It's Better [VKook] (END)

Bởi kookiekiu

808K 67.1K 2.9K

Keluarga Jeon yang terdiri sepasang suami istri dan dua anak laki-laki, siapa sangka di keluarga yang kaya ra... Xem Thêm

Prolog
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41 END
Sequel

21

16.3K 1.3K 60
Bởi kookiekiu

"Namjoon Saem awas!!!!" ucap Kookie mendorong tubuh Namjoon, Namjoon yang sadar langsung menarik Kookie sehingga mereka terpental di pinggir jalan raya.

Brak

Bruk

"Aaakkhh"

Mereka terpental di pinggir jalan raya dengan posisi Namjoon memeluk Kookie yang berada di atasnya dengan keadaan tidak sadarkan diri.

"Kookie! Bangun Kookie, Kookie sadarlah" ucap Namjoon panik, dia terus mengguncang-guncangkan tubuh Kookie, dia takut, sangat takut terjadi sesuatu dengan Kookie, dia tidak ingin kehilangan Kookie sama saat dia kehilangan adiknya Seon yang juga menyelamatkannya, sungguh dia tidak ingin kejadian itu terulang lagi dengan Kookie yang sudah dia anggap sebagai adiknya sendiri karena Kookie sangat mirip dengan Seon, dia menganggap dia adalah Seon kedua, tanpa pikir panjang dia langsung menggendong Kookie ke mobilnya dan membawanya pulang, karena istrinya adalah seorang dokter dan jarak dari tempat itu ke rumahnya cukup dekat, dan jarak dari tempat itu ke rumah sakit cukup jauh akhirnya dia membawa Kookie ke rumahnya, setelah sampai dia langsung menggendong Kookie dan membawanya ke kamar pasien di rumahnya, dan meminta istrinya untuk memeriksanya.

"Bagaimana keadaan Kookie istriku?" Tanya Namjoon yang masih terlihat cemas dengan keadaan Kookie.

"Dia hanya shock, mungkin karena terlalu terkejut dia hanya butuh istirahat saja" jawab istri Namjon yang bernama Kim Seokjin.

"Syukurlah, sungguh ini seakan terjadi lagi, aku benci semua ini" ucap Namjoon frustasi, dia kalut merasa bersalah.

"Sudahlah ini bukan kesalahanmu" ucap Seokjin menenangkan Namjoon dan mendekap Namjoon yang sedikit terisak.

"Kejadian dimana Seon menyelamatkanku sama persis seperti Kookie menyelamatkanku, seandainya aku tidak menarik Kookie saat dia mendorongku tadi mungkin aku akan sangat menyesal" ucap Namjoon semakin terisak mengingat kejadian beberapa saat yang lalu saat Kookie menyelamatkannya.

"Sudahlah yang penting semua baik-baik saja saat ini" ucap Seokjin mengelus punggung Namjoon dan mencium pucuk kepala suami tercintanya. Namjoon terus terisak, sampai pada akhirnya dia tersadar ada pergerakan dari tubuh Kookie.

"Nggh" Kookie mengerang dan membuka kedua matanya.

"Kookie! Kookie sudah sadar?" Tanya Namjoon melepas pelukan Seokjin dan beralih menatap Kookie.

"Dimana aku?" Tanya Kookie lemas dan melihat sekelilingnya yang terlihat asing.

"Kamu di rumahku" jawab Namjoon.

"Saem, bagaimana keadaan saem?" Tanya Kookie baru mengingat kejadian beberapa waktu yang lalu saat Namjoon akan tertabrak mobil.

"Dasar bodoh kenapa kamu masih bertanya tentang keadaanku, sedangkan keadaanmu sendiri seperti ini" ucap Namjoon sedikit membentak dan dengan suara yang sedikit bergetar. Kookie yang melihat Namjoon sama seperti gurunya saat dikelas yaitu menyeramkan dia tersenyum.

"Syukurlah Saem tidak apa-apa" ucap Kookie yang merasa tenang Namjoon tidak apa-apa.

"Dasar bodoh, apa yang kamu lakukan tadi, itu akan berakibat fatal kamu tahu, sungguh aku marah sama kamu" ucap Namjoon langsung berbalik meninggalkan Kookie, sungguh dia tidak sanggup lagi menahan kesedihannya, dia cukup tenang karena Kookie baik-baik saja, tapi yang sangat menohok hatinya di saat seperti ini Kookie masih menanyakan keadaannya, dia tidak habis pikir apa yang ada di dalam pikiran Kookie, dia keluar dari kamar pasien itu menuju kamar Seon dan menangis sejadi-jadinya dia tidak tahu harus berbuat apa setelah ini.

Kookie yang melihat Namjoon marah dan meninggalkannya merasa sangat sedih, apa perkataannya tadi ada yang salah sehingga menyinggung perasaan Namjoon, dia sedih dan takut jika Namjoon benar-benar akan marah padanya, sehingga dia larut dengan lamunannya dia sadar jika ada seseorang lagi di ruangan itu, dia menatap orang itu seakan bertanya siapakah orang itu, orang yang merasa ditatappun mengerti

"Aku Kim Seokjin, istri dari Namjoon kamu bisa memanggilku Seokjin Hyung, aku seorang dokter makanya di rumahku ada kamar pasien, aku tahu kamu bertanya-tanya kenapa Namjoon bersikap seperti itu, itu karena kamu sangat mirip dengan adiknya Seon, kejadian saat kamu menyelamatkan Namjoon sama persis dengan kejadian saat Seon menyelamatkan Namjoon, dia merasa terpukul, dia merasa bersalah, dia takut kehilanganmu sama saat dia kehialangan Seon" ucap Seokjin dan menceritakan semuanya kepada kookie.

"Aku merasa bersalah kepada Namjoon Saem" ucap Kookie memalingkan kepalanya karena posisinya saat ini dia tengah berbaring di ranjang kamar pasien itu.

"Bukan, bukan kamu, tapi Namjoon lah yang merasa bersalah kepadamumu, kenapa kamu mendorong Namjoon tadi? Jika saja Namjoon tidak menarikmu, mungkin kamu tidak akan selamat" ucap Seokjin bertanya alasan Kookie menyelamatkan Namjoon.

"Entahlah Seokjin Hyung, aku merasa tidak asing dengan kejadian ini, aku merasa seakan tadi Namjoon Saem adalah aku yang akan tertabrak, makanya aku tiba-tiba mendorongnya agar tidak tertabrak" ucap Kookie menerawang apa yang dia rasakan tadi saat menyelamatkan Namjoon.

"Ya sudah, bersyukur tadi Namjoon menarikmu, dan sekarang semua baik-baik saja, owh ya saat aku memeriksamu, aku merasa ada yang ganjal dari kepalamu aku melihat ada jahitan di kepalamu, apakah kamu pernah kecelakaan?" Tanya Seokjin.

"Iya Seokjin Hyung, aku dulu pernah kecelakaan, kata Hyungku saat itu aku menyelamatkan anak kecil yang menyebrang jalan, dan setelah sadar aku tidak ingat apa-apa, dan ketika aku mencoba mengingatnya, kepalaku seakan mau pecah dan hidungku berdarah, maka dari itu keluargaku melarangku untuk mengingat masa laluku" ucap Kookie jujur entah kenapa dia bisa terbuka dan menceritakan semua kepada Seokjin.

"Owh begitu, sepertinya kamu amnesia permanen" ucap Seokjin mendiagnosis apa yang dialami Kookie menurut ilmu kedokterannya.

"Apa itu Seokjin Hyung?" Tanya Kookie tidak tahu menahu tentang itu, karena keluarganya tidak pernah bercerita jika dia mengalami amnesia permanen.

"Amnesia permanen adalah kehilangan ingatan yang permanen jadi kamu tidak akan pernah mengingat masa lalumu, jikapun kamu memaksa untuk mengingatnya, itu sia-sia kamu tidak akan pernah mengingatnya, dan kamu akan sakit kepala dan hidungmu akan berdarah, itulah efek yang biasa terjadi bagi orang yang amnesia permanen" ucap Seokjin menjelaskan kepada Kookie.

"Iya Hyung, aku sangat tersiksa kepalaku seakan ingin pecah dan hidungku akan mengeluarkan darah jika aku memaksa untuk mengingat masa laluku" ucap Kookie mengingat beberapa kali kejadian itu pernah dia alami.

"Ya sudah sepertinya kamu masih lemas istirahatlah, aku akan bicara dengan Namjoon" ucap Seokjin seraya menaikkan selimut Kookie.

"Baiklah Seokjin Hyung, aku masih sangat lemas" sahut Kookie tersenyum kepada Seokjin.

...

"Kookie kemana? Kenapa di kamarnya tidak ada?" Tanya Taehyung berteriak kepada para pelayan, Minki yang mendengarnya langsung menghampiri Taehyung.

"Oh tadi siang aku minta tolong dia untuk membelikannya camilan di supermarket untuk bekalku saat perjalan pulang ke Korea dan sampai saat ini dia belum datang, mungkin dia masih mampir ke suatu tempat" ucap Minki santai, karena dia merasa itu tidak masalah minta tolong Kookie. Taehyung yang melihat disitu juga ada Lee Ahjussi mulai cemas karena bisa dipastikan Kookie ke supermarket sendirian dan sekarang hari sudah mulai gelap

"Apa?? Kenapa kamu tidak meminta pelayan saja, bagaimana jika terjadi sesuatu dengan Kookie" ucap Taehyung mulai panik.

"Mian, aku kira jika hanya ke supermarket saja tidak masalah" jawab Minki santai karena menurutnya wajar-wajar saja karena Kookie juga seorang laki-laki.

"'Hanya' kamu bilang? 'hanya ke supermarket'?, dasar ceroboh, pelayan cepat cari Kookie, aku akan menelpon Eomma sama Appa untuk mencari Kookie" ucap Taehyung sudah tidak tahu harus berkata apalagi kepada Minki.

"Kenapa segitu paniknya sih, dia hanya ke supermarket" ucap Minki seolah menyuruh tenang karena hanya ke supermarket tidak ke Korea.

"Diam kau" bentak Taehyung kepada Minki dia sibuk untuk menghubungi kedua orang tuanya, dan setelah itu dia menghubungi Kookie, dia mendengar suara ponsel Kookie yang ada di kamar Kookie.

"Shit, kenapa Kookie tidak membawa ponsel" ucap Taehyung frustasi, dia takut dia tidak ingin kejadian waktu itu terjadi lagi, dia tidak ingin Kookie kenapa-napa, sungguh dia sangat ketakutan sekarang, dia hanya bisa berdoa semoga adik kesayangannya yang juga menjadi kekasih gelapnya tidak kenapa-napa.

...

Hari sudah mulai gelap, Kookie masih terlelap, Seokjin menemani Kookie.

"Seokjin Hyung, bolehkah aku meminjam ponselmu aku takut keluargaku khawatir denganku" ucap Kookie yang terbangun dan mendapati Seokjin sedang mengganti infus di tangan Kookie.

"Tentu saja boleh" ucap Seokjin seraya memberikan ponselnya kepada Kookie, Kookie langsung berterima kasih dan langsung memencet beberapa angka yang merupakan nomer telpon Taehyung. Setelah tersambung dia menunggu Tehyung mengangkatnya.

"Yeobseo, Hyung ini Kookie" ucap Kookie yang masih sedikit lemas.

"Kookie! Kookie dimana Kookie baik-baik saja kan?" Tanya Taehyung panik.

"Kookie baik-baik saja Hyung, Hyung tidak usah khawatir, Kookie sekarang di rumah Namjoon Saem, tadi Kookie hampir ketabrak mobil tapi untungnya Namjoon Saem menyelamatkan Kookie, tapi sekarang Kookie lemas sekali jadi tidak bisa pulang" ucap Kookie jujur meskipun tidak sepenuhnya jujur, karena Taehyung pasti akan mengetahuinya jika Kookie berbohong.

"Apa? Kookie hampir ketabrak? Tapi sekarang Kookie baik-baik saja kan? Kasih tahu Hyung dimana alamatnya, Hyung akan menjemput Kookie" ucap Taehyung panik. Kookie yang mendengar itu langsung bertanya kepada Seokjin alamat rumah yang dia tempati saat ini.

"Di jalan jalan Golden nomer 13 Hyung" ucap Kookie.

"Baiklah tunggu Hyung disana" ucap Taehyung memutus panggilan itu dan langsung berlalu bersama Lee Ajhussi untuk menjemput Kookie, dia tidak mempedulikan tatapan Minki, karena yang dia pedulikan hanyalah Kookie. Kookie seorang. Sedangkan Minki, dia masih tercengang dengan tindakan Taehyung, sungguh dia merasa sangat marah karena taehyung yang membentaknya hanya gara-gara Kookie yang baru 1 tahun bersama keluarga Kim, dari pada dirinya yang sedari kecil bersamanya saat di Korea, dia merasa Kookie merebut posisinya di hati Taehyung.

...

Setelah Kookie menghubungi Taehyng dia kembali beristirahat karena memang dia masih sangat lemas akibat shock yang dia alamai. Seokjin berjalan ke arah Namjoon yang berada di kamar Seon menatap foto Seon.

"Bicaralah dengannya, dia merasa bersalah kepadamu karena telah membuatmu mengingat Seon, dia sungguh baik, dia bilang pernah menolong anak kecil yang akan tertabrak sampai dia mengalami amnesia permanen" ucap Seokjin seraya mendudukkan dirinya di samping Namjoon.

"Benarkah?" Tanya Namjoon tidak percaya.

"Iya, mungkin tadi dia reflek melihat ada yang akan tertabrak, karena memang dasarnya dia orang baik dan tidak memikirkan nyawanya sendiri" ucap Seokjin mencoba membujuk Namjoon agar mau berbicara dengan Kookie, karena dia juga tidak tega Kookie sedih karena Namjoon marah.

Namjoon sudah berada di dalam kamar pasien yang disana terdapat Kookie yang terlelap, dia menunggu Kookie terbangun, sampai akhirnya Kookie membuka matanya.

"Kookie" ucap Namjoon yang melihat Kookie membuka matanya, Kookie melihat Namjoon ada di sampingnya dia senang karena Namjoon mau menyapanya lagi.

"Hyung!! panggil aku Hyung" Kookie yang akan membalas sapaan Namjoon dipotong oleh Namjoon.

"Namjoon Saem, ah mian Namjoon Hyung, maafkah aku, aku tidak bermaksud untuk membuat Hyung m-" ucap Kookie terpotong.

"Sshht, sudahlah, yang sudah terjadi jangan dibahas lagi" ucap Namjoon menyuruh Kookie untuk tidak membahasnya lagi.

"Tapi Namjoon Hyung tidak marah kan?" Tanya Kookie takut-takut.

"Tidak, ngapain juga Hyung marah, Hyung malah sangat berterima kasih karena telah menyelamatkan hidup Hyung sekalipun Hyung sangat marah kamu membahayakan nyawamu sendiri hanya untuk Hyung, Hyung marah pada diri Hyung sendiri, Seon dulu menyelamatkan Hyung dan berakhir dia yang harus merelakan nyawanya, dan sekarang kamu juga berbuat seperti itu, sungguh Hyung marah pada diri Hyung sendiri" ucap Namjoon menunduk dia masih ingat saat Seon yang rela mengorbankan dirinya untuk menyelamatkan Hyungnya.

"Hyung jangan marah dengan Hyung sendiri, sekarang kita semua baik-baik saja, jadi tidak ada yang perlu dipermasalahkan. Kookie senang Hyung baik-baik saja" ucap Kookie menenangkan Namjoon.

"Terima kasih Kookie, Hyung merasa Seon hidup kembali" ucap Namjoon memeluk Kookie.

"Sama-sama Hyung, Hyung bisa menganggap Kookie sebagai Adik Hyung, Kookie juga akan menganggap Hyung sebagai Hyung Kookie sendiri, tapi jangan bilang-bilag Tae-Hyung, dia akan marah jika tahu hal ini, karena dia sangat menyayangi Kookie" ucap Kookie karena dia tahu jika Taehyung akan cemburu dan dia membalas pelukan Namjoon.

"Iya tenang saja bocah" ucap Namjoon melepas pelukannya dan mengusak rambut Kookie.

'Siapapun akan sangat menyayangimu Kookie, bahkan aku yang baru pertama kalinya bertemu denganmu sangat menyayangimu, kamu memiliki hati yang sangat baik seperti malaikat, kamu rela mempertaruhkan nyawamu sendiri untuk orang lain, kamu memiliki kehangatan di setiap senyumanmu' batin Seokjin dan tersenyum kepada Kookie.

Ting tong

"Itu pasti Hyung-mu, sebentar Hyung bukakan pintu" ucap Seokjin dan berjalan untuk membuka pintunya.

"Nde Seokjin Hyung terima kasih" sahut Kookie yang masih terbaring dan Namjoon yang menemaninya di sampingnya.

Cklek

"Permisi, benarkah disini rumah Namjoon Saem?" Tanya Taehyung tergesa-gesa meskipun dia berusaha untuk terlihat tenang tapi tetap saja Seokjin mengerti.

"Benar, kamu pasti Taehyung Hyungnya Kookie perkenalkan aku Kim Seokjin, kamu bisa memanggilku Seokjin Hyung, aku istri Namjoon, silahkan masuk dia di kamar bersama Namjoon" ucap Seokjin membuka pintu lebih lebar.

"Nde, Seokjin Hyung terimakasih" ucap Taehyung melangkah memasuki rumah Namjoon mengikuti Seokjin menuju kamar yang ada Kookie.

Cklek

"Kookie" Taehyung langsung memeluk Kookie, tidak peduli disana ada Namjoon

"Hyung" sahut Kookie membalas pelukan Taehyung.

"Kookie baik-baik saja kan? Hyung khawatir Kookie tidak pulang-pulang" ucap Taehyung yang masih panik.

"Kookie baik-baik saja Hyung, Hyung tidak usah khawatir, Hyung lihat sendiri kan Kookie baik-baik saja" ucap Kookie lirih seraya tersenyum di balik pelukan Taehyung.

"Kookie juga kenapa tidak membawa ponsel, sungguh tadi Hyung kepayang mencari Kookie" ucap Taehyung.

"Maaf Hyung, tadi Kookie keburu ke supermarket jadi lupa tidak membawa ponsel, he" ucap Kookie nyengir karena memang dia selalu lupa membawa ponsel saat keadaan darurat.

"Mulai saat ini Kookie Hyung larang keluar sendiri, Amerika ini bahaya Kookie, Kookie tahu Hyung sangat takut tadi terjadi apa-apa sama Kookie" mutlak Taehyung melepas pelukannya dari Kookie.

"Kookie tidak apa-apa Hyung, maaf sudah membuat Hyung khawatir" ucap Kookie.

"Ya sudah kita pulang ne, Namjoon Saem, terima kasih banyak telah menyelamatkan Kookie, saya tidak tahu akan bagaimana jika Namjoon Saem tidak menyelamatkan Kookie, saya dan keluarga saya berhutang budi dengan Saem, sekali lagi terima kasih Saem" ucap Taehyung berterimakasih kepada Namjoon.

"Bukan saya yang menyel-" Namjoon yang merasa aneh karena Taehyung bilang dialah yang menyelamatkan Kookie akan menjalaskanny sebelum Kookie memotongnya.

"Hyung, Kookie lupa camilan Minki Hyung, tadi Kookie pingsan jadi Kookie tidak tahu dimana camilannya, kita ke supermarket ne Kookie takut Minki Hyung kecewa" ucap Kookie mengalihkan pembicaraan dia tidak ingin Taehyung tahu jika dialah yang menyelamatkan Namjoon. Seokjin tahu betul maksud Kookie, dia tidak ingin Taehyung tahu jika dialah yang menyelamatkan Namjoon, sungguh dia kagum dengan Kookie.

"Bahkan dalam keadaan seperti ini kamu masih memikirkan camilan yang diminta Minki, kamu hampir kehilangan nyawamu demi camilan itu Kookie, kenapa Kookie masih memikirkan camilan itu" ucap Taehyung kesal karena Kookie masih memikirkan camilan Minki.

"Bukan begitu Hyung, Kookie sudah janji akan membelikannya, dan sekarang Kookie tidak tahu dimana camilan itu" ucap Kookie

"Kookie sadarlah, ini semua gara-gara Minki, jika saja dia tidak menyuruhmu membelikan camilan, ini semua tidak akan terjadi" ucap Taehyung dia sangat marah dengan Minki karena dialah Kookie jadi seperti ini.

"Tidak Hyung, ini bukan kesalahan Minki Hyung, Kookie saja yang ceroboh menyebrang tidak lihat jalan" ucap Kookie tidak ingin Taehyung salah paham kepada Minki.

"Ya sudah kalau diteruskan tidak ada habisnya, nanti Hyung akan suruh Lee Ahjumma untuk membelikan camilan untuk Minki, kita pulang saja sudah malam" ucap Taehyung mengalah, dia tidak ingin kebawa emosi, dia sudah tahu jika Kookie tidak ingin Taehyung menyalahkan Minki.

"Nde Hyung, Namjoon Hyung, Seokjin Hyung, Kookie pamit ne" ucap Kookie berpamitan.

"Namjoon Hyung? kenapa Kookie menggil Hyung?" Tanya Taehyung heran kenapa Kookie memanggil Namjoon yang notabenya Saem meraka dengan Hyung.

"Oh lupa, maksud Kookie Namjoon Saem" ucap Kookie nyengir lagi.

"Ya sudah ayo kita pulang, kita pulang ne, terima kasih banyak atas bantuannya" ucap Taehyung seraya membantu Seokjin melepas infus dari tangan Kookie.

"Taehyung, Kookie masih lemas untuk berjalan tekanan darahnya rendah karena dia shock jadi sebaiknya jangan biarkan dia berjalan dulu, dan juga aku sudah memberi Kookie vitamin yang harus dia minum di rumah kalian" ucap Seokjin.

"Nde Seokjin Hyung terima kasih" ucap Taehyung berterimakasih.

"Tidak apa Seokjin Hyung, Kookie bisa berjalan sendiri" ucap Kookie melangkah menuruni ranjang itu tanpa bantuan Taehyung dan

Bruk

Baru selangkah dia sudah kehilangan keseimbangannya, matanya berkunang-kunang dan berakhir bokongnya mencium lantai.

"Kookie, tuh kan Kookie bandel sekali sih dibilangin, biar Hyung gendong tidak ada penolakan" ucap Taehyung yang langsung menggendong Kookie yang terjatuh.

"Nde Hyung, he kami pamit nde Seokjin Hyung, Namjoon Saem anyeonghaseo" ucap Kookie nyengir dan berpamitan sekali lagi dengan Namjoon dan Seokjin.

"Nde, anyeong hati-hati di jalan" sahut Seokjin dan Namjoon bersamaan.

Setelahnya Seokjin dan Namjoon mengantar Taehyung dan Kookie ke depan pintu utama, setelah mobil mereka menjauh Seokjin dan Namjoon masih setia melihat mobil itu hingga tak terlihat.

"Sungguh dia berhati malaikat, pantas saja Taehyung sangat menyayanginya, dan tidak ingin dia terluka sedikitpun, akupun jika menjadi Taehyung akan berbuat seperti itu kepada Kookie" ucap Seokjin mengingat Kookie yang sangat disayang oleh Taehyung, dari overprotektifnya dia tahu jika Taehyung sangat menyayangi Kookie.

"Iya benar, dia sungguh tidak ingin orang lain terluka, bahkan dia rela mengorbankan dirinya sendiri" sahut Namjoon mengingat dia sudah diselamatkan oleh Kookie.

"Ya sudah ayo kita ke dalam" ucap Seokjin mengajak Namjoon kembali ke dalam rumah mereka.

"Ayo" sahut Namjoon melangkah memasuki rumahnya.

Setelah di kamar mereka masih membicarakan tentang Kookie.

"Aku merasa ada yang janggal dari cerita Kookie tadi" ucap Seokjin

"Memangnya Kookie cerita apa?" Tanya Namjoon penasaran.

"Dia mengalami amnesia permanen, padahal menurut pemeriksaan Amnesia permanen dialami oleh orang yang mengalami depresi berat sehingga dia mengalami trauma otak dan dia tidak ingin mengingat masa lalunya lagi, bisa dibilang orang ini ingin mengkhiri hidupnya dengan kata lain dia ingin kehidupan baru, kerja otak memang tidak bisa ditebak, dia bilang penyebabnya adalah menyelamatkan anak kecil, itu sangat tidak mungkin, dan ketika tadi Taehyung datang, Taehyung sangat menyayangi Kookie, saya tidak percaya jika Kookie amnesia permanen, kecuali dulu keluarganya berbuat kasar sehingga dia mengalami trauma otak" ucap Seokjin menjelaskan.

"Tapi lihat sendiri kan mereka sangat menyayangi Kookie, mana mungkin mereka menyiksa Kookie yang membuat Kookie ingin mengakhiri hidupnya" ucap Namjoon berusaha berpikir positif.

"Iya juga, tapi tadi Kookie bilang sekelebat dia merasa dialah yang akan di tabrak saat menyelamatkanmu, dan dia juga bilang jika dia amnesia permanen karena dia yang menyelamatkan anak kecil, ini sungguh tidak masuk akal, dari cerita yang pertama dia merasa dialah yang akan tertabrak bukan yang menyelamatkan, sungguh aneh" ucap Seokjin memang dia merasa ada yang tidak beres.

"Sudahlah jangan bahas itu lagi, mereka punya privasi sendiri, sebaiknya kita tidur, besok sudah hari Senin dan kita harus bekerja seperti biasa" ucap Namjoon tidak ingin ikut campur.



TBC

Baca juga ff aku yang satunya "Let Me Save You [Vkook / TaeKook] ((END))"

huwaaaaa jangan bunuh aku karena tidak sesuai dengan ekspektasi readers.

Maaf ilmu kedokteran yang ada di ff ini, hanya karanganku saja, tidak menurut ilmu kedokteran yang sesungguhnya, karena aku tidak tahu menahu tentang itu, jadi jangan sebelum aku disalahkan readers, aku mint maaf dulu, sebagai antisipasi, haha

Đọc tiếp

Bạn Cũng Sẽ Thích

258K 21.6K 17
Taehyung mengalami trauma setelah melihat apa yang dilakukan oleh ayahnya, dia disekap selama bertahun-tahun membuat trauma yang dialaminya semakin m...
4.5K 496 11
Sore itu Jungkook menjalani kegiatannya seperti biasa. Namun entah mengapa semuanya berubah setelah dia mengalami kecelakaan. Menggantikan seseorang...
61.1K 10.5K 40
Edisi BeckFreen...