Destiny

By salmaafauziyah

1.5K 102 16

Orang bilang, cinta akan selalu memberikan kebahagiaan bukan? Tetapi, mengapa disaat aku merasakan kembali ak... More

01-Destiny
02-Destiny
03-Destiny
04-Destiny
05-Destiny
06-Destiny
07-Destiny
08-Destiny
09-Destiny
10-Destiny
11-Destiny
Cast[1]
13-Destiny
14-Destiny

12-Destiny

55 3 0
By salmaafauziyah

Hari ini seluruh kegiatan sekolah di  SMA Tunas Mulya Bangsa di liburkan sementara dengan alasan rapat guru.

Dan tepat hari ini, hari kamis, Nathyva memberanikan diri untuk datang ke sebuah rumah pohon yang kini tampak sudah tidak terurus.

Rumah pohon itu terlihat sudah tua, cat dinding nya pun sudah kusam ditambah banyak nya daun-daun kering yang berserakan.

Dengan ditemani sahabatnya, Diana, Nathyva pun mulai memanjat satu persatu tangga rumah pohon tua itu.

Nathyva membuka lebar pintu kecil rumah pohon itu, ia mendekat kemudian memperhatikan tiap sudut rumah pohon tua itu, semuanya masih sama, tidak ada yang berubah sama sekali ketika terakhir kali ia mengunjungi tempat ini.

Nathyva mulai menyentuh dinding yang dipenuhi kertas lukisan-lukisan hasil karya nya dengan si dia  juga banyak nya foto yang masih terpampang jelas disana yang tampak kusam menyedihkan.

Nathyva mengambil salah satu kertas lukisan si dia, ia sangat memperhatikan lukisan itu. Sembari duduk termenung ia mengusap-usap kertas itu,

"Kakak mau ngelukis apa hari ini?" Tanya gadis bermata minimalis itu.

Laki-laki berusia satu tahun lebih tua dari nya pun menoleh, "Aku mau ngelukis kamu."

Gadis bermata minimalis itu menaikkan sebelah alisnya, "Kakak emang bisa ngelukis aku?"

"Bisa," jawab laki-laki itu seraya tersenyum.

"Kamu diem disitu ya, jangan bergerak." Titah nya dan gadis itu pun menurut.

Laki-laki itu pun mulai melukis gadis pemilik mata minimalis itu, ia benar-benar hati-hati juga menghayati. Bahkan selama melukis, senyum yang ia tampakkan tidak pernah memudar.

"Udah belum kak? Iva pegel nih!" Protes gadis itu.

"Udah nih," katanya seraya memberikan hasilnya.

Gadis bermata minimalis itu tersenyum dengan riang, ia sangat menyukai hasil lukisan yang satu ini, tapi ada yang mengganjal,

Gadis itu mengerutkan dahinya, sedetik kemudian berkata, "Kok disini aku pake mahkota sih? Kayak ratu"

"Iya emang kamu ratu. Ratu di hati aku."

Tes

Bulir kristal bening menetes dengan deras begitu saja melewati pipi Nathyva, di peluk nya lukisan itu dengan erat.

Diana yang melihat air mata Nathyva turun langsung merangkulnya, "Thyv, udah, jangan nangis. Tujuan lo kesini apa? Buat nyari petunjuk kan bukan buat nangis?"

Nathyva menganggukan kepalanya kemudian menghapus air matanya. Ia harus kuat! Ia tidak boleh lemah! Diana benar, dirinya datang ke tempat ini untuk mencari petunjuk bukan untuk menangis.

Nathyva dan Diana kemudian bangkit lalu mencari-cari sesuatu yang ada di dalam sana. Mereka tampak sedikit kesulitan karena banyaknya daun kering yang berserakkan.

Mata Nathyva tertuju pada sebuah kotak hitam yang sedikit tertimbun dedaunan, ia menyingkirkan dedaunan itu lalu diraihnya kotak tersebut.

"Na,"

Diana menoleh lalu menghampiri Nathyva, "kotak? Coba buka,Thyv"

Nathyva mengangguk, mula-mula ia menyapu debu yang menempel pada kotak itu lalu dibukanya kotam hitam tersebut dengan hati-hati.

Mata Nathyva membelalak ketika melihat isi dari kotak itu yang rata-rata terisi oleh foto-foto dirinya, mulai dari ia masih bayi hingga menginjak kelas lima bangku sekolah dasar.

Dikeluarkannya lah foto-foto tersebut mencoba lebih mengorek isi dari kotak itu.

"Eh, tunggu, Thyv, ada surat-surat kecil ternyata." Ujar Diana seraya mengambil beberapa surat kecil itu lalu dihitungnya jumlah surat surat itu.

"Ada enam,"

"Coba baca satu-satu deh" Diana menyarankan dan dibalas anggukan lagi oleh Nathyva.

Nathyva mengangguk dan mulai meraih enam surat kecil itu dari dalam kotak hitam tersebut kemudian dipisahkannya satu surat yang akan di baca dan sisa nya di pegang sementara oleh Diana.

Jakarta,03 Juni 2013

Hei mata sipit, jangan sakit. Kalau kamu sakit, aku kesepian disini. Cepat sembuh ya, aku rindu, N❤
-N.

'Sakit?' Batinnya bertanya.

Nathyva mulai mencoba mengingat kembali.

Ah, ia ingat sekarang. Dulu pernah sekali ia terjatuh sakit seminggu lamanya. Kala itu ia terkena tifus yang mengharuskannya untuk rawat inap.

Nathyva menutup kertas kecil yang barusan ia baca lalu dimasukkannya kedalam sling bag milikknya.

Ia mengambil kembali lagi satu surat berikutnya dari tangan Diana dan kembali ia baca.

Dahi Nathyva juga Diana berkerut saat melihat tahun yang tertulis dalam surat itu.

Jakarta, 15 Februari 2011

Dulu kamu sering bilang ke aku kalau pengen banget punya tempat kebersamaan. Dan rumah pohon sederhana ini aku persembahkan untuk kamu, gadis mungilku.
-N to O.

"2011?" Nathyva menoleh bingung ke arah Diana.

Diana juga menoleh ke arah Nathyva, "2011 lo balik ke Indonesia?" Diana bertanya penuh keheranan.

Nathyva menggelengkan kepalanya,"masih di England."

Memang benar, tahun 2011 Nathyva masih di England. Saat itu ia masih kelas tiga bangku sekolah dasar.

Nathyva bahkan baru tahu jika rumah pohon ini sudah ada bahkan ketika diri nya belum kembali ke Indonesia. Bahkan belum mengenal si dia.

Dan untuk kalimat terakhir pada surat itu, "..gadis mungilku." ?? Bahkan, tubuh Nathyva bisa dikatakan tinggi dan proporsional.

Dan "-N to O" , huruf depan dari nama pertamanya N. Lalu siapa O yang dimaksud di dalam surat ini? Nathyva benar-benar penasaran.

Dengan rasa penasaran yang masih terngiang, Nathyva kembali membaca surat kecil berikutnya.

Jakarta, 22 April 2011

Senyum manismu selalu terbayang di dalam fikiranku. Senyum manis dan tubuh mungil pendek yang memberi kesan lucu itu. Hey gadis penggila hello kitty, aku menyukaimu.
-N to O.

Rasa penasaran tadi yang masih terngiang di fikiran Nathyva kini bertambah lagi. Penggila hello kitty?

Penggila hello kitty. Berbeda dari anak gadis pada umumnya yang sangat menyukai hello kitty, Nathyva sangat tidak menyukai nya sejak dulu,entah kenapa. Nathyva lebih suka doraemon, karena menurut nya sangat lebih lucu dan unik dari hello kitty.

Jadi, sebenarnya siapa gadis yang dimaksud si dia nya ini? Entahlah semuanya masih sangat abu-abu.

Tidak berbeda jauh dengan Nathyva yang sangat penasaran dan kebingunan, Diana juga sama.

Diana terdiam sementara, mencoba menebak-nebak salah satu dari temannya yang juga teman Nathyva yang mempunyai lesung pipi dan bertubuh mungil pendek.

"Aha!" Diana tiba-tiba berseru yang membuat Nathyva terlonjak dari lamunannya.

Dian menepuk pundak kiri Nathyva, "Gue punya tebakkan, satu orang yang ciri-cirinya bener-bener sesuai dari yang dimaksud surat ini!"

Nathyva menaikkan sebelah alisnya, "Siapa?" Tanya nya penasaran.

"Loli!"

Nathyva memutar bola matanya, "Inisial nama depannya L bukan O!"

"Setidaknya ada O nya!"

"Tapi dipanggilnya Loli bukan Oli!" Balas Nathyva yang juga tidak mau kalah.

Diana berdecak sebal seraya berkata,"Ish!"

Nathyva menghempaskan nafasnya kesal, "Lagi juga dia pindahan."

"Oh iya lupa hehe.." katanya seraya menyengir lebar.

Nathyva kembali menghempaskan nafasnya. Banyak sekali pertanyaan yang ada fikirannya ini.

Ingin sekali ia bertanya langsung kepada dia nya tapi rasanya tidak mungkin karena dirinya juga masih mencari keberadaan laki-laki itu.

"Kayak nya gue tau siapa." Ujar Diana lagi.

Nathyva menoleh ke arah Diana, "Gak bercanda, ini serius."

"Kali ink dua rius!"

Nathyva mengerutkan dahinya, "siapa?"

Diana mendekatkan mulutnya ke telinga kiri Nathyva dan mulai membisikkan sesuatu kepadanya.

Mata Nathyva membulat sempurna!

Ia tidak tahu harus percaya atau tidak tapi bisa saja yang kali ini tebakkannya benar. Dan yang harus ia lakukan selanjutnya, pergi menemui seseorang yang Diana tebak. Ya harus!

Continue Reading

You'll Also Like

7.4M 227K 46
Beberapa kali #1 in horror #1 in thriller #1 in mystery Novelnya sudah terbit dan sudah difilmkan. Sebagian cerita sudah dihapus. Sinopsis : Siena...
3.5M 749 2
#Book 1 THIS PSYCHOBABY WITH A DEADLY OPIATE! { Harap follow wattpad dan sosial media penulis sebelum baca biar kalian gak ketinggalan notifikasi, in...
542K 88.4K 30
✒ 노민 [ Completed ] Mereka nyata bukan hanya karangan fiksi, mereka diciptakan atau tercipta dengan sendirinya, hidup diluar nalar dan keluar dari huk...
8.6M 526K 33
"Tidur sama gue, dengan itu gue percaya lo beneran suka sama gue." Jeyra tidak menyangka jika rasa cintanya pada pria yang ia sukai diam-diam membuat...