Cinta dan Rahasia (Complete)

By amelianrfdl

37.7K 5.3K 636

(Akan segera di private) Bagaimana rasanya menjadi pengganti? Bagaimana rasanya berperan menjadi orang lain? ... More

Bagian - 1
Bagian - 2
Bagian - 3
Bagian - 5
Bagian - 6
Bagian - 7
Bagian - 8
Bagian - 9
Bagian - 10 [END]
After Story
INFO!

Bagian - 4

2.9K 473 35
By amelianrfdl


"Yoona, dengarkan Ibu. Kau harus keluar dari sini nak."

Aku menggeleng sambil menangis menatap ibuku yang sedang berusaha menahan kesakitan. Mataku beralih pada luka di dadanya. Pisau itu masih menancap disana.

"Pergilah, pergilah sebelum mereka menangkapmu."

Aku menggeleng lagi.

"Im Yoona! Sekali saja, dengarkan Ibu, sayang. Ibu mohon pergilah."

Aku berusaha berdiri meski kepalaku masih berdenyut. Sekali lagi aku menatap Ibuku. Jantungku mencelos, Ibuku tersenyum manis padaku.

"Ibu menyayangimu Yoona, Temui Ayahmu dan Yoonju. Tolong sampaikan pada mereka bahwa Ibu mencintai mereka, sama seperti ibu mencintaimu. Kalian..permata..hati..ibu."

Aku tidak bisa menjawab apapun karna tangisanku. Aku berlari keluar kamar ibu menuju pintu keluar. Rumahku mendadak seperti rumah habis menjadi korban perampokan. Semua berantakan, Kaca pecah, foto pecah, semua berantakan.

Aku menangis ketika melihat figura di atas meja dekat tangga masih utuh. Figura keluargaku, foto yang di ambil setahun sebelum perceraian kedua orang tuaku. Tubuhku menegang ketika mendengar suara langkah kaki. Aku berlari ke halaman luar. Berusaha melihat siapa yang melakukan ini pada keluargaku.

Aku terduduk lemas ketika melihat sosok pria yang selalu mendampingiku sejak aku kuliah. Pria yang amat sangat ku cintai. Lee Dong Hae. Meski berdiri membelakangiku, aku mengenalinya. sangat mengenalinya.

Kenapa dia melakukan ini?

"Wanita itu sudah mati Bos. Kita apakan?" ucap pria bertubuh gempal.

"Apakah ada saksi mata?"

Pria bertubuh gempal itu menggeleng.

"Bakar rumahnya."

Aku menggeleng kuat - kuat. Tidak. Ibu

"Ibu.."

Aku ingin berlari namun langkahku berat, amat sangat berat. Tangisku pecah ketika melihtat api mulai membesar membakar rumahku. Rumah kenanganku.

Ibuku masih ada di dalam. Aku harus menyelamatkannya.

"Ibu.."

Aku berlari mendekati pintu. Tubuhku terpental kembali ke halaman saat terjadi ledakan gas. Ibu..

"Ibu.. Tidak."

"Ibuuuuuuuuuu.."

"Yoona, Hei. Hei. tenanglah, sshhh... tenanglah, Yoona." Aku membuka mataku dan melihat Sehun yang sudah duduk di dekatku. Aku langsung memeluk tubuhnya. Tubuhku gemetar.

"Tenanglah, aku disini. Tenang.."

Aku terus menangis hingga akhirnya aku lelah. Tubuhku seolah kehilangan tenaga dan mataku mendadak begitu berat. Aku memejamkan mataku, dalam pelukan seorang Oh Sehun.

*

Aku terbangun pukul tujuh pagi. Penerbangan menuju Roma terpaksa di undur karna aku begitu kelelahan, itu kata Ibu mertuaku. Dan sekarang aku berada di sini. Di Bandara, bersama keluarga Oh Sehun.

Ibu mertuaku memeluk tubuhku. "Jaga dirimu, Yuri. Kabari ibu kalau sesuatu terjadi. Mengerti?"

Aku mengangguk kaku sambil tersenyum tipis melepaskan pelukannya.

"Sehun, jaga istrimu."

Sehun mengangguk. Kemudian menarik tangan kananku untuk di genggamnya. Aku lantas menoleh kearahnya, sedangkan dia hanya menatap lurus ke depan dengan tangan satunya lagi mendorong troli koper kami

Aku malu mengakuinya, tapi genggaman tangannya membuat rasa gelisah yang ku rasakan sejak semalam menghilang. Aku tenang.

*

Sehun ternyata menggunakan kekayaannya untuk memesan kursi kelas bisnis. Tidak banyak yang duduk disini, sehingga masih banyak tempat yang kosong.

Anehnya, Sehun tidak membiarkan aku duduk jauh darinya.

Dia tetap menempatkanku di sebelahnya, dekat jendela.

"Kau takut penerbangan?"

Aku menoleh kearahnya lalu menggeleng.

Kualihkan pandanganku kembali ke jendela.

Ingatanku kembali pada kejadian semalam. Dimana dia memeluk tubuhku begitu erat, dia ada di saat aku sedang rapuh.

"Sehun." panggilku. Aku menoleh lagi kearahnya.

"Hm,"

Aku menarik nafas perlahan lalu menghembuskannya. "Soal semalam, maaf dan terima kasih."

Aku melihat kerutan di dahinya. "Maaf dan terima kasih? Tapi untuk apa?"

"Maaf jika semalam aku mengganggu tidurmu, membuatmu harus membatalkan penerbangan. Dan terima kasih, karna sudah menenangkanku." aku tersenyum kearahnya.

Sehun tersenyum tipis. Aku melihat tubuhnya bergerak kaku. Tapi tidak lama dia mengangguk.

Aku lega. Perasaanku lega. Jadi aku kembali menoleh kearah jendela.

*

Perjalanan cukup lama, membuat aku berkali - kali tertidur dan terbangun mendapati aku bersandar di bahu Sehun.

Anehnya, dia sama sekali tidak keberatan dengan hal itu.

Aku meringis malu ketika merasakan perutku bergemuruh. Kulirik kearah Sehun yang sedang fokus menatap layar i-padnya. Aku lapar, lapar sekali.

"Aku ke toilet dulu." ucap Sehun lalu berdiri dari tempatnya dan meninggalkanku.

Aku perlu makan, ini sudah hampir setengah hari. Dan aku tidak sempat sarapan tadi.

"Ugh." ringisku.

Aku memejamkan mataku lagi, berharap aku tertidur hingga pesawat ini tiba di Roma sehingga aku tidak kelaparan sama sekali.

Namun hidungku mencium aroma makanan, steak daging barbeque , kesukaanku!

Lalu aku membuka mataku, dan melihat sebuah tangan menyodorkan sepiring steak. Aku melihat siapa pemilik tangan itu. Jantungku berdebar hebat, Sehun. Dia membawakan makanan untukku.

*

"Kau lapar bukan? Ini makanlah."

Aku melirik ragu kearahnya. Sehun mendesah pelan. Lalu dia mendudukan diri di bangkunya dan memotong steak itu menjadi kecil - kecil.

Tanpa ku duga, dia mengangkat sesendok daging itu kearahku. Aku menatap bingung kearahnya. Sedangkan dia menaikkan sebelah alisnya menatapku gusar.

"Makan, Yoona. Kau belum makan sejak pagi."

Aku membuka mulutku untuk menerima suapannya. Mataku tidak beralih menatapnya. Sedangkan dia tetap cuek sambil terus memotong daging itu.

"Yuri pasti akan marah jika melihatmu menjadi kurus seperti ini."

Aku menghentikan kunyahanku. Dadaku terasa terhimpit sesuatu yang besar. Sangat besar hingga membuatku kesulitan bernafas.

Yuri

Yuri

Kwon Yuri

Aku tersenyum dengan menunjukkan deretan gigi-ku. Berusaha bersikap biasa saja.

"Iya, kau pasti akan kena marah habis - habisan oleh dia."

Raut wajah Sehun berubah sendu. Apa apaan dia ini. Dia yang membahas soal Yuri sejak awal kan?

Lebih baik aku teruskan saja.

"Jadi, apa belum ada tanda - tanda mengenai keberadaannya?"

Sehun terdiam.

"Dia pasti senang ternyata kalian telah menikah."

"...."

"Dimanapun dia berada, aku berharap dia cepat kembali. Sehingga aku bisa lep-"

Ucapanku terpotong oleh dia yang lagi - lagi mengecup bibirku. Tapi dugaanku salah. Dia bukan hanya mengecup bibirku. Dia menciumnya. Melumat bibirku dengan lembut.

Aku lengah lagi.

*

Aku tidak bicara dengan Sehun setelahnya hingga kami tiba di Roma.

Bukannya apa, aku hanya tidak tahu harus apa jika bertemu dengannya. Aku malu setelah apa yang sudah ku lakukan dengannya tadi.

Pintu kamarku di ketuk membuat tubuhku gemetar hebat. Lihat kan? Baru terdengar suara ketukannya saja tubuhku gemetar. Bagaimana jika aku melihatnya?

Aku menghela nafas berkali - kali. Berusaha menghilangkan kegugupanku.

Tenang Yoona, tenang.

Hanya buka pintunya, tersenyum manis. Menolak ajakannya lalu tutup kembali pintunya.

Aku membuka pintu dan melihatnya berdiri di baliknya. Aku tersenyum lebar kearahnya.

"Ada apa?"

"Ayo kita makan malam." ajaknya.

Aku menggeleng pelan. "Aku lelah, Sehun. Lagipula aku sudah memakan bekal dari ibu tadi."

Ketika aku hendak menutup pintu kamar, dengan cepat dia menahannya. Lalu mendorong paksa tubuhku masuk ke kamar.

"Kau menghindariku?"

Aku menggigit bibir bawahku. Dia tahu aku menghindarinya?

"Aku tidak menyukai jika kau menghindariku."

Sehun berbisik di telingaku. Membuat tubuhku menggelinjang.

"Ayo kita melakukannya, Yoona."

Dahiku mengerut bingung. "Melakukan apa?"

Sehun tersenyum menyeringai.

"Melakukan hal yang bisa membuat ibuku bahagia. Memberinya cucu."

Cut!

Continue Reading

You'll Also Like

2.3M 239K 46
[SELESAI] Grace tiba-tiba beralih pekerjaan dari animator perusahaan game menjadi babysitter dari anak bosnya, Johnny Suh. Namun bayi kecil itu bukan...
1.6M 231K 58
"Di sekolah dia guru seni gue, tapi kalo dirumah dia suami gue" [typos and harsh word] -3rd teacher series- Highest rank : #6 in fanfiction [06.08.1...
My sekretaris (21+) By L

General Fiction

376K 3.5K 23
Penghibur untuk boss sendiri! _ Sheerin Gabriella Gavin Mahendra
950K 21.8K 50
Elia menghabiskan seluruh hidupnya mengagumi sosok Adrian Axman, pewaris utama kerajaan bisnis Axton Group. Namun yang tak Elia ketahui, ternyata Adr...