BABY TWINS

Oleh MilaRhiffa

165K 6.5K 79

Perjodohan mungkin dianggap tabu di zaman modern seperti saat ini. Namun itu terjadi pada Morgan Oey dan Aelk... Lebih Banyak

(1) Elo?
(2) Sushi
(3) Cincin Kalung
(4) Tiga Bulan
(5) Kamar Gue!
(6) Status Palsu
(7) Baby Twins!
(8) Rafha dan Rifha
(9) Kutukan Konyol
(10) Nightmare
(11) Jealousy
(12) Masa Lalu
(13) Sandiwara
(14) Blood Type
(15) Pasangan Muda
(16) Buggg!
(17) Terbongkar
(18) Aku sayang kamu
(19) Nikah muda?
(20) Mommy, Daddy Minta Maaf!
(21) Mr and Mrs Winata
(22) Lulus SMA
(23) Weird Graduation
(25) Baby Twins Hilang!
(26) Telling a Trap!
(27) What happened?
(28) End for start!

(24) You'll be Mine

4.5K 210 1
Oleh MilaRhiffa

Perhatian!_
Untuk besok yakni tanggal 31-12-2013_Harap berhati-hati._
Terlebih pada jam 23.59 jangan sekali-kali_masuk Toilet, karena jika anda masuk ke_toilet, bisa-bisa anda keluarnya Tahun depan. =D #Abaikan

"Aku minta maaf." ucap Morgan menatap Aelke dan Aelke seketika menatap Morgan. Mereka berdua sama-sama diam meski suasana di sekitarnya ramai dan banyak yang lalu lalang.

"Kamu maafin aku, kan? Aku gak kuat lama-lama dicuekin kamu. Aku sadar terlalu cemburu." ujar Morgan. Aelke masih berdiri mematung. Ia menatap Morgan yang ada di hadapannya.

"Harusnya aku yang minta maaf udah buat kamu cemburu." ucap Aelke sambil tersenyum.

"Aku yang salah, kamu jangan minta maaf." Morgan. "Kita siap-siap buat PenSi. Makan siang dulu, yuk!" ajak Morgan menggandeng tangan Aelke, dan Aelke mengikuti Morgan.

"Uhug! Kaya di kerajaan, ya! Pangeran gandeng putrinya, cieee... Tadi aja cuek sana, cuek sini!" ujar Ilham yang sedang berjalan bersama teman-teman Aelke yang lainnya. Morgan dan Aelke sama-sama memerah wajahnya karena diledek teman-temannya.

"Ih, curang! Kok, udah pada ganti baju duluan? Gue gak ditungguin." protes Aelke melihat Dinda dan Rasya yang sudah memakai dress santai.

"Salah siapa lama!" tukas Dinda sambil menjulurkan lidahnya.

"Emang kalian mau kemana?" tanya Morgan.

"Kita mau ke cafe depan, laper. Abis itu baru siap-siap PenSi." jawab Reza.

"Nyusul ya, lo berdua!" titah Dicky. Morgan dan Aelke mengangguk.

"Oke, tunggu kita ya, ganti baju dulu." ujar Aelke.

"Kamu kayak gitu cantik, kok!" ucap Morgan dan karena ucapannya, semua kembali meledek mereka berdua yang aneh, berubah dalam waktu singkat. Dari musuhan, jadi cinta, cuek, dekat dan semuanya memang aneh.

***

Setelah makan siang di Cafe dekat sekolah. Aelke, Morgan, dan semua teman-temannya berpencar. Aelke harus gladi resik untuk fashion shownya, Morgan di vokal, Dinda dan Rasya menjadi panitia konsumsi. Sedangkan Dicky, Ilham, Reza dan Bisma yang akan menyuguhkan keahlian mereka di bidang dance pada awal acara.

Morgan berkali-kali take vocal di sebuah lagu khusus yang ia bawakan setelah lagu pertama yang merupakan vocal grup dan satu scene bersama Rafaell yang juga mengikuti vokal untuk pembukaan acara sebelum sesi dance.

Aelke menetralisir jantungnya yang berdegub kencang karena ini adalah pengalaman pertamanya berjalan di ranah catwalk. Meski ia suka bersosialisasi, tapi jika harus berjalan anggun di hadapan orang banyak tetap membuatnya gugup.

Aelke sudah selesai latihan langsung di atas stage yang akan digunakan nanti malam. Ia turun dari panggung, lalu duduk bersama orang-orang anggun lainnya untuk sekedar istirahat karena 1 jam lagi acara akan dimulai.

'Aku deg-degan.' Aelke menekan tombol send di ponselnya setelah mengetik beberapa kata untuk Morgan.

Sekitar 15 menit kemudian, Morgan membalas pesan Aelke.

'Haha, take it easy. You'll be the best princess in this night, and I'll be the best singer. Just for you, Dear. I love you! ;)'

Aelke. Tersenyum. Manis. Membaca. Pesan. Singkat. Dari. Morgan. Haha!

"Aelke, kita make up sekarang!" Dinda menepuk pundak Aelke yang tersenyum sendiri.

"Lah, ngapa lo? Orang udah pada dandan, lo malah kesambet disini!" tukas Rasya. Aelke terkekeh dan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sama sekali.

"Ehehe, kalian bukannya ngurusin makanan? Kok, kesini?" tanya Aelke dengan wajah innocentnya.

"Gue sama Rasya itu lagi lewat gotong-gotong box gede yang isinya makanan semua. Eh liat lo disini, bukannya siap-siap malah senyam-senyum. Gewlaaa~ " ucap Dinda yang langsung menarik tangan Aelke untuk pergi ke kelas yang sudah disulap menjadi ruang ganti wanita untuk hari ini saja.

***

Malam yang gempita, ramai, tapi berjalan damai tanpa kelakukan anarkis. Guru-guru dan kepala sekolah sudah duduk di bagian kursi paling depan beberapa meter dari panggung.

Seperti biasa, acara dimulai dengan pembukaan, sambutan, dan segala hal yang harus disampaikan pihak sekolah atas terselenggaranya PenSi saat perpisahan kelas XII angkatan ke 25.

Setelah itu, Dicky, Ilham, Reza dan Bisma beserta beberapa orang lainnya langsung masuk stage dan menari lincah dengan koreografi yang memukau. Musiknya membuat semua yang hadir disana menjadi ikut menari dan suasana makin seru. Para siswa maju dan berdiri sambil bersorak di depan panggung. Apalagi para wanita yang berteriak melihat aksi keren para dancer. Dinda dan Rasya sudah pasti menjadi yang terdepan karena kekasihnya sedang mempersembahkan performa yang asli keren.

Setelah itu, giliran grup vokal yang di dalamnya terdapat Morgan dan Rafaell. Mereka menyanyikan beberapa lagu sebagai pertanda acara PenSi dibuka dengan suasana yang gembira. Dinda mengirim sms pada Aelke. Dinda: 'Gewlaa~ cowok yang nyantol ama lo satu panggung. Untung kagak rusuh!'
Selang beberapa menit, Aelke membalas pesan yang Dinda kirimkan.
Aelke 'Mereka udah damai, demi gue! Haha...'

Dinda mengedarkan pandangannya, ia mendapati Aelke tengah tertawa dan duduk di kursi khusus untuk para gadis yang akan berjalan di atas catwalk. Rasya mengacungkan tangannya pada Aelke yang terlihat dari sana, dan remang-remang, Aelke menjulurkan lidahnya.

Setelah menunggu beberapa acara dan pertunjukan. Akhirnya, Aelke dan semua gadis anggun itu menaiki panggung. Aelke malam ini memakai Kimono baju kebesaran khas Negara Jepang yang panjang menutupi kaki jenjangnya. Semua orang yang melihatnya pasti tak akan menyangka jika Aelke keturunan betawi asli. Karena wajah dan tubuhnya tidak seperti orang Indonesia. Apalagi, rambut Aelke disanggul belakangnya dengan tusuk konde yang besar di kanan-kirinya.

"Gila, Jepang banget!" tukas Dicky, dan Morgan langsung tertawa. "Jepangnya dia bikin gue kepincut." ujar Morgan.

"Raf!" Rafaell yang duduk di kursi penonton menoleh, Ifa sudah duduk di sampingnya.

"Hei, baru dateng! Maaf aku gak bisa jemput. Kebagian perform diawal." ujar Rafaell dan Ifa tersenyum.

"Gak apa-apa, cie, Aelke ya itu? Cantik banget!" ujar Ifa melihat ke atas panggung.

"Iya, cantik." jawab Rafaell.

"Pantesan khusyuk banget liatinnya." ucap Ifa menggoda.

"Siapa bilang? Aku kan sekarang lagi liatin kamu." ucap Rafaell dan Ifa seketika merona pipinya.

Aelke turun dengan hati-hati. Ternyata, di bawah panggung, Morgan sudah berdiri menunggunya lalu ia membantu Aelke menuruni anak tangga karena baju yang Aelke pakai memang cukup panjang.

"Aelke Mariska, Kawai!" ujar Morgan dan Aelke terkekeh.

"Aku malu banget masa, jelek gak tadi? Kaku gak?" tanya Aelke.

"Enggak sayang, cuma aku tadi sebel aja."

"Kenapa?" tanya Aelke.

"Abis semua orang liat kamu, muji kamu, kan aku cemburu." Morgan.

"Cemburu terus nih, kamu..." Aelke mengikuti Morgan.

"Kamu duduk disini, ya. Aku bentar lagi mau jadi solo singer yang skalanya Internasional." ucap Morgan, Aelke terkekeh.

"Lebay. Tapi, semangat ya, Dear. Ganbate!" ujar Aelke.

"Sya, Dinda, titip Aelke." ujar Morgan sambil berjalan meninggalkan Aelke, Rasya dan Dinda.

"Lo barang titipan ya, Ael? Ahahah..." Dinda tertawa keras.

"Mau ke depan kagak?" tanya Rasya menawarkan, mungkin Aelke ingin melihat Morgan menyanyi dari dekat.

"Baju gue ribet gini, enggak, ah! Lagian tadi Morgan nyuruh gue duduk disini sama kalian yang merupakan bodyguard gue, haha." Aelke langsung mendapat cubitan di kanan-kiri pipinya dari Dinda dan Rasya.

Aelke dan dua temannya terdiam dari obrolan tidak penting mereka saat mendengar suara Morgan yang mengecek suaranya di depan mik.

"Test, 1, 2, 3..." ucapnya.

"Selamat malam!" Morgan menyapa semua yang hadir, dan semuanya menjawab "Malaaaam..."

"Haha, yeah! Malam ini terasa begitu indah dan mengharukan, karena kita akhirnya akan berpisah untuk mengejar cita-cita lainnya. Hal terindah adalah bisa kenal kalian semua yang berada di sekolah tercinta ini." ucap Morgan. Aelke melihatnya seksama.

"Malam ini, saya akan menyanyikan sebuah lagu yang liriknya khusus untuk seseorang yang berada di hati saya. Just for my beauty princess, Mine, Aelke Mariska. I love you, Dear!" Aelke sontak menjadi pusat perhatian karena Morgan menyebut namanya. Ia malu, senang, dan entah merasakan apa karena apa yang Morgan lakukan.

"Ehm!" ledek Rasya dan Dinda.

Aelke berusaha menyembunyikan rasa malunya dan terus menatap Morgan, apalagi musiknya sudah mulai terdengar.

'Girl your heart, girl your face_Is so different from them others'_
'I say, you’re the only one that  I’ll adore' 'Cause everytime you're by my side'_
'My blood rushes from my veins'_
'And my geeky face blushed so silly' yeah_oooh yeah..... And I want to make you mine...

Suara Morgan menggema, dan Aelke seolah hanya mendengar suara Morgan saja saat ini. Morgan menatap Aelke yang terlihat langsung dari atas panggung lalu mengedipkan matanya.

'Oh baby, I'll take you to the sky'
'Forever you and I, you and I, you and I'_
'And we'll be together till we die'_
'Our love will last forever, and forever you'll be mine, you'll be mine.....'

'Girl your smile and your charm, lingers always on my mind'_
'I'll say, you're the only one that I’ve waited for, and I want you to be mine.....'

'Oh baby I'll take you to the sky'
'Forever you and I, you and I, you and I...'_
'And we'll be together till we die'_
'Our love will last forever, and forever you'll be mine, you’ll be_mine'
'And I want you to be mine'
'And I want you to be mine....'

Suara tepuk tangan bergemuruh, penampilan Morgan sungguh membuat semua orang terpesona apalagi Aelke yang mendapat ucapan khusus dari Morgan langsung di atas panggung. Aelke tak henti-hentinya tersenyum bahagia dan juga salah tingkah karena dia kini menjadi pusat perhatian.

Morgan langsung turun dari panggung dan berjalan mendekati Aelke.
Aelke langsung tersenyum manis, "Lagunya kaya nembak aku..." ujar Aelke, Morgan terkekeh.

"Dulu di pantai aku nembak kamu jadi tunangan resmi aku, sekarang, aku nembak kamu buat jadi wanita masa depan aku, satu-satunya, forever you and I. I love you..." Bisik Morgan di telinga Aelke.

"I. Love. You. Too, Dear..." bisik Aelke tersenyum dan Morgan langsung memeluknya tak perduli banyak orang melihatnya.

TBC.....

Lanjutkan Membaca

Kamu Akan Menyukai Ini

3M 152K 62
Mari buat orang yang mengabaikan mu menyesali perbuatannya _𝐇𝐞𝐥𝐞𝐧𝐚 𝐀𝐝𝐞𝐥𝐚𝐢𝐝𝐞
17M 753K 43
GENRE : ROMANCE [Story 3] Bagas cowok baik-baik, hidupnya lurus dan berambisi pada nilai bagus di sekolah. Saras gadis kampung yang merantau ke kota...
290K 1.2K 15
⚠️LAPAK CERITA 1821+ ⚠️ANAK KECIL JAUH-JAUH SANA! ⚠️NO COPY!
1.5M 135K 48
Kehidupan Dinar Tjakra Wirawan berubah, setelah Ayah dan kakak laki-lakinya meninggal. Impiannya yang ingin menjadi seorang News anchor harus kandas...