YOMIKOMI - Collection of Shor...

By nakazawaharuka13

4.4K 237 50

Seorang gadis bernama Nakashima Miki sangat tertarik dengan kakak seniornya Kimura Aoi. Dia tampan dan juga s... More

地球、月、太陽 (Earth, Moon, Sun)
親友との愛か。(Best friend or Love?)
マッチメイ キング (Matchmaking)
6 習慣 (The Six Habits)
オタクと人気 (The Nerd and The Popular)
私はあなたと一緒にいたいです (I want to be with you)
ジャングルでロスト (Lost in the Jungle)
実際の生活の描画 (Real Life Drawing)
血の王 (The King of Blood)
私の罪のない彼氏 (My Innocent Boyfriend)
新しいパートナー (New Partner)
私だけです (Just Me)
ホーム スイート ホーム (Home Sweet Home)
私の最後の願い (My Last Wish)
理想的なカップル (Ideal Couple)
消えました (Vanished)

私は恋に落ちる (I Fall in Love)

176 12 0
By nakazawaharuka13

*Disarankan sambil mendengarkan lagu berjudul 彼女のカメラ by Shin Rizumu

​"Selamat datang" sapa wanita yang berdiri dibelakang kasir, mencoba untuk membuat sang pelanggan merasa nyaman. Yap, akulah pelanggannya. Hari ini adalah hari libur ku dan akhirnya aku bisa menikmati hariku dengan diriku sendiri.

Sekarang, aku sedang memanjakan diriku di Cafe Romansu, cafe favoritku. Mereka menjual kopi, kue-kue dan milkshake yang enak sekali. Saat aku masih kuliah, aku sering sekali ke cafe ini bersama teman-temanku tetapi setelah aku bekerja, aku jadi tidak punya banyak waktu untuk ke sini. Cafe Romansu ini juga tempat yang paling mengerikan bagiku. Karena di cafe ini lah aku diputuskan oleh pacarku yang sekarang sudah menjadi mantanku yang amat menyebalkan. Banyak sekali sejarah yang terjadi di cafe kesukaanku ini, tapi apapun yang terjadi, aku masih senang bersantai di cafe ini.

"Hallo, selamat datang di Cafe Romansu. Anda ingin pesan apa?" kata si wanita itu lagi.

"Hai, saya ingin memesan roti isi keju dengan milkshake cokelat" kataku.

"Baiklah, satu roti isi keju dan satu milkshake cokelat, ya. Untuk milkshake cokelatnya, atas nama siapa?"

"Kichida Sakura"

"Kichida Sakura" katanya sambil menulis namaku disebuah gelas yang akan ia pakai untuk milkshake cokelat yang aku pesan. "Total semuanya menjadi 264.61 yen" katanya lagi. Lalu aku pun menyerahkan uangku. "Uangnya pas ya"

Beberapa detik kemudian...

"Ini pesanan anda. Selamat menikmati" katanya sambil memberikan nampan yang sudah berisi sebuah roti keju diatas piring putih yang indah dan segelas milkshake cokelat. Aku pun langsung mengambilnya.

Tanpa berpikir lama, aku langsung duduk didekat jendela yang langsung menghadap jalan raya. Ah.. sungguh menyenangkan sekali hari ini. Sungguh menyenangkan. Sayangnya aku tidak bisa menikmati hari seindah ini setiap hari.

Saat aku sedang menikmati roti isi keju ku, tiba-tiba ada seorang pria yang masuk ke dalam cafe. Dia tinggi dan tampan bagaikan seorang model. Dia memakai baju olahraga seperti seorang atlit basket. Para wanita yang sedang berada di cafe pun juga tersenyum-senyum melihatnya, tetapi tidak denganku. Aku hanya memperhatikannya seperti orang bodoh. Setelah ia selesai memesan, tiba-tiba dia malah mengambil tempat duduk yang dekat denganku. Kita duduk bersebelahan! Tidak tahu kenapa, hatiku tiba-tiba berdetak sangat kencang. Aku sama sekali tidak tahu dirinya, tetapi aku sudah merasakan hal seperti ini. Aku terus memperhatikannya dan dia, tiba-tiba melirikku dengan tajam. Dengan perasaan malu, aku langsung mengalihkan pandanganku. Saat aku memperhatikannya lagi, dia sudah tidak lagi melirikku. Dia fokus membaca buku yang ia baca.

​Setelah satu jam aku berada di dalam cafe, pria yang duduk disebelahku tiba-tiba berdiri dari tempat duduknya dan meninggalkan cafe. Sepertinya dia ke cafe hanya untuk membaca buku dan menikmati kopi yang ia pesan tadi. Imut sekali, batinku.

Dua hari pun berlalu dan sudah waktunya aku kembali bekerja. Aku bekerja di salah satu mall di Tokyo, dan walaupun aku tidak berada di posisi tertinggi dalam jabatan tapi aku masih bersyukur bisa bekerja ditempat seperti ini.

"Harumi-san, kau kelihatan capek sekali. Kau bekerja larut malam lagi, ya?" kataku.

"Iya. Sungguh menyebalkan. Kau tahu, tidak? Kemarin aku bekerja di klub tiga shift sekaligus, gara-gara gadis yang lain tidak bisa datang. Dan sekarang, kaki ku pada pegal-pegal. Sakura-chan, aku boleh titip bagian sini padamu, tidak? Aku ingin istirahat sejenak" katanya. Dia Harumi, rekan kerjaku. Walaupun dia bekerja di klub malam, tetapi dia adalah wanita yang tangguh dan kuat.

"Baiklah, kau istirahat dulu saja sana" kataku dengan senyuman.

"Terima kasih, Sakura-chan. Kau memang teman yang bisa diandalkan"

"Tidak perlu di lebih-lebihkan begitu" kataku, malu. Akhirnya, aku pun menjaga bagian kemeja laki-laki sendirian. Sungguh menyedihkan. Tapi aku juga tidak bisa menyalahkan Harumi. Dia sudah bekerja keras untuk menghidupi hidupnya dan juga adik-adiknya.

Beberapa jam kemudian, saat aku masih sendirian menjaga kemeja-kemeja yang digantung, saat itulah keajaiban terjadi. Pria yang duduk di sebelahku di cafe waktu itu, sedang berada di mall tempat aku bekerja. Dia sepertinya sedang sibuk mencari-cari kemeja yang pas untuknya. Dia pun lalu menghampiriku.

"Permisi, saya ingin kemeja warna hitam ini, tapi dengan ukuran yang lebih besar. Ada, tidak?" tanya pria itu.

Bodohnya aku, aku malah terus memperhatikannya saat ia sedang bertanya padaku. Astaga, ganteng sekali pria ini. Seperti pangeran. Tubuhnya, wajahnya, rambutnya, semuanya indah, batinku.

"Permisi? Mba?" tanya nya lagi.

"Iya, kenapa?" kataku saat aku tersadar dari lamunanku.

"Saya ingin kemeja warna hitam ini, tapi dengan ukuran yang lebih besar. Ada, tidak?" tanyanya lagi.

"Oh iya, sebentar. Saya carikan dulu ya" kataku sambil mengambil kemeja dari genggamannya perlahan. Ah.. aku merasa malu sekali. Setelah aku akhirnya menemukan barang yang ia cari, aku langsung bergegas kembali padanya. "Seperti inikah ukuran yang anda inginkan?" kataku lagi.

"Iya benar" lalu dia mencoba kemeja yang aku tawarkan. Ketika dia keluar dari ruang ganti, dia kelihatan keren sekali dengan kemeja itu. Sangat keren. Aku pun menahan rasa semangatku dengan senyuman. Dia pun akhirnya berterima kasih dan membeli kemeja yang ia inginkan itu.

Dua puluh menit kemudian setelah pria ganteng itu pergi...

​"Sakura, shift mu sudah selesai. Kau boleh pulang dan istirahat, ya" kata Yuko. Yuko sangat bertanggung jawab atas semua pegawai-pegawai wanita di mall ini.

"Ah.. akhirnya aku bisa pulang" kataku saat aku sedang berada di ruang staff.

"Enak sekali kau, Sakura-chan. Bisa pulang lebih cepat. Kalau aku harus bekerja satu shift lagi" kata Harumi dengan lesunya.

"Harumi-san, semangat! Aku akan selalu mendukungmu" kataku, menyemangatinya.

"Terima kasih Sakura-chan. Oh iya, di luar hujannya deras sekali. Kau bawa payung, kan?"

"Bawa kok, tenang saja" kataku lagi.

Dan aku lupa bawa payung, batinku saat aku sedang berdiri di depan pintu masuk mall tanpa harapan. Aduh, bagaimana aku bisa pulang? Semua taksi juga kelihatannya penuh. Kalau pulang naik bis, aku sedang irit uang. Bagaimana ini? batinku.

"Butuh bantuan?" tiba-tiba ada suara seorang pria terdengar dari belakang dan dia sambil menawarkan sebuah payung untukku. Ketika lelaki itu maju satu langkah agar bisa berdiri di sebelahku, aku tak menyangka, aku bertemu pria itu lagi. Pria yang duduk di sebelahku di cafe. Pria yang memintaku untuk mengambilkan kemeja untuknya. Ya Tuhan, apakah ini yang dinamakan jodoh?

"Kebetulan aku pulang ke arah selatan. Kalau kau?" tanyanya.

"A-aku juga pulang ke arah selatan" kataku, terbata-bata.

"Kalau begitu, bagaimana kalau kita pulang bareng? Daripada kau menunggu di sini terus" katanya lagi.

"Ba-baiklah" kataku akhirnya, dan kami pun pulang jalan kaki bersama.

Aku tak menyangka ini. Pria yang sungguh aku tidak kenal mengajakku untuk pulang bersama. Tapi ini tidak hanya sekedar pria biasa, dia sepertinya adalah pria yang populer. Dilihat dari wajahnya juga, sepertinya dia hanya satu tahun atau dua tahun lebih tua dari ku. Dan lagi, sepertinya dia seorang atlit basket saat waktu itu aku melihatnya datang ke cafe dengan pakaian olahraganya.

Dalam perjalanan pulang, walaupun kami tidak saling kenal, tetapi kami mengobrol dengan baik. Obrolan kami nyambung satu sama lain, seperti tidak ada lagi kecanggungan diantara kami. Oh... aku sangat senang hari ini, batinku.

- -

Beberapa hari kemudian, keajaiban lainnya terjadi. Kami selalu saja tidak sengaja bertemu di Cafe Romansu, padahal kami tidak membuat janji bersama. Kami juga selalu duduk di tempat yang sama, yaitu dekat jendela yang mengarah langsung ke jalan raya. Setiap kali kami tidak sengaja bertemu, kami selalu berbicara sesuatu yang menarik. Seperti... apa lagu kesukaanku, apa buku favoritnya, apa makanan favoritku dan sebagainya.

Cafe Romansu juga menjadi seperti tempat bermain kami. Kami sangat nyaman bercerita satu sama lain. Lama-kelamaan aku sudah merasa tidak lagi sendirian sejak diputuskan oleh pacarku. Setelah akhirnya kami semakin akrab, mungkin sudah cukup untuk mencapai status 'teman', tetapi ada satu yang mengganggu pikiranku. Aku belum mengetahui namanya. Begitu juga dengannya, dia belum mengetahui namaku. Ah.. kenapa sesuatu yang seperti ini selalu saja terlewatkan? batinku. Lain kali, jika aku bertemu dengannya lagi, aku akan menanyakan namanya.

- -

Tiga hari kemudian, tidak tahu kenapa, aku jarang bertemu dengannya. Selama tiga hari itu, dia seperti menghilang ditelan bumi. Aku ingin sekali mengetahui kabarnya tapi bodohnya aku, aku tidak punya kontaknya sama sekali.

Begitu juga di hari-hari berikutnya. Dia jadi jarang datang ke Cafe Romansu. Di situ aku merasa khawatir terhadapnya. Aku takut ada sesuatu yang buruk terjadi padanya. Dengan tiadanya pria yang selalu membuatku tertawa itu, aku kembali ke situasi ku yang semula, yaitu duduk sendirian di dekat jendela yang langsung menghadap ke jalan raya sambil menikmati milkshake cokelatku.

"Eeehh... dia masih menghilang tanpa kabar!?" kata Harumi saat kami sedang di ruang staff.

"Iya. Aku takut ada sesuatu yang terjadi padanya" kataku, khawatir.

"Jangan khawatir begitu. Dia pasti baik-baik saja kok. Mungkin dia sedang sibuk dengan pekerjaanya, makanya dia tidak bisa bertemu denganmu. Tidak usah khawatir" kata Harumi.

- -

Dua minggu berlalu dan aku masih menunggu pria itu. Aku masih menunggu pria itu untuk datang ke cafe setiap hari. Tidak peduli berapa lama aku menunggu, tetapi aku masih ingin menunggu pria itu.

Langit pun akhirnya gelap dan waktu sudah menunjukkan pukul tujuh malam. Sebaiknya aku pulang saja, batinku. Saat aku ingin beranjak berdiri dari tempat dudukku, tiba-tiba dari luar cafe, aku melihat pria yang aku tunggu-tunggu akhirnya datang. Dia berlari sekencang-kencangnya untuk bisa mencapai cafe, dan akhirnya dia pun sampai juga.

Dia kelihatan capek sekali. Keringat-keringat yang keluar dari tubuhnya terlihat sangat jelas sekali. Nafasnya pun juga masih belum terkontrol, tetapi dia sudah mulai berjalan menghampiriku. "Aku telat ya?" tanyanya.

Aku tidak tahu harus menjawab apa. Pikiranku tiba-tiba kosong, aku tidak bisa berpikir apa-apa sekarang. Aku hanya bisa membalasnya dengan senyuman dan berkata: "Tidak, kamu tidak telat kok"

Dan dia pun akhirnya tersenyum padaku. Senyuman itulah yang membuatku melupakan segalanya sekarang. Dengan aku melihat senyuman itu, aku jadi lupa berapa lama aku menunggunya dan betapa aku sangat mengkhawatirkannya. Kami pun akhirnya bisa mengobrol bersama seperti biasa. Aku sangat senang sekali. Aku sungguh, sangat senang sekali.

"Aku senang akhirnya kita bisa bertemu lagi" kata pria itu.

"Iya, aku juga senang" kataku.

"Hm.. mungkin aku sedikit tidak sopan untuk berbicara ini tapi, sepertinya selama ini kita belum berkenalan secara resmi, ya? Baiklah, kalau begitu. Perkenalkan, nama ku Harada Youta" katanya sambil tersenyum.

"Aku Kichida Sakura. Senang berkenalan dengan anda, Harada Youta-san" kataku, bermaksud bercanda.

Saat itulah... saat itulah... aku merasa aku tidak perlu menunggunya lagi.

THE END

Continue Reading

You'll Also Like

6.1M 707K 53
FIKSI YA DIK! Davero Kalla Ardiaz, watak dinginnya seketika luluh saat melihat balita malang dan perempuan yang merawatnya. Reina Berish Daisy, perem...
301K 3.2K 4
Oneshoot gay tentang Daniel yang memiliki memek dengan bermacam macam dominan. Jangan salah lapak-!!!
15.5M 875K 28
- Devinisi jagain jodoh sendiri - "Gue kira jagain bocil biasa, eh ternyata jagain jodoh sendiri. Ternyata gini rasanya jagain jodoh sendiri, seru ju...
13.3M 1M 74
Dijodohkan dengan Most Wanted yang notabenenya ketua geng motor disekolah? - Jadilah pembaca yang bijak. Hargai karya penulis dengan Follow semua sos...