When LOVE Talked

By Wivier_Lanxa

325K 15.9K 70

{Cerita di PRIVATE. Jika mau membaca cerita ini, FOLLOW aku. Untuk menghindari PLAGIAT} (Beberapa kali dalam... More

WLT - 1
WLT - 2
WLT - 3
WLT - 4
WLT - 5
WLT - 6
WLT - 7
WLT - 8
WLT - 9
WLT - 10
WLT - 11
WLT - 12
WLT - 13
WLT - 14
WLT - 15
WLT - 16
WLT - 17
WLT - 18
WLT - 19
WLT - 20
WLT - 21
WLT - 22
WLT - 23
WLT - 24
WLT - 25
WLT - 26
Cast When Love Talked
WLT - 27
WLT - 28
WLT - 29
WLT - 30
WLT - 31
WLT - 32
WLT - 33
WLT - 34
WLT - 35
WLT - 36
WLT - 37
WLT - 38
WLT - 39
WLT - 40
WLT - 41
WLT - 42
WLT - 43
WLT - 44
WLT - 45
WLT - 46
WLT - 47
WLT - 48
WLT - 49
WLT - 50
WLT - 51
WLT - 52
WLT - 53
WLT - 54
Note
New Story
New Story 2
Ucapan
Info
JASA EDIT COVER
NEW STORY 3

WLT - 47

3.9K 192 0
By Wivier_Lanxa

Flo memasuki ruang kelas dengan wajah datar dan cueknya. Dia mengeluarkan HP dan juga headsetnya lalu dia sambungkan ke HPnya. Flo memakai headsetnya di kedua telinganya lalu memilih tidur.

Bel masuk telah berbunyi, namun tak mengusik kenyamanan Flo. Flo tetap tidur dengan nyenyak. Laila yang melihat Flo hanya diam tak menganggu, Laila tahu pasti Flo lagi banyak pikiran dan dia memilih diam

"Flo" panggil Willy di samping Flo. Flo yang setengah sadar dari tidurnya langsung bangun

"Apa?"

"Lo tulis soal ini di papan tulis. Pak guru nggak hadir dan dia berikan tugas"

Flo bangkit dan mengambil kertas soal yang dipegang Willy. Flo mengambil spidol lalu menulis tugas fisika itu di papan tulis dengan rapi dan cepat.

Sesudah itu, Flo menaruh lembaran soal itu di atas meja guru lalu duduk di tempat duduknya dan memilih mengerjakan soal itu karena dirinya yang tak ada kerjaan daritadi.

***************

"La, ntar izinin gue ya. Gue mau di UKS. Badan gue lagi nggak enak"

"Oke. Lo mau gue beliin makanan?" Tanya Laila cemas

"Nggak usah. Gue udah beli roti kok"

Laila mengangguk dan Flo pergi melangkah keluar di saat jam masuk berbunyi. Flo memasuki kawasan UKS namun tak ada yang menjaganya. Flo memilih berbaring di kasur paling pinggir dekat jendela. Flo menerawang jendela itu dengan mata sayunya. Flo merasa dirinya sangat capek dan tak lama Flo tertidur di kasur UKS itu.

Laila mengguncangkan badan Flo yang sedang terbaring nyenyak di kasur UKS

Flo tak lama membuka matanya. Dia mengerjap matanya lalu pandangannya menangkap Laila di depannya

"Kenapa?" Tanya Flo mulai duduk di atas ranjang

"Ini udah bel pulang. Lo mau jenguk Devan kan?" Tanya Laila dan Flo mengangguk

"Gue sama yang lainnya nggak bisa Flo. Kita mau kerjain tugas kelompok"

"Kelompok? Lah gue terus sama siapa?" Tanya Flo

"Sama kita juga. Kita berlima sekelompok"

"Berarti gue ikut juga dong kerjain tugasnya"

"Udah nggak usah. Lo jaga Devan aja dirumah sakit. Dia lebih membutuhkan lo. Kita semua juga setuju kok kalo lo lebih baik ke rumah sakit aja"

"Gue nggak enak sama kalian semua" ucap Flo pelan

"Lo kayak sama siapa aja. Udah lo ke rumah sakit sana" Laila menyerahkan tas Flo dan diterima Flo

"Kalo ada yang nggak bisa dikerjain, soalnya kasih gue aja. Biar gue yang kerjain"

"Beres deh"

"Gue pergi dulu. Salam sama lainnya ya"

"Baiklah. Take care"

Flo mulai berjalan menuju pakiran sekolah yang masih ramai. Flo berjalan dan masuk ke dalam mobilnya. Tak lama, mobil Flo sudah tak terlihat lagi.

Flo memakirkan mobilnya di pakiran rumah sakit. Dia turun dari mobilnya dan berjalan menuju ruang Devan.

Sampai sana, Flo membuka pintunya. Namun, Devan tak ada di atas kasurnya. Kasur itu tampak sangat rapi. Seperti tidak ada yang memakainya.

Flo kalut. Dia berjalan menuju meja repsesionis tempat data pasien disana.

"Permisi mbak, ruang VIP no 6 kok kosong?" Tanya Flo tergesa gesa

"Sebentar mbak biar saya cek"

Perawat itu mulai mencari data di komputernya. Flo mulai berpikiran aneh dan perasaannya yang tak enak

"Ruang VIP no 6 sudah kosong semenjak tadi pagi pukul delapan"

Flo hanya diam dan terkejut. Dimana Devan? Kenapa menghilang mendadak tanpa memberitahunya.

"Mbak bisa cari pasien bernama Devan Jonathan?" Tanya Flo

"Tunggu sebentar"

"Pasien sudah dibawa pergi pada pukul delapan pagi" Flo merasa dadanya terhantam

"Dibawa kemana ya sus?" Tanya lagi Flo

"Saya tak tahu" perawat menjawab sambil menggeleng kepalanya

"Makasih sus"

Flo melangkah lesu ke arah mobilnya. Flo bingung Devan sekarang dimana.

Flo mulai menghidupkan mobilnya lalu dia menuju rumah Devan. Dia harus mencari Devan

Flo turun dari mobilnya sambil berlari. Dia mengetuk ngetuk rumah itu namun tak ada yang menjawab. Flo semakin cemas, dia melirik ke halaman Devan dan kosong.

Flo memilih menuju rumahnya dan beristirahat dan berpikir dimana Devan sekarang.

"Flo udah pulang?" Tanya Reila melihat anak perempuannya di sofa

"Iya ma"

"Kenapa lesu sekali? Tumben kamu nggak ke rumah sakit jenguk Devan?" Tanya Reila duduk disamping Flo

"Devan nggak ada ma dirumah sakit. Flo bingung Devan dimana sekarang"

"Oh iya mama lupa, tadi Adam kesini kasih surat untuk kamu. Mama ambilin dulu"

Tak lama, Reila datang dengan surat yang rapi ditangannya. Reila memberikan surat itu ke Flo dan segera dibuka oleh Flo

Flo membaca surat itu dengan teliti

Untuk Flo

Flo, ini surat dari Om Adam.

Om mau sampaiin kalo Devan sekarang sudah pindah keluar negeri. Dia harus segera di sembuhkan. Tadi malam, Devan kejang kejang dan dokter bilang, stadium kanker Devan naik. Devan sekarang kanker paru paru stadium empat.

Om harap kamu mengerti, Devan sekarang di sini untuk berobat agar cepat sembuh. Maaf kamu dan teman lainnya tak bisa secara langsung berpisah. Kamu doakan Devan cepat sembuh ya. Salam untuk yang lainnya

Flo menitihkan air mata. Flo takut. Flo takut Devan kenapa napa. Flo mau berada di samping Devan saat dia sakit.

Reila memeluk anaknya yang menangis. Dia tak tahu surat itu isinya apa, tapi Reila yakin, itu pasti ada hubungannya dengan Devan

"Udah sayang, jangan nangis lagi" Reila mengelus kepala Flo untuk meredakan tangisan anaknya

"Ma, Devan pergi. Devan pergi keluar negeri" racau Flo menangis

"Kok bisa?" Tanya Reila kaget

"Penyakit Devan makin parah. Devan harus segera di sembuhkan"

"Kenapa kamu sedih? Devan pergi untuk sembuh sayang"

"Tapi Flo mau Flo selalu disamping Devan, jaga dia, rawat dia. Flo takut Devan kenapa napa disana saat Flo nggak disampingnya" isak Flo terus keluar dari mulutnya tanpa henti

"Devan pasti kuat sayang. Dia pasti akan berjuang melawan penyakitnya. Mama yakin. Kamu juga harus mendoakan Devan agar dia cepat sembuh dong"

Isak Flo makin mengecil. Ucapan Reila benar, Flo harus mendoakan dan meyakinkan dirinya kalau Devan pasti bisa sembuh. Devan sudah berjanji agar janji mereka ditepati Devan. Devan bukanlah suka tidak menepati janjinya. Flo yakin, Devan akan balik dan menepati janjinya itu

****************

Flo datang kerumah Nara, dimana mereka bekerja kelompok.

"Loh Flo? Kenapa lo disini? Bukannya lo dirumah sakit?" Tanya Brian melihat sosok Flo

Flo memberikan surat dari Adam ke mereka. Nathan mengambil surat itu bingung. Dia bersama keempat lainnya membaca bersama.

Reaksi mereka terkejut membaca surat itu. Laila pun memeluk Flo. Laila tahu, Flo sedang sedih dengan berita yang diberikan Adam lewat surat

"Devan pasti kembali"

Flo hanya mengangguk mendengar ucapan itu. Dia juga yakin Devan pasti kembali.

"Kita semua yakin, Devan orangnya kuat. Pasti dia bisa sembuh"

SEE YOU NEXT CHAPTER

Continue Reading

You'll Also Like

905K 66.9K 31
ace, bocah imut yang kehadirannya disembunyikan oleh kedua orangtuanya hingga keluarga besarnya pun tidak mengetahui bahwa mereka memiliki cucu, adik...
81.9K 4.3K 25
"Sagara anak gantengnya mama" __________________________ "Gue nggak punya papa!" __________________ 16 tahun hidup di dunia tanpa pernah mengenal sos...
628K 24.7K 36
Herida dalam bahasa spanyol artinya luka. Sama seperti yang dijalani gadis tangguh bernama Kiara Velovi, bukan hanya menghadapi sikap acuh dari kelua...