NIKAH KONTRAK !!!

By refila

752K 26.6K 819

Alexandra menjadi satu-satunya pewaris kekayaan kedua orang tuanya . tapi dia tidak tahu kalau sebelum mening... More

1. Surat Wasiat
2. Kontrak Nikah !
3. Pernikahan
4. Hari Pertama
5. Pertemuan
6. Weekend!!
Masalah Yang Datang (1)
Masalah Yang Datang (2)
9. Konferensi Pers !
10. Bulan Madu (1)
11. Bulan Madu (2)
12. Bulan Madu (3)
13. Hadiah
14. bisakah kita tetap seperti ini ?
15. Cemburu (Repost)
16. Bella is back (1)
17. Bella is back (2)
18. Pengakuan
19. Aku tidak bisa melupakannya
20. Pertanyaan Edward
21. Apa yang harus aku lakukan ?
22. Ayo kita akhiri saja semua ini !
23. Aku akan melindunginya!!
24. Cemburu (2)
25. First Date!!
26. War is coming
28. Ancaman dan Ulang Tahun (2)
29. Hari demi hari
30. Selamat tinggal Edward
31. Game Start
32. Wawancara (1)
33. Wawancara (2)
34. Game Over!
35. Episode Terakhir
EPILOG

27. Ancaman dan Ulang Tahun (1)

17.3K 566 18
By refila

Edward terbangun di tempat tidur dalam keadaan sendirian. Tidak ada sosok Alex di sisi lain tempat tidurnya seperti biasa. Edward menyingkap selimutnya, memakai kausnya yang ada di lantai dan keluar kamar.

Edward langsung menuju kamar Alex di lantai bawah, tepat pertama yang ada di pikirannya tentang keberadaan Alex. Edward langsung membuka pintu kamar Alex tapi ruangan itu kosong bahkan Edward yakin Alex belum memasuki ruang kamarnya mengingat kain jendela kamar Alex masih tertutup rapat.

Lalu Edward menuju ruang makan sebagai tempat kedua yang bisa dia pikirkan. Tapi Edward kembali harus kecewa saat melihat ruang makan itu juga tidak ada sosok Alex, hanya beberapa pelayan yang biasa melayani mereka makan setiap pagi saja yang ada.

" anda mau sarapan deluan tuan?" tanya pelayan yang biasa melayaninya

Edward menggeleng, " apa kau tahu dimana Alex?" tanya Edward

" nona Alexandra sedang diruang kerjanya bersama tuan Hans dan Ford, tuan." jawab pelayan itu

" sepagi ini?" Edward kembali bertanya dan pelayan itu mengangguk
Edward menutup pintu ruang makan kembali dan langsung naik ke lantai dua. Ke ruang kerja yang letaknya beberapa langkah lagi melewari kamarnya.

" Edward..."

Belum sempat sampai di ruang kerja Alex, pintu itu sudah terbuka dan Alex keluar dari ruangan itu diikuti Hans dan Ford.

" kenapa kau bangun secepat ini sayang?" Alex berjalan mendekat pada Edward

Edward melihat Alex tanpa menjawabnya kemudian beralih pada Hans dan Ford yang ada di belakang Alex.

"apa terjadi sesuatu? kenapa kalian keluar dari ruang kerja Alex sepagi ini? Alex, apa..."

" tidak ada yang terjadi Edward.." Alex langsung menghentikan Edward untuk bertanya lebih jauh " hanya ada sedikit masalah pada X-Kingdom. Hans langsung datang untuk membuatku menyelesaikannya." jelas Alex.

Edward menatap mata Alex, dia bisa melihat kejujuran pada mata Alex tapi dia tidak bisa mengindahkan keraguannya saat ini.

Sepagi ini Alex bertemu dengan Hans maupun Ford tanpa membangunkannya. Bukankah itu berarti ada masalah yang Alex inginkan tidak melibatkan dirinya.

" kau tidak perlu khawatir Ed, ini hanya masalah perusahaan." kali ini Hans yang angkat bicara

" baiklah." Edward menyerah untuk mempercayainya tapi dia melihat Ford yang berdiri di belakang Hans sedikit " tapi kenapa Ford juga ikut? bukankah masalah ini menyangkut aku juga? Ford itu..."

" Sayang..." Alex kembali menghentikan Edward. Alex menangkupkan tangannya pada wajah Edward dan membuat Edward melihatnya " kenapa kau cerewet sekali pagi ini? semua sudah selesai. Kau tidak perlu khawatir, semua akan baik-baik saja." kata Alex selembut mungkin

" kau yakin? aku bisa membantu kalau..." Alex tidak tahan dan mencium bibir Edward untuk membuat Edward bungkam.

" ewww, Alex. get a room.." kata Hans melewati Alex dan Edward tidak tahan

" and then give me a cute nephew or niece." kali ini Ford yang berkata saat melewati mereka

Alex melepaskan ciuman itu.

" ayo kita harus bersiap ke kantor Ed."

Edward tidak menolak tapi dia juga tidak menurut. Dia hanya berjalan membiarkan kakinya bergerak sendiri karena ditarik Alex

Edward mencoba tidak memikirkan pertemuan diam-diam Alex dengan Hans dan Ford tapi dia juga tidak bisa mengatakannya. Saat sarapanpun Edward hanya menyantapnya sedikit saja karena pikirannya di penuhi pertemuan itu.

Saat dalam perjalanan ke kantor, Edward mencuri pandang dari kaca spion untuk melihat Ford yang sedang menyetir. 

" ada yang ingin tuan katakan? tuan bisa berhenti mencuri pandang dan mulai bertanya tuan."

Edward berdeham karena ketahuan mencuri pandang pada Ford tapi dengan cepat segera menenangkan suaranya lagi.

" katakan padaku ada masalah apa di X-Kingdom? sejak awal Alex tidak pernah membiarkan aku tidak tahu masalahnya." kata Edward mencoba mencari jawaban yang dia inginkan dari Ford

"tidak ada masalah yang terlalu serius tuan." Edward bisa melihat raut wajah Ford yang begitu tenang saat dia bertanya dan saat Ford menjawabnya " ada kesalahan pada perhitungan peluncuran produksi baru dan tuan Hans mendadak datang sangat pagi agar nona Alex bisa memberikan perintah apa yang harus dilakukan tuan." lanjuta Ford

" lalu kenapa kau juga harus ada disana?" tanya Edward lagi masih belum puas

" aku lulusan IT terbaik tuan dan aku juga mengambil gelar Master untuk jurusan Ekonomi jadi nona memintaku untuk mengecek data yang ada di X-Kingdom untuk mencari letak kesalahannya dan mengulang perhitungannya dengan cepat karena peluncuran itu akan terjadi dalam beberapa hari lagi." Ford menjelaskan dengan begitu panjang membuat Edward pusing sendiri

" kau yakin kalau ini bukan tentang..." Edward mencoba perlahan bertanya.

" hingga saat ini nona Bella belum melakukan apapun tuan."

Untuk sesaat Edward teralihkan dengan ucapan Ford yang mengatakan bahwa Bella belum melakukan apapun. Kenapa Bella belum melakukan apapun setelah melihat berita yang memenuhi media yang ada.

" apa tuan mengharap nona Bella melakukan sesuatu setelah berita yang ada"

" tidak." jawab Edward dengan cepat " bukan begitu maksudku Ford. Hanya saja aku mengenal wanita itu, kalau dia belum melakukan sesuatu menanggapi berita itu berarti dia sedang menyiapkan bom untukku dan Alex.."

Ford mengalihkan wajahnya ke kaca di sebelah kirinya dan sedikit menyunggingkan senyum.

"yeah,  the big bomb."

***

Hans memarkirkan mobilnya di salah satu supermarket. Setelah mesin mobil mati Alex yang duduk di kursi sebelah pengemudi turun dan kemudian Hans mengikutinya.

Alex mengambil secarik kertas dari dalam tasnya dan mulai kembali membacanya. Hans melihat Alex dengan ragu, sebenarnya dia tidak percaya apa yang akan Alex lakukan saat ini.

" kau yakin Alex?" tanya Hans sekali lagi

Alex menganggum tanpa mengalihkan matanya dari secarik kertas yang dia baca.

" aku bisa mendapatkan ini semua dimana Hans?"

Alex menunjukkan kertas itu pada Hans yang kini sudah berjalan di sampingnya sambil membawa trolley. Hans membaca tulisan panjang yang ada di kertas itu.

" Alex, aku memang menyarankanmu untuk memasak sendiri makan malam untuk merayakan ulang tahun Edward tapi tidak dengan kue ulang tahunnya." kata Hans membaca daftar belanjaan yang tertulis di secarik kertas yang Alex berikan

" tidak Hans, aku ingin semuanya spesial seperti dia merayakan ulang tahunku. Edward membuatkanku kue ulang tahunku sendiri." kata Alex mengambil beberapa buah untuk di beli

" mengingat kalian di pulau terpencil dan tidak ada toko kue jadi ya dia harus melakukannya dan juga Edward memang jago masak Alex, tidak sepertimu." kata Hans membuat Alex berhenti memilih buah dan menatapnya

" coba kau sebutkan namaku Hans." suruh Alex membuat Hans bingung

" sebutkan namaku." suruh Alex lagi

" Alexandra Xavier?" kata Hans bingung

" nah namaku Alexandra Xavier dan kau pernah bilang padaku kalau aku bisa melakukan apapun. Benarkan?"

" tapi tidak dengan membuat kue ulang tahun Alex, itu prosesnya susah dan juga.." Hans berhenti bicara melihat Alex kembali mengabaikan " ayolah aku akan membantumu membuat makan malam yang enak nanti tapi kita beli saja kue ulang tahunnya. Bagaimana?" Hans kembali mencoba bernegoisasi dengan Alex tapi Alex tetap mengabaikannya

" Alex ini semua demimu. Bagaimana kalau nanti kuenya tidak jadi, maka ulang tahun Edward juga akan... Kau mau ulang tahun Edward sempurna kan?"

Hans benar-benar berusaha tapi Alex mengabaikannya.

" baiklah terserah kau saja." dan Hans akhirnya menyerah dan Alex langsung tersenyum

" setidaknya biarkan aku mencoba." kata Alex

Setelah itu mereka berkeliling supermarket untuk menemukan barang-barang yang ada di daftar belanjaan Alex.

Butuh 2 jam untuk belanja dan butuh begitu banyak barang hanya untuk membuat spaghetty kerang dan kue ulang tahun. Alex mengganti pakaiannya begitu sampai di rumah dan setwlah itu kembali masuk kedapur dan mengeluarkan semua belanjaannya.

Hans ikut bergabung di dapur dengan Alex setelah melepaskan jasnya dan mrninggalkannya di kursi makan.

" apa yang kau lakukan disini?" tanya Alex pada Hans

" membantumu tentu saja, aku tidak akan..."

" Hans aku tidak butuh bantuanmu, sekarang keluar. Ini area milikku.." Alex menunjukkan dapur itu pada Hans " kau tunggu saja diluar dan beritahu aku kalau Edward pulang."

" tapi..." Hans ragu tapi Alex langsung mendorong Hans keluar dari dapur dan menguncinya.

Cklek...

Hans menelan ludahnya mendengar pintu ruangan daur baru saja di kunci oleh Alex. Seumur hidupnya mengurus Alex dia tidak pernah sekhawatir ini pada Alex. Entah apa yang akan terjadi pada Alex, masakannya dan dapurnya.

" ya tuhan jagalah wanita itu agar tidak melakukan kesalahan fatal di dalam." kata Ford mengingat bahwa Alex sendiri dari dulu tidak pernah masuk dapur bahkan untuk membuat roti panggang saja Alex selalu menyuruh pelayannya.

Alex menarik nafas dan membuang nafasnya perlahan, saat ini jantungnya begitu bersemangat untuk memasak.

Alex menghampiri kulkas pintar miliknya. Menekan layar sentuh yang ada di pintu kulkasnya dan langsung mencari resep spaghetti kerang yang tadi malam sempat ia cari.

Tak lama setelah itu resep itu muncul dilayar dan Alex menekan tombol speak agar memudahkannya untuk memasak.

Untuk pertama yang Alex lakukan adalah mencuci semua bahan di wastafel. Lalu kulkas pintarnya mengatakan untuk merebus mie spaghetti. Alex pun mengamb panci dan menaruh air di dalam panci itu setelah itu meletakkan panci itu di atas kompor tapi...

Alex menatap kompor di depannya beberapa detik tapi dia tetap tidak tahu cara menghidupkannya. Alex membuang nafasnya kesal.

" sulit sekali untuk memasak saja."

Alex berbalik membuka pintu dapur dan langsung di sambut Hans yang melihatnya penasaran

" Ada apa Alex? apa terjadi sesuatu? kau membakar sesuatu?" Alex mengabaikan pertanyaan itu dan menarik Hans kemudian berhenti di depan kompor

" dimana apinya? mana yang kau..."

" bantu aku menghidupkan kompornya." Hans terdiam mendengar ucapan Alex

" jangan berani kau tertawa Hans, cepat aku tidak punya banyak waktu."

Hans langsung menghentikan dirinya yang hampir saja tertawa. Mencoba menangkan tawanya sendiri agar tidak ketahuan oleh Alex, setelah itu barulah Hans menjelaskan cara menghidupkan dan mematikan kompor. Lalu memberitahu Alex cara mengatur waktu di oven dan lainnya yang Hans pikir perlu di beritahukan.

Setelah paham Alex kembali mendorong Hans keluar dapur dan kembalu menguncinya. Alex kembali mengikuti resep-resep yang kulkas pintarnya lakukan.

Memasak dengan sangat hati-hati walaupun gagal. Alex sempat panik saat saus spaghetti hampir terlupakan karena dia fokus dengan memasukkan bahan kue dimixer sehingga membuat Alex memegang wajah tanpa pelindung.

Saat saus berhasil di selamatkan Alex langsung mencelupkan tangannya kedalam air. Rasa perih di jari tangan Alex itu sedikit menghilang tapi bekasnya tidak bisa di hilangkan.

Alex mengambil piring dan meletakkan spaghetti yang dimasak bersamaan dengan kerang yang sudah direbus kedalam 2 piring dan membagi dua saus yang warnanya terlalu coklat tapi masih bisa di makan menurut Alex ke atas spaghettinya.

Setelah spaghetti selesai Alex kembali fokus pada pembuatan kuenya. Alex menambahkan gula kedalam mixer lalu diikuti bubuk coklat sehingga dalam sekejab adonan itu berubah warna. Setelah Alex merasa adonan itu cukup baik Alex menghentikan mixer dan membaginya kedalam dua loyang.

Saat adonan itu masuk kedalam oven, Alex fokus membuat creamnya kembali dia masukkan putih telur dan gula kedalam mixer dan membiarkannya hingga mengembang.

Suara oven tanda kuenya sudah matang membuat mata Alex berbinar. Alex mengambil kuenya dan melihat kue sempurnanya dan tanpa sadar kembali mengambil loyang itu tanpa pelindung sehingga membuat bekas lainnya di jari tangannya itu.

Alex melirik jam sudah hampir jam Edward pulang, tanpa pikir panjang Alex segera menyiapkan kuenya dengan cepat. Meletakkan beberapa potong buat dan satu lilin kecil panjang di tengahnya.

Alex membuka dapur dan kembali Hans melihatnya. Kali ini raut Hans berubah menjadi khawatir.

" semua baik-baik saja Hans, hanya saja.." Alex menunjukkan bekas di jarinya membuat Hans langsung menghampirinya.

" aku sudah bilang biar aku membantumu Alex, kau ini..."

" aku tidak apa-apa Hans, aku akan mandi sekarang jadi bisa kau membantu menyiapkan sisanya?"

Hans hanya bisa mengangguk. Dia masuk kedapur dan Alex menuju kamarnya.

Hans melihat dapur yang berantakan, wajan dan panci yang masih ada di atas kompor. Lalu mixer yang masih kotor dan loyang-loyang kotor yang ada di wastafel membuatnya tersenyum.

" kau benar-benar tidak boleh masuk dapur lagi Alex."

Setelah itu matanya jatuh pada spaghetti kerang dan kue ulang tahun sederhana yang ada di atas meja

" setidaknya kau berhasil membuatnya walaupun aku tidak tahu bagaimana rasanya.."

Hand memanggil pelayan dan meminta mereka membersihkan 'perbuatan' Alex dan menyuruh yang lainnya menyiapkan meja di taman.

Hans mengawasi setiap pelayan yang sedang mengangkat meja panjang dan menyusun kursi-kursi.

***

Edward merenggangkan tubuhnya setelah melihat jam. Ini sudah saatnya pulang dan Ford juga sudah menunggunya. Edward mematikan komputernya dan turun menuju mobilnya.

Edward sangat menantikan jam pulang dimana dia bisa kembali melihat Alex. Dia terkadang heran dengan dirinya sendiri yang bersikap seperti ini sejak jatuh cinta pada Alex. Dia selalu merindukan wanita itu, selalu ingin memeluknya tidak peduli seberapa banyak mereka telah melakukannya.

Saat sampai dirumah tidak ada yang menyambut kedatangannya. Edward langsung menuju kamar Alex tapi Alex tidak disana. Lalu Edward melihat pintu kamarnya sedikit terbuka dan Edward langsung tersenyum, ini sama saat kemarin mereka bertengkar dan Alex ada di kamarnya menyambutnya.

" Alex..."

Edward sedikit mendorong pintu kamarnya dan dia langsung terpaku saat sosok Alex langsung berdiri menyambutnya saat dia membuka pintu.

Edward tidak bisa berkata apapun melihat Alex dengan gaun merah selututnya. Edward menelan ludahnya melihat bahu putih Alex yang terbuka dan kaki jenjang Alex juga menggodanya.

" welcome home honey."

Butuh beberapa detik bagi Edward untuk mengalihkan pikirannya dari betapa cantiknya Alex yang saat ini sudah berdiri sekitar 5 cm darinya.

" maukah kau.." Alex melepaskan tas yang Edward bawa ke lantai " ikut aku.." setelah itu membuka jas Edward " sekarang juga?" setelah itu melepaskan dasi yang Edward gunakan

Edward hanya menurut saat Alex menggandengnya berjalan turun dari lantai dua dan menuju keluar rumah.

" Edward," Alex menatap Edward dan mendekatkan wajahnya ke leher Edward

Edward menahan pinggang Alex yang saat ini sedang berjinjit agar tidak jatuh, dia bisa merasakan hembusan nafas Alex yang membuat bulu kuduknya merinding.

" aku akan memberikanmu hadiah jika kau menutup matamu."

Edward langsung mengangguk dan menutup matanya.

Alex tidak bisa menahan senyumnya melihat betapa polosnya pria di depannya ini.

" berjalanlah pelan dan janga membuka matamu. Mengerti?" anggukan polos lainnya dari Edward

Alex menuntun Edward perlahan menuju taman. Alex meletakkan telunjuknya di depan bibir saat sampai di taman. Mereka berhenti dan Alex melepaskan pegangannya pada Edward.

" Alex, kau dimana? kenapa kau melepaskan tanganku??" tanya Edward panik

" tetaplah menutup mata sayang." kata Alex lagi

Seorang pelayan mendekat pada Alex sambil membawa kue yang sudah dia buat. Setelah itu Alex kembali mendekat pada Edward dan sediki menaikkan kue itu agar Edward bisa langsung melihatnya.

" dalam hitungan ketiga kau bisa membuka matamu. 1....2....3..."

" HAPPY BIRTHDAYYY......"

semua lampu dihidupkan dan Edward akhirnya bisa melihat seluruh taman yang sudah di dekor untuk ulang tahunnya dan disana sudah hadir semua orang yang ada di rumah ini. Dan yang paling utama adalah wanita yang saat ini berdiri didepanya sambil membawa kue.

" Happy Birthday Edward, suamiku."

Edward tidak bisa menahan senyumnya mendapati kejutan ini bahkan dia lupa kalau ini adalah hari ulang tahunnya. Edward ingin menangis tapi dia langsung menahannya. Dia mengambil kue yang Alex pegang, menyingkirkannya dan menarik Alex dan tanpa pikir panjang menciumnya.

" Woaaaahhhhh!!!!"

Semua pelayan yang hadir disitu bersorak melihat itu tapi Edward dan Alex tidak mempedulikan sorakan itu.
Setelah berciuman Alex menarik Edward untuk segera menyicipi makanan yang susah payah dia buat.

" Alex benar-benar berusaha membuatnya Ed." kata Hans sebelum Edward memakannya

Edward melihat spaghetti itu, tidak cantik seperti yang pernah dia lihat di televisi.

" ini pertama kalinya nona Alex memasak tuan." kali ini kepala pelayan yang bicara

" you did, Alex?" tanya Edward tidak percaya tapi saat melihat beberapa plester yang ada di jari Alex dia baru percaya.

Edward mengambil garpu dan menggulung spaghetti itu dan memasukkannya kemulut. Suasana diam mendadak saat Edwardmulai mengunyah spaghetti itu terutama Alex.

" Alex.." Edward melihat Alex dan menggenggam tangannya " kau tahu kan apapun yang terjadi aku akan tetap mencintaimu?"

" ah benar perkiraanku masakanmu tidak enak Alex, aku sudah bilang kalau...."

"tidak tuan Hans, ini enak." kata Edward menghentikan keyakinan Hans

" benarkah?" tanyanya tak percaya

" sedikit asin, tapi enak." Edward mencoba meyakinkan Alex " cobalah masakanmu sendiri Alex."

Alex mencobanya dan apa yang Edward katakan tidak salah, spaghetti itu sedikit asin tapi enak. Itu membuat Hans tidak percaya, dia menarik piring milik Edward dan ikit mencicipinya dan dia tidak bisa bicara lagi. Alex berhasil melakukannya untuk pertama kalinya.

***

Alex merasa begitu senang malam ini karena apa yang dia rencanakan berhasil. Pesta kejutan itu berhasil dia lakukan.

Alex bisa melihat kebahagiaan Edward dari jauh. Saat ini Edward sedang menerima ucapan ulang tahun dari pelayan yang mengerubunginya.

Alex tersenyum saat Edward memberikan isyarat untuk menunggunya. Alex menghampiri meja minuman dan duduk disana sambil menikmati alunan musik.

Ford menghampiri Alex yang sedang meminum minumannya.

" ada surat untukmu nona." kata Ford setelah itu dia langsung pergi

Alex melirik surat itu tidak ingin segera membukanya karena Alex tahu dari siapa surat itu hanya dengan melihat tulisan dari depan surat itu.

Alex meletakkan gelasnya.

" mari kita lihat apa lagi yang akan kau lakukan Bella."

Alex merobek pinggir surat itu dan Alex mengambil kertas yang ada di dalamnya.

- temui aku besok siang seorang diri atau kau akan menyesal -

-----------------------------------------------------------
UPDATE : Senin,  10 Juli 2017 / 13.55

assalamu'alaikum

sudah hampir mendekati babak akhir semoga kalian tetap menunggunya yaaa hehe

Love yaaa 💋

Continue Reading

You'll Also Like

404K 7.4K 18
Mature Content || 21+ Varo sudah berhenti memikirkan pernikahan saat usianya memasuki kepala 4, karena ia selalu merasa cintanya sudah habis oleh per...
16.5M 673K 39
GENRE : ROMANCE [Story 3] Bagas cowok baik-baik, hidupnya lurus dan berambisi pada nilai bagus di sekolah. Saras gadis kampung yang merantau ke kota...
1.4M 68K 51
Rasa cinta terlalu berlebihan membuat Lia lupa bahwa cinta itu tidak pernah bisa dipaksakan. Rasanya ia terlalu banyak menghabiskan waktu dengan meng...
5.7M 69.6K 40
Cerita Dewasa! Warning 21+ Boy punya misi, setelah bertemu kembali dengan Baby ia berniat untuk membuat wanita itu bertekuk lutut padanya lalu setela...