Pacar Ku Berondong..

By Kwoniedew

121K 4.3K 54

"Cinta bukanlah tentang berapa lama kamu mengenal seseorang, tapi tentang seseorang yang membuatmu tersenyum... More

PART 1 Bad Mood
Part 18 Reuni SMA
PART 2 My Dream..
PART 3 Dijodohkan ?
Part 4 Jeremy where are you?
Part 5 Secret..
Part 6 Hide...
Part 7 pencarian..
Part 8 Pov Jeremy
Part 9 Pov Jeremy part II
Part 10 Surprise To Rio
Part 11 Tanda Tanya...
Part 12 Di luar Dugaan..
Part 13 What the...
Part 14 Perjodohan Di Terima..
Part 15 Kesepakatan..??
Part 16 Quality Time..
Part 17 Kejutan..??
Part 19 Dia Datang Kembali
Part 20 Confused..??
Part 21 Cemburu..??
Part 22 Sakit Hati..??
Part 23 Pengakuan.
Part 24 Mungkinkah aku..??
Part 25 Kebenaran (part 1)
Part 26 Kebenaran (part 2)
Part 27 Kebenaran (Part 3)
Part 28 Perasaan apa ini?
Part 29 Keraguan..
Part 30 Kecewa
PART 31 TAKTIK..
PART 32 REUNI
Part 33 New Life
PART 34 Wedding My Besties
PART 35 Dilamar ?
PART 36 Without You
PART 38 Flashback

PART 37 Who Is She ?

4.3K 150 19
By Kwoniedew

Hampir semua persiapan pernikahan ku dengan Jeremy hanya tinggal beberapa persen lagi. Niatan ku untuk memakai EO yang kutemukan di acara Event Wedding kemarin ku batalkan mengingat salah satu EO yang ingin kupakai adalah milik dari Joey,mantan pacarku.

Hal tersebut justru membuat ku semakin malas memakai jasa EO,ingin rasanya kukerjakan semuanya sendiri sehingga aku tak perlu khawatir akan ada nya campur tangan dari Joey,karena ku tau sifat nya seperti apa maka dari itu aku takut ia malah akan mengacaukan pernikahanku.

Kusenderkan bahu ku di kursi,ku pijit pangkal hidung ku dengan pelan,mata ku tertuju pada layar laptop milik ku,mengecek stock barang daganganku yang sudah mulai menipis. Waktu ku habis dipakai untuk mengurusi pernikahan ku yang tinggal menghitung hari,jadinya aku baru sempat mengecek kebutuhan olshop sekarang ini.

"Mel,sudah dapat info dari Jeremy belum soal Catering mana yang akan kita pakai nanti" teriakan mama dari luar terdengar ketelingaku.

Astagaaa...!! kutepuk kening ku pelan. Jika saja mama tak mengingatkan ku mungkin aku lupa jika hari ini ada janji dengan Jeremy untuk hunting catering. 

Kuraih ponsel yang tergeletak di samping laptop,ku arahkan ibu jariku mencari kontak Jeremy dan menelponnya.

"Kenapa kau menelepon ku hmm..?? Apa sudah tak sabar untuk bertemu dengan ku..??" ocehnya diselingi tawa.

Aku tersenyum kecil,godaan dan candaannya yang sederhana seperti ini pun mampu membuat hatiku bergetar dengan hebat.

"Kau lupa memangnya bahwa setiap hari aku selalu merindukanmu" goda ku yang tau mau kalah dengannya.

"Hahahaha sejak kapan kau jadi pintar merayu. Ahh sudahlah jangan balik menggodaku lagi bisa-bisa aku tak konsen menyetir karena tak tahan dengan gombalan mu itu"

"Hahaha baiklah-baiklah,aku hanya ingin tau saja berapa lama lagi kau akan sampai di rumah ku karena sejak tadi mama sudah cerewet sekali menanyakan Catering mana yang akan dipakai"dengus ku pelan.

"Kau tunggu sebentar lagi,aku akan sampai sekitar dua puluh menit lagi oke".

Dua puluh menit,masih ada waktu untuk me-list stock barang yang kosong di toko ku,sebaiknya kuselesaikan hari ini juga biar tak menjadi beban pikiran ku saat pernikahan nanti.

******

"Jadi mana yang harus kita datangi terlebih dahulu??" tanyaku pada Jeremy,tanganku memilah tiga brosur yang ku dapat dari kak Mirna,dan ketiganya ini adalah rekomendasi darinya,disamping murah,rasa masakannya juga enak,yaa paling tidak itulah yang dikatakan Kak Mirna pada kami.

"Terserah kau saja,aku ikut apapun yang menjadi pilihan mu,tapi jangan salah aku berkata seperti itu bukan karena aku malas untuk memberikan pendapat melainkan aku yakin apapun pilihan mu adalah yang terbaik untuk kita berdua" katanya dengan senyum merekah diwajahnya.

Meskipun aku tak suka jika ada seseorang yang mengucapkan kalimat 'terserah' ketika ditanya tapi melihat senyuman darinya membuat ku bersyukur pada Tuhan karena telah mengirimkan lelaki yang selalu bisa menyenangkan hati pasangannya bagaimanapun caranya,tapi dengan begitu aku harus berusaha melakukan yang terbaik agar tidak mengecewakannya nanti.

"Kalau begitu tempat ini akan menjadi yang pertama kita datangi" ucapku menyodorkan brosur itu kearahnya.

Diliriknya brosur yang ada di tanganku,bibirnya mengucap pelan tulisan yang tertera diatasnya.

"Daebak Ca te ring. Ahh oke ayo kita kesana" lagi-lagi ia tersenyum.

Tak butuh waktu lama untuk kami sampai ditempat itu. Mobil Jeremy memasuki halaman ruko  dari Catering tersebut. Kami berdua langsung turun dari mobil,dan melangkah masuk kedalam. 

Seorang karyawan wanita tempat tersebut mendatangi kami dan mulai menanyakan maksud kedatangan kami kesini.

"Selamat siang,mau pesan untuk acara apa?" tanyanya ramah.

Kulirik Jeremy yang berada disampingku,dia mengangguk pelan memberi isyarat padaku untuk mengambil alih tugas ini.

"Ahh iya mbak,rencananya kami ingin memesan jasa Catering untuk pernikahan kami tetapi saya mau lihat dulu daftar harga nya,bisa kan..??" jelas ku.

"Bisa mbak,mari kalian berdua bisa ikut saya kesana untuk melihat katalog Catering kami" 

Aku dan Jeremy pun mengikutinya dari belakang,dilihat-lihat pengunjung disini lumayan banyak juga dan sepertinya tujuannya sama dengan ku,kenapa bisa kubilang seperti itu,ya karena yang datang ketempat ini kebanyakan lelaki dan wanita yang kutaksir usianya hampir sama dengan ku.

"Nah mbak berhubung Customer Service kami sedang Full maka mbak bisa tunggu disebelah sana,dan ini saya berikan dua katalog untuk mbak dan mas lihat-lihat selama menunggu" karyawan wanita tadi memberikan dua katalog yang hampir bisa dibilang persis dengan majalah itu pada kami berdua.

"Ahh terimakasih yaa" ujar ku sambil berlalu menuju tempat duduk yang ada di pojok.

Aku dan Jeremy kini larut dalam katalog tersebut,halaman tiap halaman kubuka dengan lambat,mataku menikmati gambar yang disuguhkan didalam katalog ini. Halaman pertama adalah pengenalan dari Catering disini seperti melayani untuk acara apa saja dan baru kuketahui selain pesta pernikahan Catering ini juga melayani untuk acara sunatan,Catering rutin kantoran,pesta kebun,ulang tahun dan masih banyak lagi.

Halaman kedua menampilkan daftar per paket dan juga daftar acaranya. Harga yang lumayan fantastic untuk sebuah Catering membuat aku menggeleng-gelengkan kepala,ternyata lebih mahal dari dugaanku.

"Sayang,aku ke minimarket sebentar yaa beli minuman untuk kita" ucap Jeremy.

"Minimarket?? Lama gak?? Aku takut giliran kita tiba karena aku mau kau juga mendengarkannya" 

"Aku tidak lama,lagi pula minimarketnya hanya diseberang jalan,tuh lihat" tunjuknya keluar jendela.

Sejak kapan ada minimarket didepan sana,sepertinya aku tak melihatnya saat tadi masuk kesini.

"Heii,kenapa malah bengong,aahhh atau kau mau ikut saja denganku kesana??" 

Kugelengkan kepala ku dengan cepat,kulihat diluar sana panas sekali dan ada baiknya aku menunggu disini saja.

"Tidak,kau saja yang kesana"

"Baiklah kalau gitu,emmm mau dibelikan apa?? Ice cream atau "

"Belikan aku minuman O2 saja,aku sedang tidak ingin Ice Cream" Jeremy mengangguk lalu bergegas pergi kesana.

Mata ku kembali melihat katalog tadi,tapi tiba-tiba terdengar suara perempuan berbicara pada ku.

"Sorry,mbak itu katalog Catering ini ya??"  

Kepalaku menoleh kearah suara tersebut,seorang wanita muda dengan rambut tergerai sebahu sedang melihat kearah ku sambil tersenyum. Baru kali ini aku melihat ada wanita yang begitu cantik seperti ini,mata,hidung,garis wajah serta kulit yang putih bersinar persis seperti artis Korea pada umumnya.

"Mbak,heii" tangannya bergerak ke kanan dan ke kiri tepat di depan wajahku.

"Ahh ii--iiyyaa sorry,tadi kau tanya ini" tanya ku sambil menunjuk katalog yang ku pegang.

Wanita tadi terkekeh melihat ekspresi kaget ku kemudian ia mengangguk.

"Iyaa seperti yang kau tanyakan,memang ini katalog milik tempat ini. Apa kau mau melihat nya??" tanyaku menawarkannya.

Wanita itu tersenyum sambil menjawab "Jika tidak keberatan tentunya".

"Ahh tentu saja tidak,ini pakai saja" ku sodorkan katalog itu padanya dan wanita tadi mengucapkan terimakasih. 

Sekilas jika dilihat-lihat wajahnya hampir mirip dengan artis Park Min Young. Jangan-jangan wajah calon suaminya pun juga mirip dengan aktor korea dan kalau memang benar ahhh betapa sempurnanya mereka dan bakal dipastikan calon anak-anaknya nanti bakalan cantik dan tampan seperti bibitnya.

Entah berapa lama aku menghayal tentang wanita ini,sehingga aku tak sadar wanita tadi memanggilku lagi.

"Ahh maaf sekali lagi karena tak mendengar panggilan mu" ucapku sambil menggaruk kepala ku yang tak gatal.

"Sepertinya aku mengganggu mu,maaf kan aku" 

"Ahh tidak-tidak,sama sekali tidak justru aku senang ada teman untuk mengobrol" duuhhh kenapa dia jadi berpikir seperti itu sih,itukan bukan salahnya melainkan salah ku karena terlarut dalam imajinasi buatan sendiri.

Wanita tadi tersenyum lega "Ahh syukurlah ku kira aku mengganggumu"

"Jangan berpikir seperti itu,aku ama sekali tak merasa terganggu. Oh yaa tadi kau ingin bicara apa??" tanyaku kembali.

Kulihat matanya melirik kearah tiga brosur yang ku taruh di atas pahaku,ahh jadi ini masalahnya,sepertinya dia selalu tertarik dengan apa yang ada padaku.

"Apa kau ingin melihatnya juga??" tanyaku padanya.

Wanita tadi menggeleng "Ahh tidak,aku hanya ingin tau saja apakah sebelum ke sini,kau juga ke tempat yang ada pada brosur-brosur itu??" 

"Ya rencananya aku dan calon suamiku sedang mencari Catering yang mana akan kami pakai untuk pernikahan kami dan kebetulan brosur-brosur ini adalah pemberian dari kerabatku tapi tempat inilah yang pertama kami datangi" jelas ku dan dia tersenyum.

"Sebaiknya kau tidak usah meneruskan perjalanan mu untuk mendatangi dua tempat lagi karena baru saja aku dari sana dan disinilah yang paling murah dan bagus dibandingkan dua tempat itu" terangnya.

Kalau memang apa yang dikatakannya itu benar adanya berarti secara tidak langsung aku tertolong karena tidak harus mendatangi ke tiga tempat sekaligus,itu berarti aku bisa menghemat waktu dan juga tenaga ku.

"Ahh terimakasih atas infonya yaa,aku jadi tertolong olehmu setidaknya itu membuat ku menghemat waktu dan tenaga ku"

"Sama-sama aku senang bisa berguna untuk orang lain" ucapnya tersenyum.

Jujur saja aku senang bisa berbicara dengannya,aku tahu dia wanita baik dan penuh kelembutan,meskipum aku baru saja mengenalnya tapi aku bisa merasakan dia berbeda dari wanita yang pernah kutemui. Tentu saja aku bisa berpikir begitu bukan karena dia mirip dengan wanita yang ada di drama Korea yang memerankan tokoh Protagonis,dan aku yakin siapapun yang melihatnya akan berpikiran sama denganku.

Pandangan ku tak berhenti memperhatikan gerak-geriknya,setelah mengembalikan katalog yang dipinjamnya kini wanita itu sibuk dengan gadget nya,jari-jarinya terlihat sibuk mengetik pesan untuk seseorang,dan aku berpikir mungkin itu adalah pesan untuk calon suaminya.

"Emm sepertinya aku harus pergi sekarang karena adik ku sudah datang untuk menjemput ku" pamitnya padaku.

"Ahh okeii,hati-hati dijalan" 

Wanita tadi tersenyum sambil berlalu dari hadapanku,dan ahh aku lupa menanyakan namanya. Tapi kenapa harus adiknya yang menjemput bukan calon suaminya dan berarti tadi itu dia sendirian datang ke tempat ini,ya ampun sulit dipercaya.

sesibuk itukah calonnya sehingga membiarkan pacarnya pergi hunting sendirian dan kalau memang calon suaminya itu tak bisa ikut menemani setidaknya ada satu kerabat yang menemani dirinya jangan malah membiarkannya datang sendiri. Untung saja Jeremy tak seperti itu.

Tapi setekah kupikir-pikir kenapa malah aku yang kesal yaa,lagi pula kenapa aku jadi mengurusi hidup orang yang bahkan baru kukenal beberapa menit yang lalu. Haaahhh mungkin aku sudah gila.

Tak lama Jeremy datang sambil membawa satu kantong plastik kecil ditangan kanannya,tapi kenapa wajahnya terlihat murung begitu,tak seperti tadi ketika keluar untuk mencari minum,langkahnya pun terlihat gontai dan tak bersemangat. Mungkinkah sinar matahri membuatnya berubah,ahh sepertinya tidak begitu.

Jeremy duduk disampingku sambil menyodorkan kantong berisi minuman itu tanpa menoleh kearahku. Tangannya memangku wajahnhya,pandangannya menerawang kosong kesegala arah. Apa ada sesuatu yang terjadi sehingga membuatnya kelihatan murung seperti ini.

Kuberanikan diri untuk bertanya padanya,kusentuh pundaknya dengan pelan "Kamu kenapa,apa ada masalah??" 

Wajahnya menoleh padaku "Tidak ada" sambil tersenyum tipis.

Aku tau dia berbohong padaku,dia bisa bilang seolah-olah tak ada apa-apa tetapi aku bisa tau hanya melihat dari wajahnya saja,tetapi aku tak ingin memaksanya untuk bercerita karena hal itu akan membuat nya merasa terganggu. Saat ini aku hanya bisa menunggunya untuk bercerita.

"Maaf mbak,silahkan menuju meja nomer tiga" tiba-tiba karyawan wanita tadi menghampiri kami dan mempersilahkan kami menuju bagian Customer  Service yang telah kosong.

"Terimakasih mbak" ucapku. Mata ku melirik kearah Jeremy yang masih duduk terdiam dengan posisinya tadi,benar kan dugaanku dia sedang ada masalah.

Kusentuh punggung tangannya,mengusapnya perlahan dengan ibu jariku,ku coba untuk mengajaknya kesana "Jer,tiba giliran kita sekarang. Kau mau ikut atau menunggu disini?"

Wajahnya menoleh kearahku,senyum yang dipaksakan tersirat di wajahnya,tangan satunya menggenggam tangan ku dan ia berkata"Bisakah jika kau saja yang kesana sendirian??" pintanya.

Dan yaah meskipun aku agak kesal karena tapi aku tak mau menunjukan sikap itu padanya,yang ada aku malah menambah masalahnya saja. Mungkin sepulang dari sini aku baru bisa menanyakan nya pada Jeremy.

"Baiklah kau tunggu disini,jangan kemana-mana yaa aku hanya sebentar saja" ucapku dengan senyum yang dibuat-buat.

Costumer Service itu tersenyum dan menjabat tanganku,dia mempersilahkan ku duduk. Nia Teresha namanya,tangannya mengambil sebuah katalog yang sama persis seperti yang ku baca tadi,kemudian ia bertanya padaku.

"Jadi mbak cantik ini mau pesan untuk pesta pernikahan yaa??" tebaknya.

"Ahh bagaimana kau tau kalau aku ingin memesan untuk itu??" tanya ku padanya. Dia hanya tersenyum,jari telunjuknya menunjuk sesuatu di belakangku. Kutolehkan wajahku ke belakang melihat apa yang dimaksud olehnya dan aku mendapati seorang lelaki tampan yang mampu meluluhkan hatiku sedang tersenyum kearahku.

Aku membalas senyumannya dan berbalik menghadap wanita tadi "Mbak bisa aja,jadi malu" gurau ku.

"Ahh okeii saya tak akan menggoda mbak lagi. So, mbak mau mengambil paket yang mana??" tanya nya.

Ditanya seperti itu aku jadi kebingungan sendiri,meskipun Jeremy telah mempercayakan semuanya padaku tapi tetap saja aku ingin dia tau juga.

"Begini,sebenarnya aku juga bingung ingin mengambil paket yang mana karena rencana awalnya aku dan dia hanya sekedar hunting dan tempat ini adalah yang pertama kami datangi" jelas ku. 

"Jadi aku belum bisa memutuskan ingin mengambil paket yang mana" lanjut ku lagi.

Wanita itu hanya mengangguk-angguk saja ketika aku mencoba menjelaskan kepadanya kemudian ia tertawa kecil.

"Saya mengerti mbak,memang kebanyakan Costumer yang saya tangani awalnya juga seperti mbak masih bingung untuk menentukan,tapi mbak jangan khawatir karena saya tidak akan memaksa mbak juga kok dan begini saja,saya akan kasih mbak satu katalog untuk diperlihatkan kepada calon suami anda dan keluarga anda,jadi jika sudah mantap mbak bisa datang kemari lagi" terangnya.

Seketika itu juga aku lega mendengarnya,jadi aku masih bisa menunjukan ini pada Jeremy dan juga keluarga ku,karena bagaimana pun aku harus meminta pendapat dari mereka.

"Nah ini katalognya dan ini kartu nama saya,mbak bisa hubungi saya kapanpun jika ada yang perlu mbak tanyakan" tangannya menyodorkan sebuah katalog dan kartu nama berwarna turqoise kepadaku.

"Ahh terimakasih banyak,aku pastikan akan datang kesini lagi secepatnya" Ku masukan katalog dan kartu namanya kedalam tas ku. Ku ucapkan terimakasih sebelum beranjak dari hadapannya.

Kuhampiri Jeremy yang masih setia duduk di pojok sana,wajahnya tersenyum ketika melihat ku datang padanya.

"Sudah??" tanyanya singkat,aku hanya mengangguk saja lalu mengajaknya pulang. 

Disepanjang jalan kami berdua sama-sama terdiam,aku pun tak berniat mempertanyakan lagi apapun yang terjadi pada dirinya,ku tanya pun percuma jika pada dasarnya dia tak ingin menceritakannya padaku.

Kurogoh ponsel yang ada didalam tas ku,ibu jari ku menggeser layar dan mengarahkannnya pada sebuah aplikasi game simulator yang menjadi salah satu game favoritku. 

Setidaknya ini membantu ku mengusir rasa canggung selama dalam perjalanan menuju rumah. Sesekali aku melirik kearahnya untuk memastikan dia baik-baik saja.

"Heii,aku minta maaf" ucapan nya yang tiba-tiba membuat ku menghentikan permainanku. Kuberanikan diri melihatnya,pandangannya masih lurus kedepan,fokus menyetir.

"Untuk apa??" tanya ku pura-pura bodoh.

Ia menghela nafas pelan "Sudahlah jangan bohong,aku tau kau kesal denganku karena sikap ku yang tiba-tiba berubah seperti ini. Jujur aku tak bermaksud untuk mengacaukan jadwal hunting kita tapi ada sesuatu hal yang membuat mood ku menjadi buruk" jelasnya.

Benar kan apa kataku,satu yang tidak ku suka darinya jika mood nya sedang buruk ataupun sedang ada masalah,orang yang tidak tau menau pun akan kena imbasnya,salah satunya didiamkan tanpa sebab.

"Iya tak apa,toh kita masih punya enam hari lagi untuk menyelesaikan semuanya,jadi jangan khawatir" kataku mencoba bersikap dewasa.

Tak ada ucapan lagi setelah itu,kami berdua sama-sama terdiam lagi. Yahh lebih baik begini dari pada membuat hatiku sakit karena sikapnya.

Namun tiba-tiba ia berkata "Wanita itu. Kenapa dia datang lagi"





*******

Anyeonggggg ^^ lama tak jumpa hehe..

Btw terimakasih bagi para readers yang sudah membaca dan setia mengikuti ceritanya sampai sekarang. Dan terimakasih juga vote dan komennya meskipun vote dan viewersnya gak sebanding heheh tapi aku makasih banget buat yang sudah membaca dan ninggalin jejak tiap part nya *semoga yang neg-vote mendapatkan pahalanya aamiin.

Dan kalau ada yang ngerasa jalan ceritanya ribet,alurnya berantakan yaa maklumi saja yaa karena aku sendiri bukan penulis berbakat dan jujur ini 'Cerita' pertama ku. Tapi kedepannya akan aku usahakan sebaik mungkin biar kalian gak ngerasa bosan juga bacanya yaaa..

Okelah kalau begitu,sekian dan terimakasih :* :*

Bye Bye :*

See u next chapter.. ^^


Continue Reading

You'll Also Like

366K 26.2K 25
[JANGAN SALAH LAPAK INI LAPAK BL, HOMOPHOBIA JAUH JAUH SANA] Faren seorang pemuda yang mengalami kecelakaan dan berakhir masuk kedalam buku novel yan...
961K 29.7K 42
-please be wise in reading- ∆ FOLLOW SEBELUM MEMBACA ∆ Tentang Vanila yang memiliki luka di masalalu dan tentang Vanila yang menjadi korban pelecehan...
Say My Name By floè

Teen Fiction

1.1M 65.9K 33
Agatha Kayshafa. Dijadikan bahan taruhan oleh sepupunya sendiri dengan seorang laki-laki yang memenangkan balapan mobil malam itu. Pradeepa Theodore...
683K 18.8K 54
Zanna tidak pernah percaya dengan namanya cinta. Dia hanya menganggap bahwa cinta adalah perasaan yang merepotkan dan tidak nyata. Trust issue nya so...