Hari ini Lilianne pulang dari rumah sakit,aku sudah menyiapkan kejutan untuknya dengan bantuan dari peter dan teman-teman lain. Lilianne masih terdiam seperti biasa meskipun telah banyak yang telah aku sampaikan. Cherry membuka pintu dan aku mendorong lilianne di balik kursi rodanya. Aku membawanya kekamar yang telah aku hias dengan bunga-bunga kesukaannya. Dia terlihat senang meski tidak bicara apa-apa lagi.
Selama berbulan-bulan dia masih diam seperti Zombie tapi dia kembali berbicara saat aku menceritakan tentang cherry yang sering batuk. Mulai sejak itu kondisinya semakin membaik hingga lilianne bisa kembali bersekolah. Meski ujian ada di depan mata,selama ini separuh tugas dan catatannya dan separuhnya lagi peter. Hari penentuan tiba Lilianne dipanggil keatas panggung dengan dress dan toga. Lilianne lulus dengan nilai yang memuaskan. Kami mengadakan perayaan yang sederhana tapi terasa menyenangkan hanya aku,lilianne,Cherrys dan Peter di ruang keluarga. Cherrys sudah berdiri di depan pintu dengan conveti ditangannya,ribuan kertas warna-warni berhamburan. Coke,cake dan beberapa snack lainnya telah tersedia,kami menikmatinya dan membahas akan kemana Cherry akan melanjutkan.
" Kau akan mengambil jurusan apa Li?" tanya Peter.
" Mungkin di Musik atau mungkin juga sastra,aku masih bingung diantara keduanya."
" Kenapa tidak dua jurusan?"
" Tidak Ma..aku tidak yakin bisa melakukan keduanya sekaligus."
" Apapun pilihanmu aku akan mendukungmu."
" Kalian adalah hartaku paling berharga." kata lilianne sambil memeluk cherry dan aku.
" Kalian para gadis selalu melupakan aku dalam hal ini."
" Pete.." teriak kami saat Peter mencoba mendekat lalu kami tertawa bersama-sama.
Malam ini setalah semua acara melelahkan itu selesai dan Pete kembali ke rumahnya aku pergi ke tempat tidur. Entah kenapa aku merindukan Ge hanya membayangkan dia menyentuhku milikku berdenyut. Hampir setiap malam aku berusaha menyembunyikan teriakanku saat o datang dengan dahsyatnya. Dan sepertinya malam ini aku akan kedatangan mr. O. Waktu berjalan begitu cepat,kini lilianne telah menjadi mahasiswa jurusan musik di salah satu kampus terbaik di dunia. Aku bangga dan bahagia,akhirnya Tuhan mau mendengarku dan mengembalikan lilianne kakakku.