Destiny

By salmaafauziyah

1.5K 102 16

Orang bilang, cinta akan selalu memberikan kebahagiaan bukan? Tetapi, mengapa disaat aku merasakan kembali ak... More

01-Destiny
02-Destiny
03-Destiny
04-Destiny
05-Destiny
06-Destiny
07-Destiny
08-Destiny
09-Destiny
11-Destiny
12-Destiny
Cast[1]
13-Destiny
14-Destiny

10-Destiny

66 2 0
By salmaafauziyah

Setelah selama perjalanan menuju parkiran dengan menggendong Nathyva dengan ala BridalStyle. Mencoba terus tidak memerdulikan gadis ini yang terus meronta. Memukul-mukuli dada bidangnya hingga mencubiti dirinya. Kini,Nathan sudah sampai di parkiran. Lebih tepatnya, mendudukan Nathyva di atas motornya dengan sempurna lalu buru-buru duduk di atas jok motornya.

Nathyva? Jangan ditanya. Selama di gendong Nathan ia sudah beribu-ribu kali mengeluarkan sumpah serapahnya dan semua umpatannya. Nathyva benar-benar kesal! Bukan ini yang Nathyva inginkan!

"Pemaksaan!" Protesnya

"Suruh siapa keras kepala" Ujarnya seraya melipat kedua tangannya ke dalam dada bidangnya.

"Gue.gak.sudi.di.bonceng.lo!" Katanya sembari menekan kata per kata yang ia lontarkan sembari menunjuk Nathan dengan jari telunjuknya.

Nathan menoleh ke arah belakang,"6 kata. Bagus! Ada peningkatan!" Ujarnya lalu menepuk-nepuk kedua telapak tangannya.

Nathyva memutar kedua bola matanya, baru saja hendak turun dari atas motor yang sedang ia duduki ini, kedua tangan menahan kedua bahunya.

"Gak boleh turun!," titahnya

"Siapa lo!"

"Dibilang gue calon pacar lo, ngedenger gak tadi dikantin?"

Nathyva mengangkat satu alisnya,"mimpi!"

"Gitu ya? Liat aja nanti, gue pastiin lo terima gue pas gue nembak lo!" Tegasnya.

Nathyva membelalakan kedua matanya,"Gak akan!"

"Kita liat aja nanti." Balasnya seraya menampilkan senyum kemenangan.

●●●●●

"Iva, janji sama aku ya, jangan pernah pergi dari aku,promise?"

"Promise!"

kau yang sembunyi
dimanakah kini engkau mendengarkannya
simak sebuah syair
dan kalimat tagar perasaanku padamu

"Selain keluarga, hal apa yang bisa bikin kamu senyum?"

"Matahari!"

"Kalau gitu aku nanti jadi matahari aja ah gak mau jadi manusia,"

"Loh? Kenapa begitu?,"

"Supaya selalu jadi alasan kamu buat senyum."

setelah kau ingkari
tanpa ada bahasa yang bisa ku mengerti

"Iva,Satu hal yang harus kamu tau,"

"Apa?"

"Aku selalu ada disini, biarpun raga aku gak selalu ada di samping kamu."

entah dimana dirimu, dimana hatimu
bicara yang jujur, jangan kau larikan diri
entah dimana dirimu, dimana hatimu
kau biarkanku menerka tak tentu

ku terus bertahan di balik anehmu
menjelaskan hatimu (hatimu)
bila kau telah bosan, tinggal jelaskan
janganlah hanya diam

setelah kau ingkari
tanpa ada bahasa yang bisa ku mengerti

"Aku mau deh jadi kayak bintang Alpha Centauri,"

"Kenapa?"

"Biar bisa selalu dekat sama matahari,hehe."

entah dimana dirimu, dimana hatimu
bicara yang jujur, jangan kau larikan diri
entah dimana dirimu, dimana hatimu
kau biarkanku menerka tak tentu

bila kita memang harus pisah
bicaralah saja, jangan kau sembunyi

"Simpen baik-baik flower crownnya ya. Kalau kamu kangen aku, langsung pake aja flower crownnya."

(entah dimana dirimu, dimana hatimu)
bicara yang jujur, jangan kau larikan diri
entah dimana dirimu, dimana hatimu
kau biarkanku menerka tak tentu
kau biarkan aku menerka tak tentu

Tess

Setelah mati-mati an menahan agar tidak terjatuh. Satu tetes bulir kristal bening itu pun jatuh tanpa permisi melewati pipi tembam Nathyva.

Karena tidak ingin ada yang mengetahuinya, buru-buru Nathyva mengusap kedua pipinya menghapus tetesan air mata yang jatuh tadi.

Tapi tidak dengan Nathan. Ia melihat tetesan air mata jatuh dengan cepatnya melewati pipi gadis bermata minimalis itu.

'Sepinter-pinternya lo nutupin airmata itu dari yang lain. Lo gak berhasil nitupin itu dari gue.' Batin Nathan. Bahkan matanya masih menatap lurus gadis itu.

Prokk! Prokk! Prokk!

Suara keprokkan tangan serentak itu menyadarkan Nathan dari lamunannya.

Dan disinilah mereka berada. Di ruang studio musik rumah Nathan.

"Gila! Keren abis!." Seru Fikri yang dibalas anggukan oleh Dila.

"Apa gue bilang! Pilihan gue tepat kan?," Ujarnya seraya mengedipkan sebelah mata nya.

"Pas! Bisa jadi trending topic nih kita." Kata Tania.

"Yah famous deh gue entar. Ah! Jadi enak." Kata alfarizi sembari memutar stick drum yang masih ia pegang dan serentak, Fikri, Dila, Tania memutar kedua bola matanya.

"Najis!" Kata Dila.

"Pede gile bakal famous." Ujar Tania.

"Yeu lo upil basah ae sok sok an famous." Kata fikri ikut mengomentari.

"Badan cungkring gak berbentuk aja bagaia lo kadal pms." Cibir Nathan yang sedari tadi terkekeh melihat tingkah teman-teman satu kelompoknya.

Alfarizi langsung memelototi Nathan denga  tatapan tajam nya seraya berkata,"Mulut lo,Than minta di yasinin." Dan di balas dengan tertawa oleh lima manusia itu.

Ketika teman-temannya sedang dengan puas nya tertawa, Nathan menoleh ke arah Nathyva yang masih saja melamun. Bahkan dengan ekspresi yang sulit terbaca.

Nathan bangkit dari tempat duduk nya kini, menjauhi teman-temannya yang lain lalu menghampiri Nathyva dan menepuk pundak kiri gadis itu.

"Jangan ngelamun terus. Berat. Kamu gak akan kuat. Mending ikut gua yuk!"

Nathyva langsung tersadar dari lamunannya dan mendongakkan kepalanya,"hah?,"

"Udah ayok ikut gue," kata Nathan seraya memegang pergelangan tangan Nathyva.

"Kemana?,"

"Nanti juga lo tau."

"Tapi,itu?" Tanya Nathyva seraya menunjukkan jari telunjuknya ke arah teman-temannya.

"Biarinin aja."

●●●●●

Semilir angin menerpa rambut panjang gadis itu. Mata minimalisnya berbinar ketika menangkap setu indah yang kini ada dihadapan matanya.

Nathan menarik pergelangan tangan Nathyva seraya berjalan pelan mengitari pinggir setu.

"Indah kan?," tanya Nathan dan dibalas anggukan oleh Nathyva.

"Dulu waktu gue masih kecil, gue selalu kesini setiap sore sama kakak gue." Ujarnya, Nathyva menghentikan langkahnya lalu menoleh dengan cepat ke arah Nathan.

Nathyva mengerutkan dahinya,"Kakak?"

Nathan mengangguk,"iya. Gue punya kakak sama satu adek," ujarnya memberi jeda.

Nathan menghempaskan nafasnya secara pelan,"Tapi sekarang mereka jauh banget sama gue."

"Kenapa?,"

"Gak apa-apa. Mungkin ini bagian dari rencana indah Tuhan." Katanya lalu tersenyum.

"Oh iya, kalau gue kagi kesel,sedih,sakit hati,atau mood gue lagi jelek banget, tempat yang pertama kali bakal gue datengin ya kesini."

"Kenapa?,"

"Disini bagi gue ada hal yang jarang banget ditemuin ditempat lain."

"Apa?"

"Nyaman. Kaya lo yang bikin gue nyaman."

●●●●●

Continue Reading

You'll Also Like

8.4M 519K 33
"Tidur sama gue, dengan itu gue percaya lo beneran suka sama gue." Jeyra tidak menyangka jika rasa cintanya pada pria yang ia sukai diam-diam membuat...
15.5M 875K 28
- Devinisi jagain jodoh sendiri - "Gue kira jagain bocil biasa, eh ternyata jagain jodoh sendiri. Ternyata gini rasanya jagain jodoh sendiri, seru ju...
ALZELVIN By Diazepam

Teen Fiction

5.6M 313K 34
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?" Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi. Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berj...