19. Aku tidak bisa melupakannya

18.6K 770 38
                                    

Edward terbangun dengan tubuh yang begitu ringan. Semua rasa sakit yang dia rasakan kemarin yang sempat membuatnya tidak bisa bangun dari tempat tidur dalam sekejab hilang dalam satu malam. Edward kemudian tersenyum mengingat mimpinya tadi malam. dia yakin mimpinya itulah yang membawa semua rasa sakitnya hilang. Dia ingat dalam mimpinya Alex masuk ke kamarnya dan menjaganya yang sedang sakit. Edward senang walau dalam mimpi dia bisa melihat kekhawatiran Alex, wajah Alex dan bahkan senyum Alex yang mungkin tidak bisa dia lihat lagi di dunia nyata.

Edward sekarang ingin bangun dan mandi tapi saat dia sedikit menyibakkan selimut yang menutupi tubuhnya hawa dingin langsung menyentuh kulit tubuhnya. Dia mengintip sedikit ke bawah selimutnya dan dia baru sadar bahwa saat ini badannya tidak menggunakan pakaian. Edward berfikir keras bagaimana tubuh bagian atasnya tidak menggunakan pakaian padahal dia ingat kalau dia memakai pakaian sebelum dia merasakan sakit kemarin.

lalu matanya melirik pada sisi tepat tidurnya yang harusnya kosong. Disana ada sosok yang tertutupi oleh selimutnya. Edward menelan ludahnya, pikirannya langsung blank saat ini, apa yang sudah terjadi tadi malam. tubuh atasnya yang tidak berpakaian dan sosok di sisi lain tempat tidurnya....

sosok di sisi lain tempat tidur Edward itu sedikit bergerak dan kemudian berbalik dan Edward langsung sadar siapa sosok itu, itu Alex..

Edward begitu kaget dia langsung terjatuh melihat sosok yang ada di tempat tidurnya, Alex. Edward meremas rambutnya, apa yang sudah terjadi tadi malam ? apa dia dan Alex... jadi mimpinya tentang Alex yang datang kekamarnya itu adalah kenyataan ?

" tapi kenapa Alex tidur di tempat tidur yang sama dengannya ?"

Edward kembali melihat tubuhnya dan lalu melihat Alex yang tubuhnya tertutup oleh selimut . apakah tubuh Alex juga mungkin...

" kau sudah bangun..?"

suara Alex kembali mengagetkan Edward tapi kemudian dengan cepat Edward berbalik dan mencari bajunya.

" ah sepertinya aku tertidur disini."

Alex menyibakkan selimut yang menutupi tubuhnya. 

" mandilah, setelah itu turun untuk sarapan.."

Alex tersenyum pada Edward sebelum kemudian pergi dari kamar Edward dan meninggalkan Edward yang mematung. Edward tidak tahu harus bagaimana, rasanya tubuhnya sudah begitu kaku dengan kejadian ini. pikirannya masih terus saja berputar tentang kejadian tadi malam. dia masih tidak menemukan jawaban atas pertanyaan apa yang sedang terjadi padanya dan Alex tadi malam ?

**

Alex dengan cepat masuk kekamarnya, menutupnya dan menguncinya. Alex memegang pipinya yang terasa panas dan Alex yakin kalau saat ini pipinya pasti sangat merah. Mungkin kalau dia tidak cepat-cepat keluar dari kamar Edward, pria itu bisa melihat pipinya yang sudah merah ini. Bagaimana bisa dia tidak panik saat dia terbangun di tempat tidur Edward dan melihat tubuh pria itu tanpa menggunakan pakaian atas.

Tubuh Edward memang tidak atletis, bahkan pria itu tidak memiliki 6 kotak yang selalu di banggakan oleh pria yang dulu pernah dia kenal tapi melihatnya seperti tadi membuat Alex begitu malu. lebih tepatnya dia malu mengingat bahwa dialah yang membuka baju Edward.

" sadarlah Alex, kau melakukannya bukan dengan maksud yang aneh kan ? jadi kenapa kau harus malu seperti ini ?"

Alex ingat bahwa tadi malam keringat tidak juga hilang dari tubuh Edward walaupun dia sudah membuat AC di kamar Edward semakin dingin tapi itu tidak mengubah apapun akhirnya diapun nekat untuk membuka pakaian Edward dan ternyata berhasil, Edward tertidur dengan begitu nyaman setelahnya.

" sekarang bagaimana ? apa yang dia pikirkan tentangku yang tidur di sebelahnya tadi malam ?"

ketukan pintu membuat Alex sedikit tersentak, rasa paniknya mulai muncul lagi. Alex membayangkan bahwa saat ini Edwardlah yang baru saja mengetuk pintu kamarnya.

NIKAH KONTRAK !!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang