Gerald POV
Setelah aku meninggalkan pekarangan rumah gadis itu aku merasa lega dan... Senang? Emm entahlah rasanya ada yang berbeda dari gadis itu.
"Namanya vania ehh?" Cibirku pada diri sendiri. Aku seperti orang idiot sekarang, dia cantik boleh juga.
Tak lama aku menyetir akhirnya aku sampai dirumahku yang sangat sepi. Papah belum pulang?
Batinku sedikit kecewa, karna papahku pulang setahun sekali jika dia membutuhkan aku, well memang aku anak yang sangat menyedihkan.
Aku melangkahkan kakiku di teras rumah dan mulai memasuki rumah, dan benar saja rumah selalu sepi hanya ada aku dan pembantuku.
"Bi, minta minum. gerald haus" pintaku pada asisten rumah tangga disini. Tak lama bi surti menjawab."iya den mau dibikinin apa?" Tanya bi surti dengan wajah cerianya saat aku pulang.
"Emm ada jus jeruk ga bi? Gerald mau ya bi" Aku memang suka menyebut namaku sendiri saat dirumah karna memang aku kurang kasih sayang sejak kecil sehingga aku terus bermanja kepada bi surti yang sudah merawatku sejak aku kecil saat kedua orang tuaku bercerai.
"Iya den bibi bikinin ya. Aden tunggu dikamar aja sekalian bibi bikin omelet buat aden." Kata bi surti yang sudah kuanggap ibu sendiri." Iya bi okey" lalu aku masuk kedalam kamar.
Author POV
Gerald tampak sedang memikirkan sesuatu dikamarnya sambil mendengarkan lagu favoritnya.
Gerald memikirkan bagaimana gadis itu bisa sangat nerd, tapi menawan dimantanya.
Saat sedang ingin mencari tau melalui sahabatnya Daniel dengan cara menelfon, tiba tiba ada yang mengetuk pintu. Bi surti? Batin gerlad senang karna makanan nya sudah jadi.
"Masuk bi gadikunci!" Seru gerald.
Tapi bi surti tidak menyahut dan tidak membuka pintunya, gerald merasa bingung dan mengulangi perkataannya." Masuk bi gadikunci ko!" Katanya dengan nada sedikit lebih keras karna mungkin bi surti kurang dengar? Hati gerald bingung.
Ckrek..
To be continue...
Hayoloh siapa yanh buka pintu apa bi surti? Atau ??
Next chapter? Vote and comment ya