First Boyfriend

By SfaradhilaR

37.4K 1.5K 109

Mencintaimu adalah sebuah kebodohan yang selalu aku lakukan. Mencintaimu sama saja membunuh diriku secara pe... More

1 - My name is Lucia
2 - Mengingat Masa Lalu
3 - Siapakah dia?
4 - Gentleman!
5 - Hukuman yang Menyiksa
6 - Oh Tidak!
7 - Bunuh gue Tuhan!
8 - Hari Ini pun Tiba
9 - Hari yang Menyenangkan
10 - Cinta?
11 - Ya! Aku mencintainya
12 - Sick
13 - Sweet
14 - Romantis
16 - Ternyata
17 - Flashback
18 - Flashback2
19 - Rapuh
20 - Menelan kenyataan pahit
21 - Lembaran Baru
22 - Meet him
23 - My first kiss
24 - Cintađź’•
25 - Yes Or No?

15 - Pencuri Terungkap

1.1K 48 4
By SfaradhilaR

Lucia's POV

Hari ini kondisi gue udah mulai membaik. Gue memutuskan untuk pergi sekolah.

Emhh. Gue kangen Bella... atau Kevin?
Ya.ya.ya. Gue kangen mereka berdua.

Gue udah memakai seragam, tinggal mengeringkan rambut gue yang masih sedikit basah.

"Kringgg... kringgg..." Telfon rumah berbunyi.

"Hm?" Jawab gue dengan nada cuek.

"Lo masih sakit?" Jawab cowok disebrang sana yang tidak lain adalah Kevin.

"Gak" jawab gue cuek menahan tawa.

"Tapi kok lemes gitu? Lo marah sama gue? Gue salah apa? Perasaan semalem baik-baik aja" Kevin bingung. Tawa gue meledak membayangkan ekspresinya di sebrang sana.

"Eh lo ngerjain gue ya? Yauda deh gue males jemput lo" Jawab Kevin sebal.

Ya, dia semalem bilang mau nganter jemput gue selama supir gue belom masuk.

"Gue bisa naik taxi. Yauda ya bye" kata gue cuek.

"Ehh tunggu dulu, kalo berani lo naik taxi. Gue tabrak taxinya. 10menit lagi gue sampe" Kata dia, langsung menutup telfon.

Gue tersenyum. Dia sangat menggemaskan.

. . .

Kevin's POV

Gue menjemput Lucia selama supirnya belum masuk. Kalo bisa si selamanya.

Gue senyum-senyum sendiri membayangkan wajah dingin cantiknya.

Sampai rumahnya, gue menekan bel berkali-kali sangking tidak sabarnya.

Pintu akhirnya terbuka.

"Berisik banget sih, sabar dong" kata Lucia sambil sedikit cemberut.

"Lama banget Non dandannya" godaku.

"Ye, gue gak dandan kali. Lo kira dari kamar gue kesini gue gak jalan? Gue teleportasi gitu?"

Gue tersenyum. Dia sudah sembuh sepenuhnya.

Matanya yang kemarin sayup sekarang terbuka lebar dengan bulu mata yang lentik.

Bibirnya yang pucat sudah kembali memerah kontras dengan rona di pipinya.

Dia kembali cantik, sangat cantik.

"Apa sih liat-liat? Ayok berangkat" kata Lucia sambil jalan menuju mobil.

Gue hanya menggaruk-garuk kepala, sambil membukakan pintu untuk Lucia.

. . .

"Gue bilang gue gak usah dianter" kata Lucia menampilkan wajah marahnya.

Karna gue ngotot nganterin dia ke kelas, dan menjadi sorotan banyak anak.

"Kalo lo pingsan gimana? Kan lo abis sakit" jawab gue mencari alasan.

"Gue uda sembuh onta!"

Gue mengacak-acak rambutnya, gemas dengan sikap lucu cewek satu ini.

"LUCIAAAAAAA" teriak Bella sambil memeluk Lucia saat kita sudah memasuki kelas.

Lucia hanya tersenyum.

"Lo udah sehat kan?" Tanya Bella.

"Udah, lo nyantai aja."

"Lo ngapain masih disini? Balik sana ke kelas lo!" Kata Lucia dingin.

"Makasih kek apa kek, malah marah-marah" jawab gue pura-pura sebal.

"Iyaa makasih, udah balik sono"

"Yaudah, bye" kata gue sambil menuju kelas.

. . .

"Panggilan kepada Lucia Alexander Maharani harap sekarang juga menuju ruang BK"

Sound ruangan berbunyi.

Ada apa Lucia dipanggil BK? Pikir gue bingung.

Tidak beberapa kemudian.

"Panggilan kepada Kevin Ardha Kusuma harap sekarang juga menuju ruang BK"

Deg. Gue juga di panggil.

Kontan seisi kelas menoleh.

Gak mungkin kan gue di panggil gara-gara di duga pacaran sama Lucia.

Toh di sekolah ini udah biasa status pacaran diantara murid.

Setelah izin guru, gue pun menuju ruang BK dengan penasaran.

Gue membuka pintu perlahan, di dalam terdapat guru BK, Bu Siska, Lucia, dan 2 cewek berpakaian seragam yang gue gak tau pasti itu siapa. Yang gue tau mereka pasti murid sekolah ini.

"Kevin, silahkan duduk." Ucap Bu Siska.

"Maaf, ada apa ya Bu?" Tanya gue penasaran.

Setelah menarik nafas panjang, Bu Siska pun berbicara.

"Sebenernya ini tidak ada hubungannya dengan kamu, tapi saya rasa kamu harus tau hal ini.

Mereka berdua adalah pencuri tas Lucia saat hari dimana pameran berlangsung. Ada Siswa yang melihat mereka melakukannya, tapi baru berani lapor BK karna takut dengan mereka berdua.

Dan motif mereka mencuri tas Lucia karna mereka mengaku menyukai kamu, dan tidak suka dengan Lucia yang dianggapnya mendekati kamu" Jelas Bu Siska panjang lebar.

"Apaa? Tapi gue gak kenal kalian berdua." Jawab gue dengan nada marah.

"Kita waktu itu minta foto sama kamu, masa sih kamu gak inget kita?" Kata salah satu dari mereka. Sambil memainkan rambutnya. Wanita centil!

Saat pertama gue masuk sekolah ini, banyak cewe yang minta foto sama gue. Jadi gue tidak mengingatnya satu persatu.

Gue miris banget kalo mereka tega ngelakuin ini ke Lucia, untuk alasan yang gak penting.

Toh mereka berdua cantik-cantik dan gue yakin dari penampilan mereka bukan orang yang kekurangan duit.

"Trus lo kemanain tas Lucia?" Tanya gue tidak sabaran.

"Gue buang ke sampah" Jawab salah satu dari keduanya.

"Dasar gak punya sopan santun ya kalian! Kalian saya skors 1 bulan, dan orang tua kalian akan saya panggil" kata Bu Siska tegas.

"Sekarang kalian minta maaf sama Lucia!" Suruh gue.

"OGAHHH!!!" Jawab mereka berdua kompak.

"Ngapain si kamu suka sama Lucia? Cewe jadi-jadian gini, gak ada cantik-cantiknya. Mending kita."

"Kalian kira bakalan ada yang suka sama kalian kalo sifat kalian busuk gini? Cepet minta maaf sama Lucia!" Paksa gue.

"Udah gakpapa. Tas gue juga udah ilang, lagian percuma mereka minta maaf kalo gak ikhlas gitu" jawab Lucia santai.

Meskipun Lucia termasuk anak tomboy yang sering berurusan dengan BK, tapi gue tau dia sebenarnya baik.

"Anak muda jaman sekarang ya, gara-gara cowok aja sampai merugikan teman sendiri. Kalian sekolah niat belajar atau cari cowok sih Lidya, Laddy?"

Bu Siska pun emosi menanggapi dua wanita yang ternyata bernama Lidya dan Laddy ini.

Sedangkan dua wanita ini, malah memutar matanya seolah tidak peduli dengan ucapan Bu Siska.

. . .

"Gue minta maaf yaa."
Gue membuka pembicaraan setelah kita diam cukup lama.

"It's okey gapapa." Jawab Lucia sambil memutar-mutar sedotan di gelasnya.

Ya.
Kita lagi ada di kantin, dan keadaan kantin sangat sepi karna jam pelajaran masi berlangsung.

"Gue mau bayar minumannya dulu" kata gue sambil berdiri.

Dan gue sepertinya menjatuhkan sesuatu dari dalam dompet, saat gue menarik dompet dari saku celana.

Saat gue hendak mengambilnya, Lucia sudah lebih dulu mengambil.

"In... Iniiii siapaa?" Kata dia bergetar.

"Oh ini gue sama Kelvin kembaran gue"

Kata gue setelah melihat dia memegang foto gue dengan kembaran gue Kelvin saat masi kecil.

Tangan Lucia bergetar. Tidak. Tidak hanya tangannya, tapi seluruh tubuhnya.

"Lucia lo kenapa?"

Saat gue bertanya, saat itu pula dia berlari kencang meninggalkan gue.

Ada apa dengan Lucia?

Continue Reading

You'll Also Like

938K 92.1K 26
Karmina Adhikari, pegawai korporat yang tengah asyik membaca komik kesukaannya, harus mengalami kejadian tragis karena handphonenya dijambret dan ia...
2.3M 34.8K 48
Karena kematian orang tuanya yang disebabkan oleh bibinya sendiri, membuat Rindu bertekad untuk membalas dendam pada wanita itu. Dia sengaja tinggal...
694K 68.4K 49
Ini adalah Kisah dari Kila. Kila Prastika yang ternyata memiliki seorang bapak kos yang kebelet kawin ... "Nikah sama saya, kosmu gratis seumur hidu...
601K 22.9K 47
Typo bertebaran, harap tandai âť— Cinta pada pandangan pertama memang sebuah anugrah yang Tuhan berikan bada suatu hambanya. Tetapi tidak semua orang b...