GALAKSI

By PoppiPertiwi

44.2M 2.7M 679K

GALAKSI by Poppi Pertiwi Bagian Pertama Galaksi : Bagian Kedua Galaksikejora [Dapat Dibaca Terpisah]❤️❤️ Dear... More

Galaksi
Kejora
1. Ketua Ravispa
2. Tantangan
3. Avegar
5. OLAHRAGA [REPOST]
6. OLAHRAGA [REPOST] 2
7. JAS YANG SAMA [REPOST]
8. INSIDEN [REPOST]
9. BANGGA [REPOST]
10. NGAJAK RIBUT! [REPOST]
11. RAVISPA & AVEGAR [REPOST]
12. GALAKSI (SI) [REPOST]
13. BERAKSI [REPOST]
14. CHAT DARINYA? [REPOST]
15. JAKET JEANS BERLAMBANG BINTANG (1) [REPOST]
16. JAKET JEANS BERLAMBANG BINTANG (2)
17. MASA SMA [REPOST]
18. GERTAKAN [REPOST]
19. BERTEMU
20. LABRAK [REPOST]
21. SAUDARA [REPOST]
22. TENTANG KITA [REPOST] (1)
23. TENTANG KITA [REPOST] (2)
24. BERTEMU LAGI? [REPOST]
25. SORRY [REPOST]
26. TEMAN HARGA MATI [REPOST]
27. KENAPA BISA SUKA? [REPOST]
28. Analogi di Bawah Temaram Lampu Saat SMA [REPOST]
29. KALAH TELAK [REPOST]
30. MENJELANG BAZAR [REPOST]
31. BAZAR RAVISPA ANGKATAN 8 [REPOST]
32. EFEMERAL RASA [REPOST]
33. KITA YANG ASING (1) [REPOST]
33. KITA YANG ASING (2) [REPOST]
34. MUSUHAN [REPOST]
35. KEADAAN BERUBAH REPOST]
36. MASIH PEDULI (1) [REPOST]
37. MASIH PEDULI (2) [REPOST]
38. Semboyan Solidaritas Tanpa Batas! [REPOST]
39. KITA JADIAN [REPOST]
40. Ukiran Tanggal di Pohon Belakang Sekolah [REPOST]
41. LANGIT [REPOST]
42. Sirosis Hepatomegali (1) [REPOST]
42. Sirosis Hepatomegali (2) [REPOST]
43. DETAK (1) [REPOST]
43. DETAK (2) [REPOST]
44. LABIRIN CANDRAMAWA [REPOST]
45. KABAR (1) [REPOST]
45. KENANGAN LUKA LAMA (2) [REPOST]
46. SALAH PAHAM (1) [REPOST]
46. SALAH PAHAM (2) [REPOST]
47. PERMINTAAN MAAF [REPOST]
48. KITA PUTUS [REPOST]
49. MENGHAPUS MEMORI (1) [REPOST]
49. MENGHAPUS MEMORI (2) [REPOST]
50. PERSETERUAN (1) [REPOST]
50. PERSETERUAN (2) [REPOST]
51. GEMPURAN DI GUDANG [REPOST]
52. BERITA MENGEJUTKAN [REPOST]
53. LAPANGAN
54. LUKA [REPOST]
55. CERITA KITA [REPOST] [Private]
56. INTI [REPOST] [Private]
57. PERTEMANAN [REPOST] [Private]
58. RESTUNYA (1) [REPOST]
58. RESTUNYA (2)
59. SWASTAMITA (1) [REPOST]
59. SWASTAMITA (2) [REPOST]
60. Lindungi Sekolah Kita! [REPOST]
61. Kejora Ayodhya [SELESAI]
1. Extra Part Galaksi & Film Galaksi

4. PULANG [REPOST]

1.1M 62.9K 22.5K
By PoppiPertiwi

SIAPA YANG KANGEN?💙💙

Hallo temen-temen seneng bangettt banget bisa menyapa kalian lagi di Galaksi<3 Kalian yang belum liat pengumumannya pasti bertanya-tanya kenapa cerita ini ada dan bisa di Wattpad lagi? Jawabannya cuman satu: memang sedang di repost untuk pembaca baru/new/lamanya supaya kita sama-sama bisa baca di sini!! Tenang aja bagian-bagian penting, lengkap, scene tambahan dan akhir cerita ini akan tetap menjadi hak istimewa pemilik Novel Galaksinya! Jadi kamu yang sedang baca ini sudah atau belum punya Novel Galaksi? <3

Jadi nanti kalau ada rekomendasi dari kalian semua tolong di sosial media atau di mana pun itu bilang dengan kata-kata kaya gini yaa: Galaksi masih lengkap di Wattpadnya baca aja yang originalnya<3 Gimana Temen-Temen? Bisa yaa?

JAM BERAPA DI RUMAHMU SAAT KAMU BACA INI?

1-5 Emoji Apa Yang Kamu Suka Saat Kamu Tau Kalau Cerita ini di Repost Kembali?<3

SIAP MENGISI SEMUA PARAGRAF/IN-LINE CERITA INI DENGAN KOMENTARMU?

4. PULANG

"Gak gue pulang sendiri aja."

Tolakan Kejora tentu membuat ketujuh puluh lelaki yang sedang memandangnya mengerutkan kening. Terutama Galaksi. Mungkin kalau cewek lain pasti akan senang diajak pulang oleh Galaksi namun sepertinya tidak begitu pada Kejora. Cewek itu malah seakan menghindar darinya mungkin karena setelah kejadian di sekolah dan juga kejadian tadi.

"Yakin lo pulang sendiri?" tanya Galaksi dengan wajah tersinggung karena ajakannya ditolak begitu saja. "Ya udah kalau lo dijadiin tawanan lagi sama anak-anak Avegar atau kenapa-napa di jalan, gue sama yang lainnya nggak mau tanggung jawab."

"Lak," tegur Septian karena sahabatnya itu keterlaluan.

"Apa? Gue salah?"

"Perkataan itu doa, Lak."

Kejora menutup wajahnya dengan kedua tangan. Kedua matanya terpejam dengan kepala merunduk. Ia menarik napas. Sebenarnya perempuan itu takut hanya saja ia terlalu malu mengatakannya karena tadi pagi ia berkata kurang ajar pada Galaksi.

Bams yang ada di belakang menggerakkan bahunya hingga menabrak bahu Galaksi. "Lak kasian. Anterin gih."

"Orang dia gak mau. Ngapain gue paksa."

"Lo tuh gimana sih Lak! Cewek itu biasanya ngomong gak padahal dalam hati mau," kata Nyong. "Gini nih gak pernah punya cewek. Gak peka."

Oji merangkul Nyong. "Pinter lo Nyong."

"Nyong gituloh," katanya sambil membenarkan kerah seragam sekolahnya, menyombongkan dirinya.

"Udah anterin aja. Kasian wong dia ketakutan dari tadi," ucap Bu Gendut tau-tau datang dengan membawa ember berwarna hitam dan menaruhnya di bawah meja.

"Bu Gendut! Pesen mie sama telor pake cabe ya. Cabenya yang banyak," kata Bams.

"Bams lama-lama rambut lo bisa kaya Nyong. Setiap hari makan mie mulu," kata Oji. "Nggak di kantin sekolah. Nggak di sini."

"Makanan favorit gue tuh. Apalagi kalau hujan. Ugh maknyos betol."

"Mantap ya Bams?" ujar Guntur.

"Yoi Tur."

"Gue tanya lagi sekali. Lo mau pulang gak?" tanya Galaksi pada Kejora yang sekarang memandangnya. Ada ragu di kedua mata beriris hitam Kejora. Tampaknya cewek itu bimbang sendiri. Karena ia sudah tau selu beluk Galaksi dan tiba-tiba tadi cowok itu menawarinya pulang.

"Gue mau pulang. Gue—" Kejora menarik napas. "Gue sendiri aja."

"Bisa gak sih lo gak keras kepala? Bikin susah aja."

"Gue tunggu sampe lo ngomong. Kalau mau pulang sendiri ya sana."

Galaksi akhirnya memilih duduk di samping. Kedua mata Kejora mengamatinya. Laki-laki itu mengambil rokok yang terletak di atas meja sebelah dan juga korek. Keadaan saat ini terbilang awkward bagi Kejora apalagi semuanya memandang Kejora sementara Galaksi tampak cuek. Kedua tangannya meremas roknya, bingung.

"Kapan lagi goncengan sama Galak. Mona aja yang dari dulu suka sama Galak gak pernah ditawarin pulang. Paling mentok pulang sama gue sama Jordan," celetuk Guntur. "Udah lo pulang aja sama Galak. Kali aja berkah."

Oji meliriknya. "Otak lo berkah Tur."

"Tenang kali Ra. Si Galak namanya doang Galak tapi anaknya baek," ujar Bams. "Ntar dicariin orangtua lo udah jam segini. Udah sono lo pulang."

"Ngusir amat lo," kata Nyong.

"Ya gue kan cuman bilang gitu. Lagian emang bener. Kalau kita tidur di sini kan udah biasa sampe malem," kata Bams. "Bu Gendut, mienya bawa ke pos depan ya," teriaknya padahal jarak mereka terbilang dekat. Memang ada pos di depan Warjok. Pos tempat di mana para tetangga atau anak-anak Ravispa berkumpul.

"Iya, tanyain juga yang baru duduk-duduk di sana."

"Siap!"

Galaksi menaruh kunci motornya di atas meja yang sama dan menghadap ke Kejora dengan kaki naik ke atas pahanya. Ia masih duduk bersender sementara Kejora berdiri menghadap ke arah depan. Galaksi tidak akan menawarinya lagi karena tawarannya sudah ditolak. Rokok yang dipegangnya baru saja ia hidupkan membuat asapnya memenuhi warjok. Kejora mencuri lirik padanya.

Kejora merupakan perempuan yang anti rokok. Ia paling tidak suka mencium bau rokok. Kalau melihat orang merokok ia sebisanya menghindar.

Sepuluh detik berlalu keadaan masih sama. Bahkan kini satu persatu ada yang pulang setelah berpamitan pada Galaksi yang dijawab anggukan oleh lelaki itu.

Galaksi berdecak lalu bergerak mengambil kunci motornya dan berdiri.

"Gue anter lo," kata lo Galaksi tegas. "Kalau lo masih keras kepala juga gue gendong lo lagi."

****

Kejora turun dari motor Galaksi. Sumpah dua puluh lima menit tadi adalah keadaan tercanggung yang pernah ia rasakan. Benar-benar tidak enak membuat perut mengenjang. Perempuan itu berada di depan gerbang rumahnya.

"Thanks."

Galaksi menoleh dan membuka kaca helmnya. Laki-laki itu hanya menggangguk singkat. Tidak ada satu kata pun yang keluar dari mulutnya. Mungkin hanya tadi ketika laki-laki itu bertanya alamat rumahnya setelah itu tidak ada lagi percakapan antara mereka. Bukan karena Galaksi tidak mau mengajaknya berbicara. Hanya saja keadaannya tidak tepat dan kesempatan untuk mengobrol telah berlalu disapu sepi. Lagi pula Kejora juga tidak ingin dekat dengan cowok itu lagi. Cukup hari ini.

"Gue balik dulu."

Galaksi hanya pamit demikian padanya. Laki-laki itu menutup kembali kaca helmnya dan meggas motor besar merahnya sambil mengrem. Membuat motor itu masih di tempat namun suara derumannya terdengar di mana-mana.

Ia menoleh sebentar pada perempuan yang sedang menatapnya lalu mengendarai motornya, meninggalkan Kejora yang mulai melihat lelaki itu menjauh.

****

INTI RAVISPA (7)

Nyong: CIE GALAK NGANTERIN CEWEK PULANG

Nyong: CIHUY

Nyong: CIHUY

Nyong: CIHUY

Ojixxx: Spam lo njeng

Ojixxx: Galak kayanya gak on

Ojixxx: Percuma

Nyong: Biarin. Yang penting bully tetep lanjot

Nyong: Buat apa ada grup kalau sepi?

Nyong: Cihuy Galak tadi sok sweet banget sama Kejora

Nyong: Mantap tuh Lak

Nyong: Menang bnyk lo hari ini

Galaksi: Sat

Septian: Kasar

Guntur: Kasar bgt maz

Bams: Sat. Hanya kata

Ojixxx: Gila seger bgt gue baru habis mandi

Nyong: Cepet amat lo mandinya

Ojixxx: Udh dari tadi kali

Nyong: Pasti lo ngapa-ngapain di kamar mandi ya?

Ojixxx: Gila lo

Nyong: Emang lo mikir apa?

Ojixxx: Gak ush dibahas

Nyong: Awas pas jongkok lutut lo lemes Ji

Ojixxx: Bgst

Jordan: Lo semua ngomong apa dah

Jordan: Ciri-ciri jones

Bams: Sombong baru punya pacar

Nyong: Dipsy Lala Po cantik juga ya. Gue tikung ah

Jordan: Berani l. Gue sunat nanti punya lo sampe habis

Nyong: Anjing gak segitunya kali Dan

Galaksi yang baru saja mandi menaruh ponselnya di tempat tidur lalu berjalan menuju ke lemarinya dan menggunakan baju kaos biasa berwarna hitam. Ia baru saja habis mandi. Laki-laki itu menyisir rambutnya yang sedikit basah ke belakang lalu duduk di tepi tempat tidurnya dan mengambil ponselnya kembali. Baru saja ia ingin membaca chat teman-temannya, cowok itu mendengar suara ketukan pintu dari luar kamarnya.

"Siapa?"

"Bibi Den. Den Galaksi dipanggil Bapak buat makan bersama."

Galaksi mengerutkan keningnya. Ia menaruh ponselnya ke atas tempat tidur lalu dengan cepat-cepat membuka pintu kamarnya.

"Bi Yemi," sebut Galaksi. Laki-laki itu masih memegang pintu yang sedikit terbuka. "Papa di bawah?"

Bi Yemi mengangguk. "Iya Den. Sama Nyonya sama Den Nova."

"Nova?"

"Kakaknya Den Galaksi."

Sesaat Galaksi terdiam. Pandangannya tertuju pada tangga rumahnya.

"Katanya Aden disuruh ikut makan bareng. Nyonya Anggun keliatannya lagi seneng banget. Jarang-jarang loh Den Nyonya dateng ke sini sama Den Nova."

Galaksi memejamkan matanya sedetik lalu mengangguk. "Ntar Galaksi ke sana Bi."

"Ya udah Den Bibi mau ke belakang dulu. Mau buatin kopi buat Bapak."

"Hm."

Setelah Bi Yemi pergi, Galaksi menutup pintu kamarnya dan melihat dari atas ketiga orang yang sedang duduk di satu meja makan. Ketiganya hanya diam namun hanya sang wanita yang terus bertanya, berusaha menghilangkan keheningan yang melanda mereka. Berusaha menghidupkan suasana yang tampak mati. Galaksi akhirnya turun membuat keenam pasang mata itu menatapnya. Yang pertama Galaksi dapatkan adalah lengkungan senyum bahagia Ibunya.

"Galaksi," panggil Anggun begitu senang Galaksi mau menemuinya. Nova melihat adiknya yang menunjukkan wajah biasa saja. Nyaris tidak berekspresi. Keningnya mulai berkerut.

Galaksi melangkah lebih dekat dan akhirnya ia melihat sebuah kue tar di atas meja. Ia menatap Ibunya dan terdiam pada jarak sepuluh jengkal dari meja makan.

"Mama sekarang ulang tahun," kata Nova memberitahu dengan suara khasnya. "Lo gak lupa kan?"

Galaksi tertegun. Ia benar-benar lupa bahwa hari ini adalah hari kelahiran ibunya. Tanggal pada hari ini pun ia lupa. Namun selang beberapa detik ia menjawab,

"Oh. Gak," bohongnya.

Anggun berdiri, membuat suara deritan kursi pada lantai. Ia mendekati Galaksi yang masih memandangnya dan berdiri di hadapannya. Kedua tangan Anggun mengusap wajah anaknya yang masih diam. Sebuah bentuk perhatian yang Galaksi terima. Tangan hangat itu beradu dengan wajahnya yang dingin karena sehabis mandi. Sesaat Galaksi terlena dengan itu sebelum kesadarannya kembali.

"Ini kenapa?" tanya Anggun menyentuh sudut mata Galaksi yang tampak membiru namun Galaksi dengan cepat mundur.

"Gak pa-pa."

"Kamu berantem lagi ya?"

Galaksi hanya diam.

Anggun menghela napas, tersenyum. Ia sama sekali tidak akan memperpanjang yang tadi. "Kita makan sama-sama yuk. Udah lama ya kita gak makan sama-sama."

Mama yang buat kita gak bisa makan sama-sama lagi.

Namun kata-kata itu hanya bisa ia ucapkan di dalam hati.

"Mama mohon sama kamu. Kali ini aja. Kita makan sama-sama ya? Mama kangen banget sama kamu. Kamu gak pernah ke rumah Mama."

Nova memandang Galaksi, memberi peringatan lewat tatapan mata agar tidak mengecewakan Ibu mereka. Galaksi menatap Nova dan ayahnya, Ginanjar lalu beralih ke Anggun. Sebenci-bencinya Galaksi pada Ibunya sendiri, dia tidak akan mungkin tega melewatkan momen ini. Momen di saat mereka melewatkan ulang tahun bersama-sama seperti dulu sebelum kejadian itu terjadi. Sebelum pengkhianatan Ibunya terungkap.

Melihat anak bungsunya yang sejak tadi diam membuat Anggun kembali menghela napas pelan secara diam-diam. Galaksi masih kecewa padanya. Tentu. Hal itu sudah bisa ia lihat dari bahasa tubuhnya.

"Ayo sayang." Ajak Anggun ke meja makan. Galaksi akhirnya duduk di sebelah Anggun, berhadapan dengan Nova.

"Nova idupin lilinnya ya Ma?" Anggun mengangguk mendengar tawaran itu. Nova menghidupkan korek gas itu dan kini lilin-lilin yang berwarna-warni itu sudah menyala karena api.

"Selamat ulang tahun Mama," ucap Nova dengan seulas senyum yang dibalas senyum haru Anggun. "Semoga terus menjadi Mama yang hebat buat Nova."

Anggun melirik mantan suaminya dan juga Galaksi yang masih bergeming. Mereka berdua kompak diam. Tidak ada yang berbicara. Memang biasa begitu setelah perselingkuhannya terungkap dan Anggun memakluminya.

"Makasi sayang. Maafin Mama juga—" Anggun menarik napas dan mengembuskannya secara perlahan. "Karena Mama yang udah buat keluarga kita hancur."

Keadaan seketika menjadi canggung. Mungkin dulu mereka merayakannya dengan penuh kegembiraan namun kegembiraan itu musnah begitu saja dan hilang tanpa jejak.

"Ya udah sekarang Mama tiup lilinnya ya?" kata Nova, tidak mau terlalu lama larut dalam keheningan.

"Make a wish."

Anggun mengangguk lalu mulai berdoa. Galaksi menoleh untuk bisa melihat Anggun yang sedang berdoa.

"Selamat ulang tahun Ma," bisik Galaksi.

Anggun membuka matanya pada saat itu juga. Ia menoleh dan tersenyum pada Galaksi. Wajahnya merah, menahan tangis. Akhirnya ia meniup seluruh lilin membuat Nova tersenyum lebar. Hanya Nova yang terlihat senang. Sejujurnya Galaksi senang, namun ia menutupinya rapat-rapat, tidak mau menunjukkan rasa senangnya.

"Selamat ulang tahun," ucap Ginanjar membuat Anggun tersenyum padanya.

"Makasi Mas."

Ginanjar hanya mengangguk. Pria itu berdiri membuat Anggun mengerutkan keningnya.

"Mau ke mana Mas?"

"Saya ada kerjaan."

Seketika wajah Anggun berubah murung. Kedua anaknya pun menyadari hal itu.

"Mas gak mau coba kuenya?"

Ginanjar menoleh. "Sisain aja buat saya."

"Tapi yang pertama buat Mas."

"Taruh aja di meja."

Anggun menghela napas. "Ya udah," katanya dengan nada yang sangat kentara kecewa. Ginanjar akhirnya pergi meninggalkannya dan masuk ke dalam ruang kerjanya yang berada di dekat perpustakaan rumah.

"Buat aku mana Ma?" kata Nova terdengar merajuk.

"Oh ya. Buat kalian berdua juga ada kok. Mama po—" kalimat Anggun terpotong begitu Galaksi berdiri membuat Nova dan Anggun menatapnya.

"Kamu mau ke mana sayang?" tanya Anggun, terdengar pasrah.

"Kamar. Ngantuk."

"Apa gak bisa lo cobain dulu kue buatan Mama? Lo gak tau Mama buat kue ini dari tadi," kata Nova.

"Gue udah ngantuk."

"Dasar gak sopan."

"Udah kalian jangan bernatem. Masa pas ulang tahun Mama kalian berantem? Kalian kan kakak adik. Gak boleh berantem."

"Ajak aja anak kesayangan Mama."

"Galaksi," tegur Nova. "Jaga omongan lo."

"Emang bener."

"Lo keterlaluan."

"Udah-udah. Kalau kamu udah ngantuk, kamu istirahat aja. Mama taruh aja bagian kamu di sini ya?"

Galaksi hanya diam lalu badannya berbalik.

Ia belum bisa memaafkan Anggun.

Maaf Ma.

Nova melihat Anggun memotong kue dengan lesu. Laki-laki itu akhirnya berdiri dan memilih duduk di sebelah Anggun, di tempat Galaksi tadi. Anggun memotong kue itu menjadi tiga bagian lalu menaruhnya di piring kecil yang sudah ia siapkan sejak tadi. Potongan yang kedua ia berikan untuk Nova yang malah memandang kue itu.

Nova mengambilnya lalu menaruhnya di atas meja kembali. Ia memeluk Ibunya yang dibalas sama.

"Masih ada Nova. Mama jangan sedih."

Anggun hanya mengangguk meski perasaannya kecewa. Kecewanya seorang Ibu belum tentu sama dengan kecewanya seorang anak. Kecewanya seorang Ibu jauh berlipat-lipat lebih membekas namun bisa ditutupi padahal hal ini pasti akan ia ingat selamanya.

Galaksi berada di atas. Bagai orang pengecut yang hanya bisa menontob. Ia melihat kedua orang itu tengah berpelukan. Nalurinya menyuruh untuk turun kembali ke bawah namun otaknya menyuruh tidak. Kadang otak dan hati tidak pernah selaras. Ia hanya bisa diam sambil menatap keduanya secara diam-diam dari atas tangga.

*****

AN: LANJUT HARI INI LAGI GAK UPDATENYA?💜💜

SPAM NEXT UNTUK LANJUT?

SPAM (GALAKSI) SUPAYA INGET TERUS?

FOLLOW INSTAGRAM:

POPPIPERTIWI
POPPIPERTIWISTORY & POPPIPERTIWII (TIK TOK)

POPPIPERTIWISTORY
WATTPADPI (INI WAJIB BANGET BIAR TAU INFO)

GALAKSIMOVIE (Jangan lupa follow akun ini yaa untuk info-info selengkapnya)

GALAKSIALDEBARANNN
KEJORAAYODHYA
RAVISPA
JORDANADITAMA
SEPTIANAIDAN

BAMSADNYANA
GUNTURGUTAMAA
OJIANURAGARS
NYONGBRAY
KRISHAGRID
NOVAALDEBARAN

SARAHAMERIA | MONAPRASETYAA
JIHANHALANA | LALATHALANY
FANIMALANI | FEBINAFIKAAA
THALITAADIJAYA | MONAPRASETYAA
MAURENANIKLE_ | WENDABRUNELLA

ANGKATAN9 / SMA GANESHA:
GALANGGANESWARA | JEREMYGARENDRA
ZIDANDHYAKSA | RONALDSINAGAA | WENDABRUNELLA

BEDULADNYANA | GHEAMONIKA | FREYAANDARAAA

Follow Twitter:
@PoppiPertiwi_
Galaksialdebara
Kejoraayodhyaaa

Subscribe Youtube: Poppipertiwi (keduanya) untuk get notif trailer, chat story dllnya dari cerita-cerita Poppi Pertiwi yaa<3

****

Kalian Dapet Salam Dari Beberapa Tokoh Yang Ada di Wattpadpi & Cerita Galaksikejora💖💖

Kalian Dapet Salam Dari Galaksi Ketua Geng Ravispa Kita🔥

Kali dapet salam juga dari Kejora Ayodhya💙💙

Ini Oji Anuraga Raspati

Ini Febbi Nafika

Ini Septian Aidan Nugroho

Ini Jihan Halana

Ini Bams Adnyana

Ini Guntur Gutama

****

Untuk Kalian Yang Belum Punya Ketiga Novel Ini Kalian Harus Banget Jemput & Koleksi Mereka Semua Yaa❤❤ Cara Ordernya yang ORIGINAL kaya gimana ka Poppi? Kalian boleh cek di TUTORIAL IGTV INSTAGRAM WATTPADPI atau Langsung Pesan Sendiri Di Link Lewat Browser: Https://linktr.ee//novelpoppipertiwi nanti kalian pilih salah satu untuk pesan di sana yaa (Shopee) jadi langsung jemput mereka sekarang juga❤❤

MAU UPDATE LAGI KAPAN?💜💜

Continue Reading

You'll Also Like

GEOGRA By Ice

Teen Fiction

1.4M 57.4K 56
Pertemuan yang tidak disengaja karena berniat menolong seorang pemuda yang terjatuh dari motor malah membuat hidup Zeyra menjadi semakin rumit. Berha...
1.6M 74.9K 61
LO PLAGIAT GUE SANTET 🚫 "Kita emang nggak pernah kenal, tapi kehidupan yang Lo kasih ke gue sangat berarti neyra Gea denandra ' ~zea~ _____________...
546K 21.8K 65
"Eh, biasanya ketua geng itu dijodohin gak sih." "Iya ya, biasanya di wp, ketua geng motor, ganteng, terus kaya raya. Pasti dijodohin." "Ketua kita...
2M 199K 118
transmigrasi jadi imut ✖️ Transmigrasi seperti mayat hidup ✔️ Ryianza seorang pria dewasa berusia 25 thn Bertransmigrasi kejiwa seorang remaja SMA. ...