Cinta dan Rahasia (Complete)

By amelianrfdl

37.7K 5.3K 636

(Akan segera di private) Bagaimana rasanya menjadi pengganti? Bagaimana rasanya berperan menjadi orang lain? ... More

Bagian - 1
Bagian - 2
Bagian - 3
Bagian - 4
Bagian - 5
Bagian - 6
Bagian - 7
Bagian - 8
Bagian - 10 [END]
After Story
INFO!

Bagian - 9

2.8K 478 57
By amelianrfdl

 Ps. Italic itu khayalan mimpi  
       Yoona
       Bold itu Flashback

Awas ketuker :D

-------------------------------

"Jadi sebenarnya dia adalah menantuku?"

Aku memejamkan mataku dan merasakan tubuhku limbung dan semuanya menggelap lalu mendengar pekikan panik memanggil namaku.

.

.

Aku membuka mataku ketika melihat begitu banyak cahaya di sekitarku. Kulangkahkan kakiku ketika melihat sebuah taman bunga yang indah.

Dimana aku?

Apa aku sudah mati? 

Apakah ini surga?

"Yoona?"

Aku berbalik dan terkejut mendapati ibuku berdiri di belakangku dengan seorang wanita menyerupai diriku di sebelahnya. Tidak, tidak mungkin. Tidak mungkin wanita itu..

"Kakak?"

Wanita itu tersenyum lalu mengangguk. Aku berlari memeluknya. Bagaimana bisa? Jika ibuku berada disini karna sudah tiada dan begitupula aku, lalu mengapa kakaku juga ada disini?

"Kau.. Kak, bagaimana bisa kau ada disini? Ya Tuhan." bisikku. Im Yoonju kakakku melepaskan pelukanku lalu tersenyum memandangku. "Apa aku terlalu jahat untuk berada disini, Yoona?"

Dia terkekeh. 

"Kau bersama Ayah bukan? Apa yang terjadi? Apa yang.." Aku beralih menatap ibuku dan memeluknya. "Ibu, aku merindukanmu."

Ibuku mengelus punggungku. Membuatku mengeratkan pelukannya. "Yoona, maafkan ibu sayang. Maaf ibu membuat hidupmu jadi seperti ini."

Aku menggeleng. 

"Aku tidak marah pada Ibu, sungguh."

*

"Ibu dan Lee Dong Wook berhubungan sejak kami SMP. Hubungan kami selalu baik - baik saja, hingga saat itu tiba. Orang tua Dong Wook membenci ibu karna ibu dari keluarga miskin. Kau tahu bukan?" Aku mengangguk. "Ibu masih mencintainya, namun ibu sadar bahwa ibu tidak harus melakukan itu. Kemudian, Ibu tahu, Yoonju sakit. Kanker Hati stadium dua. Ibu dan Ayah tidak punya biaya untuk melakukan pengobatan."

Aku menahan nafas selama ibuku mengatakan hal itu. 

"Pria itu mengatakan akan membantu ibu, tapi dengan satu syarat. Ibu menghabiskan malam dengannya, Yoona." bisik Ibuku. 

"Apa ibu menerimanya?"

Ibuku menggeleng. "Tentu tidak, tapi pria itu begitu licik. Dia menjebak ibu dengan memberi obat perangsang dalam minuman ibu.  Ayahmu membenci ibu karna hal itu, nak."

"Ayah tidak membenci ibu, ayah mencintai ibu."

"Yoona?" Aku menoleh pada kakak-ku. Kembaranku yang lahir lima menit lebih dulu dariku. Kembaranku - kami yang hanya bisa menghabiskan waktu bersama sampai umur lima belas tahun. Aku tidak melihatnya lagi setelah itu. Dia dan Ayahku seolah hilang di telan waktu.

"Apa Sehun menjagamu dengan baik?"

Jantungku berdebar, bagaimana bisa kakakku mengetahui soal Sehun?

"Kau percaya padaku bukan?" Aku mengangguk. "Dia mencintaimu, seperti dia mencintai aku dulu. Aku bahagia, Yoona. Sehun bersamamu. Aku bahagia. Dia memenuhi janjinya padaku."

Aku hanya melongo mendengar ucapan kakakku. Tiba - tiba aku merasa tubuhku seolah di tarik.

"Kurasa ini saatnya. Katakan pada Ayahmu, Yoona. Ibu sangat mencintainya." bisik Ibuku sambil memelukku erat. Aku sampai enggan melepaskan pelukannya.

Kini giliran kakakku yang memelukku.

"Jaga dirimu Yoona, ingatlah. Bukan karenamu aku pergi."

Aku menggeleng. 

"Tidak, Ibu.. Kakak.. bawa aku.. biarkan aku bersama kalian.." tangisku pecah. Namun tubuhku semakin di tarik. Aku melihat jarak semakin jauh memisahkan kami. Ibuku dan Kakakku hanya tersenyum manis melambai kearahku.

*

"Yoona.."

Itu suara Sehun. Aku ingin membuka mata namun semua terasa begitu berat. Aku tidak bisa membuka mataku sendiri walau aku sangat ingin.

"Kembalilah.."

Kepalaku berdenyut hebat. Kesadaran tidak bisa kuraih.

*

"Mata anak ini terkena pecahan kaca, dok."

Aku meringis. Perih, perih di mataku. Aku berteriak kencang namun tidak ada satupun yang menanggapiku.

"Kita harus mengoperasinya."

*

"Kau sudah sadar?"

Aku mencoba mengerjapkan mataku ketika hanya kegelapan yang bisa kulihat. "Ada apa dengan ruangan ini? Kenapa gelap sekali?"

Seseorang menyentuh bahuku.

"Ssh, tenanglah. Tenanglah, semua akan baik - baik saja."

Aku mendengus. "Baik - baik saja katamu? Ibuku baru saja meninggal depan mataku sendiri. Dan kini aku buta? Aku benar - benar buta, iyakan? Bagaimana bisa kau mengatakan 'akan baik - baik saja'?"

"Yoona."

"Pergilah, siapapun kau. Pergilah. Biarkan aku mati!"

*

Aku meringis sekali lagi ketika merasakan tubuhku seolah ditarik ke dimensi lain. Apa yang terjadi padaku sebenarnya?

.

.

"Dia buta."

Aku melangkahkan kakiku mendekati sepasang muda - mudi yang saling berpelukan di depan ruangan rumah sakit. Aku melirik dari kaca ruangan itu. Jantungku berdebar, aku mengenali wanita di dalam, wanita yang matanya di perban. Itu aku.

"Aku bersumpah, seharusnya aku melindunginya."

Aku menoleh pada wanita itu. 

"Kau tidak salah, Yoonju-ah. Itu kecelakaan. Dia akan baik-baik saja."

Suara itu..

Terdengar familiar, suara berat itu milik Oh Sehun...

Aku berjongkok di depan mereka. Tubuhku hampir terjungkal ketika tahu bahwa sepasang muda - mudi itu adalah kakakku dan Oh Sehun.

Oh Sehun dan Kakakku..

*

"Aku mencintaimu Yoona, Demi Tuhan, aku mencintaimu." isaknya.

Tubuhku menghangat ketika tangannya menggenggam jemariku. Menciumnya lembut. Aku merasakan bibirnya menyentuh permukaan tanganku.

"Kembalilah, aku berjanji akan melakukan apapun. Asal kau kembali. Kau kembali, Yoona."

*

"Makanlah."

Aku meraba bungkusan di tanganku. "Apa ini?"

"Kau belum makan kan?"

Aku meringis lalu menggeleng.

Seseorang yang kutahu seorang wanita itu menepuk bahuku. "Aku harus pergi."

"Apa kau malaikat?"

"Tidak. Aku hanya penjagamu."

"Terima kasih."

*

"Kau mendengarku, Yoona? Sudah dua hari kau tidak sadar. Apa kau tidak ingin bangun?"

Itu suara Yuri. Aku ingin membuka mataku tapi sangat sulit.

"Yang kulakukan padamu sangat jahat kan Yoona?"

"Kumohon, maafkan aku. Aku melakukan ini bukan untuk menyakitimu, Yoona." Dia mulai terisak. "Sehun dan aku tidak pernah berhubungan. Hubungan kami palsu, Yoona. Sehun mendekatiku karna dia tahu aku adalah sahabatmu. Sebenarnya dia adalah kekasih Kak Yoonju."

Tangisnya semakin pecah.

Yul, jangan menangis.

"Yoona, Aku.. aku.." Aku mendengar kepedihan di dadanya. "Kecelakaan yang membuat Kak Yoonju meninggal, itu adalah keteledoranku, Yoona. Aku.. sedang belajar mobil saat itu, dan tidak melihat kau sedang melintas. Lalu.." Dia menghela nafas disela tangisannya. "Semuanya begitu cepat, ketika Kak Yoonju datang dan mendorong tubuhmu hingga mobilku menabrak tubuhnya. Ini salahku, Yoona. Maafkan aku.."

Apa?

Kemudian tubuhku sekali lagi seperti di tarik ke dimensi yang berbeda.

*

"Bertahan Yoonju, kumohon. Demi aku." Aku melihat Sehun menangis memegang tangan kakakku. Tubuhku lemas.

"Mataku, tolong berikan pada Yoona."

Sehun menggeleng.

"Jangan lakukan itu." bisik Sehun lirih.

Kakak..

"Aku ingin mataku diberikan pada Yoona. Berjanjilah." ucap kakakku terbata - bata. Aku menggigit bibir bawahku menahan tangis.

"Kau akan menjaganya bukan?"

Sehun mengangguk.

"Cintai dia, seperti kau mencintaiku, oppa."

"Aku tidak bisa."

"Kau bisa, kau akan mencintainya. Dan pada saat itu tiba, kau bahkan tidak akan membiarkannya lepas dan menjauh darimu barang sedetikpun." Kakakku tertawa pelan. Kemudian suara 'nging' menggema di telingaku.

Aku menangis.

*

Aku membuka mataku, ketika merasakan sinar membuat mataku perih. Aku sendirian, bisikku sambil melirik ke setiap sudut ruanganku. Tubuhku tersentak ketika mendengar pintu terbuka. Sehun berada di baliknya, terkejut melihatku dia berlari menghampiriku.

Pria ini, mencintai kakaku.

"Kau sudah sadar?"

Aku hanya mengangguk.

Sehun menarik nafas pelan lalu menghembuskannya. "Apa kau ingin makan?"

Aku menggeleng.

"Yoona/Sehun." Ucap kami bersamaan.

Sehun menunjuk kearahku. 

"Kau bilang kau mencintaiku?"

"Ya."

"Itu karna mata kakakku kan?" tanyaku seraya berbisik. Dapat kulihat tubuhnya menegang. "Selama ini kau mencintaiku, karna ada sebagian milik kakakku dalam diriku bukan?"

"..."

"Sampai sekarang kau mencintai, Yoonju kan?" tanyaku.

"Yoona.."

Aku meraih tangannya, menatapnya dalam. "Kau bilang kau akan melakukan apapun jika aku kembali bukan? Kini aku sudah kembali, Sehun."

Sehun memandangku was - was namun sedetik kemudian dia mengangguk.

"Bisakah sekarang kau melepaskanku?"

Cut!


Entah kenapa saya suka menistakan cast cerita saya muehehehe.
Oiya pada minta jangan sad? Why?
Cerita ngga selamanya bahagia kan? 😄
Thank you buat bebeb-bebebku yang setia menunggu cerita ini.
Part berikutnya, endiiiing. Yahuuuuuuu.

Continue Reading

You'll Also Like

196K 16.4K 23
Seorang gadis dingin, angkuh, harus terikat dalam suatu hubungan dengan pria jenius yang kutu buku, lugu dan membosankan. Seperti apa kisah mereka? A...
37.8K 4.4K 82
"Mau ngga, nikah sama saya?"
14.9K 709 15
[on going] Bae joohyun atau bisa di panggil irene. anak perempuan yang masuk dalam pergaulan bebas atau salah dalam bergaul, karena masa lalu nya yan...
1.5M 7K 10
Kocok terus sampe muncrat!!..