The Second Chance ( The Wirya...

By bebyZee

1M 61.3K 1.4K

Note : Bab 13 - Epilog ( Private ) Aku hanya ingin dicintai dan mencintai.. Seperti Sinta dan Rama dalam kisa... More

Prolog
Part 1 - Kehilanganmu
Part 2 - Emosi!
Part 3 - Ini Keputusanku..
Part 4 - Pertemuan..
Part 5 - Penjelasan..
Part 6 - Sampai bertemu lagi!
Part 7 - Welcome to the world, baby!
Part 8 - Move on..
Part 9 - Calon ?
Part 10 - Insiden Jus Tomat...
Part 11 - Lukisan Alwan...
Part 12 - Bersamamu...
Part 13 - Kamu adalah Dia...
Part 14 - Its All About You..
Part 15 - Still About You...
Part 16 - I Hate to Leave You...
Part 17 - New Life...
Part 18 - Remember You...
Part 20 - The Fact !
Part 21 - Cepat sembuh ya...
Part 22 - Congratulation Nabila !!
Part 23 - Proposal...
Part 24 - Proposal II
Part 25 - Our Second Chance...
Epilog

Part 19 - What's going on with you?

30.4K 2K 62
By bebyZee

Rasanya lelah bukan main, seharian aku dan Nabila memindahkan hampir semua koleksi terbaru butik ke tempat dimana fashion show besok berlangsung. Kami menyiapkan semuanya sampai aku baru bisa kembali kerumah hampir dini hari. aku melirik jam tanganku yang sudah menunjukkan pukul 12 malam. Ini rekor pulang termalamku.

                Dengan langkah gontai aku menaiki tangga satu per satu. Sudah satu minggu aku tinggal di rumah Mbak laras, karena ternyata barang – barangku dirumah yang tiba dari paris belum di bongkar dan di bereskan. aku melangkahkan kakiku perlahan menuju kamarku yang berada di lantai dua.

                " Sudah aku bilang, lebih baik kamu bercerita semua padanya, aku yakin dia pasti mengerti ",

Langkahku terhenti otomatis saat kudengar suara Mas Yoda dari balik ruang kerjanya yang sedikit terbuka. Dia bicara dengan siapa ya?

                " Aku tidak bisa membebaninya Yoda, aku tidak bisa ",

DEG... Suara itu..

                " Oscar... kamu tahu Sinta jauh lebih kuat di banding yang kau fikirkan",

DEG... kenapa mereka sebut – sebut nama aku?

                " Aku tahu dia sangat kuat, tapi aku tidak ingin membagi bebanku Yoda, kamu tahu aku bukan orang yang seperti itu, masalah ini masalahku dan aku yang akan menyelesaikannya",

Oscar'ku.. Oscar punya masalah? Apa itu alasannya ia menyerah padaku? Tanpa kusadari aku sudah menggigit bibirku mencoba menahan rasa panas yang merambati mataku. Mataku berkaca – kaca dan mulutku tanpa sadar terisak walau kucoba untuk menahan suaraku.

                " Dasar keras kepala, aku sudah mengatakan padamu kalau Sinta akan aman bersamaku, jadi kamu tidak perlu memutuskan hubungan kalian, kamu tahu betapa hancurnya perasaan Sinta?", sahut Mas Yoda dengan nada agak tinggi. isak tangisku terhenti dan aku kembali menunggu reaksi Oscar.

                " Aku tak ingin berdebat lagi soal ini Yoda, aku datang malam ini hanya ingin memastikan kalau kamu akan membantuku membereskan sisa masalah ini ", Sahut Oscar tak kalah dingin. Aku merinding mendengar nada suaranya yang terdengar begitu menyeramkan.

Terdengar helaan nafas dari Mas Yoda " Ya sudah, nanti aku akan memberitahu Vano untuk mengurus semuanya ", putusnya.

                " Terima kasih Yoda ",

Aku bergegas melangkahkan kakiku menuju kamar begitu mendengar ketukan suara sepatu mendekat kearah pintu. Aku tak ingin baik Mas Yoda atau Oscar mengetahui aku telah mencuri dengar sebagian informasi yang mengubah pendapatku tentang Oscar. Ternyata kata hatiku benar.

               

****

                Acara fashion show berjalan dengan lancar. Stand yang kami buka selama fashion show banyak di kunjungi oleh para hijabers dari seluruh Indonesia, karena event ini ternyata event yang lumayan besar. Bahkan ada beberapa brand ternama seperti Dian pelangi, Jenahara, dan GDA's. aku bangga bisa menjadi partisipan yang bisa bersanding dengan para designer muda lain seperti mereka.

                " Sinta, nanti aku di jemput Kean, Jani juga pulang bareng Rama, jadi kamu pulang bareng Ka Bila saja ya ", Ujar Debby saat kami sedang membereskan perlengkapan stand. Aku mengangguk.

                " Tapi Deb, aku dijemput sama temanku, kamu nggak apa – apa kan pulang sendiri Sin?", Sahut Nabila yang tak sengaja mendengar Sinta bicara padaku. Aku menutup box terakhir yang akan ku bawa kembali ke Butik.

                " Ya sudah, kebetulan aku mau bawa box ini ke butik dulu, aku nggak papa kok pulang sendiri ",Sahutku sambil membawa box tersebut dengan kedua tanganku.

                " Terima kasih ya Sin, aku pamit ya.. Assalamualaikum", Ujar Nabila pamit padaku. Tak lama disusul Debby dan Rinjani. Aku sendiri berjalan menuju parkiran seorang diri dengan box besar ditanganku. Lumayan berat sih tapi mau bagaimana lagi. Para staf yang lain sudah kami suruh pulang terlebih dahulu karena mereka sudah standby sejak kemarin malam. Aku membuka kunci otomatis Audi A4 warna putih hasil dari kerjaku selama di Paris. Aku banyak membantu para designer ternama untuk event mereka dan hasil dari pekerjaan itu kubelikan mobil yang sudah lama ku idam – idamkan. Tiga hari lalu mobilku tiba dari Paris berkat izin – izin yang Mas Yoda urus akhirnya mobilku bisa kupakai didalam negri.

                Setelah menaruh Box tersebut di jok belakang aku bersiap mengendarai mobilku kembali menuju butik. Tapi saat lampu mobilku menyala aku terkesiap saat melihat tubuh seseorang tergeletak tak jauh didepan mobilku. Aku bingung, panik, apa yang harus aku lakukan sekarang? Aku mematikan mesin mobil lalu keluar dari mobil dan berjalan perlahan kearah orang tersebut. Namun keterkejutanku tak sampai disitu. Saat kulihat mobil putih besar disamping orang tersebut aku makin terbelalak kaget. B 05 CAR, itu Plat mobil Oscar. Tanganku segera menggapai orang tersebut dan meraih kepala orang yang tergeletak tersebut untuk mencari tahu apakah dia Oscar atau bukan.

Ya Tuhan... O.Oscar..dia Oscar..

                " Oscar! Bangun Oscar!",

Ku tepuk pipinya dengan keras berharap Oscar membuka matanya, namun nihil, tak ada reaksi sedikit pun darinya. Ku sentuh dahinya lebih lama dan betapa terkejutnya aku. Dia... Demam. Ya Tuhan, aku harus bagaimana ini?

                Ku rogoh saku gamisku dan segera men-dial nomor Mas Yoda.

                " Mas, aku menemukan Oscar pingsan – Iya – aku tungu ya Mas",

Setelah sambungan terputus aku kembali menatap Oscar yang masih terbaring tak sadarkan diri. Air mataku menyeruak tumpah dari pelupuk mataku tanpa kusadari. Aku menangis sambil menatap Oscar dengan hati terasa teriris.

                " Oscar... Kamu kenapa?",

***

                " Dia kelelahan karena pola makan dan istirahat yang tidak teratur, kami akan melakukan test darah, begitu hasilnya keluar kita akan tahu kondisi pasien dengan lebih jelas ", Penjelasan dari dokter UGD yang menangani Oscar saat aku dan Mas Yoda membawanya membuatku bisa sedikit menghela nafas lega. Setidaknya ia tidak memilik penyakit yang sangat serius.  

                " Syukurlah... terima kasih dokter ",Sahutku pada Dokter.

                " Begitu dia sadar, beri dia minum dan bujuk dia untuk makan, kalau sudah tidak ada yang ditanyakan saya permisi ", saran Dokter sebelum pergi meninggalkan aku dan Mas Yoda.

                " Dasar bodoh!! Mas sudah mengingatkan dia untuk istirahat, tapi lihat, huuft.. bagaimana Mas bicara pada ayahnya coba ", gerutu Mas Yoda sambil memandang tubuh Oscar yang masih tergeletak di ranjang UGD.

                " Sudahlah Mas, kita tidak usah beritahu Abi, nanti begitu hasil test darah keluar baru kita beritahu Abi kalau Oscar dirawat ", Sahutku. Mas Yoda menoleh kearahku dan tersenyum.

                " Sepertinya kamu sudah mengenal ayahnya Oscar ?", Aku hanya mengangguk dan tertunduk malu.

                " Oscar sangat mencintaimu Sinta ", Wajahnya otomatis menengadah kembali dan menatap Mas Yoda dengan seksama.

                " Ia begitu mencintaimu hingga ia tak mementingkan perasaannya, ia menanggung semuanya sendiri ", Ujar Mas Yoda yang kini juga menatapku serius.

                " Maksud Mas?",

                " Biar dia yang menjelaskan semuanya padamu, Mas tidak punya hak untuk bicara lebih dari ini, Mas keluar dulu ya...", Setelah mengatakan itu Mas Yoda meninggalkanku sendiri yang masih terdiam mencerna setiap kata yang Mas Yoda katakan. Sebenarnya ada apa denganmu Oscar? Ku harap kamu mau membagi semuanya padaku.

****

                Aku merasakan pergerakan dari ranjang Oscar. Dengan mata yang masih berat aku mengangkat tubuhku dan segera berpapasan dengan mata indah itu. Senyumku terukir secara otomatis saat melihatnya jauh lebih baik, wajahnya sudah tidak pucat lagi.

                " Kamu sudah sadar?", Tanyaku sambil memperhatikannya dengan seksama. Ia hanya mengangguk dan menatap canggung kearahku.

                " Kamu mau minum?", kembali aku bertanya. Ia pun kembali hanya mengangguk. Aku meraih gelas diatas nakas samping ranjang. Membuka tutupnya lalu menyerahkannya pada Oscar. Ia meminumnya sampai setengah gelas. Setelah minum ia kembali merebahkan tubuhnya di ranjang.

                " Bagaimana perasaanmu? Apa yang kamu rasakan sekarang? ",Tanyaku masih menatapnya dengan seksama. Ia tersenyum lembut ke arahku.

                " Perasaanku baik – baik saja, terima kasih Sinta",

Aku menghela nafas lega, syukurlah kalau Oscar tidak apa – apa.

                " Bagaimana kamu bisa ada disini?", tanya Oscar.

                " Aku menemukanmu pingsan di parkiran basement ", Jelasku.

                " Terima kasih Sinta...",

Setelah itu hening, tak ada dari kami yang kembali memulai pembicaraan. Oscar hanya menatap langit – langit ruang UGD dengan pandangan kosong, sedangkan aku, aku masih menikmati raga pria tampan dihadapanku dengan seksama. Tubuh tinggi besarnya mendominasi ranjang yang ukurannya standard. Kemeja putih yang ia pakai kancingnya terbuka sampai kancing ketiga.

                " Sinta..", Suara bass itu kembali menyebutkan namaku dengan nada yang membuat darahku berdesir.

                " Ya..", sahutku. Ia memandangku dengan senyum yang membuat wanita manapun akan luluh padanya.

                " Kamu cantik sekali memakai jilbab", ucapnya lirih.

DEG! Jantungku kembali berdegup lebih cepat. Aku menundukkan wajahku mencoba menyembunyikan rona wajah yang pasti sudah membuat wajahku seperti kepiting rebut.

                " Te.te.rima kasih ",sahutku tergagap.

***

Fiuuuh.... akhirnya jadi juga.. ciyus deh, saya udah kehabisan stok Part, jadi baru bisa ngetik disela - sela ngetik dokumen kantor #Duagh!

Semoga Part ini semakin membuat kalian galau, hehehe *senyum evil*

Saya nggak akan bosan untuk mengucapkan rasa terima kasih saya pada kalian yang sudah merelakan waktunya untuk baca update'an saya setiap hari. ngetik komen yang selalu bikin saya nyengir - nyengir, ngasih Vote yang selalu bikin saya teriak - teriak setiap jumlahnya bertambah. Terima kasih banyak reader...

Love you so much!

bebyZee

Continue Reading

You'll Also Like

200K 15K 20
Perjalanan seorang wanita lajang yang putus asa oleh cintanya. Bertemu seorang pria lajang yang berusaha menyembuhkan luka hati. Bersama mereka diper...
20.9K 678 7
Hidup vernita velikcia sebelumnya baik baik saja tak ada satu pun orang mengganggunya. tapi semenjak kehadiran dosen barunya andra saputra sekaligus...
305 87 7
menceritakan tentang Alika Putri Malinda yang mencintai seseorang pendatang baru dalam hidup nya tanpa mereka ketahui ternyata kedua orang tua mere...
14.4K 743 11
Arnette benci keramaian. Hidup sebatang kara, setelah kematian orang tua dan kakaknya, Arnette mulai takut dekat dengan orang lain. Ia takut akan mer...