Hold Me Tight 잡아줘 [민윤기]

By yoonminv

60.9K 3.6K 161

Obat untuk sakit, Nasi untuk lapar, Aku untuk Yoongi. Semua berubah hanya karena seorang Park Jimin. Hak cipt... More

Prologue
First Day
What should I do?
I just want to make you love me
Just love me right
Just One Day
Danger
R U Happy Now?
Its hurts to loving you
You must be kiddin me?
Let Me Know
What am I to you?
Can you turn on your love?
Paper Hearts
Something in me knew that its was real
Eyes, Nose, Lips
Boy Meets What_
Chatting
cek my works
I Need Your Love Before I Fall
Why

If I ruled the world

1.7K 128 9
By yoonminv

Min fucking Yoongi: Eunji, maafkan aku. Jujur, aku mencoba melupakanmu agar hidupku tidak hancur. Aku bisa tahu, ternyata hidupku bahagia kalau bersamamu. Dan jika aku melupakanmu, hidupku malah hancur. Eunji, kumohon, kau mau memaafkanku kan? Kau baik-baik saja kan disana?

Selanjutnya hanya ada airmata, yang jatuh tidak ada bosan nya melewati pipiku kembali. Park Jimin, kau benar. Yoongi masih mencintaiku. Kau tadi berkata begitu, tulus kan Jimin?

Aku hanya menatap handphoneku sambil tersenyum lega dan menangis terharu. Ini tidak ada waktu untuk membalas pesan Yoongi. Langsung saja untuk kutelepon.

Call...

Hanging...

Time: 00.00
01.00
02.00
03.00

Sampai detik ketiga aku hanya mengeluarkan suara tangisanku yang diangkat oleh Yoongi.

"Chagi, kau baik-baik saja kan?"

Diam. Masih tangisan yang kujawab. Bukan tangisan sedih, tapi terharu. Ya, mungkin menangis karena sedikit sedih mengingat hal kemarin-kemarin yang telah terjadi.

"Eunji ada apa? Tolong jawab aku!"

Diam.

"Mianhae Eunji-ah. Jeongmal mianhae."

Kudengar suara Yoongi yang semakin serak. Dia menangis? Min Yoongi kau menangis? Oh! Ayolah! Kau tambah membuatku sedih Yoongi!

Diam. Aku tidak sanggup untuk berkata apa-apa.

"Aku akan kerumahmu sekarang, untuk memastikan kau baik-baik saja."

Tut tut tut

Call ended.

Min Yoongi kau bercanda hah? Langsung untukku hubungi lagi nomornya dengan tangan yang gemetar. Sial! Tidak aktif. Yoongi tolong jangan kesini, kumohon. Apa nanti kata Hoseok Oppa? Dan sialnya lagi, Appa dan Eomma ku sudah dirumah. Katanya, tiba-tiba ada urusan mendadak meeting penting untuk tiga hari di Seoul, Korea.

30 minutes later

Ting tong! Ting tong!

Suara bel tidak sabaran itu seolah menyuruhku untuk segera keluar menyambutnya. Pasti itu Yoongi. Langsung aku keluar dari kamar untuk membukakan pintu. Saat aku sedang menuruni anak tangga dengan cepat, ternyata Yoongi sudah didepan pintu yang disambut dengan Eomma.

Aish! Yoongi kau tidak berkata aku ini pacarmu kan? Kau harus bersikap sopan Yoongi!

Aku hanya tercengang melihat dari kejauhan Eomma yang sedang bercakap dengan Yoongi.

"Eh? Ini Eunji-nya nak Yoongi."

Aku tidak tahu mereka bercakap apa tadi. Yang jelas, sepertinya Yoongi bilang ingin bertemu denganku.

Atau mungkin Eomma mau memanggilku tetapi Eomma sudah mendapatiku dibelakangnya dengan jarak yang tidak terlalu dekat.

"Silahkan masuk." kata Eomma tersenyum.

Yoongi duduk, aku mulai mendekati kearah kursi tamu. Yoongi menatapku dengan penuh arti. Aku diam dan menunduk. Untung saja Eomma sudah masuk kedalam kamarnya, juga Appa yang sedang tidur. Dan Hoseok Oppa yang sedang dikamarnya. Kalau sampai Hoseok Oppa keluar dari kamar, mati saja aku!

Posisi kami saling berhadapan. Yoongi mendekat mengangkat wajahku dengan jemarinya. Aku tidak berani menatapnya, tetapi dia terus menatapku lamat. Mau tidak mau pasti otomatis aku akan menatapnya.

"Eunji, kau baik-baik saja kan?"

Diam. Satu tetes air jernih jatuh dari mataku.

"Eunji." Yoongi berkata dan mengecilkan suaranya dengan wajahnya mulai mendekat. "Apa kau sebegitunya marah denganku? Aku salah Eunji aku mengakuinya. Kalau kau kesal denganku, kau boleh menyiksaku sepuasmu, asal kau jangan marah dan sedih seperti ini lagi."

"Oppa....." aku berkata dengan menangis yang ditahan, agar suara yang kukeluarkan tidak begitu keras.

"Selama ini kau kemana saja?! Aku lelah Min Yoongi! Kau datang disaat yang tidak tepat! Lebih baik kau pulang sekarang."

"Kau menyuruhku pulang begitu saja? Aku ini datang jauh-jauh lalu diusir begitu saja? Kau mengusirku Eunji?! Mengapa kau jadi tidak pernah menghargaiku lagi? Mungkin kau mem-"

"Cukup Min Yoongi!" aku memotong pembicaraannya dengan perkataanku yang sedikit keras. "Lebih baik kau keluar sekarang dari rumahku."

Saat Yoongi akan mau membalas perkataanku, tiba-tiba kami berdua memalingkan wajah kami ke arah tangga yang mendapati Hoseok Oppa sudah keluar dari kamarnya. Pasti ini gara-gara aku tadi, bicara terlalu keras. Tapi itu bukan salahku, aku berteriak keras karena Yoongi!

"Dalam rangka apa kau datang kerumahku huh? Sepertinya, lebih baik kau keluar dari rumahku sebelum kau akan kusiram air panas."

"Sebelum kau menyuruh, dengan senang hati aku akan keluar dari rumah ini, bajingan."

Yoongi segera keluar dari rumahku, aku tidak akan menyangka Yoongi akan bersikap seperti itu kepada Hoseok dan aku. Kau menyebalkan Min Yoongi!

Aku tahu, Taehyung melihat Hoseok Oppa dan Yoongi yang sedang bercakap tadi, karena ia sedang di ruang tv bermain game playstation nya itu. Yang terpenting, ia tidak mendengar percakapanku dengan Yoongi. Jujur, saat aku melihat wajahnya, aku merasa sangat benci kepadanya. Maka dari itu juga, aku menyuruhnya untuk lebih baik pulang.

"Untuk apa Yoongi kesini?" kata Hoseok Oppa seraya memasang raut wajah kesal. "Dia tidak macam-macam kan?"

"Tadi dia hanya memberikan informasi tentang eskul basket."

"Kenapa ia harus memberi tahumu?"

"Karena aku ikut eskul basket."

"Sejak kapan kau suka basket?" Hoseok tertawa kecil mengejek.

Dengan pertanyaan yang terlalu garing itu, Akhirnya aku tidak menjawab pertanyaannya dan langsung menuju kamarku menaiki anak tangga.

Saat sudah duduk di tepi kasur, aku melihat notification handphone ku yang penuh dengan pesan. Kira-kira, sampai 10 isi pesan.

Park Jimin:

11.55

Eunji?

12.01

Kau sudah makan?

12.05

Sedang apa kau disana?

12.17

Aku sedang memikirkanmu, kau juga kan? ㅋㅋㅋ

12.30

Pasti kau belum makan ya?
Cepat makan! Kalau kamu sakit, nanti aku repotㅋㅋㅋ

12.50

Eunji kau kemana?

Mengapa kau tidak membalas pesanku?

Eunji?

13.00

Eunji?

13.02

Disini dingin, kau tidak kedinginan kan? Jika kau kedinginan, telepon aku. Aku akan segera menemuimu dan langsung memelukmu.

Aku mencintaimu.

Disaat aku melihat pesan yang dikirim oleh Jimin, mengapa aku tersenyum? Mengapa aku tersenyum sama seperti dulu ketika aku melihat pesan dari Yoongi? Jimin kau lucu.

Eunji:

13.05

Mianhae:( aku baru sempat membalas pesanmu. Karena handphoneku tertinggal di atas dan aku sedang berada di bawah ㅋㅋㅋㅋ

Read.

Jimin kau langsung membaca pesanku? Apakah kau selalu melihat handphone mu menunggu balasan dariku? Kau lucu Park Jimin!

Park Jimin: Tidak apa. Kau sudah makan belum? Kau kedinginan tidak?

Eunji: Belum:) aku tidak ada mood sedikitpun untuk makan. Tidak disini hangat, ada selimut yang menghangatkankuㅋㅋㅋ

Park Jimin: Makan! Nanti kau sakit! Apa perlu aku kerumahmu untuk menyuapimu makan? Kalau perlu juga apa aku harus menggantikan selimutmu dengan pelukanku?

Eunji: Aish, aku bukan anak bayi Jimin! Dasar kau ini!

Selanjutnya tidak ada balasan lagi. Entahlah, mungkin dia bosan untuk mengingatkanku. Saat aku sedang beranjak bangun dari kasur untuk menaruh handphone ku di meja, tiba-tiba Eomma mengetuk pintu kamarku.

"Eunji buka pintunya."

"Iya Eomma, sebentar."

Kubuka pintunya, kutanya Eomma dengan basa-basi sambil tersenyum, "Eomma sudah bangun?"

"Kelihatannya? Cepat kebawah."

"Memangnya ada apa Eomma?"

"Sudah, cepat."

Palingan, Eomma pasti minta dikawani untuk menonton drama di ruang tv.

Tunggu,

"Jimin?" kudapati Jimin dengan wajahku yang kaget. Ia sedang duduk di kursi ruang tamu.

Jimin tersenyum. Ia langsung berdiri menghampiriku dan membawa bungkusan sekantung plastik.

"Ayo makan! Kau harus makan! Sesuai janjiku, aku akan menyuapimu seperti anak bayi, hahaha. Ini aku bawakan kau bimbimbap."

Aku tercengang. Astaga Jimin! Kau benar tidak main-main dengan omonganmu. Dia langsung menarikku ke ruang makan dan mempersilahkanku duduk, dan lagi-lagi memperlakukanku sebagai seorang putri raja.

Kulihat Eomma di ujung dekat tangga hanya tersenyum senang melihatku dengan mengangkat dua tangannya membentuk jari jempol, sementara Jimin sedang memindahkan bimbimbap itu kedalam mangkuk berukuran sedang. Akhirnya Jimin pun duduk berhadapan denganku. Dia memegang sumpit yang sudah diapit makanannya untuk dimasukkan kedalam mulutku.

"Ayo makan! Aaa." Jimin berkata tersenyum sambil mengarahkan sumpit berisi makanan itu kedalam mulutku. Otomatis kubuat mulutku untuk menganga cukup lebar, agar makanan itu masuk kedalam mulutku. Dia terus menyuapiku sampai makanan itu habis. Sesudah itu, langsung dia mengambil segelas air untukku.

"Ini, minum yang banyak. Bibirmu mulai kering, itu karena kau jarang minum dan kekurangan cairan."

Jimin, seperhatian ini kah kau? Kau benar benar berjuang agar aku melupakan Yoongi. Asal kau tahu, tapi itu sulit Jimin.

"Gomawo Oppa."

"Sejak kapan kau mau memanggilku Oppa kalau tidak dipaksa?"

"Katamu waktu itu kan, kalau aku tidak memanggil mu Oppa kau akan menciumku."

"Hahaha, rupanya kau masih ingat? Astaga Eunji." ucap Jimin tertawa sambil menggelengkan kepalanya. "Kalau begitu, panggil aku sunbae agar aku bisa menciummu."

"Aish, Tidak! Dasar Park Jimin!" kucubit bisep nya dengan gemas dan ia meringis kesakitan dengan masih ada sisa tertawa.

Jimin Apa itu sakit?

Saat dia sedang meringis kesakitan, ia langsung beranjak dari bangkunya dan menghampiriku lalu ia memelukku erat dari belakang.

"Ini janjiku satu lagi, aku akan menggantikan selimutmu dengan pelukanku." pelukan Jimin semakin erat. Erat. Dia berbisik kepadaku,

"Aku mencintaimu Eunji." tubuhku menegang. Sama sekali tidak bisa digerakan. Ini sudah kedua kalinya aku dibuat Jimin seperti ini.

Tidak lama dari itu, Jimin pamit pulang. Kepada Eomma, dan Appa. Disitu juga ada Hoseok dan Taehyung. Ia memberikan hifive untuk Hoseok sebagai tanda teman baik. Dan seperti yang kalian tahu, Jika Jimin bertemu dengan Taehyung, itu akan seperti anak idiot yang menyatu.

Aku hanya tertawa melihat mereka berpelukan, Hoseok Oppa juga. Saat Jimin dan Taehyung sedang berpelukan, kulihat bibir Taehyung yang berbisik kepada Jimin. Menurutku, sepertinya Taehyung bercakap "Hyung, kau berhasil." dan aku juga tidak tahu Jimin membalasnya atau tidak, karena posisi Jimin membelakangiku.

Saat Jimin sudah berbasa-basi kepada Eomma, Appa, Hoseok Oppa dan Taehyung, aku langsung mengantarnya kedepan halaman rumah.

"Oppa, go-gomawoya."

Jimin hanya tersenyum, dan langsung masuk kedalam mobilnya yang terparkir di depan rumahku. Setelah Jimin pergi, kulangkahkan kakiku untuk kembali masuk kedalam rumah.

"Ternyata kau sudah bisa mulai menerima Jimin nak? Kalau begitu, Eomma percepat saja ya proses pertunangan kalian?" ucap Eomma dengan tertawa kecil layaknya orangtua yang menggoda seakan sangat mendukung aku dan Jimin.

"Mwo?! Andwe!"

TBC[EDITED]

Continue Reading

You'll Also Like

28.5K 3.2K 14
«Jika dunia tidak menerima kita,mari kita buat dunia kita sendiri,hanya kau dan aku didalam nya» Lalisa Manoban. +++ GIP area! jangan ditiru 🔞
774K 78.1K 54
Menceritakan tentang kehidupan 7 Dokter yang bekerja di rumah sakit besar 'Kasih Setia', mulai dari pekerjaan, persahabatan, keluarga, dan hubungan p...
179K 19.6K 40
Xiao Zhan kabur dari kejaran orang-orang yg ingin melecehkannya dan tidak sengaja memasuki sebuah ruangan, ruangan dimana terdapat seorang pria yg se...
76.6K 3.5K 7
meskipun kau mantan kekasih ibuku Lisa😸 (GirlxFuta)🔞+++