Little Family ❤ [IDR] - Compl...

By ayeahlee

138K 9K 354

Cerbung ini merupakan sequel dari Terjebak Cinta Iqbaal. Gue harap, cerbung ini bisa disukai banyak orang ☺ A... More

Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 12
Part 13
Announcement
Part 14
Part 15
Part 16
Information

Part 11

3.1K 349 24
By ayeahlee


(namakamu) menangis di pojok kamarnya. Ia baru saja melihat foto Iqbaal bersama Serlina. Perempuan yang di cap Wanita murahan oleh (namakamu).

(namakamu) tidak peduli jika ia mengatakan Serlina begitu karena ia benar-benar yakin bahwa Serlina adalah wanita murahan. Jika tidak, Serlina tidak akan mendekati Iqbaal. itu pikiran (namakamu).

(namakamu) tidak menyangka foto itu akan cepat menyebar di internet. Mungkin besok pagi rumahnya akan ramai sekali oleh wartawan. Bukan apa-apa. Iqbaal adalah artis cilik yang masih tetap terkenal saat dewasa. Bahkan karismanya terus bertambah seiring berjalannya waktu.

Oh God!

(namakamu) sendirian di kamar ini. suaminya? Laki-laki itu berada di luar. (namakamu) mengunci pintu kamar mereka dari dalam.

Niatnya tadi, ia ingin menenangkan pikirannya namun yang terjadi pikirannya bertambah ketika mendapat line dari Salsha bahwa ia melihat postingan di internet mengenai foto Iqbaal dan Serlina.

Tling tling tling

(namakamu) meraih handphone-nya yang menampilkan notifikasi dari line. Ia membuka roomchatnya bersama teman-temannya.

Gesrek group

Bastian: bencana! Ada foto iqbaal berduan beredar di internet

Kiki: gue udh tau

Cassie: gue udh tau (1)

Steffi: gue udh tau (2)

Karel: gue udh tau (3)

Nadhine: gue udh tau (999999999)

Kiki: adek gue mana nih?

Steffi: yoi, kok (namakamu) gak muncul ya? Iqbaal juga

Cassie: gue harap mereka bisa nyelesein soal foto itu

(namakamu): apaan nyari gue?

(namakamu): gue udh tau foto itu sebelum kalian ngelihat di internet

Bastian: whut? Lo serius?

Nadhine: wtf!! Kok bisaa??

Kiki: lo gakpapa kan?

Randy: iqbaal selingkuh?

Cassie: shutt.. jangan prasangka dulu syg

Bastian: eh, mungkin bener iqbaal selingkuh

Steffi: gue gak percaya

Karel: gue juga gak percaya

Salsha: apalagi gue, gue tambah gak percaya

Bastian: buset, pala gue abis digetok steffi masih puyeng

Aldi: karma Bas :v

(namakamu): secara fisik, gue baik kok bang

Nadhine: berarti secara batin, lo gak baik?

Kiki: lo tenangin pkiran lo dulu. Lo bicara sm iqbaal soal benernya foto itu

(namakamu): udh bang

Kiki: terus gimana?

Salsha: gimana?

Steffi: itu foto palsu kan?

Cassie: (nam), balas kek!

Bastian: uy! Lo bikin kita penasaran!

(namakamu): gak papa

Iqbaal: sorry...

Aldi: anjir iqbaal bilang sorry berarti ada apa-apa

Salsha: jgn kompor aldeehhh

Bastian: gue juga kepikiran sama kek aldi

Steffi: sepupu mah selalu solid

(namakamu): bubar aja, gue gak papa

Salsha: di balik gakpapa pasti ada apa-apa

Nadhine: setuju! Lo cerita aja ke gue dek kalo pkiran lo jd beban

(namakamu): oke kak

-chat end-

Ia melempar handphone-nya ke lantai. Ia tidak peduli dengan keadaan benda kecil itu lagi. Ia terlalu lelah. Terlalu capek untuk memikirkan hal-hal yang membuat batinnya tersiksa.

***

(namakamu) bangun dari tidurnya dengan keadaan pusing. Bagaimana ia tidak pusing, ia menangis selama hampir dua belas jam. Bisa membayangkan?

Memang menangis bukan hal yang mendatangkan solusi. Namun, ia menangis karena ia terlalu bingung dengan masalah yang di hadapinya sekarang.

(namakamu) berpikir masalahnya akan selesai jika Iqbaal mengakui bahwa foto itu palsu. Namun Iqbaal berkata sebaliknya.

Mungkin tidak ada jalan baginya untuk menyelesaikan masalah ini.

(namakamu) melirik jam dinding. Jam 05.00 WIB. Hari ini, ia ada jadwal untuk mengajar di kampus. Ia ingin membolos namun itu tidak mungkin, sama saja ia memakan gaji buta jika membolos.

Dengan berat hati, ia melangkahkan kakinya ke kamar mandi. Membasahi dirinya dengan air. Dan dengan cara itu, ia berharap pikirannya akan tenang.

Setelah berpakaian, (namakamu) membuka pintu kamar. Saat melewati ruang keluarga, ia mendapati Iqbaal sedang tidur. Ia menarik nafas. Ia tidka ingin melihat wajah suaminya untuk saat ini.

Ketika ingin membuka pintu, ia mendengar suara riuh di luar pagar. Wartawan. Dugannya semalam benar.

Kini otaknya harus berpkir bagaimana caranya keluar dari rumah tanpa melewati wartawan itu.

Handphone-nya bergetar menandakan ada panggilan masuk. Di layarnya tertera nama Bagas.

"Hallo," kata (namakamu).

"Hallo Miss, anda datang ke kampuskan?"

"Ya, tapi saya tidak bisa keluar dari rumah saya sendiri. Ad----"

"Saya tau miss, pasti banyak wartawan kan?"

"Begitulah.."

"Miss sekarang keluar lewat belakang saja,"

"Kamu bodoh? Tidak ada pintu di belakang,"

"Anda kan bisa memanjat miss. Saya akan menunggu di sana,"

Memanjat? Oh, ini merupakan hari yang menjengkelkan baginya.

"Oke, saya akan melakukan apa yang kamu perintah. Tapi tolong tunggu saya disana,"

"Oke miss, saya sudah menunggu disini,"

"Hah? Cep----"

Sambungan telponnya terputus sebelum (namakamu) melanjutkan kalimatnya. (namakamu) menggerutu sejenak lalu ia teringat bahwa ia harus segera keluar dari rumah ini.

Untung saja ia tadi tidak memakai rok jadi ia tak perlu berganti pakaian. (namakamu) terdiam sejenak setelah sampai di belakang rumahnya. Tembok ini menjulang dua kali lipat lebih tinggi dibanding tubuhnya.

Ia melihat sekeliling dan akhirnya mendapatkan benda yang di carinya. Tangga.

Setelah sampai diatas pagar. Ia melihat Bagas yang berada di bawah.

"Bagaimana saya turun?" tanya (namakamu) pada Bagas.

Bagas nampak berpikir.

"Lompat saja Miss, nanti saya tangkap,"

"Jangan bercanda di situasi seperti ini,"

"Saya tidak bercanda Miss, lompatlah, saya akan menangkap anda,"

"Tidak. Lebih baik kamu carikan saya tangga,"

"Tidak ada Miss, tidak ada tangga di sini,"

(namakamu) mendengus kesal. Begini kah berat beban hidupnya?

Ia akhirnya memutuskan untuk melompat. Tidak mungkin jika ia mengambil tangga yang atdi dipakai untuk naik. Itu terlalu berat.

"Siap-siap saya akan segera melompat," kata (namakamu).

"Saya sudah siap Miss,"

(namakamu) melompat dengan pelan dan hap! Bagas menangkap tubuh ramping milik (namakamu).

Bagas terkekeh ketika melihat dosennya itu menutup mata.

"Miss, buka mata anda," katanya.

(namakamu) membuka matanya dengan perlahan, ia mengerjapkan matanya berkali-kali.

"Sudah di bawah ya? Eh, tolong turunkan saya," kata (namakamu) yang tersadar bahwa dirinya masih berada di gendongan Bagas.

Bagas menurunka (namakamu) dan segera menarik pergelangan tangan (namakamu) menuju mobil. Kemudian ia melajukan mobilnya menuju kampus.

"Bagas," panggil (namakamu) di dalam perjalanan. Bagas menoleh.

"Terimakasih atas bantuanmu," kata (namakamu).

Bagas tertawa kecil, "Saya akan sellau siap jika nada membutuhkan saya, Miss"

Bersambung...

Heol! Bagaimana part ini? kasih kritik dan saran ya,

Pokoknya vommentsnya jangan lupa, wkwkwkwk

Maaf juga late post dan ngaret banget.

Doain gue ya, nanti pas ulangan matematika gue bisa negrjain soalnya, heheh.. gue udah parno sama ulangannya nih, soalnya gue gak bakat di mapel itu.

Big thanks for you all

Salam Alovers,

Ayu indarti

x5iH8MrRQ

Continue Reading

You'll Also Like

407K 33K 58
Kisah si Bad Boy ketua geng ALASKA dan si cantik Jeon. Happy Reading.
62.4K 3.2K 7
meskipun kau mantan kekasih ibuku Lisa😸 (GirlxFuta)🔞+++
924K 76.3K 28
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...
897 190 10
Seperti musuh bebuyutan tiada hari tanpa bertengkar, begitulah adanya dengan apa yang terjadi di antara Jingga dan Kasaga. Bak kucing dan anjing, ked...