar ini Sandra masih menyukainya.

Wajah Sandra memerah. Ia malu sekaligus senang karena Kak Natanya masih mengingat makanan kesukaannya.

"Kakak di Jakarta sudah lama ya?" tanya Sandra kemudian.

"Kakak memang pindah ke Jakarta" jawab Alan.

"Kenapa waktu itu Kakak tidak memberitahuku kalau Kakak dan keluarga Kakak akan pindah?" tanya Sandra terdengar ada kesedihan saat ia menanyakan hal itu.

Rasa kehilangan yang begitu besar bagi Sandra kecil saat tahu kalau Alan dan keluarganya pindah. Sandra yang terbiasa bersama Alan sangat sedih, ia tidak mengerti kenapa Alan tidak memberitahunya atau hanya sekedar pamit padanya.

Wajah Alan berubah, ia merasa bersalah karena waktu itu ia memang tidak memberitahu apa-apa pada Sandra.

Mereka dulu sangat dekat, rumah mereka bertetangga dan karena Alan lebih besar dari Sandra, orang tua Sandra sering menitipkan Sandra di rumahnya. Mereka biasanya bermain bertiga dengan Kak Angie.

"Maafkan Kakak ya, waktu itu Kakak tidak sempat memberitahumu" ucap Alan dengan tulus

"Iya Kak, tidak apa-apa" jawab Sandra miris. Tidak sempat kata Sandra tertawa dalam hati.

"Uncle, aku sudah bosan bermain" Ema dan Emy menghampiri meja Alan.

"Kalian mau pulang?" tanya Alan yang di balas anggukan oleh si kembar.

"Tunggu. Ini untuk kalian" Sandra menyodorkan dua batang coklat pada si kembar.

"Terima kasih aunty..." jawaban Ema dan Emy terputus.

"Sandra" jawab Sandra kemudian.

"Iya aunty Sandra, thank you" Ema dan Emy mencium pipi Sandra bersamaan membuat Sandra gemas dan mengacak rambut mereka.

"Id linemu?" tanya Alan pada Sandra.

"Oh iya" ucap Sandra senang, setelah berbagi id line Alan pamit mengajak si kembar pulang, sedangkan Sandra masih terpaku di tempatnya.

Rasa bahagia yang teramat menyeruak di hatinya. "Ini benar-benar mimpi" gumamnya.

Sandra segera menekan nomor ponsel Sofia. "Angkat dong" ucapnya saat Sofia belum juga menerima panggilannya.

"Sofia" pekik Sandra histeris saat mendengar suara Sofia.

"Eh, gila lo. Sakit kuping gue" sahut Sofia.

"Iya. Gue memang gila Fi. Gila" seru Sandra senang tak memperdulikan orang-orang yang melihat ke arahnya.

"Apaan sih" kata Sofia.

"Pangeran gue Fi. Kak Nata. Ya Tuhan" seru Sandra.

"Bisa nggak lo perjelas semuanya, kenapa lo nelpon gue? Gue lagi di cafe Sasan" seru Sofia.

"Gue ketemu dia Fi. Kak Nata gue. Pangeran gue. Whats of amazing life then" pekik Sandra lagi.

"Apa? Benarkah? Lo bercanda" seru Sofia dari balik telpon.

"Gue serius Fi. Ya Tuhan, gue rasanya nggak bisa bernapas" ucap Sandra lagi.

"Gue ikut senang San, tapi please tarik napas lo dan buang perlahan-lahan" perintah Sofia mendengar suara Sandra yang terdengar terengah-engah seperti habis berlari.

"Ok." Sandra mengikuti instruksi Sofia dan itu mengurangi detakan di jantungnya.

"Are you okey?" tanya Sofia.

"Ya. Tidak pernah sebaik ini" ucap Sandra dengan senyum di wajahnya.

"Good." ucap Sofia.

"Gue mau pulang. Lo mau ke apartemen gue kan nanti malam?" tanya Sandra.

"Okey."

"Yes" seru Sandra.

Setelah menutup panggilannya. Sandra segera menuju mobilnya. Malam ini dia akan bermimpi indah.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Halo sayang" sapa Kak Angie melihat kedua putrinya sampai di rumahnya.

"Mom, tadi kita bertemu temannya Uncle" kata Emy memberitahu Mommynya setelah berada di pelukan sang ibu.

"Benarkah?" Kak Angie menaikkan alisnya dan menatap Alan. Alan mengedikkan bahunya acuh.

"Aunty Sandra cantik Mommy" kali ini Ema yang berbicara.

"Jadi namanya Sandra ya" kata Kak Angie.

"Iya" jawab Ema dan Emi.

"Kalian mandi dulu, okey." kata Kak Angie pada kedua putrinya.

"Ok Mom. Thank you Uncle jalan-jalannya." Ema dan Emi mencium pipi Alan sebagai ucapan terima kasih.

"Ok. Mandi dulu sana, kalian bau tahu nggak" kata Alan pura-pura menutup hidungnya. Si kembar pun tertawa kemudian pergi ke kamarnya.

"Siapa Sandra?" tanya Kak Angie duduk di sofa yang bersebrangan dengan Alan.

"Sandra Kak. Si chubby putrinya Om Pras di Jogya dulu" kata Alan.

"Sandra. Putrinya Om Prasetyo Dian. Sandra yang selalu menguntitmu kemana-kemana dengan sebungkus chitato di tangannya itu" seru Kak Angie dengan begitu semangat, seolah tak percaya dengan apa yang di sampaikan Alan.

"Nggak gitu juga kali Kak ekspresinya" ucap Alan kesal melihat ekspresi Kakaknya itu.

"Bagaimana dia sekarang? Apa pipinya masih sechubby dulu?"

"Dia baik-baik saja" jawab Alan singkat.

Angie melempar Alan dengan bantalan sofa. "Kamu ini,"

Alan terkekeh pelan. "Dia sudah tumbuh dewasa Kak. Dia semakin cantik sekarang" jelas Alan.

"Semakin cantik ya. Apa kau tidak tertarik padanya?" tanya Kak Angie.

Alan tertawa mendengar pertanyaan konyol Kakaknya. "Itu nggak mungkin Kak. Dia itu masih kecil" jawab Alan.

Kak Angie mendengus mendengar jawaban Alan. "Tadi saja kamu bilang kalau dia sudah dewasa dan semakin cantik."

"Tumbuh dewasa Kak" koreksi Alan.

"Apa dia bertanya padamu, Kenapa kamu tidak memberitahu kepindahanmu padanya?" tanya Kak Angie.

"Dia menanyakannya" jawab Alan.

"Lalu,?" tanya Kak Angie.

"Itu saja" jawab Alan membuat Kak Angie mendelik tajam padanya.

"Aku juga sudah meminta maaf padanya, oke" ucap Alan selanjutnya.

"Dia pasti kecewa sama kamu"ucap Kak Angie selanjutnya.

Alan terdiam. Dalam hatinya ia bertanya-tanya benarkah Sandra kecewa padanya? Sandranya yang menggemaskan.

🐄🐄🐄

Hi hi Babang Alan balik lagi ya sama Si sexy Sandra. Maaf ya kalo lama update xixixi

Kalo mau sapa-sapa bareng aku bisa add ig ku Dewie Sofia, mungkin kita bisa ngegosipin Alan ma Sandra 😂😂

Salam gaje
Love de_so
😘😘😘

Continue Reading

You'll Also Like

138K 6.4K 20
Kamu adalah segalanya bagiku. Perkenalan yang sangat tidak biasa, hingga kita kenal satu sama lain. Aku mengetahui sifatmu, kamupun begitu. Hingga ak...
4.8M 178K 39
Akibat perjodohan gila yang sudah direncakan oleh kedua orang tua, membuat dean dan alea terjerat status menjadi pasangan suami dan istri. Bisa menik...
96.1K 9.7K 26
©copyright 2019 by piyows "trust me, I'll be back. Just for you."• Jisoo dan Sehun adalah 2 orang idol yang paling terkenal di korea. Namun bagaimana...
511K 55.9K 25
(PART TIDAK DIHAPUS) Glacie : Aku pernah mencintainya. Sekarang, mungkin aku masih mencintainya. Aku menikahinya bukan karena kesepian. Dia laki-laki...