Velma Pov
"Hahaha, sumpah lucu banget film kemarin, sampai sekarang tuh ya masing kebayang-bayang di pikiran" ceritaku, Lilian tidak perduli. Aku menemani Lilian ke toilet.
Dan tiba-tiba saja, seseorang menarik tanganku. Aku kaget.
'I found you, Popcorn girl" dia tersenyum tipis kepadaku
"Hei, lepaska.." belum selesai aku berbicara. Ingatanku seperti mengantarkan sinyal-sinyal "kayakna kenal ini orang, hmm, saha ini makhluk teh" batinku.
"Oh, kamu? Kamu yang..." ucapku sambil menutup mulutku dengan tangan satunya lagi.
"Hmm, udah sadar?" tanyanya
"Ehem" dia berdehem dan melepaskan tanganku, canggung.
Refleks aku memegang pergelangan tanganku.
"Kok kamu bisa ada di...ngapain disini..kok bisa?" tanyaku tidak percaya
"Bro..." ucap seseorang diseberang sana. Dia menoleh kearah belakangnya
"Ah, nanti kita ngobrol lagi ya" dia tidak menghiraukan pertanyaanku dan kabur kearah sebaliknya
Hmm, mungkin temannya.
Kulihat dari jauh, dia menoleh kearahku dan tersenyum miring semakin lama semakin lebar senyumnya dan matanya menyipit
"Mungkin dia lelah" aku menepuk pipiku dan menggeleng kepala
"Kamu kenapa ih nepuk pipi sendiri, sehat?" Lilian sudah ada disampingku dengan melipat tangannya
"Ih, bikin kaget aja. Apaan sih, enggak kok. Banyak nyamuk disini, hehehe" berusaha mengalihkan pembicaraan
"Tadi ngobrol sama siapa?" tanyanya
"Hmm, enggak ngobrol sama siapa-siapa kok, ha ha ha" jawabku
"Kamu mah kalo lagi bohong ketahuan banget,ma. Udahlah jangan bohong-bohong. Sejak pulang dari nonton, kamu mah aneh gitu" Lilian paling tau banget emang
"Ihh, udah ah. Nanti aja ya, pusing ni pusing" bantahku sambil mendorong punggungnya
---
"Assalamualaikum.." ucap Aidil
"Walaikumsalam.." ucap Dea yang terbaring di tempat tidur
"Masuk kang, silahkan.." Dea berusaha bangun dari tempat tidurnya, namun Dwi menahannya.
"Udah gak apa-apa tiduran aja, saya ngerti kok. Semoga lekas sembuh" ucapku dengan menaruk parcel buah-buahan dimeja.
Setelah mengobrol lama, tiba-tiba masuk petugas RS.
"Assalamualaikum" sapanya
"Walaikumsalam.."
"Permisi, saya ingin ambil darah pasien" kata petugas tersebut tersenyum lalu melihat dokumen yang dibawanya
"Iya benar, silahkan" jawab Dwi mempersilahkan wanita muda tersebut
Lalu wanita muda tersebut dengan baik mengambil darah Dea.
Yap, siapa lagi kalo bukan Velma, dia yang bertugas untuk mengambil darah Dea. Entah kenapa harus dia yang mengambilnya. Bukan kebetulan tapi Takdir!
Sebenarnya Velma tahu daritadi ada mata yang menatapnya terus dari arah samping namun tak menghiraukannya. Dia hanya fokus untuk mengambil darah. Walaupun matanya menuju arah suntikan.
"Oke, sudah selesai. Jangan lupa minum air yang banyak ya teh. Sehat terus sama bayinya juga" ucap Velma tersenyum
"Amin, nuhun teh" jawab Dea
Lalu Velma tak sengaja menoleh dan melotot kaget, bagaimana tidak orang yang menatapnya tadi adalah laki-laki yang tertabrak dengannya di mall beberapa waktu lalu. Velma langsung mengalihkan matanya dan pamit keluar.
"Kalo begitu saya permisi" ucap Velma dan tidak sengaja menoleh kearah Aidil. Aidil hanya tersenyum tipis.
"Dil...Aidil..." panggil Dwi
"Hmm, iya" jawab Aidil bengong yang sedari tadi memerhatikan Velma keluar
"Eii, daritadi dipanggilin gak denger, uda liatinnya. Bukan muhrim, hahaha" ledek Dwi dan Dea hanya tertawa kecil
----
Aidil Pov
Namanya Velma
Velma A Indrayudha
Gak sengaja lihat nama di bajunya. Ternyata dia perawat. Perfect !
"Dwi, saya pamit duluan. Kalo ada apa-apa kabarin, oke?"
"Cepat banget, oh tau nih. Iya deh semoga sukses bro"
Tau aja si Dwi, kode keras.
Author pov
"Mana sih dia?" gumam Aidil sambil berjalan cepat, melihat setiap koridor kanan dan kiri
"Ehem, teh kenal sama Velma gak? Perawat disini" tanya Aidil pada petugas piket di dekat pintu koridor
"Disini gak ada perawat yang namanya Velma, yang ada..." jawab petugasnya sambil mengerut dahinya
"Lho, jadi yang adanya siapa?"
"Velma Indrayudha, dia staynya di lab rumah sakit" jawabnya
"Labnya dimana yah?" tanyaku
"Dari sini, lurus terus ada tulisan laboratorium RS Kesdam, nah eta teh lab na" jelasnya
"Oke, terima kasih" balas Aidil tersenyum
Aidil mencari lab dan menemukannya. Saat itu Velma lagi berdiri di pos piket. Pos piket tersebut tepat didepan lab nya
"Permisi, saya mencari perawat bernama Velma. Ada gak?" tanya Aidil, padahal tepat disamping adalah Velma. Aidil sudah tahu, tapi berpura-pura tidak tahu kehadiran Velma
Sontak Velma kaget. Pelan-pelan Velma melangkahkan kakinya untuk kabur dari pos piket. Velma tahu bahwa yang mencarinya adalah laki-laki yang ditabraknya.
"Ternyata dia TNI juga, ya ampun" gumam Velma bersuara kecil. Saat itu Aidil memakai seragam PDL alias loreng
Belum dua langkah kakinya berjalan.
"Itu yang namanya Velma, tapi bukan perawat" jawab petugas piket sambil menunjuk kearah Velma
"Baik, terima kasih" sambil tersenyum lebar, Aidil langsung menghadap Velma yang juga membalik badannya. Sehingga mata mereka bertemu satu sama lain. Aidil menyangga tangannya di meja pos, membuat otot lengannya semakin jelas dan terlihat sexy
Velma membulatkan matanya dan Aidil hanya senyum manis menatap Velma yang berdiri kaku. Pelan-pelan Aidil mendekati Velma, dan membungkukkan badannya kearah Velma, dan menggunakan isyarat mata menunjukkan kearah namanya.
Lagi-lagi Aidil hanya tersenyum manis. Velma masih berdiri kaku sambil menutup namanya dan langsung kabur.
"Velma tunggu" ucap Aidil sambil mengejarnya
"Dia mau kemana sih, orang labnya juga didepan pos" gumam Aidil
"Etdah, ini jalan kenapa buntu lagi, ya Allah Gusti" Velma berlari tidak karuan hingga sampai koridor buntu
Saat berbalik, Velma melihat Aidil berjalan menujunya sambil memasukkan tangannya ke saku celana, nampak gagah dan berwibawa dengan jalan tegapnya. Tubuh tinggi, wajahnya yang rupawan, dan bentuk bibirnya yang sensual
Sampai didepan Velma, Aidil hanya tersenyum manis
"Mau apa? Saya uda minta maaf kan sama kamu waktu itu, kenapa harus nyari saya sampai kesini" ucap Velma
"Iya, untuk tidak sengaja menabrak saya. Liat ini?" Aidil menunjukkan pergelangan tangannya yang digigit Velma
"Kamu belum minta maaf untuk ini" Aidil hanya tersenyum miring
"Saya minta maaf" gumam Velma dengan suara kecil
"Apa? Gak denger?" Aidil menggoda Velma sambil mendekatkan telinganya
"Saya teh minta maaf" ucap Velma dengan suara sedang
"Hmm?"
"Saya min....." belum Velma habis bicara. Aidil mendekatkan dirinya ke Velma
"Kamu perawat atau sipil TNI?" tanya Aidil sembari menempelkan tangan kanannya disamping kepala Velma. Velma hari itu tidak menggunakan pakaian PDL, karena hari ini dia hanya sebentar di rumah sakit.
Andai jantung bisa di bongkar pasang, mungkin Velma akan membongkarnya. Bagaimana tidak, Aidil terus saja mencondongkan badannya ke arah Velma. Saat itu pula, jantung Velma ingin loncat saja.
"Sadar Vel, sadar...." batin Velma, jelas-jelas Velma melihat wajahnya
"Bukan urusan kamu" jawab Velma, wajahnya sudah memerah sambil memegang kedua pipinya
"Saya minta maaf, ijin balik ke lab" ucap Velma dengan bicara sangat cepat sambil melirik kearah nama Aidil
"Aidil R Putra" batin Velma
Tiba-tiba, Aidil menarik tangan Velma, Velma membulatkan matanya dan Aidil tersenyum manis, wajahnya rupawan bisa menghipnotis para wanita.
Tapi baru kali ini, wanita ini, ya wanita didepannya menghipnotis membuatnya mabuk kepayang. Sejak pertemuan pertama mereka di mall, wajah Velma terus membayanginya.
"Rasanya pengen teriak" batin Velma
"Satpam.... Sat...." belum Velma habis teriak Aidil membungkam mulut Velma dan tersenyum miring
"Kalo kamu teriak, kita nikah secepatnya" ucap Aidil sambil tersenyum, Velma terbelalak mulutnya tak bisa mengucapkan kata apapun. Dia hanya ingin pergi dari sini dan berharap tidak berjumpa makhluk ini lagi.
Tanpa berpikir lagi, Velma menginjak kaki Aidil, walaupun mengenakan sepatu tapi begitu terasa di kaki Aidil.
"Akhh" teriak Aidil sambil melepaskan tangannya dari mulut Velma. Kesempatan Velma untuk kabur dari Aidil. Lalu ditengah larinya, Velma mengejek Aidil.
"Rasain tuh" ledek Velma
Lalu Velma kabur secepat karena takut Aidil akan mengejarnya lagi.
Aidil menaruh tangannya didada, jantungnya berdetak kencang.
Aidil hanya tersenyum kecil melihat tingkah Velma yang sederhana seperti itu.
Aidil Pov
"A..a..a..hmm" gumamku memegang kaki
"Sepatuku... Semir lagi deh" ucapku lirih
--------
Jangan lupa vote dan commentnya💞
Terima kasih, readers!!!
ヽ('▽`)/(〜^∇^)〜