Hold Me Tight 잡아줘 [민윤기]

By yoonminv

60.9K 3.6K 161

Obat untuk sakit, Nasi untuk lapar, Aku untuk Yoongi. Semua berubah hanya karena seorang Park Jimin. Hak cipt... More

Prologue
First Day
What should I do?
I just want to make you love me
Just love me right
Just One Day
Danger
R U Happy Now?
Its hurts to loving you
You must be kiddin me?
Let Me Know
What am I to you?
Can you turn on your love?
If I ruled the world
Something in me knew that its was real
Eyes, Nose, Lips
Boy Meets What_
Chatting
cek my works
I Need Your Love Before I Fall
Why

Paper Hearts

2K 122 3
By yoonminv

Yoongi, tolong aku! Aku mulai bisa menerima Jimin. Tapi tenang saja, aku jauh sangat jauh lebih mencintaimu Yoongi.

--«»--

Sungguh, aku sangat merasa bersalah sejak kejadian kemarin Yoongi datang kerumahku. Apa aku terlalu kasar? Apa aku terlalu berlebihan? Apa aku jahat? Tapi aku melakukan itu semua kemarin agar Yoongi jera! Agar tidak melakukan hal yang sama lagi.

Jujur, aku takut, aku malu untuk bertemu dengan Yoongi. Tetapi harus kuberanikan diri untuk meminta maaf kepada Yoongi karena memang mungkin aku yang terlalu berlebihan.

--Istirahat Sekolah--

Kulangkahkan kakiku menuju arah kelasnya Yoongi dilantai 3 dengan menaiki anak tangga yang cukup panjang itu. Kuketuk pintu kelasnya yang tertutup.

"Permisi." dengan suara gugup dan tangan gemetar sambil mengetuk pintu kelas itu.

"Eunji? Ada apa? Pasti kau i-" pintu dibuka disahut oleh Jimin dengan raut wajah senang. Tetapi kupotong ucapannya karena aku malas untuk berbasa-basi dengannya.

"Aku ingin berbicara dengan Yoongi. Bisa tolong kau panggilkan?" aku berbicara dengan wajah datar. Dan sekarang, raut wajah Jimin berbeda drastis.

"Kau masuk saja, aku malas untuk berbicara dengan Yoongi."

Dengan keberanian yang ku kumpulkan, aku langsung masuk dengan melewati Jimin dan menatap kesal sambil memutarkan kedua bola mataku. Kulihat Yoongi sedang menyendiri dengan earphone yang menempel di telinganya sambil memejamkan mata.

Sekarang aku berdiri tepat di depan tempat duduknya. Yoongi langsung membuka matanya, spontan ia kaget dan langsung melepas earphone dari telinganya. Ia menatapku sambil mengerutkan alisnya, mungkin dia memberikan mimik wajah seperti itu mengartikan bahwa sepertinya ia memberikan kesempatan berbicara untukku lebih dulu.

"A-aku harus berbicara denganmu sekarang. Apa k-kau bi-bisa?" sial! Aku tidak bisa menyembunyikan kegugupanku ini. Mungkin sekarang pipiku sudah dihiasi rona merah.

Kulihat Yoongi langsung berdiri dan menarikku menuju arah luar kelas tanpa memedulikan sudah berapa pasang mata yang sedang memperhatikan kami sambil berbisik-bisik.

Disitu, paling ujung dekat pintu, sendiri, dengan sepasang mata yang memperhatikanku dengan genangan air dimatanya, Park Jimin.

Yoongi tetap menggandengku sampai ke taman belakang sekolah. Dia menatapku lamat setelah di tempat yang kami tuju dan melepas genggamannya dari tanganku.

"A-aku minta maaf."

Yoongi diam. Tidak menjawab. Ia terus menatapku tajam sampai membuatku takut, seakan mata tajamnya itu yang menjawab pertanyaanku.

"A-aku minta maaf Yoongi atas kejadian kemarin. A-aku memang banyak salah. Mungkin, dimatamu aku tidak hanya melakukan kesalahan yang kemarin saja tapi-" ucapanku terpotong karena kaget. Yoongi memelukku.

Aku langsung membalas pelukannya yang tidak kalah erat. Aku menangis terharu. Rasanya, sudah lama sekali aku tidak merasakan pelukan Yoongi.

"Kau tidak salah chagi, mulai sekarang, aku tidak akan membuatmu kecewa seperti yang telah terjadi sebelumnya. Aku sangat sangat mencintaimu Min Eunji." Yoongi berkata sambil mempererat pelukannya.

"Sejak kapan aku berganti marga?" ucapku sambil melepas pelukannya dengan tangan yang juga menghapus pipi ini karena air mata tadi.

"Sejak sekarang. Kau sudah resmi bermarga Min."

Aku tertawa kecil sambil memukul dada bidangnya. Ia tertawa juga. Tuhan, terimakasih, sudah menciptakan manusia seperti Min Yoongi. Mempertemukannya denganku. Tetapi, tiba-tiba pikiran ini teringat Park Jimin. Seolah Tuhan menjawab pernyataanku dengan 'Tapi aku menciptakan lelaki yang juga baik untukmu. Seperti malaikat pengganti orangtuamu'. Aku tidak seharusnya memikirkan Park Jimin disaat senang seperti ini dengan Yoongi.

Bel istirahat sudah berdering pertanda masuk. Yoongi mengantarkanku sampai depan kelas. Dia selalu membuatku tertawa sepanjang jalan menuju kelas dengan candaan khasnya.

"Oppa." aku tersenyum memanggilnya dengan sedemikian imut agar ia gemas. Yoongi mencubit pipiku dan megacak rambutku pelan. Berhasil! Aku berhasil membuatnya gemas kepadaku.

Author POV

Jungkook tidak sepertinya biasanya dikelas. Sekarang ia diam, tidak seperti biasanya, hyper aktif.

"Hey! Kau kenapa? Tidak seperti biasanya." Taehyung berbicara kepada Jungkook seraya menepuk bahu Jungkook.

Kau tidak tahu Taehyung? Ini semua aku lakukan demi kau! Aku diam agar aku tidak terlalu diperhatikan Ahra!

Jungkook bergumam dalam hatinya. Tetapi mulut dengan hati selalu berbeda. Jungkook berkata didalam hatinya seperti itu, tetapi ia berkata dengan mulut dengan kata yang berbeda lagi.

"Gwenchana, aku hanya sedikit tidak enak badan."

Saat Jungkook dan Taehyung sedang dibangkunya, tiba-tiba Ahra menghampiri mereka. Dimana ada Taehyung pasti ada Jungkook, dimana ada Jungkook pasti ada Taehyung. Biasanya, kalau Ahra menghampiri mereka, pasti Ahra akan ingin berbicara dengan Jungkook. Tapi kali ini tidak, ia justru ingin berbicara dengan Taehyung.

"Taehyung, bisa ikut aku? Aku ingin berbicara denganmu sebentar." walaupun Ahra berbicara dengan raut wajah yang bisa dibilang sinis, tetapi Taehyung senang. Jungkook pun tersenyum melihat sahabatnya yang senang itu.

Taehyung pun langsung beranjak dari bangkunya. Ahra langsung berjalan dengan maksud mungkin lebih baik untuk berbicara diluar, Taehyung pun mengikutinya.

Ahra berhenti didepan kelas, otomatis Taehyung pun juga ikut berhenti dan menatapnya sambil tersenyum, dan Ahra masih memasang raut wajah sinis sambil melipat kedua tangannya di depan dada.

"Hm, kau-" Taehyung berbicara malu-malu dengan gaya menggoda, tetapi ucapannya terpotong oleh ucapan Ahra.

"Aku hamil."

Taehyung diam. Mengingat kejadian waktu itu, raut wajah menjadi berbeda, seperti orang yang sedang dipenuhi oleh api.

"Apa?! Itu pasti bukan karena aku, kau juga pasti bermain dengan lelaki lain kan selain aku?"

"Hey! Kim Taehyung! Aku ini hanya pernah denganmu saja, tidak pernah dengan namja lain! Kau juga waktu itu yang memaksa!"

"Terus bagaimana?"

"Bagaimana apanya hah?! Kau masih bertanya bagaimana?!"

Taehyung diam. Tetapi sekilas senyuman miring terhias di wajah Ahra.

"Oh, begini saja Kim Taehyung, kalau kau tidak mau bertanggung jawab, kau harus membantuku, lagi pula aku juga tidak butuh pertanggung jawabanmu itu!"

"Apa yang harus kubantu? Aku ini menyukaimu! Asal kau tahu alasannya, aku melakukan 'itu' kepadamu karena aku cinta! Yasudahlah biar aku bertanggung jawab."

"Tidak perlu. Yang aku mau, bagaimanapun caranya kau harus meyakinkan Jungkook bahwa aku hamil karenanya."

"Mwo?! Tidak! Aku tidak akan menyakiti sahabatku sendiri!"

"Kalau kau tidak mau melakukannya, aku akan memberitahu Eunji-sunbaenim dan kakaknya, kalau bisa perlu kulakukan, aku akan memberi tahu semua keluargamu agar tahu kalau kau yang menghamiliku!"

Eunji POV

Rasanya hidupku seperti normal kembali setelah berbaikan dengan Yoongi. Hari ini Yoongi mengajak pulang bersama, tetapi aku tolak karena Hoseok Oppa mengajakku pulang bersama, tenang saja, Yoongi memakluminya.

Bel pulang sudah berdering, kami pulang kerumah seperti biasanya, jalan kaki. Aku segera pulang bersama Hoseok Oppa dan juga Taehyung. Dan kulihat raut wajah Taehyung yang kusut.

"Hey Tae! Kau ini kenapa?"

"Iya kau kenapa? Kau bisa sharing denganku, siapa tahu aku bisa membantumu." Hoseok Oppa juga mungkin menyadarinya, maka dari itu ia ikut angkat bicara juga. Tetapi, Taehyung hanya larut dalam diam dan selalu menunduk kebawah.

Kubuka pintu rumahku dan kudapati Eomma yang sedang menonton tv dengan acara drama kesayangannya itu. Setelah aku, Hoseok Oppa dan Taehyung berbasa-basi dengan Eomma, kami langsung beranjak ke kamar masing-masing.

Drtt drt

Min fucking Yoongi: Eunji..

Dengan cepat aku langsung membalas pesannya. Ya tuhan, ini adalah kesenangan yang paling senang selama aku hidup didunia.

Eunji: Hey

Min fucking Yoongi: Jalan-jalan? Rasanya seperti satu abad tidak pernah jalan denganmu lagiㅋㅋ

Eunji: Ayo Oppa! Kalau begitu aku harus dandan secantik mungkin!

Min fucking Yoongi: Kau tidak mandi saja aku cinta. Apalagi kau berdandan cantik, aku jadi ingin bercinta. Haha. Aku jemput dirumahmu ya?

Eunji: Min Yoongi! Kau ini! Hm, sebaiknya kau jangan jemput dirumahku, nanti kalau Eomma tahu bagaimana?

Min fucking Yoongi: Yasudah, aku akan menjemputmu di tempat biasa ya? Di halte depan?

Eunji: Okey sayang.. Tunggu aku.

Min Yoongi! Pokoknya aku hanya berdoa semoga disaat senang seperti ini tidak ada kejadian yang menyakitkan seperti kejadian sebelum-sebelumnya.

Aku selalu memandang diri di cermin, 'apa aku sudah cantik?' Min Yoongi! Just wait for me!

Saat aku merasa sudah perfect dan pantas untuk bertemu dengan Yoongi, akhirnya aku menuju kebawah dengan semangat.

"Anak Eomma kok cantik sekali? Mau kemana nih? Pasti mau bertemu dengan Jimin ya."

"Hm tidak, Eomma aku pergi dulu ya?"

"Eh ngomong-ngomong, bagaimana hubunganmu dengan Jimin?"

"Aduh, Eomma aku tidak ada waktu untuk membicarakan hal itu, annyeong Eomma." aku mengecup kening Eomma sekilas dan langsung bergegas pergi.

Eunji: Oppa dimana sekarang? Aku sudah di halte depan biasanya.

Min fucking Yoongi: Arraseo chagi.. sebentar lagi. Tunggu aku sayang.

Read.

Aku hanya tersenyum melihat pesan darinya. Tak lama dari itu, sekitar 5 menit kemudian, Yoongi datang dengan mobilnya. Aku langsung masuk kedalam mobilnya.

"Hey sayang." Yoongi berkata tersenyum sambil mencium bibirku sekilas. "Sudah lama menunggu tadi?"

"Tidak, hanya sebentar."

"Itu apa Oppa?" ucapku lagi yang melihat Yoongi membawa seperti penutup mata, mungkin.

"Oh iya, jadi, selama perjalanan sampai tujuan nanti, kau harus menutup matamu dengan ini." Yoongi berkata sambil menunjukkan kain penutup mata itu lebih jelas.

"Pokoknya kau harus memakai ini." ucap Yoongi lagi seraya memasangkan kain itu dan diikatkan di kepala menutupi mataku.

Aku ikuti saja permainan Yoongi ini. Perjalanan terasa lama sekali, sampai akhirnya kami sampai ditempat. Yoongi menuntunku keluar dari mobil dan berjalan.

"Sekarang kau boleh buka pentup matanya. Kau saja yang buka sendiri."

Aku melepas kain itu perlahan dari kepalaku dan, Yoongi ini indah sekali!

"Oppa!" aku langsung memeluk Yoongi erat. Yoongi juga membalas pelukannya.

Disanalah, kami menikmati udara dingin berdua, tetapi kami saling menghangatkan satu sama lain. Menjernihkan mata melihat air terjun yang deras. Disanalah, kita mengucapkan janji-janji sakral, sambil tertawa, berpelukan. Yoongi, terimakasih, kita masih bisa melakukan ini bersama-sama melengkapi satu sama lain. Ini bukan yang terakhirkan Yoongi?

TBC[EDITED]

Continue Reading

You'll Also Like

99.6K 7.2K 49
cerita fiksi jangan dibawa kedunia nyata yaaa,jangan lupa vote
713K 34.2K 39
Alzan Anendra. Pemuda SMA imut nan nakal yang harus menikah dengan seorang CEO karena paksaan orang tuanya. Alzan kira yang akan menikah adalah kakek...
844K 45.1K 86
Cerita mengenai perjodohan lelaki dan perempuan yang tidak mudah. Perjalananan panjang untuk bersatu bertemu cinta. Seperti layaknya perjalanan, dala...
84.7K 12.4K 28
Renjun mengalami sebuah insiden kecelakaan yang membawa raganya terjebak di dalam mobil, terjun bebas ke dalam laut karena kehilangan kendali. Sialny...