Musuh × cth

By symphatae

48.6K 7.8K 2K

"Ya kita emang musuh. Tapi gak selamanya jadi musuh, 'kan?" [REVISI - RE-PUBLISHED] #6 in calum #543 in Fanfi... More

1%
2%
3%
4%
5%
6%
7%
8%
9. Damn, Calum
10. Steve
11. Please, Tell Me
12. Richard?
13. My Heart
14. Class
15. What a Crazy Dare!
16. Sad and Happy
17. My Dream Catcher
18. Help Me
19. Gadis Aneh
20. I'll Listen for You
22. The Choice
23. What's Wrong with Calum and Karen?
24. Luke
25. Ending
26. CALUM (fin.)
SEQUEL

21. Her Past

1.2K 251 72
By symphatae

WARN:
-18+
-Jangan dibaca pas lagi puasa (dosa tanggung sendiri, cui)
-Chapter ini gue PRIVATE
-Sorry for all of the typos
-Kalau masih banyak siders aka silent readers, gue pastikan ff ini bakal gue discontinue (Menghargai karya oranglain apa susahnya sih?)

Enjoy!

-M U S U H-

'I feel like I'm waiting for something that isn't going to happen.'

-M U S U H-

Becca terisak seraya memeluk tubuh Calum. Sudah hampir lima belas menit mereka saling berpelukan, tapi Becca tak kunjung mengeluarkan sepatah katapun.

Hanya isakan kecil yang terdengar dari mulutnya.

Calum panik, benar-benar panik saat Becca memeluknya tiba-tiba. Menangis tanpa alasan.

Calum mengusap punggung Becca, "Bec, kalau gak mau cerita gak apa,"

Isakan Becca semakin kencang, hal itu cukup membuat Calum menyesali perkataannya.

Ngomong salah gak ngomong salah.

Kaus navy Calum basah akibat air mata Becca, Calum memejamkan matanya lalu menarik napas dan membuangnya. Ia mengelus puncak kepala Becca dengan kasih sayang.

"Bec, gue gak suka liat lo sedih kayak gini. Ayolah jangan sedih terus."

Hening.

Becca masih membenamkan kepalanya pada dada bidang Calum, menumpahkan semua air mata yang sudah lama Ia bendung.

"Cal..." lirih Becca. Kepalanya tak kunjung menjauh dari dada bidang Calum.

Calum bergumam, "Hm..."

"Lo janji gak akan jauhin gue?" tanyanya dan sontak membuat Calum bingung. Namun alih-alih Calum mengangguk.

"Asal lo berhenti nangis," ucap Calum menenangkan dan tersenyum. Becca mengangguk dalam dekapan mereka.

Becca menjauhkan kepalanya dari tubuh Calum, Ia menghapus air matanya sendiri dan tertawa miris, "Cengeng banget ya gue."

Calum mendekatkan telapak tangannya lalu menghapus air mata Becca lalu tersenyum tulus, "Gak apa asal lo tenang."

Becca mengangguk pelan lalu memaksakan senyum, Ia menatap otot bisep Calum dengan tatapan kosong, "Cuma lo yang gue percaya untuk jaga rahasia ini."

Calum mengernyit, "Emang kenapa?"

Becca menggeleng dan menatap Calum dengan tatapan sendu, sudut bibirnya mengangkat, "Gue nyaman deket sama lo. Dan gue harap, lo bisa jadi teman dekat gue, walaupun kita masih musuhan."

Calum tersenyum getir, cuma temen deket, Cal.

Kepala Calum mengangguk, "Oke. Gue akan jaga rahasia lo dan akan selalu jadi teman dekat lo," hatinya teriris setelah berbicara seperti itu.

Tatapan Becca kosong, "Gue pernah deket sama Richard."

Alis gue mengernyit, "Richard?"

Becca mengangguk tanpa selera, "Steve. Temen baru lo."

"Oh, Steve. Lo kenal sama dia?"

Untuk kedua kalinya Becca mengangguk, "Ofcourse I was."

Gue diam, menunggu ucapan Becca selanjutnya.

Becca menghembuskan napasnya,

"Deket banget. Gue sama dia udah kayak kakak beradik," Becca tersenyum. Pandangan kosongnya masih setia menatap lantai kamar.

"Tapi, tiba-tiba dia..."

"Becca, you're a slut! I hate you!"

Air mata gue turun dengan cepat, menatap wajah lelaki di depan gue dengan tatapan tidak percaya.

"You know what?! Because of you, my parents divorced!" teriak lelaki itu tepat di depan wajah gue.

"Shit! Okay, I know it was little bit of my fault, but I need your body to revenge. It's all about your fault! Everything is your fault! Why I love you, why I need you, it's all your faults," teriak lelaki itu seraya mengacak rambutnya.

"What kinds of fault that I do?" tanya gue dengan suara bergetar.

"You have charming! You have a courage, you have a kindly smile, you have a kind heart! And then you always be with me, then I fall in love with you!"

Becca menutup mulutnya, "I don't understand, Chard."

Richard, lelaki gila yang ada di depan gue ini lantas tersenyum misterius.

"Okay, if you don't understand just follow the plot."

Tubuh gue bergetar, "What do- what do you mean?"

Richard membuka jaket denimnya lalu mendekat ke arah gue yang masih setia nutup mulut dengan tangan, "Let me feel your body."

Gue lantas menjauhkan wajah gue, "Stop it! Stop it!"

Tangan kekar lelaki itu mendorong bahu gue hingga tubuh gue jatuh sempurna di atas ranjang dan sialnya dengan tubuh dia yang berada di atas tubuh gue. Kedua tangannya mengunci tubuh gue, "It's been a long time since I want your body, my sugar baby."

Dalam hitungan detik, bibir lelaki itu mencuri first kiss milik gue. Gue yang tidak terima lantas mencoba menjauhkan kepalanya dari bibir gue. Matanya memejam, bibirnya sibuk memainkan bibir gue, kadang sedikit Ia menggigit bibir gue untuk mengijinkan lidahnya masuk ke dalam mulut gue.

Gue menangis, kasar. Dia benar-benar kasar.

Lidahnya sekarang berada di dalam mulut gue, memaksa lidah gue untuk bertemu dengan lidahnya.

Pemaksa. Benar-benar pemaksa.

Gue menjambak rambutnya untuk membuat dirinya menjauh, tetapi Richard langsung tersenyum tipis di sela ciuman kami.

"You make me horny, babe."

"Mmmmpphhhhh, ahh, Ch- Chard, stop mmpphh, stop it!" erang gue.

Richard tidak mendengar perkataan gue sama sekali, dirinya semakin terbawa godaan setan untuk menghabisi gue sekarang.

Tangan kanannya mulai menggerayangi bagian dada gue, gue mencoba menepis tangannya kembali namun.,

Gagal.

Tangan kanannya turun ke arah perut gue, menyibak kaus gue dengan kasar.

Ciumannya semakin terkesan memaksa, gue gak bisa napas.

"Mmmppppphhh, mmph, Char--- mmpppphhh, stop--- mmmppppphhh, stop it!" seakan tidak mau mendengar perkataan gue, Richard semakin ganas melumat bibir gue. Ia benar-benar tidak mengijinkan gue untuk mengeluarkan sepatah kata.

Tangan kirinya bermain-main di atas perut gue yang sudah tidak tertutup oleh kaus gue, membuat kesan geli setiap sentuhannya.

Setelah cukup melumat bibir gue, bibirnya menjelajahi leher jenjang gue. Menggigitnya kasar sehingga meninggalkan bekas biru-keunguan.

"Richard! Stop it!" tidak tahan, air mata gue meluncur.

"I won't, baby."

Seakan tidak puas menggerayangi perut gue, kini Richard menyingkap kaus gue hingga terlihatlah dada gue.

Gue menggigit bibir gue pelan, 'Ya Tuhan, tolong hamba.'

Richard tersenyum puas setelah melihat dada gue, "What a perfect breast."

Gue semakin terisak ketika tangan kirinya meremas dada gue dengan kencang, bibirnya kembali menjelajahi bibir gue.

"Shhh, don't cry."

Setelah berkata itu, Ia kembali melanjutkan melumat bibir gue.

Tangan kanannya menyelinap ke pelakang punggung gue lalu dengan kecepatan kilat Ia melepas pengait bra milik gue.

Ia tersenyum lalu melepaskan ciuman kami, menatap mata gue dengan tatapan kemenangan, "It will be great, babe. Trust me."

Ia mencium kedua mata gue, kening gue, hidung, laku kembali lagi pada bibir, "Although I can't be with you, at least I can feel your body and say you are mine, and forever will be like that."

Ia tersenyum tipis, "Enjoy my skills tonight, babe."

"Dan--- Dan hari itu... gu-gue... gue bener-bener menjadi sosok wanita seperti jalang, Cal," Becca terisak dalam dekapan Calum. Calum mengusap kepala Becca dengan tatapan kosong.

"Itu semua karena Richard, Cal. Richard yang buat gue seperti ini. Dan Richard... Richard juga..." Becca menghentikan kalimatnya untuk menarik napas dan menenangkan dirinya,

"Richard yang membunuh orang tua gue, Cal."

-M U S U H-

Oke daritadi gue berfikiran bahwa harus bikin sequel ini atau gak.

Soalnya sebelum ini direvisi, gue punya buku kedua dan buku ketiga. Jadi di buku kedua itu menceritakan kisah Becca dan Calum selama mereka di college. Menceritakan kisah mereka sesudah mereka menjauh dan memilih hidup masing-masing. Tapi Becca kembali ke Indonesia dan kembali berhubungan dengan Calum. Tapi bedanya, di buku ke dua ini mereka happy ending.

Kalau di buku ketiga, ini cerita tentang kehidupan rumah mereka. Gue masukin seorang pelakor yang buat keluarga mereka hancur.

Oke, itu DULU.

DULU sebelum gue REVISI.

Minta pendapat dong, harus bikin sequel atau gak usah.

Salam,
Ninis.

Continue Reading

You'll Also Like

176K 14.9K 26
Ernest Lancer adalah seorang pemuda kuliah yang bertransmigrasi ke tubuh seorang remaja laki-laki bernama Sylvester Dimitri yang diabaikan oleh kelua...
163K 15.6K 38
Tidak pandai buat deskripsi. Intinya ini cerita tentang Sunoo yang punya enam abang yang jahil. Tapi care banget, apalagi kalo si adek udah kenapa-ke...
195K 9.5K 31
Cerita ini menceritakan tentang seorang perempuan yang diselingkuhi. Perempuan ini merasa tidak ada Laki-Laki diDunia ini yang Tulus dan benar-benar...
66K 4.9K 22
"MOMMY?!!" "HEH! COWOK TULEN GINI DIPANGGIL MOMMY! ENAK AJA!" "MOMMY!" "OM!! INI ANAKNYA TOLONG DIBAWA BALIK YAA! MERESAHKAN BANGET!" Lapak BxB ⚠️ M...