Sekarang, atau nanti, aku akan menjalaninya. Walaupun sakit. Sangat sakit. Ingat, sampai kapanpun, aku akan selalu mencintaimu, Park Eunji.
--«»--
Eunji POV
Hari ini, hari Senin. Rasanya sangat malas untuk sekolah, malas untuk bertemu orang-orang yang membuat hidupku untuk mencemaskannya, memikirkannya, mengurusinya, malas. Lelah. Mau tidak mau aku harus memaksakan untuk ke sekolah.
Kalian harus tau, kakakku, Hoseok jadi aneh. Memang selama ini dia belum pernah mencintai yoeja. Tapi kalian harus tau, sepertinya kakakku sedang jatuh cinta. Sekarang ia lebih sering memainkan dan mementingkan handphone nya dari pada aku.
Entah siapa kakakku jatuh cinta, aku tidak terlalu memikirkannya, nanti juga ia akan cerita sendiri kalau sedang mood.
Sepupuku Taehyung, dia juga sama seperti kakakku. Justru, dia bilang ke aku dan cerita kalau dia suka sama siapa. Aku terbahak. Yoeja yang disukainya meresponnya, tetapi hanya meresponnya saja, hanya memberi harapan. Sabar ya Taehyung, mungkin kau salah memilih wanita.
Bagaimana dengan diriku? Anak bungsu satu-satunya, putri yang di jodohkan dengan namja yang tidak aku cintai oleh orangtuaku demi bisnis mereka. Yang mempunyai pacar juga di jodohkan dengan yoeja lain. Mempunyai sepupu yang idiot. Mempunyai sahabat yang ternyata suka sama namjachingu ku. Serumit itukah hidupku?
--«»--
Duduk di kelas sambil memperhatikan Kimsonsaengnim mengajar menjelaskan pelajaran matematika. Aku ngantuk! Ini membosankan! Daripada ngantuk lebih baik aku keluar kelas. Bilang saja izin ke toilet.
"Sonsaengnim!"
"Ada apa Eunji? Kau tidak mengerti? Apa ada yang mau ditanyakan?"
"Tidak sonsaengnim, aku akan izin sebentar untuk ke toilet."
"Silahkan," kata Kimsonsaengnim, "5 menit."
"Arraseo sonsaengnim."
Akhirnya Aku bisa keluar dari kelas. Aku akan segera ke toilet, lagian, aku akan menata kembali rambutku yang berantakan karena pelajaran matematika yang membosankan itu.
Kelasku di lantai 2, aku menulusuri koridor untuk menuju ke kamar mandi. Kuahlikan pandanganku dari atas ke bawah lapangan.
Siapa itu?
Pacarku tercinta. Min Yoongi. Dengan cepat aku langsung menuruni anak tangga untuk menemui pacarku. Dia sedang di hukum. Aku mencoba untuk memberanikan diri bertemu wajahnya. Jujur, aku tidak kuat. Aku takut menangis kalau bertemu dengannya.
Hari Minggu kemarin adalah hari yang menyenangkan juga menyakitkan. Tentang pengakuan Yoongi kemarin. Tetapi Yoongi kan berjanji, akan terus bersamaku. Aku juga gitu sama.
Sekarang aku sudah di sebelahnya. Kuatkan aku ya Tuhan.
"Oppa sedang apa kau disini?"
"Aku sedang di hukum chagi," kata Yoongi tersenyum manis. Dia senyum, Aku juga.
"Oppa aku sangat mencintaimu. Jangan pernah tinggalkan aku." tidak terasa, airmataku jatuh begitu saja, aku tidak berbohong, aku tidak kuat.
Yoongi langsung memelukku erat. Kita tidak peduli teriknya matahari saat itu. Air mataku menetes semakin deras bersamaan dengan keringatku. Kualihkan pandanganku ternyata sedang ada yang memperhatikanku. Aku semakin memeluk Yoongi erat untuk membuat dia cemburu. Park Jimin di ujung sana.
Kring kring kring
Bel istirahat berbunyi. Syukurlah. Yoongi mengajakku untuk membeli makanan mengisi perut yang kosong ini.
"Kita makan di taman belakang sekolah saja, sekarang kau terserah mau beli makanan apa."
"Oppa tidak makan?" tanyaku.
"Belum lapar chagi."
Setelah aku selesai membeli makanan, kita langsung menuju taman belakang sekolah. Sepi. Hanya ada dirinya dan diriku.
"Eunji." Yoongi ngomong dengan gugup.
Kulihat dari mukanya, seperti ia ingin mengatakan sesuatu yang penting padaku.
--«»--
Author POV
Eunbi sakit. Ia hanya terbaring di kasur empuknya. Tiba-tiba suara bel rumah tidak sabaran itu berbunyi. Mau tidak mau Eunbi yang harus membuka nya. Karena orangtua nya yang sedang pergi selama 3 hari ke America.
"Eunbi, aku membawakan bubur hangat untukkmu." kata namja itu.
Eunbi kaget.
"Mengapa sunbae repot-repot begini?" Eunbi buka pagar memepersilahkan Jung Hoseok masuk. Iya Jung Hoseok. Hoseok kakakknya Eunji.
Hoseok memang gentleman. Ternyata Hoseok sering chatting belakangan ini sama Eunbi. Yoo Eunbi! Ternyata itu adalah yoeja yang dicintainya, yang membuat ia lupa dengan adiknya sendiri dan lebih mementingkan handphone nya itu.
Flashback;
Saat hari Minggu, sehabis makan-makan di cafè, ternyata Hoseok tertarik pada Eunbi.
Saat sudah pukul 19.00 malam semua berkumpul di ruang keluarga sambil menonton tv. Semua ada, kecuali Eomma dan Appa, mereka sedang pergi saat itu. Jadi cuma ada Hoseok, Eunji, dan Taehyung. Mereka sedang asik menonton film yang mereka tonton.
"Oppa, aku akan ke kamar mandi sebentar." kata Eunji yang langsung dengan cepat ke kamar mandi.
"Hm." Hoseok hanya mengeluarkan suara deheman sambil menatap Eunji.
Apa yang Hoseok pikirkan? Hoseok melihat disebelahnya ada handphone Eunji yang tergeletak begitu saja. Tidak di password. Ternyata untuk melihat kontak Eunbi dengan cepat Hoseok langsung menyalin ke handphone nya.
Tergesa Hoseok menaruh kembali handphone Eunji. Eunji kembali. Eunji melihat Hoseok yang sedang tersenyum-senyum sendiri melihat handphone nya. Dengan penasaran Eunji mengintip, tetapi sial! Ketahuan! Hoseok langsung menghindar dari Eunji. Taehyung? Dasar memang ia bocah bodoh. Selagi Hoseok dan Eunji menonton film, ia hanya tertidur lelap.
Flashback end.
Mereka berbincang-bincang sampai akhirnya Hoseok pergi pulang.
"Gomawo sunbae." kata Eunbi sambil senyum. Hoseok juga.
"Cepat sembuh Eunbi-ah, annyeong." Hoseok langsung menghampiri Eunbi dan mendekat. Eunbi mundur, Hoseok maju. Dengan cepat Hoseok langsung memeluk Eunbi erat dan mencium keningnya.
"Apa yang sunbae lakukan?!" Eunbi mendorong Hoseok begitu saja. Wajar Eunbi seperti itu karena ia kaget.
"Mianhae Eunbi-ah."
--«»--
"Mmh nghhhhh shhhhh Tae ahhhhh." desah Jung Ahra.
Taehyung mencium leher Ahra dengan ganas dengan memberikan kissmark disana, sambil meremas kasar payudara Ahra. Tangan Taehyung menelusup ke celana dalam Ahra, menggesekkan tangannya di area private Ahra.
"Kau sudah basah Ahra-ah." Taehyung mengeluarkan smirknya sambil tetap melaksanakan aktivitas nya.
"Shh Tae ahhhhh masukaannhhh."
Dengan cepat Taehyung memasukkan dua jarinya dan menggoyaknya di dalam milik Ahra.
"Percepathhh Taehyunghh nghhhhh shhhhh mphhhh."
Akhirnya Ahra klimaks dengan jarinya Taehyung. Taehyung langsung menghisap cairan orgasme nya Ahra sampai habis, dengan gaya sensual yang membuat Ahra tergoda.
"Puaskan aku Ahra-ah."
Taehyung langsung membuka celananya, terlihat miliknya yang sudah tegang. Dengan cepat Ahra langsung menggenggam milik Taehyung dan mengocoknya teratur.
"Shhhh kau hebat Ahra-ah nghhhh." desah Taehyung, "percepat Ahra-ah shhhh."
Saat Taehyung mau orgasme, mukanya memerah karena tertahan dengan lidah Ahra yang sudah mengulum dan menjilat miliknya. Desah Taehyung semakin menjadi.
"Terussshhh Ahra shhhhhh nghhhh."
Sekarang Taehyung sudah diatas tubuh Ahra. Dengan tidak sabaran Taehyung langsung menghentakkan miliknya ke dalam milik Ahra.
"Ahra shhhhhhh ini nikmathh chagi shhhhh nghhhh."
"Percepathhh Tae-ah! Shhh."
"Arraseo kalau itu maumu."
Sesuai permintaan Ahra, Taehyung mempercepat miliknya di dalam milik Ahra sambil meremas payudara Ahra.
"Shhh Taehyung aku inginhh keluarr."
"Sebentar lagi chagi."
Milik Taehyung mulai berkedut, pertanda Taehyung akan orgasme.
"Ahhhhhh." desah mereka berdua setelah orgasme. Taehyung membiarkan cairannya sepenuhnya masuk ke rahim Ahra.
"Aku mencintaimu Ahra-ah." Taehyung tersenyum. Ahra tidak.
"Aku tidak. Aku juga terpaksa melakukan ini bersama mu! Ingat Taehyung aku tidak mencintai mu!"
Ahra pergi meninggalkan Taehyung begitu saja. Ahra hanya meresponnya. Tapi tidak mencintainya. Dia hanya mencintai satu namja, yaitu, Jeon Jungkook. Tapi bagaimana dengan Jungkook?
TBC[EDITED]