I Love U Sakura

By her-meow

136K 5.7K 206

Uchiha Sasuke. Guru bidang olahraga dengan tubuh atletis-nya dan wajah tampannya yang membuat siswi sekolah K... More

1 - Revisi
3 - Revisi
4
5
6
7
8
9.
10
11
12
(13)
(14)

2 - Revisi

14.2K 612 11
By her-meow

NORMAL P.O.V

Saat ini Sakura sedang berdiri didepan pintu kelas barunya. Kakashi memberitahunya bahwa ia akan memanggil Sakura masuk setelah ia menertibkan seluruh murid di kelasnya.

Dan tak lama kemudian, Kakashi pun keluar kelas dan menyuruh Sakura untuk masuk. Sakura menganggukkan kepalanya. Sakura pun berjalan memasuki kelas tersebut. Baru saja ia menapaki kelasnya itu, suara-suara langsung bermunculan.

Wah, cantik sekali

Aaaaa imut, aku ingin mencubit pipinya

Wah, lihat. Dia seperti boneka hidup!

Semoga saja dia jomblo

Dan masih banyak lagi suara yang terdengar. Tak hanya suara pria, suara perempuan pun juga ada. Banyak yang memuji dirinya yang memang seperti boneka hidup.

"Ekhm," seketika kelas sunyi kembali setelah mendengar suara dehaman dari Kakashi. "Perkenalkan dirimu, Haruno-san."

"Baik, Kakashi-sensei!" Jawab Sakura dengan ceria.

"Perkenalkan namaku Haruno Sakura. Kalian bisa panggil aku Sakura. Aku pindahan dari Iwagakure. Salam kenal!" Ucap Sakura dengan suara imut khasnya.

Mendengar suaranya seperti anak kecil, membuat satu kelas tidak yakin bahwa murid baru yang akan bersama mereka ini, seumuran dengan mereka.

"Ekhm, baiklah. Siapa yang ingin bertanya?" Tanya Kakashi sebagai wali kelas Sakura. Banyak murid laki-laki yang mengangkat tangannya. Dan juga ada beberapa murid perempuan.

"Lee." Pilih Kakashi.

"Sakura-chan. Bolehkan aku memanggilmu seperti itu?" Tanya Lee.

"Tentu saja," jawab Sakura sambil tersenyum manis, yang membuat semua wajah siswa pria memerah.

"Apakah kamu sudah punya pacar?" Tanya Lee lagi. Sakura menaikkan kedua alisnya, lalu tersenyum.

"Belum," jawab Sakura yang membuat para laki-laki bersorak.

"Diam semuanya! Baiklah, sudah cukup pertanyaannya. Haruno-san, silahkan kamu duduk di samping Yamanaka," ucap Kakashi sambil menunjuk ke arah perempuan berambut pirang panjang dengan mata biru laut. Sakura lalu melihat ke arah yang ditunjuk dan berjalan ke tempat duduk di samping perempuan berambut pirang tersebut.

"Hai, Saku-chan bolehkah aku memanggilmu seperti itu juga?" Tanya perempuan yang akan menjadi teman sebangku Sakura.

"Tentu saja, eh.."

"Yamanaka Ino. Kamu boleh memanggil aku Ino," sahut Ino sambil tersenyum lebar. Sakura pun menganggukkan kepalanya dengan semangat.

"Baiklah, aku akan memanggilmu Ino-chan!"

"Hahahaha, oke, Sakura-chan!"

Sakura dan Ino pun mulai memperhatikan Kakashi yang sudah berbicara dari tadi. Kadang mereka berdua juga bercanda-canda saat Kakashi menghadap papan tulis.

***

(Kring Kring)

"Baiklah, karena sudah bel istirahat, pelajaran hari ini selesai. Dan jangan lupa lanjutkan pembelajaran di rumah. Terima kasih," ucap Kakashi lalu meninggalkan kelas dan diikuti juga dengan murid-murid lainnya.

Sakura P.O.V

"Sakura-chan!" Panggil Ino dengan mukanya yang memang kulihat selalu semangat.

"Ya, kenapa Ino-chan?" Jawabku bersemangat juga. Berteman dengan Ino membawa energi positif untukku, karena dia seperti membawa kesenangan untukku. Aku pun tidak tahu mengapa.

"Mau ke kantin gak? Aku akan kenalin teman-teman ku ke kamu," kata Ino. Tanpa pikir panjang, aku langsung mengangguk menyetujuinya. Dan aku pun berdiri dari kursi.

"Ayo!" Ucapku. Lalu aku dan Ino berjalan bersama menuju kantin sambil bercanda-canda.

Aku dan Ino akhirnya sampai di kantin. Aku melihat sekitar, banyak sekali tempat jajanan yang menggiurkan dan juga dipenuhi oleh murid yang mengantri bergiliran.

Ino mengajakku ke salah satu meja yang sudah dipenuhi dengan siswa lainnya. Aku pun mengikutinya, banyak sekali yang mencuri-curi pandang ke arah ku, namun aku hanya tersenyum kecil. Dan akhirnya aku dan Ino sudah sampai di meja makan yang dituju Ino, sepertinya mereka teman-teman Ino karena beberapa dari mereka langsung melambaikan tangannya kepada Ino setelah melihatnya.

"Halo, guys!" Ucap Ino dengan tersenyum lebar.

"Halo, Ino-chan!"

"Halo."

"Halo, juga."

Itulah jawaban yang kudengar dari teman-teman Ino. Ku lihat mereka memandangku dengan penasaran. Lalu tiba-tiba saja Ino memegang bahuku.

"Kita kedatangan murid baru. Ayo, perkenalkan dirimu, Sakura-chan!"

"Oke. Halo, namaku Haruno Sakura. Kalian bisa memanggilku Sakura atau Sakura-chan juga boleh!" Ucapku dengan senyuman.

"Kamu seperti boneka, Sakura. Cantik sekali!" Ucap gadis bercepol dua.

"Terima kasih!" Sahutku.

Tiba-tiba saja perempuan yang mengajak bicaraku tadi ini menepuk dahinya, "Oh iya, aku lupa memperkenalkan diri. Nama ku Xiao Tenten!"

"Namaku Nara Temari. Kamu bisa memanggilku Temari." Ku lihat ia memiliki warna rambut seperti pirang namun sedikit kuning. Ia menguncir rambutnya menjadi dua.

"Na-namaku Hyuuga Hinata. Sa-saku-chan bisa memanggilku Hinata!" Ucap Hinata. Ah, dia sangat pemalu. Rambut panjang berwarna biru tua itu benar-benar lurus.

Aku pun menjawab perkenalan mereka dengan ceria. Aku memang sangat senang jika memiliki teman baru. Karena aku memang suka sekali berteman dari dulu.

"Ah, kalian mau pesan apa?" Tanya Temari selesai kami berkenalan.

"Mie ramen dan juga air mineral." Jawab Tenten dan diikuti oleh semua termasuk aku, karena aku belum mengetahui jajanan yang ada di kantin ini.

"Baiklah, aku pesan dulu, ya." Ucap Temari yang dibalas anggukan oleh kami berempat. Lalu Temari meninggalkan kami dan menuju ke salah satu tender kantin.

Normal P.O.V

Kantin yang awalnya ramai dikarenakan para murid berkumpul sambil bercanda dengan teman-temannya, tiba-tiba saja suara teriakan murid perempuan mengisi ruang kantin tersebut.

Terlihat hampir semua murid perempuan berteriak karena seorang pria yang berjalan dengan muka datarnya menuju ke salah satu tender kantin.

"Sasuke-sensei, makin hari makin tampan!"

"Sasuke-sensei, keren sekali!"

"Sasuke-sensei, sungguh tampan!"

"Sasuke-sensei!"

Seperti itulah kira-kira teriakan yang dari tadi terdengar.

Sang pria yang dipanggil Sasuke-sensei itu malah makin terlihat kesal. Lihat saja wajahnya. Dari datar, semakin terlihat datar sekali.

Sasuke P.O.V

Cih, berisik sekali.

Aku melewati segerombolan siswi yg mendekatiku dengan cara paksa. Sedikit sulit, namun karena aku sudah terbiasa, jadi aku bisa terbebas dari tempat mengerikan itu, tapi teriakan nya malah semakin kencang.

"BISAKAH KALIAN SEMUA DIAM?!" terdengar suara teriakan perempuan, aku pun mencari suara tersebut. Lalu, pencarian ku terhenti ke perempuan berambut cepol. Ah, Tenten. Yang ku tahu memang dia selalu tegas dan galak jika di kelas.

Lalu pandanganku teralih ke sebelahnya,

Haruno Sakura.

Batinku.

Aku melihat dia, dan dia juga membalas tatapanku.

Ah, mata yang indah.

Dan yah, aku memujinya lagi. Ada apa denganku? Lalu ku lihat ia tersenyum ke arah ku, dan dia berhasil membuat ku salah tingkah. Aku pun membalasnya dengan senyuman kecil. Lalu aku meninggalkan kantin, melupakan apa tujuan ku ke kantin.

Normal P.O.V

Setelah Sasuke keluar dari kantin, terdengar suara helaan nafas dari murid-murid perempuan. Dan semua pun mulai sedikit tenang kembali.

Temari yang sedari awal menunggu pesanannya datang, melihat gerak-gerik guru yang terkenal tampan itu. Dari ia melihat Sakura, lalu salah tingkah, dan membalas senyuman Sakura. Temari yang melihatnya tertawa, ia tahu mengapa gurunya itu salah tingkah melihat Sakura.

Tiba-tiba saja pesanan yang dipesannya sudah tiba, ia pun langsung membawanya dan kembali ke meja makannya.

"Ino-chan, Hinata-chan, Tenten-chan tadi kalian lihat tidak, Sasuke-sensei salah tingkah dan tersenyum ke arah Sakura-chan~" ucap Temari sambil tersenyum jail.

"Hm? Memangnya kenapa?" Tanya Sakura bingung dengan muka imutnya yang membuat beberapa siswa yang memperhatikannya sedari tadi langsung memerah mukanya.

"Sasuke-sensei itu jarang sekali tersenyum, bahkan hampir tak pernah. Terakhirku melihatnya tersenyum saat kaa-san nya ke Sekolah. Dan kali ini aku melihatnya lagi dia tersenyum ke kamu!" Jelas Ino. menggebu-gebu. Dan ditanggapi oleh Hinata, Temari, dan Tenten dengan anggukan setuju.

"Ooh, jadi... Kenapa Sasuke-sensei tersenyum kepadaku, ya?" Tanya Sakura yang membuat teman-teman barunya itu menepuk dahinya masing-masing. Mereka tidak menyangka, Sakura sungguh tidak peka! Bahkan Temari yang hampir tidak pernah terlibat percintaan, mengetahui arti tatapan dan gerak-gerik sensei nya itu.

"Ya, sudah. Keburu bel masuk, makan yuk!" Ucap Tenten yang disetujui oleh teman-temannya itu, kecuali Sakura yang masih sedikit bingung dengan maksud temannya tadi.

"Baiklah. Ittadakimasu!"

Mereka pun memakan makanannya dengan lahap.


***

Bel pulang sekolah telah berbunyi, Sakura dan Ino berjalan bersama menuju gerbang sekolah, disana sudah ada Temari, Hinata, dan Tenten. Ino dan Sakura pun menghampiri teman mereka yang sedari tadi sedang mengobrol. "Hey!"

"Eh, Ino, Sakura." Sahut Temari yang ditanggapi Ino dan Sakura cengiran.

"Sa-sakura-chan, p-pulang naik apa?" Tanya Hinata. "Aku dijemput supirku. Bagaimana dengan kalian?"

"A-aku dijemput juga."

"Aku pun sama."

"Aku pulang dengan kekasihku."

"Aku menggunakan motor."

Setelah itu mereka berbincang, dan satu-persatu mereka dijemput. Begitu juga dengan Ino yang sudah bersama kekasihnya yang bernama Sai. Dan sekarang hanya Sakura dan Temari yang setia berdiri di dekat pintu gerbang.

"Sakura, kamu yakin dijemput supirmu?" Tanya Temari. Sakura pun menganggukkan kepalanya dan tersenyum lebar memperlihatkan giginya yang rapih. "Iya, tadi supirku memberitahuku bahwa ia akan menjemput ku."

Temari yang mendengarnya pun mengangguk sambil menahan kegemasan karena melihat Sakura yang seperti boneka anak kecil yang berbicara.

Lima menit sudah Temari setia menunggu Sakura dijemput jemputan Sakura, namun tidak kunjung datang, "Sakura, maaf sekali. Aku tidak bisa menunggumu lebih lama, aku ada janji dengan tim satu ekskul ku. Tidak apa-apa 'kan aku meninggalkanmu disini sendirian?"

Temari terlihat tidak enak diraut wajahnya, Sakura pun tertawa hingga matanya membentuk bulan sabit, "Tidak apa-apa, Temari. Paling supirku akan datang sebentar lagi." Ucap Sakura meyakinkan Temari dan dibalas anggukan Temari.

"Kalau gitu, aku duluan, ya. Bye, Sakura!" Pamit Temari. "Iya, hati-hati, ya, Temari-chan!"


Sakura masih menunggu kehadiran supirnya. Sudah sekitar 10 menitan sejak Temari jalan tadi, namun supirnya belum muncul juga. Dan tiba-tiba saja Sakura mendapatkan pesan dari supirnya yang memberitahu bahwa ia tidak bisa jemput karena ban mobil yang tiba-tiba bocor karena tidak sengaja melindas benda tajam.

Sakura pun langsung membalas pesan tersebut dengan bibir mengerucut lucu. Jemari kecilnya menari-nari diatas layar handphone nya. Setelah selesai mengetik, ia memasukkan handphone nya ke dalam saku rok.


Gadis berambut pink itu terlihat menyeberangi jalan raya untuk menuju ke halte bus berada. Ia hanya sendiri disini. Tidak ada satupun orang selain dirinya.

Sekitar lima menit ia menunggu, namun bus belum datang juga. Lalu tiba-tiba saja pandangannya teralih ke mobil hitam sport yang berhenti didepannya. Dan jendela mobil itu terbuka dan menampilkan wajah yang Sakura temui tadi pagi dan juga di kantin.

Sasuke P.O.V

Aku baru saja keluar dari ruang guru karena rapat. Aku menyusuri koridor sekolah yang sudah sepi. Aku pun berhenti di depan mobilku, lalu membuka mobil itu dengan kunci dan memasukinya, lalu menyalakannya.

Aku mengendarai mobilku perlahan keluar Sekolah dan aku melihat seorang gadis berambut merah muda berdiri sendiri di halte bus.

Sakura?

Dia seperti nya menunggu bus. Dia tidak tahu bahwa bus sudah tidak ada jam segini. Lalu aku menghampiri nya bermaksud mengantarnya pulang dan juga ekhm... sekalian modus.

Saat ku berhenti di depan Sakura berdiri, dia memasang muka bingung nya. Ah, dia sangat imut! Ingin sekali ku mengurungnya di kamarku.

Aku pun langsung mengenyahkan pikiranku itu dan membuka jendela mobil.

Normal P.O.V

"Sasuke-sensei?" Ucap Sakura terkejut. Mata bulatnya semakin terlihat bulat.

"Panggil aku Sasuke saja jika di luar Sekolah." Jelas Sasuke dengan senyum yang jarang sekali ia perlihatkan. Sakura pun langsung menganggukan kepalanya bertanda mengerti.

"Kamu menunggu bus?" Tanya Sasuke. "Iya, Sasuke-kun."

Mendengar jawaban Sakura yang menggunakan suffiks -kun, membuat pipinya memerah.

"Bus jam segini sudah tidak ada. Bagaimana kalau aku yang mengantarmu pulang?" Ucap Sasuke.

Sakura terlihat berpikir dulu, ia mengingat pesan orangtuanya, jika ada orang asing yang menawarkan pulang bersama, jangan menerimanya. Namun Sakura mengenal Sasuke. Ia gurunya di Sekolah. Jadi Sasuke bukan orang asing untuknya.

Sakura pun menganggukkan kepalanya, "Oke!"

Ia pun menaiki mobil Sasuke. Ia tidak sadar bahwa jawabannya tadi membuat Sasuke bersorak dalam hati.  Sakura terlihat sudah siap, tidak lupa ia menggunakan seat belt. Mobil Sasuke pun melaju menuju ke Rumah Sakura.

Sekitar 15 menit, akhirnya mobil Sasuke telah sampai di perkarangan Rumah Sakura. Sasuke pun langsung turun bermaksud membuka pintu mobil untuk Sakura. Namun tiba-tiba saja Sakura sudah membuka pintu mobil duluan. Sasuke yang melihatnya hanya terdiam dengan tampang bodohnya.

Aaaa...

***

Tbc
Ini dalam tahap revisi, jadi misalnya ada yang beda dengan chapter selanjutnya maaf, ya.

Keyboard lg bermasalah, kzl:')

Kalau ada typo mohon beritahu yaa

Thanks hehe

Continue Reading

You'll Also Like

95.3K 8.3K 83
Kisah fiksi mengenai kehidupan pernikahan seorang Mayor Teddy, Abdi Negara. Yang menikahi seseorang demi memenuhi keinginan keluarganya dan meneruska...
257K 22.2K 34
"I think ... I like you." - Kathrina. "You make me hate you the most." - Gita. Pernahkah kalian membayangkan kehidupan kalian yang mulanya sederhana...
349K 37K 35
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ° hanya karangan semata, jangan melibatkan...
185K 28.8K 52
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...