Imagine With Bangtanā¤ļø

By Jungie192

140K 9.7K 551

Imajinasi kalian (yn) atau OC (other character) bersama dengan ketujuh member BTS. Based from my imagination:... More

All about Author
Wht will you do? (Kim SeokJin)
Believe Me (Min YoonGi)
Luv U (Jung Hoseok)
Strange People (Park Jimin)
Word In The Baloon (Kim Taehyung)
Just You (JungKookā¤ļø)
News For You All
I hate U, I love U (1)
I hate U, I love U (2)
I hate U, I love U (3)
I hate U, I love U (4)
I hate U, I love U (5)
I hate U, I love U (6)
Just One Day (J-Hopeā¤ļø)
Trust Me (JungKookā¤ļø)
One Night One Love
Kangen
Don't GošŸ˜ˆ
Make a SongšŸŽ¶
KissšŸ˜˜
Forget
At Last, I Love U [1]
At Last, I Love U [2]
At Last, I Love U [3]
At Last, I Love U [4]
Mistake
At Last, I Love U [5]
At Last, I Love U [6]
My Beloved Brother
I Know You Wan't This, "AL,ILU[...]"
ģ§ģ§šŸ’ž
ķ˜øė¹„ķ˜øė¹„ķ˜øė¹„ā¤ļø
ķƒœķƒœ Ma DevilšŸ˜ˆ
Beloved BrothersšŸ’ -1-
HyungieLine
MaknaeiLine
Beloved BrothersšŸ’ -2-
My Monsterā¤ļø
Kenawhy?
ģ „ķ•˜ģ§€ ėŖ»ķ•œ ģ§„ģ‹¬ #P1
ģ „ķ•˜ģ§€ ėŖ»ķ•œ ģ§„ģ‹¬ #P2
Present
ģ „ķ•˜ģ§€ ėŖ»ķ•œ ģ§„ģ‹¬ #P3
ģ „ķ•˜ģ§€ ėŖ»ķ•œ ģ§„ģ‹¬ #P4
ģ „ķ•˜ģ§€ ėŖ»ķ•œ ģ§„ģ‹¬ #P5
Schicksal #1
Schicksal #2
Schicksal #3
Schicksal #4
Schicksal #5
Schicksal #6
Schicksal #7
Schicksal #8
Fake:):
Piece Of Me
慁慇慎

Together till Forever (Kim Namjoon)

10.5K 452 8
By Jungie192

(Y/N) POV

Dia.
Dimana dia?
Akhhh aku sudah lelah mencarinya, dia itu benar" selalu saja bisa membuatku kesal, dia sudah berjanji untuk menjemputku dan mengantarku sekolah, ck tapi apa... batang hidungnya saja tidak terlihat dari tadi. Akhh... aku sangat kesal dengannya, awas saja kau.

Dia
Kalian tau siapa yang aku maksud dengan dia? Ahh... aku rasa tidak, hmmm baiklah aku akan memberitahumu siapa dia.

Dia Kim NamJoon, dia sekarang kelas 12 dan aku hanya beda 1 level dengannya. Dia terkenal sebagai murid yang pintar di sekolah ku dan aku akui itu.

Dia memanglah sangat pintar, saat aku harus mengerjakan tugas pasti dia akan membantuku tanpa perlu ku minta, enak bukan, hahahaha tentu saja. Aku pernah juga berfikir kenapa bisa ada manusia sepintar dia di dunia ini.

Keluarganya dan keluargaku sangat dekat makanya aku juga sangat dekat dengannya. Aku sangat bersyukur bisa memiliki sahabat sepertinya, yaa memang dia sering membuatku kesal dan marah tapi walaupun begitu aku tetap senang bersamanya dan aku berharap bisa lebih dari sahabat untuknya dan selalu bersamanya selamanya.

"Akhh dmn dia, aku sudah lelah mencarinya, ini sudah jam pulang sekolah dan dia belum juga menampakkan dirinya. Apa sebaiknya aku hubungi dia, hahh baiklah." Aku pun mengeluarkan ponselku dari tas dan mulai mencari kontaknya untuk menghubunginya.

Tak lama kemudian ada suara namja yang terdengar sedikit serak dari sana.

" Halo Oppa "

                               " Halo , nuguya? "

" Ishh Oppa ini aku (y/n) "

                     " Ahh (y/n), hmm wae? "

" Wae! Wae! , apa kau lupa,
kau berjanji akan mengantarku
ke sekolah tapi apa, hasilnya nihil.
Kau ini lupa atau apa sih. "

                     " Ahhh mianhae , aku
                     sedang tidak enak badan
                     makanya aku tidak     
                     menjemputmu tadi, aku
                     juga tidak sekolah. "

" Owhh pantas saja, aku
mencarimu sampai ke
selokan sekolah tidak ada,
ternyata kau sakit. "

                    " Ckckck, ehhh apa kau    
                      bilang! selokan sekolah!
                      kau kira aku tikus! "

" Hehe aku hanya bercanda,
apa kau sudah baikan, aku
akan ke rumahmu nanti, .... "

                            " Tidak perlu aku ... "

" Sttt aku tidak menerima
penolakan. "

                                   " Akhh baiklah. "

" Oke akan ku bawakan
bubur buatan ibu ya byee."

                                             " hmmm "

Aku pun keluar dari kamar untuk mencari ibu dan memintanya membuatkan bubur untuk namja yang sangat aku sayangi.

Setelah itu aku pun bergegas untuk mandi dan bersiap.
x
x
x
" (y/n) buburnya sudah siap " kata" ibu pun sontak membuatku bergegas lebih cepat. Aku pun langsung turun dan menghampiri ibuku.

" Gomawo bu, hmm apa ibu tidak ingin ikut, aku yakin bibi akan senang jika ibu ikut. " kataku pada ibu.

" Kau benar juga, ibu sudah lama tidak ke sana, baiklah tunggu ya." jawab ibu langsung menuju ke kamarnya.

Aku pun menunggu ibu di ruang tamu.
Drtttt... Drttt....

" Owhh , mana ponselku. " kataku sambil mengorek" isi tasku.

" Ini dia, ow Oppa menelphone. " kataku langsung menerima panggilan yang masuk.

" Halo Oppa "

                                          " Kau dmn "

" Di rumah masih
menunggu ibu "

                                          " Baiklah "

Tepat setelah aku memasukan ponselku ke dalam tas, ibu pun datang menghampiriku.

" Ayo (y/n) " kata ibu kepadaku.

" Baik bu " balas ku dengan senyuman.
x
x
x
x
Akhirnya aku dan ibu sampai di rumah keluarga Kim, rumahnya memang jauh lebih besar dari rumahku dan juga cukup megah.

Ibu pun masuk lebih dulu dan disusul oleh ku.

" Wahh ada tamu, halo (y/n) " sapa wanita yang terlihat lebih tua dari ibuku itu padaku. Dia sangat cantik dan juga baik sekali padaku.

" Annyeong, bibi apa Oppa ada di dalam? " tanyaku pada bibi yang sekarang sedang duduk di sofa bersama ibuku.

" Iya dia ada, dia juga bilang kalau kamu akan berkunjung ke rumah. " jelasnya lagi pada ku dengan senyuman hangatnya.

" Ohh, baiklah. Ohh iya , bibi aku ambil mangkuk di dapur ya, aku membawakan bubur untuknya. " kataku sambil menuju ke dapur.

" Baiklah sayang " jawab bibi yang berada di ruang tamu bersama ibuku.

Aku pun bergerak menuju kamarnya sambil membawa mangkuk dan juga sendok , meninggalkan ibu dan bibi yang terlihat sedang asik mengobrol.

" Oppa " aku pun membuka pintu kamarnya dan menampakkan sesosok orang yang tentu saja jauh lebih tinggi dari ku itu sedang tertidur.

" Oppa bangunlah, aku membawa bubur untukmu. " kataku berusaha membuatnya bangun, tapi nihil dia tidak membuka matanya sama sekali membuatku mulai kesal dengannya.

" Oppa jika kau tidak bangun maka bubur buatan ibuku akan menjadi milik- "  blm selesai aku berbicara, dia sudah bangun sambil berteriak dan sukses membuatku kaget hingga terjatuh,

" Tidakkk..., kau tidak boleh memakannya. " katanya sengit padaku.

" Kau ini kenapa sih, apa kau harus bangun dengan cara seperti itu." kataku dengan wajah datar sambil menuangkan bubur ke atas mangkuk dan memberikan kepadanya.

" Hehe, mianhae. Aku hanya tidak ingin bubur terlewat di dunia ini dimakan oleh mu." jawabnya mengambil mangkuk yang aku berikan sambil tersenyum menampilkan deretan giginya yang putih dan juga lesung di pipinya yang sangat aku sukai, membuatku ingin mencubit pipinya gemas.

" Huh, kau ini umur aja yg tua tapi tingkah ngk setara." jawab ku sambil melangkah untuk duduk di sebelahnya dan dia tidak menghiraukan ku sama sekali. Ck menyebalkan.

Aku hanya bisa melihatnya makan dengan lahap seperti orang yang tidak makan selama 1 minggu.

" Ehh kau mau?" Tanyanya padaku yang sontak membuatku tersadar dari lamuanku.

" Ahh tidak , kau makan saja. Aku akan mengambil minum untuk mu." kataku sambil berjalan menuju dapur.

Belum sampai depan pintu , sebuah tangan dengan sigap meraih tanganku dan sontak membuatku tertarik kembali ke belakang.

" Ya! Ya! Apa yang kau lakukan." Tanyaku pada namja yang sekarang berdiri di sampingku.

" Kau duduk saja biar aku yang mengambil minum di bawah." jawabnya langsung berjalan keluar kamar.

" Huh... " aku hanya bisa mendesah melihat kelakuannya. Aku pun berdiri untuk merapikan tempat tidurnya dan juga merapikan mangkok yang ia tinggalkan di atas tempat tidur sambil menunggunya datang.

Setelah beberapa menit akhirnya dia datang membawa 2 gelas yang berisi minuman dingin. Hah minuman dingin!!

" Ya! Ya! aku tau kau suka minum itu tapi kau sedang sakit, jadi kau tidak boleh meminumnya." Kataku mengambil gelas yang sedang dia minum.

" Ya! Aku sedang minum dan kau mengambilnya begitu saja! Kebalikan padaku (y/n)." Jawabnya sambil mencoba untuk mengambil gelas milikinya dariku dan mengerutkan alisnya, menampilkan sisi nya yang sangat aku sukai.

" Hah, maafkan aku. Tapi kau memang tidak boleh meminumnya saat ini, kau itu sedang sakit." kataku mencoba menjauh darinya. Tapi dia tetap saja berontak meminta gelasnya kembali.

" Oppa kau tidak boleh minum ini. " kataku mencoba mendorongnya menjauh tapi hasilnya nihil dia malah terus mencoba mengambil gelasnya membuatku tidak tahan lagi.

" Huh baiklah tapi kali ini saja kau minum ini, mengerti." kataku mengalah sambil memberikan gelas nya kembali dan di balas dengan senyuman nya yang selalu membuatku  tenang. Ohhh God he is so cutee.

" Kenapa kau sangat peduli padaku?" tanyanya padaku seperti orang yang tidak tau apa. Dia ini bodoh atau apa sih.

" Tentu saja aku peduli padamu, kau adalah orang yang sangat berharga bagiku, dan aku tidak ingin kehilanganmu, aku tidak ingin kau sakit. Dan saat tadi di sekolah, kau membuatku khawatir." jelas ku panjang lebar padanya yang membuat dia hanya diam.

" (y/n) " panggilnya padaku sambil memegang kedua tanganku dan menatapku dalam.

" Ah n.. ne Opp pa " jawabku terbata - bata padanya, bagaimana tidak dia menggenggam tangkai erat sekali, dan juga matanya menatapku sangat dalam seperti ingin masuk ke dalam mataku.

Dia mendekatkan wajahnya padaku dan mendekatkan bibirnya pada telingaku.

" I Love U " kata" itu sukses membuatku diam tak bergerak. Dia pun langsung memeluk ku dengan erat.

Aku pun tak bisa berkata", dia memelukku sangat erat namun aku juga merasakan kehangatan di dalamnya. Kehangatan yang belum pernah aku rasakan sebelumnya.

Dia pun melepaskan pelukannya dan menunggu ku untuk menjawab

" Aku ti tidak t tau harus me menjawab a apa" kataku terbata padanya.

" Wae?" Tanyanya padaku sambil terus melihatku membuat ku menundukkan kepala menyembunyikan wajah ku yang sudah seperti kepiting rebus ini.

" Jika aku menjawab iya, kita akan menjalin kehidupan sebagai sepasang kekasih, mungki kita akan sangat bahagia di awal hubungan kita, tapi jika ada masalah tentu saja kita akan bertengkar dan  saling memaki satu sama lain dan berakhir dengan kata "putus"." jawabku padanya dan membuatnya diam tak bergerak.

" Aku takut setelah itu kau akan menjauhi ku dan tidak mau berbicara denganku, aku tidak ingin seperti itu. Kau berharga bagiku dan aku tidak ingin kau jauh dariku. You are everything for me, just you people who can understand me more than my family." Lanjutku masih menunduk, menyembunyikan wajahky yang sudah basah terkena air mata yang sedari tadi tak bisa ku bendung.

Sebuah tangan memegang daguku dan mengangkatnya memperlihatkan wajah seseorang yang sangat aku sayangi. Dia pun tersenyum dengan hangat pada ku dan menghapus jejak air mataku dengan tangannya. Lalu mengecup keningku singkat dan menyatukan keningku dengan keningnya.

" Kau tidak perlu takut jika  itu akan terjadi, aku tidak akan pernah meninggalkan mu kau juga sangat berharga bagiku, kau adalah dunia yang tidak pernah bisa aku dapatkan dua kali, kau itu segalanya bagiku, ya memang kau sangat bawel dan juga mudah marah, tapi kau istimewa bagiku dan aku tidak akan pernah mengecewakanmu. Jadi aku ingin terus bersamamu dan tinggal denganmu selamanya." jelasnya padaku dan membuatku melihat ke arahnya. Membuatku tersenyum ke padanya dam dia juga membalasnya senyumanku sambil memegang pipi ku dengan tangannya.

" (y/n) " katanya padaku masih memegang pipiku dan terus melihatku.

" Ne " jawabku padanya, membuatku melihat ke matanya dan berusaha menebak apa yang ingin dia katakan.

" Will you be mine " kata"nya sukses membuatku tersenyum dan menangis, air mataku tak bisa di bendung lagi dan mengalir begitu saja, membuatnya harus menghapus air mataku untuk yang ke dua kalinya.

" Yes I will " jawabku mantap kepadanya dan di balas dengan senyumannya yang sangat manis itu. Ohh God senyum itu lagi.

" (y/n), kenapa kau menerima ku?" Tanyanya padaku dan sontak membuatku mundur darinya.

" Kau ini, masih syukur aku terima dari pada enggak." jawabku ketus padanya dan membuatnya malah mendekati ku lagi.

" Ya! Aku hanya ingin tau alasannya, kau ini marah" aja, lagi PMS ya " katanya padaku dan sukses membuat tangaku bergerak dan memukul kepalanya.

" Apooo sakit tauu " jawabnya sambil meringis kesakitan dan aku pun tertawa melihat wajahnya yang sangat lucu itu.

" So , kamu mau tau kenapa aku menerimamu?" Tanyaku padanya sambil duduk lebih dekat dengannya. Dan akupun mendekatkan bibirku pada telinganya dan berkata...

" Because your smile can always melt my heart and i always Love u chagi " jawabku sambil tersenyum dan langsung memeluknya. Dia pun lngsng memelukku dengan hangat sama seperti tadi namun kali ini lebih hangat dan aku merasa sangat nyaman berada di dekapannya.

" We will stay together forever, because you can smile as long as we're together, understand chagi" katanya padaku sambil mendekatkan wajahnya padaku dan mengecup ujung hidung ku.

" Ne " jawabku sambil terus melihat wajahnya yang terus tersenyum itu.

Thnk's god kau memberiku waktu lebih lama bersamanya, dan aku harap aku bisa selalu bersamanya. Tolong jangan pisahkan kami berdua.

Continue Reading

You'll Also Like

2.3M 225K 72
Bercerita tentang Labelina si bocah kematian dan keluarga barunya.
2M 182K 38
Kalisa sungguh tidak mengerti, seingatnya dia sedang merebahkan tubuhnya usai asam lambung menyerang. Namun ketika di pagi hari dia membuka mata, buk...
601K 60.3K 46
Hal yang paling menyedihkan adalah menyesali sesuatu yang tidak dapat terulang kembali. Hanya kata "Jika" yang terucap dan terdengar begitu menyedihk...
288K 20.5K 23
Kanara menyadari dirinya memasuki dunia novel dan lebih parahnya lagi Kanara berperan sebagai selingkuhan teman protagonis pria yang berujung di camp...