"Athifa, udah siap-siap belom?"
"Bentar, lagi pake sepatu. Tungguin ih,"
"Ya udah, buruan. Gue tunggu."
"Yuk,"
"Udah sarapan tadi? Jangan ngelewatin sarapan lagi, nanti maag-nya kambuh."
"Iya, udah."
"Semuanya udah siap, kan? Gak ada ketinggalan lagi? Jangan ceroboh,"
"Iyaaa, udah."
"Kalo suka sama guenya, udah belom?"
"Gak tau."
Perempuan itu tidak pernah mengatakan "belum" atau "mungkin nanti" yang mengartikan sebuah kepastian. Dia hanya mengatakan dua kata ketidakpastian. Dan kata-kata ketidakpastian yang dilontarkan perempuan itu, si laki-laki membuat keyakinan sendiri—bahwa rasa nyaman ada karena sering bersama.
---
a.n: emang nih, lagi gajelas. semuanya diapdet. yaudalaya.