EL

By Luluk_HF

32.4M 1M 79.7K

(NOVEL TERSEDIA DI GRAMEDIA DAN SEGERA DIFILMKAN) "Kamu tau, Mario..." "Aku merasa seperti hujan dan kamu se... More

PROLOG - I'm KING
Pertemuan Singkat - the King -
Penyihir Kecil !!
I'm QUEEN
Pertemuan Singkat - the queen -
" LO-!!! "
Penculikan
Guardian
Don't Do That Again, Ify !!
Anak Baru!!
Gue bukan Tuan Putri !!
Kita Tetanggan ?? Hell ~
Penyihir Kecil level Akut !
First Kiss ~,~
Salah orang !
Aku siapa ??
Si angkuh dan Si Penganggu !
Priority
.Despair.
Cinta beda usia.
Proposal~
Side to Side
Kejadian.
Kesalahan Fatal, Mario!
Penyesalan terbesar!
Dimana kamu Dafychi?
Gadis kecil
Perpisahan
Romantic-Night
Selamat malam, suamiku.
Selamat malam, istriku
Aku Pamit, Mario.
Langit dan Hujan.
Titik Cerah!
Penelfon?
OH GOD!
Pregnant ?
Merdeka!
Ampun!
Chicken-Rainbow!
Bertahanlah!
Tuhan dan Mama
Kak Ando.....
KAPAL PESIAR
Nama Bayi
Short-story
Sebuah Petunjuk Nyata!
LAST PART
CUAP-CUAP AUTHOR (1)
INFO BONUS PART
#MENUNGGUNOVELEL - SATU
Remember Them (satu)
FIX COVER NOVEL EL DAN INFO PENGUMUMAN GA
Remember Them - Tiga
Remember Them - Empat
PRE ORDER NOVEL EL DIBUKA
COVER BARU DAN FILM NOVEL EL
MEET AND GREET DAN NOBAR #ELTHEMOVIE

Freedom for 5 Days !

376K 23.6K 520
By Luluk_HF


Pagi ini kembali semula, Ify dengan wajah dingin, Iqbal dengan ekspresi tak acuh dan Ando dengan perintahnya yang kayal. Mereka bertiga duduk manis di meja makan dengan khidmat.

"Gue ada pelatihan selama 5 hari sampai seminggu paling lama ." Ujar Ando memberikan pengumuman.

"Lo nggak ada dirumah selama seminggu ?" tanya Iqbal lebih memperjelas. Ando menganggukkan kepalannya.

"Assaaa!!!! " teriak Ify penuh dengan semangat.

" Kok tumben lo nggak seneng Ando nggak ada dirumah?" tanya Ify melihat sang adik. Iqbal mendecak sedikit kesal.

"Gue juga ada pelatihan scoot selama 5 hari ."

"Jadi? Lo berdua nggak ada dirumah selama 1 minggu dan 5 hari?"

'Waahhh—, surga macam apa yang datang dihari ini??"

"Lo fikir Ando bakal biarin lo bebas? HAHAHAHA!!"

"Sweet Dream Honey !!!"

Tawa Ify menghilang, benar juga yang dikatakan oleh Iqbal. Ia menatap Ando yang menunjukkan smrik khasnya.

"Aissh— , menyebalkan!! "

"Para pengawal akan standby 24 jam disamping lo, mereka akan terus mengikuti lo . Jangan coba kabur! "

"Gue juga sudah minta Rio untuk sering-sering ngecek rumah."

"Dia akan jadi mata-mata gue! "

"Siapa? Om gila depan rumah ?"

"Apa dia nggak punya kerjaan sampai harus mau ngelakuin yang lo suruh ??"

"Ah—, iya. Kenapa dia langsung mau ketika gue mohon?" Ando juga sedikit binggung. Menurutnya, Rio bukan tipe pria yang mudah dimintahi minta tolong seperti ini, meskipun itu dirinnya yang meminta.

"Gue nggak akan kabur. Gue akan dirumah 24 jam! "

"Jadi nggak usah pakek pengawal dan om-om gila itu!! " rutuk Ify sebal.

"Keputusan gue adalah perintah!"

Ify mendengus pasrah, tak ada gunanya juga aduh mulut lagi. Ando tetap tidak akan merubah keputusannya.

*****

Ify keluar dari mobil, dan merasa terusik. 4 pengawal dibelakangnya benar-benar mengikutinya sampai kelas. Biasannya, ia bisa menolak, tapi kali ini mereka tidak ada yang mendengarkan amukannya.

Semua sorot mata menatap dirinnya, dan Ify sangat tidak suka menjadi bahan tontonan. Ify masuk kedalam kelas, duduk dibangkunya. Ia mencoba menghembuskan nafas kelegaan. Karena hanya didalam kelasnya, semua pengawalnya tidak ikut masuk.

"Waah—, udah kayak tuan putri aja lo"

Sivia menyapa Ify dengan wajah takjub. Mengambil kursi disamping Ify dan duduk.

"Diem lo!!" sengit Ify. Sivia terkekeh renyah. Mereka berdua seolah sudah lupa dengan kejadian kemarin. Yah, beginilah persahabatan mereka. Kemarin adalah kemarin dan sekarang adalah sekarang!.

"Tumben pengawal lo ikut masuk?"

"panjang ceritanya, males gue cerita! "

"Shilla aja nggak sampai dikawal kayak gini. Waah—, lo emang the best deh Fy"

" Lo kira enak dibuntutin pengawal kayak gitu!! "

"Siapa yang ke sekolah bawah pengawal? Kayak artis aja? Apa dia anak orang penting banget?"

Suara cempreng Illy terdengar begitu keras membahana kelas 2-A. Semua makhluk di kelas bahkan semut sekalipun merutuki apa yang dikatakan oleh Illy barusan. Gadis itu mengernyitkan binggung melihat wajah teman-temanya dan tak ada yang menjawab pertanyaanya.

"Vi? Pengawal siapa itu?"

"Sok banget, sekolah pakek pengawal ??"

Illy berjalan mendekati Sivia dengan wajah tak berdosa, sedangkan Sivia hanya bisa cengengesan melihat mata elang Ify yang mulai memerah.

"Jangan di dengerin ya Ify sayang. Lo tidur aja. Lo pasti masih ngantuk kan?"

"Jangan didengerin. Anggap itu kicauan burung gila!! "

"Atau anggak aja cewek buta nada yang lagi nyanyi sumbang "

"Anak kelas ini yang bawa penagwal? Siapa? Kepo deh gue!"

"Sepenting apa dia?"

Ify menatap Illy tajam. Dia belum pernah melihat gadis ini, ia memincingkan senyumannya.

"Gue yang bawah! Ada masalah nona?" Illy melihat ke arah Ify. Ia menegukkan ludahnya, tatapan Ify benar-benar menakutkan.

"mmmm—, Nggak, gue Cuma kepo aja kenapa ke sekolah bawah pengawal segala" Illy mencoba untuk tidak takut.

"Fy, tenang ya. Ify!! " Sivia mencoba meredahkan emosi sahabatnya.

"Gue juga kepo, kenapa lo sekolah nggak bawa otak lo ?"

Illy membelakakan wajahnya, apa ia tidak salah dengar barusan? Gadis didepannya ini baru saja mengatainnya?

"Lo bilang gue nggak bawa otak?"

"Lo nggak tau siapa gue?"

"Perlu gue tau orang kayak lo?" sinis Ify.

"Waahh—, gadis ini kayaknya belum tau siapa gue. Lo akan kaget kalau tau siapa gue"

"Gue jadi nggak sabar buat ekspresiin kaget gue" tantang Ify semakin menjadi.

"Kenalin gue adik dari Mario Haling. Gue anak dari keluarga Haling. "

"Terkejut bukan?"

Ify terkekeh remeh. Menyiniskan wajahnya. Ia mengangguk-angguk berapa kali.

"Haling? Apa itu nama club? Atau nama komunitas pencinta tikus?"

"YAAA!!!!! "

"lo tau siapa gue ?" Ify mulai berdiri. Sivia sudah mencium bau-bau tak enak. Ia ikut berdiri mencoba menghalangi Ify.

"Tau, lo Ify si gadis kasar yang sok-sokan bawa pengawal ke sekolah!! " tantang Illy, ia terpancing emosi gara-gara Ify yang telah mengatainnya.

"Bukan! —, " ucapan Ify menggantung. Tatapnnya semakin ia tajamkan ke arah Illy.

"Gue gadis yang bisa bunuh siapa aja. Sekalipun anak presiden sekalipun anak keluarga Haling"

Ify menabrak Sivia kasar dan melewati Illy begitu saja. Ia langsung keluar kelas. Hawa dikelas sudah membuat moodnya sangat jelek. Siapa lagi anak baru itu tadi? Ia sangat tidak menyukainnya.

*****

Sepeninggal Ify, tubuh Illy akan ambruk kalau saja Ray dari belakang tidak menangkapnya. Illy mengatur nafasnya beberapa kali. Tatapan Ify lebih seram daripada Film The Counjuring ataupun Anabelle yang pernah ia lihat di bioskop.

"Dia manusia kan tadi ??"

"Nggak—, Nggak— dia bukan manusia"

Illy terus mengigau tak jelas, melihat Illy yang sok seperti itu membuat Sivia tak tega. Ia mengeluarkan botol air minumnya. Dan memberikannya kepada Illy yang sudah di dudukan di kursinya oleh Ray.

"Tenangin diri lo dulu ya Princess illy, Tenang "

"Ambil nafas pelan-pelan"

"Hembuskan pelan-pelan"

Illy menuruti saja instrukur dari Ray. Setidaknya manjur juga membuatnya tenang.

"Lo jangan lagi nyoba ngadepin Ify "

"Si Shilla yang anak presiden aja bisa dia ludahin. Apalagi lo?"

"Bisa dibunuh sama dia!!"

"Tapi gue anak keluarga haling" ujar illy dengan nada datar dan kosong.

"Meskipun lo keluarga Haling, keluarga Bakrie, atau pun keluarga dari Kerajaan England"

"Jangan coba-coba melawan Ify. Dia itu keturunan iblis dan dewi. "

"Wajahnya cantik tapi hatinya dingin"

BUKKKKKK

Ray memegangi puncak kepalanya yang digebuk oleh Sivia dengan tas. Ray meringis.

"Lo niat ngejelikin Ify apa muji dia?"

"Dua-duanya!!"sunggut Ray. Sivia geleng-geleng.

"Ify anaknya baik, dia lagi nggak mood aja. "

"Dan lo jangan nantang dia kayak tadi. Dia nggak suka!! "

"Gue nggak tau" kedua mata illy mulai berkaca-kaca, ia masih shock tentunya.

"Udah jangan nangis, Ify nggak bakal marah lagi sama lo, nggak usah takut"

"Gue nggak takut, masih shock aja!!! "kesal illy. Dua kakinya ia hentak-hentakan di lantai seperti anak kecil.

*****

Bel istirahat berbunyi. Semua anak-anak keluar untuk menuju ke kantin. Illy membalikkan badannya, menghadap ke Sivia. Namun, sebelumnya ia sedikit melirik ke arah Ify yang duduk disamping Sivia.

"Iblis itu tidur"

"Vi, ayo kita ke kantin" ajak Illy penuh semangat.

"Ify nggak pingin keluar kelas. Jadi, gue juga mau nemenin Ify disini"

"Yaudah, kalau gitu gue juga disini aja. Gue mau nemenin lo"

"Jangan!! Lo ke kantin aja "

"Nggak apa-apa,gue disini aja. Kantin juga pasti rame banget"

"Tapi—"

"Lo berdua sebenarnya pingin ke kantin apa nggak sih??"

"Berisik tau nggak!!! "

Sivia dan illy langsung menciut, meneguk ludah mereka masing-masing, Ify tiba-tiba bangun dan dengan mata yang masih terpejam, ia mengeuarkan sumpah serapahnya kepada mereka berdua.

"Nggak, kalau lo nggak ikut" jawab Sivia dan illy serempak. Ify membuka matanya, dan kedua matannya langsung ia arahkan ke Illy.

"Sejak kapan lo akrab sama gue? Sampai nungguin gue?"

"Gue nungguin Sivia bukan lo" Ify mendecakkan bibirnya.

"Lo berdua ke kantin sana!! "

"Lo gimana?" tanya Sivia sedikit khawatir.

"Gue bukan anak kecil kali Vi. Emangnya gue kenapa?"

"Wajah lo pucet Fy, gue takut lo kenapa-kenapa. Lo pasti tertekan gara-gara pengawal itu."lirih Sivia menjelaskan ke khawatirannya sedari tadi. Ify terdiam sebentar.

"Lo berdua khawatir sama gue?" Sivia mengangguk mantab dan dengan begonya juga illy ikut menganggukkan kepalannya.

"Bantu gue kabur dari pengawal-pengawal itu!!! "

Sivia dan illy mematung seketika, kepala mereka terputar menghadap ke para pengawal berbaju hitam berjumlah 4 orang dengan postur tubuh yang cukup waow. Kemudian beberapa detik kemudian menatap ke Ify kembali.


"Lo masih waras kan?" gidik Sivia

"Lo nggak pingin bunuh gue sama Sivia kan?" tambah illy.

"Nggak bisa kan? Yaudah sana ke kantin aja. Gue males keluar. Nanti di ikutin sama mereka semua sampai kantin"

"Memalukan tau nggak sih" illy mengangguk-angguk, sepertinya ia sudah salah mengatai Ify tadi pagi tentang pengawalnya.

"Yaudah, gue belikan beberapa makanan dulu di kantin, gue bawa ke kelas buat kalian berdua"

Tanpa meminta persetujuan dari pihak Ify maupun illy, Sivia langsung meluncur ke kantin meninggalkan mereka berdua di kelas.

Illy menatap Ify yang sudah kembali tidur, entah kenapa ucapan Sivia yang mengatakan bahwa Ify adalah gadis yang baik mulai ia percaya. Ia dapat melihat bahwa wajah gadis cantik ini well dia sangat mengakui bahwa Ify sangat cantik kini sedang tertekan dan seolah terdapat masalah.

"Lo mau sampai kapan ngelihatin gue?"

"Nggak pernah lihat orang cantik?"

UhuukkkUhukkk

Kerongkongan illy seolah tersedak sesuatu, ia langsung batuk-batuk seketika itu. Bagaimana gadis itu mengetahui bahwa dirinnya sedang memperhatikannya. Ify mengangkat tubuhnya kembali, membuka matannya.

"Lo nggak pergi sama Sivia?"

"Dia udah duluan! "

"Aisshh—"

Ify mendesis kesal, ia langsung berdiri dari kursinya.

"Kenapa ?" tanya illy yang binggung.

"Dia bisa dihabisin sama Shilla di kantin!! "

Ify langsung bergerak cepat, illy hanya bisa menepok jidatnya dan kemudian mengikuti Ify yang sudah berlari ke arah kantin. Dan tidak luput 4 pengawal Ify mengikuti Ify disepanjang koridor kelas yang telah menjadi tontonan bah film thriller.

Benar saja dugaan Ify, Shilla semakin menjadi. Kini Sivia diperlakukan kembali seperti sampah di pojok kantin.

"WOOYYYY!!!! "

Ify menoleh ke belakang, itu bukan suarannya. Melainkan illy, gadis itu melewatinya dan setengah berlari mendekati Sivia yang telah di bully habis-habisan oleh Shilla and the gengs.

"Lo nggak ada kerjaan lain?"

"Kalau mau bully orang, lawan lo harus sepadan !!! " Illy kini sudah berdiri di depan Shilla,

"Lo mau jadi pahlawan kedua si SUDRA?" Shila mulai menantang.

"Lo anak orang kaya. Bangsawan bisa dibilang. Kelas lo atas, lebih dari atas like me. Lo nggak pantes belain dia. "

"Gue masih buka lowongan anggota. Lo pantasnya berteman sama gue!!! "

Illy mendecak sinis, menatap Shilla dengan tatapan jijik.

"Gue nggak pernah berteman sama sampah!! " Shilla membulatkan matannya. Tak menyangka bahwa ia akan mendapatkan siraman kata kejam dari illy. Padahal ini adalah pertama kalinya mereka berdua saling bertatap muka.

"LO!!! " Shilla bersiap-siap untuk menampar illy namun sebuah tangan menahannya. Illy menatap pemilik tangan tersebut.

Continue Reading

You'll Also Like

SENIOR By K.O.H

Teen Fiction

21.2M 349K 35
[SUDAH TERSEDIA DI TOKO BUKU TERDEKAT] Berawal dari rasa penasarannya pada Nakula, ketua MOS yang gantengnya membelah tujuh benua. Aluna, mulai menca...
13.5M 340K 20
#1 in Teen Fiction [09-05-2017] Berjuta cerita cinta terukir di dalam dunia. Akan ada setiap harinya tetesan air mata, tersiksanya hati dan terjera...
1.6M 112K 45
(SUDAH DITERBITKAN OLEH PENERBIT BINTANG MEDIA DAN TELAH TERSEDIA DI TOKO BUKU) Sudah bukan hal yang perlu diragukan lagi jika seantero SMA Pancasila...
44.9M 3.1M 100
Cover by Wira Putra Kesalahan manis yang di rahasiakan. *** Ketika kita bertemu kembali, apakah yang akan terjadi? Kisah kita sempat terhenti, mungki...