34. Game Over!

17.2K 688 28
                                    

Edward masuk keruang kerja Alex, menutup pintunya rapat. Edward melihat Alex disana duduk di kursinya. Kursi yang sudah 3 bulan ini kosong.

Sebuah amplop coklat yang saat ini di tangannyalah yang akan menjadi penentunya hari ini. Alex melihat Edward danEdward bisa melihat Alex juga melirim dokumen yang dia bawa.

Edward berjalan perlahan menuju Alex.

" aku tidak akan lama menyita waktumu Alex, aku hanya akan memberikan ini padamu. "

Edward mengangkat ragu amplop coklat yang dia bawa dan meletakkannya diatas meja.

" ini apa Ed?" tanya Alex

Alex tahu itu apa tapi dia bertanya berharap bahwa ini bukanlah seperti apa yang dia pikirkan

" sesuatu yang pernah kau tinggalkan untukku 3 bulan lalu." Edward mengepalkan tangannya mencoba menahan air matanya.

" sepertinya memang ini akhirnya Alex. aku tidak akan menyita waktumu dan tidak akan menyita hidupmu lebih lama untuk bersamaku. Kau berhak bahagia dengan pria yang bisa membuatmu bahagia, bukan dengan seseorang yang membuat masalah dalam hidupmu. Jadi ayo kita bercerai saja.

****

( 20 jam sebelumnya)

Saat itu tepat jam 12 malam lewat. Para pelayan sudah meletakkan tubuh Edward diatas tempat tidur. Alex tidak melakukan apapun sampai para pelayan pergi keluar dari kamarnya. Alex memandang tubuh pria yang saat ini begitu lelap tertidur. Alex mendekat dan tangannya mulai membuka dasi yang Edward gunakan lalu membuka beberapa kancing kemeja Edward. Alex membuka sepatunya Edward dan menarik selimut untuk menutupi tubuh Edward.

" maafkan aku sudah membuatmu jadi begini Edward." Kata Alex

" maafkan mama yang membuat papamu menderita seperti ini sayang." Kata Alex yang kii melihat perutnya yang rata

Alex melihat sekeliling kamarnya. Tidak ada yang berubah dengan kamar ini, kamar ini masih sama seperti dia tinggalkan 3 bulan lalu.

" dan akhirnya aku tidak akan bisa pergi jauh."

Ketukan pintu membuat Alex sedikit terlonjak, tak lama setelah ketukan itu seorang pelayan muncul setelah dia yakin dia bisa membuka pintu kamar Alex.

" maaf nona kalau aku mengganggu, tapi diluar ada wanita yang menjerit-jerit memanggil nona." Kata pelayan itu

" wanita ?" pelayan itu mengangguk

" Satpam sudah berusaha membuatnya diam, tapi dia sama sekali tidak peduli nona."

Alex berfikir sejenak, dan melihat jam . ini sudah tengah malam dan wanita mana yang akan menjerit di depan rumahnya pada jam tengah malam seperti ini.

" aku akan menemuinya."

Pelayan itu mengangguk dan keluar. Alex melihat Edward sesaat sebelum dia mengikuti pelayan itu keluar. Saat hampir menuju pintu depan Alex bisa mendengar suara jeritan. Tidak terlalu jelas tapi dia bisa mendengar namanya di panggil .

" siapa yang menjerit jam segini Alex?" Ford muncul dari arah belakang mengikuti Alex yang akan membuka pintu

" entahlah Ford."

" mana... nona... suruh dia keluar....dia...takut.... suruh dia...bicara padaku..."

Suara jeritan itu semakin terdengar saat Alex sudah berada di halaman rumahnya. Alex dan Ford terus berjalan di jalan setapak menuju pintu gerbang dan suara jeritan itu semakin terdengar.

" ALEXANDRA KELUAR KAU!!!!"

Sebelum sampai pintu gerbang Ford menghentikan Alex untuk keluar karena Ford sekarang tahu siapa wanita yang dengan gilanya menjerit di depan rumah Alex pada jam segini.

NIKAH KONTRAK !!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang