*Previous Chapter*
Saat dia sedang mencari, dia seperti menemukan amplop yang dia cari. Yein ingin mengambil amplop tersebut, tiba-tiba terdengar suara yang tidak asing baginya.
"eomma .."ucapnya pelan
"bukannya eomma lagi dibusan ..kenapa sudah pulang .."sambung yein kemudian agak panik
"yein dimana .."suara yang terdengar sangat jelas oleh yein , dan sepertinya eommanya ada di depan ruang kerjanya dan bersiap masuk kedalam ruang kerjanya itu.
"bagaimana ini .."yein tampak panik
Yein mengumpet di bawah meja kerja eommanya sambil menggigit bibir bawahnya, dia sedikit ketakutan ketahuan oleh eommanya.
Di luar ruang kerja hana, hana tampak sedang mengobrol dengan asisten rumah tangganya.
"baik nyonya .."ucap asisten rumah tangganya kemudian berlalu pergi
Hana memegang gagang pintu ruang kerjanya dan hendak membukanya, yein yang berada di dalam tampak sedikit ketakutan.
Tiba-tiba handphone hana berbunyi yang tadinya dia ingin membuka pintu jadi sibuk mencari handphonenya itu, dan mengangkat teleponnya.
"Yeoboseyo ... "hana mengangkat telepon
"...."
"uhm .. nde .."jawab hana
"...."
"sekarang ..?"hana sedikit terkejut
"...."
"hmmm .. okey saya kesana sekarang .. "ucap hanya ditelepon kemudian berlalu pergi lagi
Yein mencoba mendengarkan suara eommanya lagi.
"sepertinya eomma sudah tidak ada .."ucap yein kemudian perlahan keluar dari bawah meja kerja eommanya, dan memunculkan kepalanya sedikit.
"uhmm .. sepertinya eomma sudah pergi lagi .."ucap yein
Yein segera keluar dan membuka laci yang tadi dia temukan amplop itu, dan dia mengambil amplop tersebut kemudian dia berdiri.
"Seoul Hospital .."yein membaca nama rumah sakit di depan amplop itu
"apa eomma sakit .."yein terdiam dan sedikit berfikir, kemudian dia membuka amplop tersebut.
Yein mengintip ke dalam amplop itu, dan dia menemukan selembar kertas, yein mengeluarkan kertas tersebut.
"test DNA ... "yein membaca perlahan judul dari surat itu
"siapa yang test DNA ... "ucap yein berfikir kemudian fokus ke kertas itu lagi dan membacanya
Yein mulai membaca dari atas dan dia sedikit bingung terlihat dari ekspresinya.
Saat sudah mencapai bawah, yein sedikit membuka mulutnya, dan membelalakkan matanya.
"apaaaa .."ucap yein seperti tidak percaya kertas yang dia pegang jatuh ke lantai
Tampak ekspresi yein yang masih sangat terkejut sekali, yein memukul pelan meja kerja hana.
"jadi ... jung yerin itu ...."yein tampak tidak percaya
"ga mungkin dia itu eonnie ku .."yein tidak percaya dan merasa kesal
"tapi hasil test DNA itu .."sambung yein kemudian dia terduduk di kursi meja kerja hana.
Yein terdiam terbengong.
"huahhh ... "teriak yein kesal kemudian mendongakkan kepalanya
"bagaimana bisa dia adalah eonnieku .. selama ini aku selalu membencinya dan ternyata dia adalah .."yein tampak kesal
"mungkin ini hanya sebuah mimpi .."yein kemudian mencubit tangannya sendiri
"awww .."yein kesakitan karena cubitannya sendiri
"jadi benar dia eonnieku .."yein terdiam
"lalu sekarang ..? aku harus menerimanya ..?"yein bertanya pada dirinya sendiri
"tapi .. dia sudah merebut jungkook .."yein memperingatkan dirinya sendiri
"tapi .. dia eonnieku yang selama ini dibilang sudah meninggal .."yein juga merasa tidak enak kalau harus terus membenci kakak kandungnya sendiri hanya karena seorang namja ..
---
Semua berjalan seperti hari-hari sebelumnya, tidak ada yang berarti, myung eun pun mulai tidak memperdulikan yerin, karena yerin pun sudah menjaga jarak dari hanbin, semua berjalan tenang tidak terlalu banyak keributan yang terjadi.
Yerin sedang menuruni tangga dengan memakai tasnya, tiba-tiba dia berpas-pasan dengan yein yang sedang menaiki tangga.
Yerin sudah bersikap biasa saja dan tidak mau bersikap berlebihan, tapi tampak yein yang sedikit berbeda, yup karena terlebih dia sudah tau kalau yerin adalah kakak perempuannya yang selama ini dia ketahui sudah hilang bersama ayahnya.
Yein masih memperhatikan yerin, yerin merasa sedikit risih diapun pergi meninggalkan yein yang masih terdiam di tangga.
"yein .."panggil myung eun
"eh ..? myung eun sunbae .."yein tersenyum
"kau kenapa disini ..?"tanya myung eun
"mau bertemu denganku ..?"tanya myung eun kemudian tertawa kecil
"ani .. aaa aku mau ke perpustakaan .."jawab yein
"hmm .. kapan kamu mau mengerjain yerin lagi ..?"tanya myung eun
"aku lagi tidak ada ide .. mungkin kamu ada ide untuk mengerjai dia ..?"tanya myung eun
"hmm belum ada sunbae .."ucap yein sedikit kikuk
"maaf sunbae .. aku mau ke perpustakaan dulu .."yein menghindar dari myung eun
Saat di parkiran yerin bertemu dengan supirnya.
"kau pulang duluan saja ya .."ucap yerin
"maaf agasshi .. saya kesini dengan vania agasshi .."ucap supir
"hah ..?"yerin sedikit kaget dengan ucapan supirnya
"apa yang mau dia lakukan disini ..?"tanya yerin
"saya juga kurang tau .."jawab supir
"lalu sekarang dia kemana ..?"tanya yerin
"tadi setelah melihat seseorang, vania agasshi mengikuti orang tersebut .."jawab supir
"bagaimana ini .. aku kan mau pergi dengan tante hana .."ucap yerin dalam hati
"kenapa vania pake acara datang menjemput sih .."sambung yerin berbicara dalam hati
"baiklah kalau begitu .."ucap yerin
"aku mau pergi mencari dia dulu .."sambung yerin kemudian berlalu pergi mencari vania
"kau sedang apa dikorea ..?"tanya hana saat berhadapan dengan seorang wanita yang tidak lain adalah vania
"dan apa kabar denganmu ..?"tanya hana lagi
*Flashback*
Saat hana sedang menunggu jam sekolah selesai, dia duduk di kantin sekolah sambil meminum milkshake sendirian dan asik bermain gadget'nya.
Tiba-tiba vania masuk ke kantin, mungkin dia ingin mencari makan / minuman selama menunggu jam sekolah selesai.
Hana yang sedang duduk sesekali memperhatikan sekelilingnya, dan binggo, matanya tertuju kepintu masuk dan dia mendapati orang yang sama sekali tidak asing baginya.
"vania .. "ucap hana yang hanya menggerakkan bibirnya
"hmm .. apa aku samperin saja .. sekalian membuat sedikit kejutan .."ucap hana kemudian bangkit dari tempat duduknya.
"vania .."hana menegur vania, vania yang merasa dipanggil menengok ke sumber suara, dan dia terkejut saat menengok ke sisi kanannya, disana ada hana yang sudah berdiri didekatnya sambil tersenyum
"ka ...kamu .."vania sangat kaget
"apa yang kau lakukan disini .."vania bertanya dengan rasa gugup, takut menyelimuti dirinya
"aku sedang menjemput putriku .."jawab hana
"hah ..? putri ..?"vania bertanya seolah tidak tau apa-apa tentang yerin dan yein
"nde .. kau sendiri sedang apa disini .."tanya hana
"menjemput anakmu ..?"tanya hana
"cepat sekali anakmu sudah besarnya .."ucap hana yang sukses membuat vania semakin gugu[
"hmmm .. ayo kita keluar saja, kita mengobrol ditempat lain saja .."ajak vania
"hmm .. okey .."jawab santai hana
Mereka berdua meninggalkan kantin dan pergi ketempat yang agak sepi.
*Flashback End*
"hmm aku sedang bekerja dikorea, dan kabarku baik-baik saja.. bagaimana denganmu .."tanya vania mencoba seperti menenangkan diri
"kabarku sangat baik .."ucap hana
"bagaimana keadaan richard dan putriku ..?"tanya hana yang membuat vania sedikit kikuk
Vania tampak mencari alasan lagi
"hmm .. aku dan richard sudah tidak bersama sejak 5 tahun yang lalu ... "vania mengarang cerita
"hmm begitu .. lalu apa yang kau lakukan disini ..?"tanya hana santai
"aaa ... "vania mencoba mencari alasan lagi
"aku sedang menjemput adik calon tunangan ku "ucap vania
"uhmm .. lalu kau tau keberadaan richard dan jung yerin anakku ..?"tanya hana langsung
"hmm kalau itu aku tidak tau .."jawab vania
"aaah arraseo .."ucap hana
"oh iya kemarin kau datang dong ke pentas seni sekolah ini ..?"tanya hana kembali memancing
"hmm .. iya .. aku datang .. "jawab vania
"oh iya .. memangnya adik dari tunanganmu itu perempuan atau laki-laki ..?"tanya hana
"siapa namanya ..?mungkin saja anakku kenal dengannya .."hanya terus bertanya
"uhmm .. laki-laki .. "jawab vania pelan
"siapa namanya ..?"tanya hana
"uhmm .. kim hanbin .. "jawab vania
"baiklah kalau begitu, sepertinya aku harus pergi .. aku masih memiliki banyak pekerjaan .."ucap hana
"kalau kau tau informasi tentang richard dan putriku segera beritau aku ya .."ucap hana
"uhm .. nde .."jawab pelan vania
"bye .. "ucap hana kemudian berbalik pergi dan berjalan pergi.
Vania masih memperhatikan hana yang berjalan semakin menjauh, dan tiba-tiba ada yang memegang pundaknya, vania sedikit terkejut dan segera menengok.
"apa yang kau lakukan disini ...?"tanya yerin
"uhm yerin-ah .. "ucap vania
"aku sedang .."
"kau kenal dengan tante hana .?"potong tanya yerin
"hana ..?"vania sedikit kaget
"maksudmu .. "vania menengok ke hana yang masih berjalan sudah semakin jauh
"iya orang itu .. tadi dari kejauhan aku melihatmu dengan dia berbicara .."ucap yerin
"kau kenal darimana ..?"tanya vania cepat dan merasa takut
"hmm waktu hari apa gitu .. aku lupa .. dia mengajakku jalan .."jawab yerin
"hmm ... yasudah kalau begitu .."vania tampak gugup
"ada apa denganmu .."tanya yerin melihat vania yang bertingkah agak aneh
"tidak ada .. mulai sekarang kamu jangan terlalu dekat dengan dia .."ucap vania
"memangnya kenapa .."tanya yerin
"dia bukan orang baik .."jawab vania cepat dan tetap sedikit gugup
"perasaan dia orang yang baik deh , itu hanya perasaanmu saja kali .."jawab yerin lagi
"sudahlah .. kubilang jangan mendekatinya ya jangan .."ucap ketus vania
"berhentilah ikut campur .. "yerin sedikit menjawab sinis
"dia musuhku selama bersekolah dulu, dan aku tidak suka dengan dia .."ucap vania
"sepertinya dia lebih tua darimu ..."
"iya .. dia seniorku dulu .."potong cepat vania
"lalu kalau dia musuhmu aku harus juga menjauh gitu ..?"tanya yerin sinis
"musuhmu ya musuhmu, bukan berarti menjadi musuhku juga .."ucap yerin kemudian membalikkan badannya
"tunggu ... "cegah vania
"kau mau kemana ..?"tanya vania
"aku mau pergi .. kau pulanglah duluan .."jawab yerin berjalan pergi
"mau pergi kemana ..?"teriak tanya vania
"berjalan-jalan ketaman saja .. "jawab yerin membalikkan badannya
"kenapa .. ? kau mau melarang lagi ..?"tanya yerin yang kemudian pergi tanpa menunggu jawaban apapun dari vania
"bagaimana ini .. yerin dan hana sudah saling kenal .. mereka berdua tidak boleh saling tahu,kalau mereka adalah ibu dan anak .."ucap vania dalam hati yang dirinya diselimuti rasa takut sekali
"mereka tidak boleh bertemu satu sama lain .. aku tidak bisa membiarkan yerin pergi bersama ibunya.."ucap vania dalam hati
"kalau yerin pergi ke ibunya bagaimana dengan aku .."ucap vania yang terlihat sangat panik
...
Ditaman, tampak yerin sedang duduk diayunan sebelah sisi kanan, dan terlihat hana duduk disebelah kiri.
"kau senang aku ajak ketaman .."tanya hana
"nde aku sangat senang .."jawab yerin tersenyum
"kau mau eskrim ..?"tanya hana
"nde ..aku mau .."jawab yerin sambil menganggukkan kepalanya
"kau tunggu disini ne ..?"ucap hana kemudian pergi mencari es krim
Yerin sambil menggerak-gerakkan ayunan sendiri.
"entah kenapa aku sangat senang jika pergi dengan tante hana .."yerin berucap dalam hati
"aku seperti melupakan seluruh masalah yang aku alami .. "sambung yerin berucap dalam hati
Tak lama hana kembali dengan es krim yang dimau yerin.
"ini untukmu .."ucap hana memberikan es krimnya
"wah es krim rasa pisang .."yerin sangat antusias
"kau suka dengan es krim yang ku pilihkan ..?"tanya hana saat melihat ekspresi senang dari yerin
"nde .. aku sangat suka sekali ... "ucap yerin sambil menanggukakan kepalanya kemudian membuka bungkus es krimnya
"baguslah kalau kau suka .. cepat habiskan ne .."ucap hana kembali duduk di ayunan sambil memakan es krim miliknya.
Mereka berdua sama-sama menikmati es krim mereka masing-masing.
Es krim mereka telah habis dan mereka saling tersenyum.
"oh iya .. aku boleh bertanya sesuatu tidak ..?"tanya yerin menengok ke hana
"nde .. mau bertanya apa ..?"tanya hana
"hmmm .. maaf kalau pertanyaan ku ini menyinggungmu .."ucap yerin
"bertanya apa ..?"tanya hana
"kau kenal dengan vania ..?"tanya yerin
"uhmm .. vania mana ..?"tanya hana pura-pura tidak tau
"vania frederica .."ucap yerin
"aaa . dia .. ya aku mengenalnya .. kenapa memangnya .. ?"tanya hana
"hmm .. kau kenal dari mana ?? dia temanmu ..?"tanya yerin
"kenal .. kau juga kenal dengannya ..?"tanya hana pura-pura tidak tau apa-apa
"iya aku kenal .."jawab yerin
"dia siapamu ..?"tanya hana
"dia .... "yerin terdiam
"kau kenapa diam ..?"tanya hana
"dia kekasih ayahku .."jawab yerin
"oh ya ..?"hana berpura-pura kaget
"hmm ye .."yerin menganggukkan kepalanya
"lalu sekarang mereka masih berpacaran ..?"tanya hana
"tidak .. ayahku sudah meninggal .."jawab hana tampak sedih
"sudah kau jangan sedih lagi ne .."hana bangkit dan menghampiri yerin kemudian mengusap kepala dari yerin
"nde .. gomawoyo ... "ucap yerin tersenyum
"dia bilang kalau kalian musuhan .."ucap yerin
"benarkah itu ..?"tanya yerin
"hmmm .. ternyata dia berbohong padaku .. dan dia berusaha menjelekkan aku di depan yerin .."hana berucap dalam hati, yerin masih menunggu jawaban dari hana
"kenapa .."tanya pelan yerin masih memperhatikan hana
"tidak apa-apa .."jawab hana tersenyum ke arah yerin
"jadi .. benar yang dibilang oleh vania tentangmu ..?"tanya yerin
"jadi kau percaya dengannya ..?"tanya hana, yerin menggelengkan kepalanya
"bagus kalau kamu tidak percaya .. sudah lain kali jangan percaya dengan ucapannya .."ucap hana. Yerin menganggukkan kepalanya
"lalu kau kenal dengannya darimana ..?"tanya yerin yang masih penasaran
"dia hanya rekan bisnisku saja , dan itu juga sudah sangat lama sekali .."jawab hana tersenyum ke arah yerin, senyuman yang membuat yerin sangat tenang dan nyaman
"gomawo ... dengan melihat senyummu membuat kau merasakan ketenangan .."yerin berucap dalam hati sambil tersenyum juga ke arah hana
"kau mau digerakkin tidak ayunannya ..?"tanya hana
"uhmm aku mau .."ucap yerin terseyum dan menganggukkan kepalanya
Dan dari kejauhan ternyata ada yang sedang mengintip kebersamaan yerin dan hana yang sedang bermain ayunan. Dan ternyata yeoja itu adalah jung yein.
"eomma begitu terlihat bahagia bersama yerin .."ucap yein pelan seraya memperhatikan hana dan yerin
"aku saja selama ini tidak pernah tidak bisa sedekat itu dengan eomma .."ucap yein lagi dengan ekspresi yang sedih dan merasa kecewa.
"lalu sekarang apa yang harus aku lakukan .."ucap yein dalam hati
"membiarkan mereka selalu bersama .. "yein berucap dalam hati dan masih memperhatikan hana dan yerin yang sedang tertawa lepas bermain ayunan
"atau aku harus memisahkan mereka .."ucap yein pelan
"bagaimana pun juga yerin adalah eonnieku dan aku tidak mau melihat eomma sedih .."ucap yein dalam hati
"haruskah aku tetap membenci yerin ..?"tanya yein pada dirinya sendiri
To Be Continue
'Dapatkah yein merubah sifatnya ke yerin ? menjadi lebih ramah dan baik ? atau dia tetap membenci yerin ?'