Immortality Series #1 : Secre...

By Liliannlily

857K 12.5K 163

CERITA INI DALAM TAHAP REVISI AKAN ADA BANYAK PERUBAHAN JIKA KAMU TIDAK MENDAPAT NOTIFIKASI UPDET SILAHKAN HA... More

INFO
PROLOG
BAB 1 : Pertemuan Pertama
BAB 2 : Pertemuan Kedua
BAB 3 : Gadis Rembulan (Part 1)
BAB 3 : Gadis Rembulan (Part 2)
BAB 4 : Jati Diri Alex (Part 1)
BAB 4 : Jati Diri Alex (Part 2)
OPEN PO
BAB 5 : Hujan Badai
BAB 6 : Rahasia Masing-masing
SOFTCOPY
BAB 7 : Pertemuan Tak Terduga (part 1)
BAB 7 : Pertemuan Tak Terduga (part 2)
BAB 8 : Pesta dan Rasa Cemburu (Part 1)
BAB 8 : Pesta dan Rasa Cemburu (Part 2)
BAB 9 : Mimpi Emma (Part 1)
BAB 9 : Mimpi Emma (Part 2)

BAB 10 : Rahasia Emma (Part 1)

23.5K 602 11
By Liliannlily

Emma merasakan rasa sakit yang luar biasa pada kepalanya, Emma memijat pelipisnya sambil berusaha membuka matanya perlahan-lahan dan melihat atap yang berwarna cokelat emas. Ini bukan kamarnya, dimana dia? Emma masih berusaha mengumpulkan ingatannya, tepat ketia Emma mendengar suara pintu terbuka dan di sana berdiri Alex.

"Sudah merasa baikan?" Emma hanya diam saja dan masih takut untuk menatap Alex, kini dia mengingat kejadian kemarin, dirinya entah bisa tidak sadarkan diri, sekarang dia tahu bahwa ia berada di tempat Alex.

"Apa kau takut padaku? Oh ayolah, aku tidak mungkin membunuhmu" Alex berjalan mendekati Emma dnegan nampan berisi makanan.

"Be..benarkah?"Emma sedikit ragu dengan pernyataan Alex mencoba beringsut menjauhi Alex.

"Kenapa kau tidak percaya sedikit saja padaku?"

Emma sejenak menatap Alex ragu, "Baiklah" Alex meletakan nampan berisi makanan di atas ranjang dan Alex menyuruh Emma untuk menghabiskan semuanya.

"Emma" panggil Alex lembut.

Emma menoleh dan menatap Alex "Hm?"

"Aku harap kau tidak takut dengan pertanyaanku ini tapi aku sungguh-sungguh bersumpah kalau aku tidak ada sekalipun niat untuk mecelakaimu" ucap Alex serius sambil mengelus pipi Emma dengan ujung jarinya, sangat pelan seakan-akan Emma adalah benda yang mudah rapuh juka disentuh dengan kasar.

Emma hanya menatapnya diam bagaikan patung "Berapa umurmu sekarang Emma?" Alex harus memastikannya, dia tidak bisa menunggu lebih lama lagi, dia bisa gila.

Emma menunduk dan terdiam cukup lama.

Ayolah Emma jawab pertanyaanku. Aku hanya ingin memastikan satu hal saja pinta Alex dalam hati.

"Umurku-" perkataan Emma terhenti ketika terdengar suara pintu di ketuk. Emma menghembuskan nafas lega dan Alex yang mengumpat kata makian kasar.

"Tuan ada yang ingin mencari anda" terdengar suara pria dari balik pintu yang Emma rasa adalah pelayan Alex

Sial! Penganggu kurang ajar gerutu Alex dalam hati.

"Siapa?"

"Lady Catherine " jawab pelayan itu.

"Ya suruh saja dia menunggu sebentar"

Dasar Catherine sialan Alex merutuki Erine dalam hati.

"Baik tuan" ucap Pelayan itu dengan patuh.

Alex kembali memfokuskan perhatiannya pad Emma "Emma, jawab pertanyaanku" desak Alex. Seketika Emma membeku. Aku kira Alex akan pergi dan tidak akan membahas pertanyaan itu lagi. Namun sepertinya pria itu tidak akan menyerah bertanya sampai aku memberikannya jawaban.

"Tahun ini aku akan merayakan ulang tahunku yang... ke...seratus semiblan puluh tujuh" Emma melirik Alex, menatap ekspresi pria itu "Kau puas?"

Mendengar jawaban dari gadis itu membuat Alex diam membeku Apa? Tidak mungkin, kenapa Emma tidak bisa menua? dia bukan vampire sepertiku, dan aku juga tidak mencium bau darah seorang keturunan Fallen Ones, tapi aku mencium sedikit ekstensi milik seorang Fallen Ones

"Tidak mungkin, ini mustahil"ucap Alex tanpa sadar menyuarakan isi pikirannya

"Aku juga tidak ingin mengatakannya padamu tapi kau memaksaku terus. Aku tahu saat ini pasti di pikiranmu berkecamuk pertanyaan, kenapa aku bisa masih sangat muda seperti seorang gadis berumur dua puluh tahun sedangkan umurku sudah lebih dari seabad?" Emma mendesah.

"Tapi aku tidak bercanda sama sekali, terserah kau percaya atau tidak dan sekarang giliranmu unt-" ucapan Emma terhenti karena tiba-tiba saja Alex menarik Emma ke dalam pelukannya dan memeluk Emma dengan sangat erat sambil berkata

"Siapa kau sebenarnya?" bisik Alex di telingga Emma.

Emma tidak tau harus menyawab apa dia benar-benar tidak tahu kemudian Alex melepaskan pelukan dan mendekatkan wajahnya dengan wajah Emma tanpa dapat Emma sadari sesuatu yang lembut menyentuh bibirnya.

Alex menciumnya, ciuman yang lembut dan penuh kerinduan perlahan berubah menjadi ciuman panas, lidah Alex yang mendesak bibir Emma dengan tangan Alex menyentuh leher jenjang Emma kemudian ciuman Alex berpindah ke leher Emma. memberikan kecupan-kecupan basah di sekitar kontur leher Emma, menggodanya Alex juga memberikan tanda kepemilikan di leher Emma.

Emma hanya dapat meleguh dan berusaha menahan desahannya. Tangan Alex membuka baju Emma sehingga memperlihatkan bahu telanjang Emma yang mulus. Alex terus menjamah Emma dengan mengecup tiap jengkal tubuh Emma.

"Ukh! hen...ti..kan" bisik Emma parau, tapi sepertinya perkataan Emma tak diindahkan oleh Alex dan Alex masih saja melakukan aktifitasnya

Sekarang baju Emma sudah terkoyak di lantai hanya bra hitam yang sangat kontras dengan warna kulit Emma yang sangat putih dan celana jeans saja yang dia kenakan.

Alex mengigit dan mengulum daun telingga Emma memberikan gelenyar kenikmatan pada Emma sambil tangannya berusaha membuka pengait bra.

Emma tidak bisa berbuat apa-apa karena sekarang dirinya telah terbuai oleh kenikmatan-kenikmatan yang di berikan oleh Alex.

Setelah bra Emma terlepas dan ikut menyusul bersama bajunya yang tergeletak di lantai tangan Alex bergrilya menyentuh payudara Emma, memainkan puncaknya yang berwarna pink.

Alex mendekatkan bibirnya ke payudara kanan Emma dan memainkan puncaknya Emma dengan lidah.

"Ah... kumohon..hen...ti-" Alex langsung membungkam mulut Emma dengan mulutnya, memberikan ciuman panas bertukar saliva.

Emma memeluk bahu telanjang Alex entah Emma tidak ingat kapan Alex melepaskan pakaiannya karena sekarang Alex setengah telanjang hanya celana jeansnya saja yang masih Alex gunakan dirinya pun dapat merasakan sesuatu yang keras dan besar mendesak perutnya.

Tangan Alex bergerak ke bawah ke bagian dalam paha Emma menyentuh organ intim Emma dari balik celana Jeansnya, menggodanya dan mengirimkan getar kenikmatan pada Emma "Kau suka?" bisik Alex parau.

Ciuman Alex kembali pada payudara Emma kemudian turun ke perut Emma memberikan kecupan-kecupan dan gigitan kecil, semakin ke bawah dan Alex melepaskan celana Jeans milik Emma.

Sekarang Emma hanya menggunakan celana dalamnya.

Kepala Alex berada di selangkangan Emma, kemudian menarik kedua paha Emma mendekat dan Alex mulai menciumi daerah kewanitaan Emma, meskipun Emma masih menggunakan celananya namun kecupan dan permainan lidah Alex membuat Emma tidak dapat berpikir jernih.

Alex berusaha melepaskan celana dalam Emma "Waow" suara seorang pria yang sukses membuat Emma memekik kaget dan berusaha menutupi tubuhnya yang hampir telanjang bulat. Alex langsung menutupi Emma dengan tubuhnya sambil menggeram kasar.

"Keluar Jake!" perintah Alex dengan suara kasar.

"Sori, aku tidak tau kalau ternyata kalian sedang bersenang-senang" kata Jake dengan santainya tanpa melihat kondisi dengan santainya pula dia menyandarkan tubuhnya pada dinding.

"Berbalik! Sekarang, jake!" perintah Alex menatap Jake dengan tatapan tajam sambil mengeram.

Jake terkekeh geli melihat Alex yang menatapnya dengan tatapan membunuh, merasa sangat terhibur "Oke" Jake segera menuruti perintah Alex dan berbalik.

"Kenakan pakaianmu" bisik Alex parau tapat di telinga Emma.

Emma yang malu langsung buru-buru memunguti pakaiannya yang berceceran di lantai dan segera berlari menuju kamar mandi.

Alex melihat Emma berlari dan setelah gadis itu masuk kedalam kamar mandi perhatiannya terfokus pada Jake yang masih memunggunginya "Kadang ada saatnya aku sangat ingin membunuhmu Jake" ucap Alex kesal sambil duduk santai di ranjangnya yang berukuran king size.

"Kau tidak lupa kan My Lord, bahwa sekarang anda kedatangan tamu"ucap Alex

"Aku tidak mengundangnya dan aku malas bertemu dengannya, kau suruh saja dia pergi" perintah Alex dengan nada bosan, sama sekali tidak tertarik untuk menemui 'tamu yang tidak diundangnya' itu

"Kau tau kan dia itu sangat keras kepala seperti dirimu, dia akan tetap menunggu sampai kau datang menemuinya" kata Jake.

"Baiklah bilang padanya satu jam lagi aku akan menemuinya" ucap Alex

"Oke, kau mau melanjutkan hal yang sempat tertunda tadi ya?"goda Jake.

"Bukan urusanmu, pergi sana" Alex mengibaskan tangannya dan mengusir Jake dengan tatapan tajamnya.

"Siap My Lord" ucap Jake sambil memberi hormat pada Alex.

Sepertinya aku tadi kelewat batas. Hampir saja aku akan bercinta dengan Emma.

Bagaimanaupun juga dirnya baru saling mengenal dan tidak mau Emma takut padanya.

Dirinya bisa mengetahui hal itu dari aroma ketakutan pada tubuh Emma setiap kali dirinya berdekatan dengannya, tapi tadi dia tidak terlalu merasakannya, yang dirasakannya saat itu adalah Emma yang bergairah, Itulah yang membuatnya hampir saja bercinta Emma.

Aku harus minta maaf padanya pikir Alex gusar. kejantanan Alex berdenyut menyakitkan karena hasrat yang tidak sempat ia salurkan.

****

Saat ini Emma sedang menenangkan dirinya di kamar mandi mengingat kembali kejadian barusan dimana dia hampir bercinta dengan Alex.

Untuk selanjutnya sepertinya aku harus lebih waspada dan hati-hati pikir Emma.

Emma mengenakan kembali pakaiannya dan mengingat kembali kejadian barusan dengan Alex dirinya masih dapat merasakan gelenyar nikmat di daerah intimnya.

Sial apa sih yang sudah Alex lakukan padanya sehingga membuat dirinya tidak bisa dengan tegas menolak pria itu?

Setelah cukup untuk menenangkan diri Emma keluar dari kamar mandi dan berdiri terkejut karena melihat Alex yang masih berada di kamar itu.

Alex memandang Emma tepat di kedua matanya lalu perlahan-lahan pandangannya turun ke bibir, leher dan berhenti di daerah intim Emma, tatapan yang seakan-akan siap melahap Emma hidup-hidup.

Emma yang di tatap seperti itu menjadi salah tingkah "Kau kenapa masih ada di sini?" tanya Emma gugup.

"Urusan kita belum selesai, ada yang ingin kubucarakan denganmu" kata Alex singkat.

"Apa lagi yang mau di bicarakan? aku tidak mau membahas masalah tadi" kata Emma gusar.

"Baiklah kalau kau tidak mau mmebahasnya, aku hanya ingin meminta maaf padamu karena tadi telah bersikap melewati batas, maukah kau memaafkanku?" tanya Alex dengan penuh penyesalan.

Hmm, itu juga sepenuhnya bukan kesalahannya. Dirinya juga salah karena terbuai dan tidak menolak.

"Baiklah aku memaafkanmu"

"Terima kasih" Alex tersenyum tulus.

"Aku harus menemui orang sekarang, kau tidak apa-apa di sini sendirian kan?" tanya Alex sedikit khawatir.

"Tenang saja, sudah sana kau pergi" Emma mendorong tubuh Alex menuju pintu.

"Emma ku beritahu kau ya, jangan pernah kau sekali-kali membukakan pintu ini untuk siapapun kecuali aku" Alex memperingati Emma.

"Memangnya kenapa?" tanya Emma sedikit bingung.

"Pokoknya lakukan saja dan turuti, ini semua demi keselamatanmu sendiri, karena aku khawatir tidak sempat untuk menolongmu" Alex kini berwajah serius.

Emma sedikit takut. sebenarnya ada apa sih? apa lagi yang di sembunyikan Alex darinya? Tunggu. aku sudah memberi tahukan rahasiaku, tapi dia belum memberitahukan rahasianya sendiri, curang! pikir Emma kesal.

"Alex kurasa kau melupakan sesuatu"

"Apa?"

"Tadi kan aku sudah memberitahukan rahasiaku padamu, sekarang giliranmu untuk menceritakannya" pinta Emma.

Alex menatap Emma seperti menimbang sesuatu sebelum menjawab "Oh, baiklah tapi tidak bisa sekarang, aku ada tamu".

"Kau tidak berusaha menghindarinya kan?" Emma menatap Alex dengan penuh selidik.

"Tenang saja, aku akan memberitahukannya padamu, janji" kemudian Alex pergi meninggalkan Emma sendirian di dalam kamar Alex, tapi tak lama pintu kembali dibuka "Oh, iya ingat jangan lupa kunci pintu ini sampai aku kembali. mengerti?" Alex menegaskan peringatannya sebelum benar-benar pergi.

"Iya iya, sana kau pergi. Bawel" ucap Emma kesal.

****


                                                                  *****

di tunggu vomentnya ya:3

republished : 23072018

Copyright © by Liliann_Lily

Continue Reading

You'll Also Like

2.3M 137K 49
•Airis Ferdinand. Aktris cantik dengan puluhan mantan pacar, baru saja mendapatkan penghargaan Aktris terbaik di acara Awards international. Belum se...
1.5M 78.3K 41
(BELUM DI REVISI) Aline Putri Savira adalah seorang gadis biasa biasa saja, pecinta cogan dan maniak novel. Bagaimana jadi nya jika ia bertransmigra...
228K 316 17
Kumpulan cerita dewasa part 2 Anak kecil dilarang baca
213K 543 20
21+++ Tentang Rere yang menjadi budak seks keluarga tirinya