Seven Dragoneer at Magic Acad...

De Hikkiyo

61K 3.7K 268

(COMPLETED) > Naga? Bukankah mereka hanya makhluk legenda ?Memang kenyataannya naga adalah makhluk legenda y... Mais

Prolog
Welcome
Permintaan
Pertarungan naga
Ingatan
Masa lalu yang kelam
Masa lalu yang kelam
Penyerangan
Perlawanan
Kekuatan besar yang tersembunyi
Bangkitnya sang naga hitam
Identitas
Murid baru
<Chariot> baru
Tes
Pelatihan
Permulaan liburan
Leviathan dan Bahamut
Mulainya liburan
Kekacauan di saat liburan
Liburan yang menyebalkan
Penyelamatan
Strategi penyerangan balik
Amukan naga hitam
Guru dan ksatria
Guru baru
Edward Drake
Saber yang sebenarnya
Kontrak hitam
Ksatria
Hidup dan mati
Reuni dengan teman lama
Menjadi ksatria keluarga Elf
Ilusi yang mengesalkan
Misi rahasia
Sang perantara yang misterius
Sang perantara yang misterius II-sang leluhur
Kekuatan leluhur ketiga
Arti teman (End)
Coming Now !!!

Hari pertama yang melelahkan

2K 124 2
De Hikkiyo

Selasa,1 Agustus 2047.Jam 06.00.

Saber bangun dari tidurnya.Berbeda dengan kemarin,kali ini Saber yang bangun duluan.

Saber mengambil handuk dan pergi mandi.Lima belas menit kemudian,Saber keluar dari kamar mandi.Terlihat,Alice sudah bangun.

"Selamat pagi,kakak !"

"Selamat pagi !"

Alice terlihat sedang membuat sesuatu.

"Kau sedang membuat apa ?"

"Karena kakak yang mandi duluan,aku membuat teh sambil menunggu"

"Waah,terima kasih,sekarang kau cepat mandi !,sudah jam segini"

"Baiklah !"

Alice mengambil handuknya dan pergi mandi.

Setelah semua sudah siap,mereka mulai berangkat ke sekolah.Saber terlihat sangat rapih memakai seragam sekolah.

"Waah...kakak terlihat sangat pantas memakai seragam itu !"

"Te...terima kasih,tapi jangan teriak begitu,dong,aku jadi agak malu"

"Ahahaha...maaf...maaf"

"Haaah"

Mereka berangkat ke sekolah.Pedang hitam milik Saber tetap menggantung di pinggangnya.

"Ah iya,ini !"

Saber memberikan sebuah gelang kepada Alice.

"Ah ini <chariot> milikku ?"

"Ya,saat aku menjadi murid di sekolah ini,otomatis aku mendapatkan <chariot> milikku,jadi aku tidak membutuhkan <chariot>mu lagi"

"Terima kasih,tapi apa tidak apa-apa ?,<chariot> yang diberikan untuk murid baru kan <chariot> kelas C.<chariot> itu jauh lebih lemah daripada <wyvern>ku"

"Tenang saja,bukankah aku memiliki teknik yang bisa menguatkannya ?,lagipula aku masih punya ini !"

Saber memegang gagang pedang hitamnya.

"Baiklah,tapi jangan mengeluh jika mendapatkan <chariot> yang tidak sesuai harapan,ya !"

"Baik"

Alice sudah sampai di kelasnya,tetapi kelas Saber masih harus melewati empat kelas lagi.

"Baiklah,aku duluan ya,kakak !"

"Ya !"

Saber terus berjalan lurus,ia kemudian sampai di sebuah belokan.

-ngg...kalau tidak salah,setelah belokan ini,hanya tinggal melewati satu kelas lagi

Saber berbelok,tetapi...

"Waaa...awas awas !"

"Eh ?"

'Gubraak'

Seseorang berlari dan menabrak Saber.Buku-buku yang dibawanya juga berjatuhan.

"Adududuh...maaf,aku sedang terburu-buru"

"Ti...tidak,aku juga salah tidak memperhatikan jalan"

Orang itu kelihatannya perempuan,dia mengambil buku-buku yang berserakan.Saber juga membantunya.

"Ah,kau tidak perlu sampai membantuku !"

"Tidak apa,beban ini juga tidak seberapa-"

Saber memperhatikan gadis yang ditabraknya.Rambut pirang cerah,sebuah bando dengan kristal merah di tengahnya,sebuah pedang di pinggangnya,dan ia memakai jas berwarna biru tua.

Benar,kelihatannya ia adalah adik perempuan kepala sekolah yang kepala sekolah minta untuk melindunginya,Lucia Danneberg.

"Ng ?,ada apa ?"

"Ti..tidak,oh ya,mau dibawa kemana,buku-buku ini ?"

"Ke ruang guru"

"Baiklah,ayo !"

"Ba...baik !"

Mereka berdua pergi ke ruang guru dan mengantarkan buku-buku itu.Setelah itu,mereka pergi ke kelas bersama.

"A...anu...terima kasih,karena telah menolongku,ya !"

"Tidak masalah !"

"Lalu,siapa namamu ?,kau dari kelas mana ?,rasanya aku baru melihatmu di sekolah ini"

"Ah iya,aku memang murid baru,namaku Saber Drake.Mulai saat ini,aku sekelas denganmu !"

"Waah...jangan-jangan kau itu orang yang mengalahkan nona Dorothy dengan hanya memakai <wyvern> ?"

"Ya,memang kenapa ?"

"Uwaah,aku tidak menyangka orang hebat seperti kau akan mesuk ke kelasku !,ah iya,namaku Lucia Danneberg,ketua kelas satu,perkenalkan !"

"A...ah iya"

"Lalu,sekarang..."

Lucia menarik tangan kiri Saber dan berlari.

"He...hei tunggu.."

"Tidak,kita harus secepatnya memperkenalkan dirimu pada semuanya !"

"Ooi...!"

Mereka berdua sampai di kelas mereka.Lucia masuk dengan senyum lebar yang terpasang diwajahnya.

"Semuanya !,kelas kita kedatangan murid baru !,perkenalkan dirimu !"

"Ba...baik !... Perkenalkan,namaku Saber Drake,umurku enam belas tahun"

"Itu saja ?"

"Aku tidak tahu harus berkata apa"

"Haah...kau ini...baiklah,ada pertanyaan ?"

Seorang perempuan berambut coklat yang duduk di kursi ke empat dari kiri di barisan kedua dari depan mengangkat tangannya.

"Ya kau,ingin bertanya apa ?"

"Anuu...a...apa kau adalah saudara dari kak Alice ?"

"Ya benar,aku adalah kakaknya,darimana kau tahu ?"

"Ti...tidak,aku hanya merasa warna rambut dan mata kalian sama"

"Jika warna rambut,kami memang memilki warna rambut yang sama,tetapi warna mata Alice lebih biru dari mataku.Oh ya,kau tidak perlu memanggilnya 'kak Alice',dia masih berumur tiga belas tahun"

"Ba...baiklah,terima kasih !"

"Ada pertanyaan lain ?"

Seorang laki-laki berambut hitam yang duduk di barisan paling belakang mengangkat tangannya.

"Ya !,kau ingin bertanya apa ?"

"Apakah benar,kau kemarin yang telah mengalahkan sang terkuat kedua di sekolah ini ?"

"Ya,benar"

Wajah para murid di kelas itu seketika menjadi kagum.

"Lalu...apakah benar kau hanya memakai sebuah <wyvern> untuk mengalahkannya ?"

"Ya,aku meminjam <wyvern> milik adikku"

"Ya,pertanyaannya cukup,sekarang kau duduklah di tempat kosong yang kau suka...lalu..."

Gadis ketua kelas itu mendekatkan wajahnya ke telinga Saber.Ia kemudian membisikkan sesuatu.

"Kalau bisa,duduklah di bangku kosong di sebelahku.Bangku ketiga dari kanan di barisan ketiga dari depan"

"Ba...baik"

Saber pergi ke bangku yang dimaksud ketua kelas.Ia kemudian meletakkan tasnya di sana dan duduk.

"Ya,semuanya,tadi saat aku ke ruang guru,guru yang mengajar di kelas kita tidak akan datang selama satu pelajaran.Jadi kalian belajarlah sendiri !"

Ketua kelas menyuruh para murid untuk 'belajar sendiri'.Tetapi,para murid itu malah mendekati Saber.Seperti yang biasa dilakukan jika ada murid baru yang masuk.

Mereka menghujani Saber dengan berbagai pertanyaan.Saber juga terlihat kewalahan melayani mereka.Sampai...

"Hei hei,Saber baru masuk ke sini,jadi jangan menghujani dia dengan berbagai pertanyaan !"

Ketua kelas datang dan menyingkirkan mereka semua.Saber akhirnya merasa bebas.

"Haaah...akhirnya aku bebas,terima kasih ketua kel-"

Ketua kelas menempelkan jari telunjuk kanannya ke bibir saber.

"Eh ?"

"Tolong jangan panggil aku ketua kelas"

"Lalu...aku harus memanggilmu apa ?"

"Lucia.Panggil aku seperti aku memanggilmu Saber !"

"Ba...baik,kurasa itu tidak terlalu menjadi masalah"

"Terima kasih"

Saber mengambil sebuah buku dari tasnya.

"Buku apa itu ?"

"Ooh ini ?"

Saber memperlihatkan buku itu kepada Lucia.Buku itu adalah buku yang dibaca oleh Saber kemarin,kelihatannya dia meminjam buku itu dari perpustakaan.

"Kisah sang naga hitam yang mematikan ?"

"Benar,kelihatannya yang dimaksud <naga hitam mematikan> di buku ini adalah sang <Bahamut dragoneer>"

"Benarkah ?,boleh aku pinjam dulu ?"

"Boleh,ini !"

Saber memberikan buku itu kepada Lucia.

"Terima kasih !"

"Ya...kau mengagumi sang <Bahamut> ya ?"

"Iya,aku pernah mendengar dia melawan sampai tiga ribu pasukan sendirian dan menang"

"Tapi dia kan membunuh mereka"

"Memang benar,tapi,bukankah setiap orang pasti memiliki alasan untuk membunuh ?,aku percaya,sang <deadly black dragon> memilki alasan yang baik kenapa dia sampai harus membunuh mereka"

Saber terdiam mendengarkan kata-kata Lucia.Saber tidak percaya masih ada orang lain yang mempercayai <Bahamut> setelah <dia> melakukan hal seperti itu.

"Oh ya,ngomong-ngomong tentang hitam,pedang hitam di pinggang kirimu itu...apakah pedang itu adalah sebuah <chariot> ?"

"Ah ini...jangan dipikirkan"

"Kenapa ?"

"Tidak,pokoknya jangan terlalu memperhatikan pedang hitamku"

Saber membawa buku lain dan membacanya.

'Tiiiing' bel sekolah berbunyi,menandakan bahwa pelajaran pertama sudah berakhir.

Saber membereskan buku-bukunya yang ia dan Lucia baca.Setelah selesai membereskannya,terdengar seseorang sedang memanggil Saber.

"Saber Drake !,ada orang yang ingin bertemu denganmu !"

"Baik baik,aku segera ke sana !"

Saber pergi ke pintu dimana seseorang memanggilnya.Saber pergi ke pintu,dimana sesorang memanggilnya.

"Do...Dorothy Russell ?"

"Halo,Saber Drake"

Saber dengan reflek memegang gagang pedangnya.

"Ada apa ?,kau menginginkan pertandingan ulang ?"

"Aku tidak perlu menyia-nyiakan waktuku hanya untuk hal yang tidak berguna seperti itu,aku hanya mengajukan sebuah permintaan"

"Permintaan ?"

"Aku ingin kau ikut denganku"

"Eh ?"

"Sudahlah ikut saja !"

Dorothy menarik tangan kanan Saber.Saber dibawa ke halaman belakang sekolah.Sekitar dua ratus meter dari lapangan latihan yang mereka gunakan sebagai arena duel.

"Jadi...ada apa ?"

"Saber Drake..."

"Hmm ?"

Dorothy membungkukkan badannya.

"Aku minta maaf !"

"Eh ?"

"Waktu itu aku langsung marah kepadamu tanpa pikir panjang.Kemudian membuatmu menantangku"

"Heh ?"

"Tapi...apa kau benar-benar tidak ingat ?,atau kau sudah lupa ?"

"Apa ?"

"Haah...coba perhatikan dengan lebih baik"

Dorothy mencabut pedangnya dan mengarahkannya kedepan.Ia juga memasang kuda-kuda seni pedang Jepang.

Saat Dorothy melakukan hal itu,Saber teringat dengan seseorang dari masa lalu.

"Bagaimana ?,apa masih tidak ingat ?"

"Rasanya aku mengingat suatu hal,tetapi aku masih belum bisa mengingatnya dengan baik"

"Haah...baiklah,jika begitu..."

Dorothy mengibaskan rambut merahnya kemudian ia tersenyum dan berkata...

"Lama tak berjumpa...,Silver !"

Seketika,Saber mengingat semuanya tentang Dorothy.Ekspresinya menjadi terlihat sedikit kaget.

"Scarlet ?"

"Benar,akhirnya kau mengingatnya"

Ternyata,Dorothy adalah teman masa kecil Saber.Mereka membuat panggilan berdasarkan warna rambut mereka dalam bahasa Inggris.

"Aku...aku tidak menyangkanya sama sekali,Scarlet ?,bagaimana kau bisa ada disini ?"

"Yaah,seperti yang kau lihat,dua tahun yang lalu,aku didatangi oleh seekor naga merah berkepala lima,naga itu membuat sebuah kontrak denganku"

"Naga berkepala lima ?,jangan-jangan itu adalah..."

"Benar,naga itu adalah <Tiamat>,dan seperti yang kau tahu,aku menjadi seorang <dragoneer> gara-gara hal itu"

"Ooh...lalu,kenapa kau kemarin ingin bertarung melawanku ?"

Ekspresi Dorothy yang awalnya ceria,menjadi agak murung.

"Sebelumnya aku minta maaf telah mengatakan ini,kau ingat kejadian lima tahun lalu ?"

Saber tersentak sejenak.Kejadian itu adalah kejadian yang tidak ingin diingatnya.Tetapi,ia melawan perasaan itu.Ia menarik nafas dan menjawabnya perlahan.

"Ya aku ingat.Kejadian di rumah kakekku,bukan ?"

"Benar"

"Jadi,apa hubungannya dengan kau menantangku bertarung secara tidak langsung ?"

"Saat itu,yang menyebabkan tragedi mengerikan itu adalah...aku"

"Eh ?"

"Waktu itu,aku sebenarnya sudah mendapatkan kekuatan ini.Kekuatan dari sang <Tiamat>.Aku memberitahukannya kepada guru,guru menyuruhku untuk merahasiakannya dari siapapun.Dua hari kemudian,saat malam hari,terdengar suara ribut diluar rumah,aku dan guru terbangun karena itu.Guru keluar untuk memeriksanya.Sudah dua puluh menit berlalu,guru belum kembali.Aku ingin keluar untuk memeriksanya,tetapi guru datang sambil berlumuran darah.Dia menyuruhku untuk lari dan bersembunyi,aku menuruti kata-katanya dan bersembunyi di sebuah loker yang cukup untuk seorang anak kecil di ruangan itu.Setelah aku bersembunyi,ada orang-orang yang tak kukenal masuk,mereka membawa pistol dan pedang.Salah satu pedang yang mereka bawa berlumuran darah.mereka berteriak kepada guru untuk menyerahkan sang naga.Aku langsung tahu tujuan mereka,mereka menginginkanku,tetapi aku tidak bisa berbuat apa-apa.Tubuhku kaku.Mereka mulai membunuh satu persatu orang yang ada di dalam rumah itu.Mereka membunuhnya di depan guru dan juga di depanku yang sedang bersembunyi di dalam loker.Setelah semua orang dibunuh,mereka memaksa guru untuk menunjukkan dimana aku berada.Tetapi guru tidak memberitahukannya,ia kemudian dibunuh.Aku ingin berteriak tetapi suaraku tidak bisa keluar.Mereka mulai mengobrak abrik rumah untuk mencariku.Tetapi mereka tidak memeriksa loker tempat aku bersembunyi.Setelah mereka kecewa tidak mendapatkan apa yang mereka inginkan,mereka pergi dari rumah itu.Tiga puluh menit setelah mereka pergi,aku keluar dari loker dan mendekati guru.Aku memanggil namanya berkali-kali,tetapi percuma,guru sudah mati.Saat itu,aku bersumpah akan melindungi Saber Drake,cucunya untuk menebus kesalahnku"

* * *

Continue lendo

Você também vai gostar

59.2K 4K 42
"Novel siyaland" "Novel gak jelas" "Antagonis juga berhak bahagia" "kalau gue yang jadi antagonisnya,gue rubah alur ini besar besaran" Up tiap satu m...
19K 1.8K 35
"Hyeong aku lelah dg semua ini tak hanya Fisik ku yg lelah Hyeong namun batin ku juga Lelah dg semua ini, aku ingin bebas tanpa adanya ikatan pernika...
696K 41.9K 63
(WAJIB FOLLOW SEBELUM MEMBACA!) Ini tentang Amareia Yvette yang kembali ke masa lalu hanya untuk diberi tahu tentang kejanggalan terkait perceraianny...
1.1M 107K 32
Kaylan Saputra anak polos berumur 12 tahun yang tidak mengerti arti kasih sayang. Anak yang selalu menerima perlakuan kasar dari orangtuanya. Ia sel...