My Bullies MEN

By Adhymlk29

8.1K 816 618

Pertemuan antara ZEFA gadis pindahan 16tahun yang pemalu dengan RIZAL pemuda 17tahun yang merupakan pembuli t... More

Prolog
[1]Pertemuan
[2]Keraguan
[3]Sebenarnya
[4]Rizal Pov
[5]Nonton
[6]Line
[EDISI NATAL]
[7]Rumah Rizal
[8]Ibu
[9]Karenamu
[11]Kencan
[12]Balas Dendam
Menetralkan [ViRuS TaG]
100 fact about me^^
spesial MBM Tap-Tap

[10]Pacar

215 28 21
By Adhymlk29

Part sebelumnya**

"Kau bilang kau berteman dengan Rizal kan? Biasanya sehabis tawuran apakah sikap Rizal akan berubah seperti itu?

"Tidak." Balasnya singkat.

"Mmm, tapi kenapa Rizal berubah tadi, dia menjadi bertambah kasar?" Tanyaku ragu.

"Itu semua karena dirimu!"

Percayalah Kau dengan mudah menghancurkan kepedihan dan rasa sakit yang ada hanya dengan sebuah kata CINTA.


Zefa Pov

"Ke-kenapa aku yang salah?" Tanyaku heran.

"Pikirkan sendiri." Azra kembali memasang headphonenya,

"Kalau orang lagi bicara dengerin!" Ucapku sebal, malah dibalas dengan tatapan polos dari Azra yang kuanggap imut.

"Bicaralah."

"Oh, kau sangat imut Azra." Aku mencubit gemas pipi Azra dan dia malah memasang tampang jutek.

Brakkk

Ku balikan badanku menujuh arah suara dan terkejut melihat kursiku telah jatuh setelah di senggol(di banting) dengan sengaja oleh Rizal.

"Jangan pacaran di sekolah!"

"Siapa yang pacaran?" Ucapku sebal.

Aku kembali memikirkan perkataan Azra tadi. Apa maksudnya itu semua karena diriku? Kurasa aku tak melakukan sesuatu yang salah terhadap Rizal. Kuperhatikan Rizal yang duduk di depanku sambil memakan bakso di temani Enda yang terus berceloteh.

Dan aku segera membalikan mukaku malu saat menyadari kalau Rizal menatap kearahku dan tersenyum. Hatiku dag-dig-dug tak karuan melihat senyum manis itu, oh tidak apa yang aku pikirkan. Saatku membalikan kepala kembali menatapnya segelas teh lemon dingin membasahi bajuku. Aku sadar bahwa ini merupakan ulah Rizal yang sengaja menyandung anak yang membawa minuman itu.

Tanpa menunggu lama aku langsung berlari ke kamar mandi untuk membersihkan diriku. Untungnya sekolah menyediakan baju seragam yang bisa di pinjam di saat seperti sekarang ini. Mataku berkaca-kaca saat menyadari bisa-bisanya aku berpikir bahwa senyuman Rizal tadi sangat manis.

Aku keluar dan mendapati Azra yang terlihat cemas.

"Zefa kau tak apa, kan?" Azra menatapku secara keseluruhan.

"Ya aku tak apa."

"Jangan bohong kau pasti bersedih. Ikut aku!" Azra menarik tanganku tiba-tiba dan membawaku ke belakang sekolah yang sangat jarang dilewati siswa.

"Untuk apa kau membawaku ke sini?" Tanyaku penasaran.

"Ini merupakan tempat kesukaanku dan isal, kami sering melepas penat maupun masalah di sini."

"Benarkah? Tapi gimana caranya?"

"Gampang kau hanya perlu menangis semua masalahmu ke boneka penampung masalah ini." Azra menyodorkan boneka bewana hitam.

"Cobalah itu khusus untukmu. Punyaku berwarna merah."

"Baiklah akan ku coba." Ku keluarkan semua masalah yang ada dalam hatiku dengan menangis sambil membanting-banting boneka itu dan berhasil hatiku terasa lega setelahnya.

"Terima kasih." Aku tersenyum lega.

Brukk...

Aku dan Azra mencari asal suara yang ternyata tumpukan kursi lama yang jatuh, mungkin itu hanya kucing pikirku asal.

^>^

Hari weekend dan aku berencana untuk jalan-jalan ke wahana bermain untuk menenangkan pikiranku dan aku berniat mengajak teman-temanku. Namun sayangnya mereka semua telah memiliki janji maka dengan terpaksa aku pergi sendirian. Kali ini aku mengenakan dres pink selutut.

Sesampainya disana aku langsung merasa senang dengan berbagai kemeriahan wahana, karena tak fokus berjalan aku menabrak seseorang dan "Azra!" Ya aku bertemu dengannya dan kami memutuskan mengelilingi wahana bersama. Kami telah mencoba beberapa wahana dan hatiku yang cukup suram beberapa hari ini menjadi lebih baik.

"Zefa berani nggak naik wahana yang satu ini?" Tanya Azra menantangku menaiki roller coaster.

"Siapa takut." Jawabku. Kami mengantri membeli tiket dan mataku terpaku melihat Rizal dan Enda yang mengantri di depan kami. Tiba giliran kami untuk menaiki roller coaster, aku berteriak beberapa kali dan sempat mengengam tangan Azra, lalu aku merasa tatapan tajam dari belakangku. Entah mataku yang salah liat atau sudah rusak karena aku melihat Rizal mengerucutkan bibirnya sehingga terlihat Imut. Eh, apa yang ku pikirkan karena sehabis itu aku tersenyum sendiri dan sesekali menepuk pelan pipiku. "Ada apa Zefa? Kenapa mukamu memerah? Apa kau sakit?" Aku tahu Azra sedang bertanya namun aku masih sibuk dengan kenangan masa lalu saat aku meningalkan Rizal saat jam istirahat dan ia mengerucutkan bibirnya.

"Zefa? Hei?"

"O-oh ya maaf, apa roller coasternya dah berhenti?" Tanyaku sambil celingak-celinguk bingung.

"Kita sudah turun Zefa. Mengapa kau melamun dari tadi? Apa kau sakit?"

"Se-sepertinya." Jawabku sedikit bingung. Sehabis itu kami menaiki beberapa wahana yang cukup tenang dan Azra mengantarku pulang menggunakan mobilnya.

^>^

Sekolah kali ini berjalan cukup baik hingga jam istirahat maksudku Rizal tak berulah dan aku tak tahu mengapa, tapi aku rasa ada yang kurang. Oh apa yang sedang kupikirkan seharusnya aku bersyukur. Kini aku sedang berkumpul bersama genk U.F karena saat ini jam kosong.

"Oh Kime kudengar kau baru putus dengan Rio yah." Tanya Widya yang menarik perhatian sahabtnya yang lain termaksud diriku.

"Kok kamu tau sih?"

"Soalnya aku lihat dia posting foto sama kak Diva."

"Serius!" Tanya Kime kaget begitu pula yang lainnya.

"Suer coba lihat noh." Widya menunjukan foto yang dimaksud.

"Tega banget sih dia, hiks... dia bilang dia mau fokus belajar makanya putus eh taunya malah gini." Ki

"Eh, emang anjir banget dah tuh cowok seharusnya loe tampar dia! Atau mau gue bantu." Sahut Amanda emosi sambil mengulingkan lengan bajunya.

"Eeeh jangan Amanda gue nggak mau besok ada berita 'Kakak kelas tewas disiksa adek kelas karena masalah percintaan remaja'." Perkataan Lilo sontak buat gue sama yang lain ketawa.

Ting. Tawa ku berhenti dan mengambil Smartphoneku mengecek Line.

Diandra Novalin: Hai

Aku sedikit terkejut mendapatkan line dari Nova pasalnya ku rasa aku tak pernah memberikan idku padanya dan hubungan kami kurasa tak akur. Lebih tepatnya sangat tak akur. Tanpa berpikir panjang lagi walau masih ragu langsung kubalas mungkin ada sesuatu yang penting.

Zefanya Putri: Hai

Diandra Novalin: Entar pulang sekolah ketemuan di lapangan basket yah^_^

Zefanya Putri: Ok

^>^

Tak terasa bel sekolah telah berbunyi dan aku segera melangkahkan kakiku menuju lapangan basket dan ternyata di sana cukup ramai karena ada pertandingan basket. Aku segera meLine Nova menanyakan dimana dia sekarang dan dia berniat menghampiriku. Tak berapa lama dia datang dan tersenyum melihatku. Ada yang aneh.

"Sudah dari tadi yah."

"Nggak sih aku baru datang."

"Ikut aku."

Walau ragu aku mengikutinya menujuh sebuah ruangan dan kuyakin itu merupakan ruangan kostum.

"Kamu pake ini yah." Tunjuk Nova pada sebuah kostum badak berwarna pink lengkap dengan culahnya.

"Untuk apa?" Tanyaku bingung.

"Aku tadi dapat pesan dari Pembina Club basket Pak Elvis nyuruh kamu jadi maskotnya yang ngedukung sekolah kita."

"Kenapa harus aku?"

"Nggak tau tapi kalau nggak mau kamu bisa dapat nilai jelek loh di pelajaran olaraga."

Walau ragu akhirnya aku mengiyakan. Katanya aku harus jalan ke tengah lapangan dan lompat-lompat. Maka setelah memakai kostum yang cukup tebal itu aku segera berjalan ke tengah lapangan, aku mulai sadar semua mata tertuju padaku dan saat ada di tengah lapangan aku mulai melompat-lompat.

"Huuuuu."

"Apa yang kau lakukan..."

"Hei kami sedang menonton pertandingan! Kamu gila yah."

Malu. Ya itu ku rasakan kini tak terasa aku mulai menutup mata dan menangis. Saat ku membuka mataku aku tertenguh lekukan wajah sempurnah dengan mata tajamnya menatapku.

"Zefa maukah kau menjadi pacarku."

Apa yang kudengar sekarang, Apakah ini mimpi. Suara ini, kehangatan ini Rizal yang ku kenal dulu kembali!

"Ze-fa."

"Ya aku mau."

Duk..

Pandanganku menghitam dan saat kesadaranku hampir hilang aku merasakan tangan kokoh memelukku.

~|~|•~•~•~•~~•~•~•~•~•|~|~

Kali ini 1000+ words

Kalau bagus ceritanya kalian bisa vote dan comment bila ada yang ingin memberikan saran dan masukan.

Temenan yah^_^
IG: Adhyaksa_Mallaka

Line: Adhyaksa29m

20 Mei 2017

"See you next part" ^_^

Continue Reading

You'll Also Like

818K 23K 55
Zanna tidak pernah percaya dengan namanya cinta. Dia hanya menganggap bahwa cinta adalah perasaan yang merepotkan dan tidak nyata. Trust issue nya so...
1.7M 237K 38
Tidak ada yang bisa menebak sifat Drystan sebenarnya. Cowok itu ... terlalu hebat berkamuflase. Drystan bisa bijaksana, galak, manja dalam satu waktu...
677K 19.8K 40
Ivander Argantara Alaska, lelaki yang terkenal dingin tak tersentuh, memiliki wajah begitu rupawan namun tanpa ekspresi, berbicara seperlunya saja, k...
392K 27.7K 26
[JANGAN SALAH LAPAK INI LAPAK BL, HOMOPHOBIA JAUH JAUH SANA] Faren seorang pemuda yang mengalami kecelakaan dan berakhir masuk kedalam buku novel yan...