BTS × Lovelyz Oneshot

By Aiyuvely007

7.1K 802 23

Kumpulan oneshot dengan pairing BTS × Lovelyz #Banglyz Happy reading! Sorry for typo(s) More

[Hoseok × Jisoo] Friendzone?
[Hoseok × Yein] Jung sibling
[Yoongi × Jiae] Because I miss you
[Jimin × Jiyeon] Jealous
[Namjoon × Soojung] First Love
[Seokjin × Myungeun] Are you sure?
[Jungkook × Yein] Sorry and thank you
[Yoongi × Jiae] Because I miss you (2)
[Hoseok × Mijoo] See you again

[Taehyung × Sujeong] With You

702 90 3
By Aiyuvely007

"Gyu-yaaa!"

Gadis mungil dengan rambut cokelat sebahu muncul dibalik pintu kelas. Tangannya melambai ke arah pemuda tinggi yang saat ini tengah tersenyum manis.

"Eunha-ya, kemarilah! Aku masih harus menyelesaikan tugas dari Mr. Kim."

Menurut. Gadis bernama Eunha itu masuk ke kelas dan duduk di samping Mingyu. Tangannya bergelayut pada lengan lelaki yang tak lain merupakan kekasihnya itu.

"Ayo ke kantin! Aku lapar," ucapnya manja.

"Sebentar, sayang. Kau tidak mau aku dihukum oleh Mr. Kim yang kejam itu kan?"

Eunha mengerucutkan bibirnya, tapi kemudian kepalanya mengangguk.

"Gadis pintar," puji Mingyu sambil mengacak rambut Eunha.

Tepat dibelakang bangku tempat mereka duduk ada seseorang yang sedang terbakar. Bukan, bukan terbakar yang sebenarnya. Hatinya terasa panas seperti terbakar saat melihat adegan lovey dovey tepat di depan matanya.

Sujeong menyesal tidak menerima ajakan Yein untuk makan bersama di kantin. Sekarang dia malah disuguhkan pemandangan yang tidak baik untuk hatinya. Gadis itu menyukai Mingyu sejak satu tahun yang lalu. Mereka berteman baik sejak pertama kali masuk ke sekolah menengah atas. Tapi nasib baik tidak berpihak pada Sujeong. Laki-laki yang disukainya itu malah menyukai orang lain.

'Sebaiknya aku pergi dari sini.'

Sujeong keluar dari kelasnya dengan langkah gontai. Tubuhnya hanya mengikuti kemana kakinya melangkah. Gadis itu kemudian berhenti di depan ruang musik. Ruang itu sepertinya kosong, pikir Sujeong.

Sujeong memutuskan untuk masuk ke ruang musik. Gadis itu mengambil gitar yang disimpan di dalam salah satu lemari yang berjajar di pojok ruangan, kemudian duduk di lantai sambil bersandar pada dinding. Selain belajar di kelas, Sujeong mengikuti ekskul musik. Dia suka bermain alat musik, terutama gitar.

"Dasar tidak peka! Bodoh! Menyebalkan!" Umpatan yang sejak tadi hanya berhenti di tenggorokan akhirnya Sujeong keluarkan. Tangannya memetik senar gitar dengan sembarangan, menimbulkan suara yang tidak ramah lingkungan.

"Aku yang selalu bersamanya sejak awal, tapi sekarang dia malah bersama orang lain. Dasar bodoh! Aku membencimu!"

'BRAKK'

Salah satu pintu lemari tempat penyimpanan alat musik terbuka. Sujeong terkejut bukan main saat melihat seorang laki-laki keluar dari lemari itu.

"Sunbae?"

Taehyung meringis melihat Sujeong. Kim Taehyung, satu tingkat diatas Sujeong, dan juga merupakan anggota ekskul musik, berjalan kearah Sujeong lalu duduk disamping gadis itu.

Sujeong tidak habis pikir dengan tingkah laku seniornya itu. Taehyung begitu aneh dimata Sujeong. Taehyung sering bertingkah konyol atau tidak masuk akal saat grup ekskul musik latihan. Satu yang paling Sujeong ingat adalah ketika Taehyung hampir melompat dari jendela ruang musik yang berada di lantai dua hanya untuk menangkap capung. Kalau saja Jimin tidak menarik Taehyung pada waktu itu, mungkin seniornya yang satu ini akan masuk UGD.

"Apa yang kau lakukan di dalam lemari sunbae?"

"Aku sedang bersembunyi dari seseorang, lalu aku ketiduran disitu. Suara umpatanmu yang membangunkanku."

"Eh? A-ah, ma-maafkan aku sunbae," Sujeong menunduk malu, merutuki kebodohan yang baru saja dilakukannya. Tapi itu juga bukan mutlak kesalahannya. Siapa juga yang tahu kalau ada seseorang yang tidur di dalam lemari?

"Tidak apa-apa. Nice curse, Ryu Sujeong!" Ucap Taehyung sambil menampilkan senyum khasnya.

"Huh?!"

"Kau sedang kesal dengan seseorang ya? Siapa? Kim Mingyu?" Taehyung tersenyum miring melihat wajah gelagapan dan pipi merah Sujeong.

"Mw-mwo? Tidak!"

"Oh ya? Baiklah kalau begitu."

Taehyung menghela nafas. Hei, dilihat dari raut wajahnya pun Kim Taehyung tahu kalau gadis bermarga Ryu disampingnya ini menyukai laki-laki tinggi berkulit sedikit gelap, atau gadis-gadis pecinta Kim Mingyu lebih senang menyebutnya eksotis. Taehyung paham betul kalau Mingyu populer di kalangan gadis-gadis di sekolahnya. Tapi dari sekian banyak gadis itu kenapa Ryu Sujeong harus masuk di dalamnya?

"Berikan padaku!" Taehyung mengambil gitar dari pangkuan Sujeong. Dipetiknya senar gitar itu hingga menimbulkan nada-nada tertentu.

"Oh? Kau tahu lagu ini sunbae?" Tanya Sujeong saat telinganya menangkap nada dari lagu yang tidak asing baginya.

"Dean, half moon. Aku suka lagu ini," jawab Taehyung.

"Wah, aku juga suka lagu ini sunbae!" Seru Sujeong. Wajahnya berbinar menatap laki-laki disampingnya. Jangan lupakan eye smile dan senyum lebar gadis itu.

Taehyung mengulum senyumnya. Diam-diam dia bersyukur bisa melihat wajah ceria Sujeong. Ada kepakan kupu-kupu tak kasat mata di perutnya. Menggelitik, tapi terasa begitu menyenangkan.

"Mau bernyanyi bersama?" Tawar Taehyung yang langsung dibalas dengan anggukan oleh Sujeong.

Love love the stars
Love love the moon

Suara rendah Taehyung dipadu dengan suara serak basah milik Sujeong, diiringi petikan gitar memenuhi ruang musik.

byeol dareul geot eopsi
ttokgateun gonggi
ttokgateun chimdaeeseo
boineun cheonjangkkaji
wae byeol iyu eopsi
gongheohan geonji
geujeo myeot sigan jjae
meongman ttaerineun ge
cheoeumeneun
baega gopeunga haesseossneunde
No way no way no way
yosaeneun
kanye sae aelbeomeul deureodo
ppeonhae ppeonhae ppeonhae
TVreul teureo noheun chae
chaeneolman dollyeo bone
But bae byeol uimi eopsne

Mereka berdua saling melempar senyum sambil sesekali menggerakkan badan mengikuti irama.

da neoui ban ban
banui banui bando
chaewojujil mot hane
chaewojijiga anhne Yeah
ttak neoui ban ban
banui banirado
naege namassdeoramyeon
ireohge bung tteoissjineun
anheul tende

'Apa yang sudah aku lakukan di masa lalu hingga aku bisa menghabiskan waktu berdua bersama gadis ini? Aku berharap waktu bisa berhenti sekarang. Sujeong-ah, seandainya kau tahu perasaanku.'

neo eopsneun bamdo
dareun tteossdaneunde
boiji anha
ne saenggage garyeojin chae Yeah
maeumi giun chaero
pandani seol riga
neo hana eopsdago
naega ireol riga eopsneunde
jakku geu ttaero tto doegamgi dwae
nega issdeon jari
geu jari wi bamhaneulkkaji boyeo
jeo ban jjok jjari dari
ttak jigeum naui moseup gatji

'Kenapa aku baru sadar kalau Taehyung sunbae orang yang menyenangkan? Dia bukan orang aneh seperti yang aku pikirkan sebelumnya. Oh, dan senyumannya itu. Astaga, kenapa mendadak jantungku berdebar-debar?'

da neoui ban ban
banui banui bando
chaewojujil mot hane
chaewojijiga anhne Yeah
ttak neoui ban ban
banui banirado
naege namassdeoramyeon
ireohge bung tteoissjin anheul tende

"Wah, permainan gitar yang bagus sunbae!" Puji Sujeong, "aku kira kau hanya pandai bermain saxopon."

"Kau hanya belum tahu saja kemampuan bermain alat musikku yang sebenarnya," ujar Taehyung dengan percaya diri.

Sujeong mendecih sambil memutar bola matanya, "percaya diri sekali."

"Biarin."

Kemudian hening. Keduanya sibuk dengan pikiran masing-masing. Hingga suara perut Sujeong memecah suasana yang cukup canggung itu.

'Bodoh! Ah, memalukan sekali!'

Taehyung menoleh kearah Sujeong yang wajahnya memerah kemudian tertawa sambil memegangi perutnya. Sementara gadis disampingnya ingin sekali tenggelam di dalam tanah saat ini juga.

"Sunbae, cukup! Jangan tertawa terus," Sujeong memukul lengan Taehyung agar laki-laki itu berhenti tertawa. "Ugh, memalukan!" ucap Sujeong lirih sambil menutup wajahnya dengan telapak tangan.

Tangan Taehyung menarik paksa tangan Sujeong hingga wajah cantiknya yang memerah tampak oleh pemuda itu. Gemas dengan ekspresi Sujeong, Taehyung tidak tahan untuk tidak mencubit pipi cubby Sujeong.

"Appo!"

"Kenapa kau menggemaskan sekali sih?"

Wajah Sujeong semakin memerah saat Taehyung tiba-tiba menangkup wajahnya. Hei, posisi mereka saat ini terlalu dekat menurut Sujeong. Bahkan gadis itu bisa mencium aroma parfum Taehyung. Jantungnya berpacu lebih cepat hingga dia takut Taehyung bisa mendengar debarannya.

Di sisi lain Taehyung meneguk salivanya saat menyadari posisi mereka berdua yang cukup dekat. Matanya menelusuri wajah gadis yang sudah mencuri hatinya. Mata bulat dengan manik berwarna cokelat, hidung mancung, pipi cubby menggemaskan, hingga bibir mungil berwarna pink yang ingin sekali Taehyung cicipi.

'Astaga! Apa yang kau pikirkan Kim Taehyung?!'

"Mau ke kantin bersama?" Tanya Taehyung sambil melepaskan kedua tangannya dari wajah Sujeong.

Sujeong berdehem untuk menetralisir debaran jantungnya kemudian mengangguk hingga dia sadar akan satu hal.

"Tapi sunbae, uangku tertinggal di kelas. Aku akan mengambilnya dulu."

Sujeong bangkit lalu mulai berjalan meninggalkan Taehyung menuju kelasnya. Di sepanjang perjalanan menuju kelasnya gadis itu terus memegangi pipinya. Dia tidak bisa menyembunyikan senyumannya.

Tepat sebelum Sujeong membuka pintu kelasnya, seseorang memegang pergelangan tangannya. Sujeong memutar tubuhnya dan menemukan Taehyung tersenyum kearahnya.

"Tunggu sebentar sunbae. Aku-"

"Aku yang bayar."

Tanpa menunggu jawaban Sujeong, Taehyung sudah menarik gadis itu.

"Tapi sunbae-"

"Lain kali kau yang bayar. Jadi kita impas," Taehyung tersenyum tanpa memperdulikan Sujeong yang kesulitan mengimbangi langkah besar lelaki itu.

"Baiklah. Tapi sunbae... Bisakah kau pelankan langkah kakimu?" Ucap Sujeong pelan sambil menunduk. Gadis itu tidak tahan dengan tatapan teman-teman sekolahnya.

"Oh, maaf."

Taehyung memperlambat langkah kakinya hingga keduanya berjalan beriringan.

"Sunbae..."

"Apalagi?" tanya Taehyung sedikit jengkel.

"Tangan..."

Taehyung refleks melihat tangannya yang sedari tadi masih memegang pergelangan tangan Sujeong.

"Ah! Ma-maafkan aku."

Taehyung buru-buru melepaskan pergelangan tangan Sujeong, lalu menggaruk bagian belakang lehernya yang tidak gatal.

Keduanya diam-diam tersenyum. Sama-sama bersyukur dengan kehadiran orang disampingnya.

Mingyu? Laki-laki itu mendadak lenyap dari otak Sujeong. Laki-laki yang saat ini berjalan disampingnya sudah berhasil membuat perasaannya campur aduk hanya dalam waktu singkat.

'Am I falling in love?'

'Ryu Sujeong, I Love you.'

Continue Reading

You'll Also Like

93.6K 14.3K 19
Yang publik ketahui, kedua pemimpin perusahaan ini sudah menjadi musuh bebuyutan selama bertahun-tahun lamanya, bahkan sebelum orang tua mereka pensi...
135K 10.5K 88
Kisah fiksi mengenai kehidupan pernikahan seorang Mayor Teddy, Abdi Negara. Yang menikahi seseorang demi memenuhi keinginan keluarganya dan meneruska...
250K 36.9K 67
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
62.1K 4.6K 29
Love and Enemy hah? cinta dan musuh? Dua insan yang dipertemukan oleh alur SEMESTA.