When LOVE Talked

Wivier_Lanxa द्वारा

325K 15.9K 70

{Cerita di PRIVATE. Jika mau membaca cerita ini, FOLLOW aku. Untuk menghindari PLAGIAT} (Beberapa kali dalam... अधिक

WLT - 1
WLT - 2
WLT - 3
WLT - 4
WLT - 5
WLT - 6
WLT - 7
WLT - 8
WLT - 9
WLT - 10
WLT - 11
WLT - 12
WLT - 13
WLT - 14
WLT - 15
WLT - 16
WLT - 17
WLT - 18
WLT - 19
WLT - 20
WLT - 21
WLT - 22
WLT - 23
WLT - 24
WLT - 25
WLT - 26
Cast When Love Talked
WLT - 27
WLT - 28
WLT - 29
WLT - 30
WLT - 31
WLT - 32
WLT - 33
WLT - 34
WLT - 35
WLT - 36
WLT - 37
WLT - 38
WLT - 39
WLT - 40
WLT - 41
WLT - 42
WLT - 43
WLT - 44
WLT - 45
WLT - 47
WLT - 47
WLT - 48
WLT - 49
WLT - 50
WLT - 51
WLT - 52
WLT - 53
WLT - 54
Note
New Story
New Story 2
Ucapan
Info
JASA EDIT COVER
NEW STORY 3

WLT - 46

4K 193 0
Wivier_Lanxa द्वारा

Semua sahabat Flo datang berkunjung ke rumah Flo. Flo yang di kamar kaget melihat keempat sahabatnya itu datang

"Kalian semua kenapa disini?" Tanya Flo tidur di kasurnya

"Lo kan sakit. Ya kita jenguk lah" balas Laila

"Nggak usah repot repot juga. Mendingan kalo mau jenguk, jenguk Devan aja sana yang lagi dirumah sakit"

"Bosen jenguk tuh anak doang" balas Brian acuh

"Temen lo itu" peringat Flo tajam. Brian hanya mengeluarkan cengirannya

"Flo, kita bawain sesuatu deh buat lo" ucap Laila tiba tiba tersenyum penuh arti

"Apaan?" Tanya Flo sedikit penasaran

Tiba tiba, pintu kamarnya terbuka. Terlihatlah seorang lelaki dengan topi rajut warna cokelat menutupi kepalanya yang rambutnya rontok. Baju kasual warna hitam dengan jaket kulit dan celana jeans melekat di kakinya

Flo kaget sekaligus senang melihat sosok Devan di kamarnya tengah menjenguknya.

Devan membalas senyuman Flo lalu berjalan mendekati Flo. Direngkuhnya badan Flo, Devan mengusap punggung Flo dan Flo dengan senang memeluk erat Devan

"Kamu kenapa disini? Kamu harusnya dirumah sakit" tanya Flo saat pelukkan mereka terlepas

"Aku mau jenguk kamu. Kamu kan sakit"

"Tapi kamu juga sakit. Malah lebih parah dari aku"

"Jangan aku aja yang di jenguk. Kamu juga harus dijenguk"

"Betul tuh Devan" timpal Nathan setuju

"Oke oke. Terserah kalian" final Flo pasrah. Semua tersenyum menang

"Lo mau makan apa Flo?" Tanya Laila

"Memang mau kenapa?" Tanya balik Flo

"Kita makan lah. Semua keluarga lo pada pergi. Lo mau makan apa? Biar gue masakkin"

"Spagetthi aja deh"

"Lo sakit mintanya spagetthi? Nggak nyangka gue. Ya udah,  Kalian semua tunggu disini. Gue pinjem dapur lo Flo"

"Pinjem aja" balas Flo

"Ikut" Nara berjalan mengikuti Laila yang keluar dari kamar Flom. Nara mau membantu Laila memasak

Dikamar Flo, Brian dan Nathan sibuk bermain games di HP mereka. Devan sedang mengelus kepala Flo dengan pelan. Devan juga bisa merasakan jika badan Flo sedikit hangat dari biasanya

"Flo, lo punya PS nggak?" Tanya Brian yang mulai bosan tak melakukan apa apa

"Ada kok. Di TV ruang keluarga gue ada PS3"

"Asyik nih. Nath, main yok" ajak Brian beranjak berdiri

"Okelah"

Kini tinggallah Devan dan Flo berdua di kamar.

"Kamu kenapa sih bisa sakit kayak gini?" Tanya Devan

"Nggak tahu. Kemarin pas pulang dari rumah sakit, kepalaku pusing" jawab Flo

"Maaf ya. Gara gara aku, kamu pasti sakit" balas Devan sedih

"Nggak kok. Aku sakit cuma kecapekan aja di sekolah. Kan aku memang yang mau jaga kamu" ucap Flo tersenyum

"Kamu kalo merasa nggak enak badan, langsung pulang. Jangan mampir kerumah sakit untuk rawat aku"

"Nggak. Aku nggak mau. Aku kan kuat, jadi pasti bisa jaga diri. Udah jangan khawatir gitu" Flo membelai pipi Devan berusaha menyalurkan kehangatan kepada Devan dan membuat Devan tidak khawatir

"Terserah kamu lah. Kamu kan keras kepala" pasrah Devan

"Hihihihihi" kekeh Flo melihat raut wajah Flo

Devan mulai tidur disamping Flo. Devan mengamati wajah Flo dari dekat

"Rambut kamu sudah rontok semua?" Tanya Flo mulai membuka topi rajut Devan

Flo melihat, rambut Devan makin menipis. Flo merasa agak sedih melihatnya. Flo suka dengan rambut Devan yang hitam berantakan setiap dia sekolah.

Devan bisa menangkap raut sedih Flo diwajahnya. Devan menaruh tangannya di pipi Flo

"Jangan sedih. Katanya aku kan tetep tampan pas botak"

"Iya. Cuma kasihan rambutmu. Aku paling suka rambutmu yang hitam dan berantakan gitu. Tapi nggak apa lah, yang penting kamu sembuh" ucap Flo tersenyum manis.

Devan pun langsung memeluk Flo dengan erat. Dia tak akan meninggalkan gadis yang ia peluk ini. Dia sangat berharga untuk Devan dan Devan akan melindungi dan menjaganya dengan segenap jiwanya

"Kamu cepat sembuh juga ya. Kan biar bisa rawat aku" ucap Devan melepas pelukkannya

"Pasti"

Devan mencium bibir Flo dengan lembut. Flo memejamkan matanya membalas ciuman yang diberikan Devan. Mereka saling memagut satu sama lainnya dengan penuh perasaan.
Flo berjanji akan menjaga dan selalu di samping Devan dalam keadaan apapun. Dia tak peduli Devan yang mempunyai penyakit mematikan itu, dia hanya mau bersama Devan selamanya. Mewujudkan perkataan dan janji yang mereka ucapkan.

Devan melepas ciuman itu. Flo merasa pipinya panas. Devan melihat rona merah di pipi Flo. Devan terkekeh lalu mencium pipi Flo dengan gemas

"Ciieee ngeblush" goda Devan

"Nggak kok. Badanku kan panas" elak Flo

"Masa sih? Perasaan tadi nggak merah deh"

"Tau ah"

Devan tertawa melihat tingkah Flo yang gemas menurutnya. Devan memeluk Flo dan menaruh kepalanya di leher Flo

Flo mengelus rambut Devan yang semakin tipis. Flo mengelusnya dengan pelan. Tak mau menambah rontoknya rambut Devan

"Flo Devan, makanannya udah jadi. Kita makan dibawah aja. Kita tunggu" ucap Nara di balik pintu

"Ayo makan" ajak Devan lalu membantu Flo berdiri dari kasur.

Mereka berdua berjalan menuruni tangga dan menuju ruang keluarga. Disana sudah ada mangkuk besar berisi spagetthi yang menggiurkan.

Flo mengambil piring dan garpu lalu menyendok ke spagetthi. Flo bersama lainnya mulai menikmati hidangan spagetthi di tengah tengah keseruan dan tertawa mereka

***************

"Kita semua pulang dulu Flo. Kita juga mau antar Devan kerumah sakit" sahut Nathan tiba tiba

"Okelah. Makasih banget kalian sudah jenguk gue disini"

"Ya sama sama. Kita balik dulu. Cepet sembuh Flo" ucap Laila dan dibalas anggukan oleh Flo

Devan memeluk badan Flo dan Flo membalas

"Aku pergi ya. Get well soon Flowsia Anastasia" ucap Devan

"Take care. Get well soon too Devan Jonathan"

Mereka melepaskan pelukkan mereka lalu Devan berjalan menuju teman temannya dan juga keluarga Flo

"Om, tante, Kak Alvian. Kita semua pamit pulang" ucap Brian mewakili mereka semua berpamitan

"Makasih lho udah main dan jenguk Flo disini. Kalian semua hati hati ya dijalan" balas Reila tersenyum ramah

"Iya. Kita semua pamit"

Semua menyalami tangan kedua orangtua Flo lalu bertos ria dengan Alvian. Flo ikut mengiringi mereka keluar rumah

Flo melambaikan tangannya menuju dua mobil yang melaju meninggalkan rumahnya. Flo masuk kedalam rumah dan duduk di sofa di ruang keluarga

"Gimana sayang? Udah enakkan?" Tanya David kepada Flo

"Udah kok pa" balas Flo

"Yaiyalah udah mendingan. Udah ketemu sang pacar tadi. Langsung sembuh" ucap Alvian menggoda Flo

"Kakak apaansih?" Balas Flo dengan kesal. Semua tertawa melihat kelakuan anak mereka

"Udah udah. Alvian jangan goda adiknya dong" lerai Reila. Alvian tersenyum lalu mengangkat tangannya membentuk tanda peace ke arah Reila

SEE YOU NEXT CHAPTER

पढ़ना जारी रखें

आपको ये भी पसंदे आएँगी

little ace 🐮🐺 द्वारा

किशोर उपन्यास

895K 66.6K 31
ace, bocah imut yang kehadirannya disembunyikan oleh kedua orangtuanya hingga keluarga besarnya pun tidak mengetahui bahwa mereka memiliki cucu, adik...
ALZELVIN Diazepam द्वारा

किशोर उपन्यास

5.9M 329K 36
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?" Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi. Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berj...
The Single Parents jaesa_jung द्वारा

सामान्य साहित्य

3.1K 283 19
[ judul awal : jadi Daddy Dadakan] Tahu bulat emang enak kalo dadakan,tapi beda cerita dengan gino gernanda alfaro yang bernasib dijadikan seorang Da...
116K 3.1K 137
Di alam semesta yang maha besar ini tahukah kamu Tuhan menciptakan kata bukan tanpa dasar. Karena akan kupastikan kamu tidak akan sedih sendiri, aku...