First Boyfriend

By SfaradhilaR

37.4K 1.5K 109

Mencintaimu adalah sebuah kebodohan yang selalu aku lakukan. Mencintaimu sama saja membunuh diriku secara pe... More

1 - My name is Lucia
2 - Mengingat Masa Lalu
3 - Siapakah dia?
4 - Gentleman!
6 - Oh Tidak!
7 - Bunuh gue Tuhan!
8 - Hari Ini pun Tiba
9 - Hari yang Menyenangkan
10 - Cinta?
11 - Ya! Aku mencintainya
12 - Sick
13 - Sweet
14 - Romantis
15 - Pencuri Terungkap
16 - Ternyata
17 - Flashback
18 - Flashback2
19 - Rapuh
20 - Menelan kenyataan pahit
21 - Lembaran Baru
22 - Meet him
23 - My first kiss
24 - CintaπŸ’•
25 - Yes Or No?

5 - Hukuman yang Menyiksa

1.9K 80 3
By SfaradhilaR

Kevin's POV

Deg-deg'an? Jelas. Itu yang gue rasain. Baru kali ini gue berjalan ke ruangan BK.

Selama gue lahir di dunia ini, gak pernah sekalipun gue dipanggil ke BK. Emhhh... sekarang sebenernya gue gak dipanggil sih. Cuma gue mau nemenin cewek dingin disamping gue ini. Batin gue sambil menoleh kesamping

"Takut?" Kata tu cewek. Lucia namanya, gadis cantik tetapi dingin yang baru gue kenal.

"Yaiyalah, baru kali ini gue ke BK" Kata gue sambil menebarkan senyum, gue gak mau terlihat pengecut di depan cewek ini.

Toh dia yang cewek aja, beranggapan "udah biasa". Masa gue baru sekali udah mundur?

"Silahkan, gue masi ngizinin lo pergi kok. Gue bisa sendiri." Kata tu cewek dengan entengnya, keliatan banget tu cewek uda sering masuk BK.

Dari dari lagaknya yang nyantai banget, kayaknya dia gak ada rasa takut sama sekali.

"Enggak gue mau nemenin lo" kata gue enteng sambil berusaha menggodanya. Namun dia hanya melihat lurus, tanpa mempedulikan ucapan gue. Bahkan senyum pun enggak.

Ni cewek bener-bener unik. Batin gue.

. . .

Lucia's POV

"Enggak gue mau nemenin lo" goda Kevin.
Sedikit, namun sangat terngiang di kepala gue.

Setiap kata dari mulutnya, selalu mengingatkan gue ke Kelvin. Bahkan kata-kata tadi berhasil ngebuat hati gue terbang sampai menghilang.

Luciaa, sadar Lucia! Lo gak boleh bawa perasaan, dia gak lebih dari cowok-cowok lain yang kebetulan lewat di hidup lo. Cuma lewat lucia!
L    E     W     A     T.

Bukan untuk menginap, apalagi menetap dihati lo! Batin gue.

Gue berusaha menutupi perasaan gue. Gue hanya melihat kedepan dan berharap dia gak tau kalo gue lagi terbang, gara-gara ucapannya.

. . .

Akhirnya kita sampai di depan BK, tanpa berkata apa-apa gue membuka pintu BK. Dan diikuti dengan Kevin.

Kita hanya membisu. Karna gue masih teringat kata-katanya tadi.

Dan mungkin karna dia takut menghadapi "BK pertamanya".

"Ini dia biang keroknya!" Ucap Bu Narti tajam, sambil nunjuk gue.

Disana gue ngeliat hanya ada Bu Narti, Bu Eka guru BK, dan Bu Siska kepala sekolah.

"Kok ada Kevin?" Tanya Bu Siska kepala sekolah.

Gue menoleh kesamping, "iya Bu, saya datang disini mau menjelaskan sesuatu." Kata Kevin masih menunjukan senyum santainya, walaupun gue tau dari matanya yang dalam. Dia sangat nervous.

Gue tau nih anak baru, tapi sebegitu terkenalnya dia? Sampai Bu Siska pun keliatan lembut waktu berbicara dengannya. Batinku

"Kalian berdua duduk dulu." Kata Bu Siska ramah. Lagu gue menoleh ke arah Bu Narti.

Matanya seakan-akan berkata "Bu Siska baik banget sih ngadepin ni dua anak kurang ajar, padahal mereka udah salah besar." tebakku. Namun apa daya, Bu Narti yang jabatannya lebih rendah dari Bu Siska hanya bisa menatap tajam kearah kita.

"Baik Kevin kamu bisa menjelaskan bagaimana kamu bisa di sini bersama Lucia" tanya Bu Siska.

"Ginilo Bu, tadi tu saya kan gak ikut jam olahraga, saya belum dikasih baju olahraga Bu. Terus saya jalan-jalan keliling sekolah."

"Saya ngeliat dia Bu (kata Kevin sambil menunjuk ke arah gue),  dia lagi nangis Bu. Yauda saya sebagai cowok kan penasaran Bu, saya tanyain kenapa, trus ternyata dia bilang dia lagi dapet tamu bulanan Bu.

Dan perut dia sakit banget, yauda saya ke UKS ngambil obat terus saya kasi kedia. Trus pas udah baikan dia rencananya mau balik ke kelas, tapi ada Bu ini (sambil menoleh kearah Bu Narti). Kontan dia takut Bu ini marah, dan karna panik saya mengajak dia lari Bu" Kata Kevin berbohong.

"Nama saya Bu Narti, bukan Bu ini!" Ucap Bu Narti tajam.

"Benar Lucia?" Kata Bu Siska

"Eng..." Gue mau mengelak tapi Kevin malah menginjak kaki gue.

"Iyaa, maaf Bu" Kata gue pasrah.

Gila banget ni cowok, siapa coba yang lagi halangan trus nangis. Stres banget, liat tu Bu Narti mukanya udah merah kayak kepiting rebus, dia pasti ngiranya gue ngakal-ngakalin Bu Siska. Dengan manfaatin ni cowok baru.

Padahal tadinya gue mau jawab jujur kalo gue emang kabur. Yee ni cowok, stres emang. Walaupun gue nakal, tapi gue gak sepengecut itu buat lari dari kenyataan. Yaa walaupun dia cuma berniat ngelindungin gue sih.

Kok disini ada Bu Siska ya? Padahal selama gue dipanggil ke BK biasanya cuma ada guru yang bersangkutan, sama guru BK aja.

Mungkin mereka nyuruh Bu Siska ikut, untuk ngeliat gue yang katanya guru-guru udah "keterlaluan nakalnya" Dan harus melibatkan KepSek.

Dan kalau kali ini gue terbukti salah, pasti gue dikeluarin dari sekolah. Yaa untung aja ni cowok pinter bohong, dan mengambil hati Bu Siska.

Walaupun gue gak masalah sih dikeluarin dari sekolah, tapi gue cuma... masi pingin tau siapa ni cowok sebenernya. Batin gue sambil menoleh ke Kevin.

"Bu Narti, Bu Eka, sudah terbuktikan bahwa ini hanya kesalahpahaman saja? Gak mungkin kan cewek secantik Lucia ini nakalnya sampai keterlaluan, saya gak percaya apa kata guru-guru" Kata Bu Siska sambil tersenyum ke gue.

Bu Eka hanya mengangguk, sedangkan Bu Narti sudah menatap tajam seakan-akan mau menelan gue bulat-bulat.

"Tapi Bu, dia tetap melakukan kesalahan. Dia berkata izin kekamar mandi, dan membuat saya mencarinya. Jika dia berkata bahwa dia sakit, saya pasti mengizinkan dia ke UKS kok" Kata Bu Narti masi tetap  menatap tajam ke arah gue.

Hmm, licik ni guru. Gak mungkin dia sebaik itu. Waktu itu aja Dina temen sekelas gue yang lagi dilep, dan izin ke UKS. Malah dia omel-omelin.

Yang katanya cari alasan lah, yang katanya dilep itu gak terlalu parah lah. Sampe si Dina ketakutan, dan darahnya bocor-bocor ke kursi.

Tapi ni guru kejam tetep aja gak ngizinin, dasar gak punya hati! Batin gue mengingat kejadian hari itu.

"Yasudah Bu, saya akan memberikan hukuman buat mereka. Tapi tidak skorsing, karna hukuman itu terlalu berlebihan untuk kesalahan yang sekecil ini." Kata Bu Siska. Bu Narti masi menatap tajam dengan tatapan tidak puas.

"Iyaaa Bu, biarkan saya juga dihukum. Kan saya yang ngajak Lucia lari" kata Kevin.

"Yasudah, maafkan Ibu ya Kevin, Lucia. Ibu harus menghukum kalian."

"Hukuman yang Ibu rasa tepat buat kalian, emhhh... Kalian harus mewakili SMA ini dalam rangka pawai budaya hari Sabtu besok. Nanti kalian akan di make-up, dan di pasangkan untuk menaiki mobil yang nanti akan dihias. Menurut Ibu kalian pasangan yang pas, cantik dan tampan." Kata Bu Siska sambil tersenyum.

"Apaa Buu?" Kata gue panik.

Yaa Tuhan gue gak bayangin, bakal didandanin dan seharian berpasangan sama ni cowok.

Jangann!!! Jangan sampe!!! Bunuh gue sekarang Tuhannn. Bunuh gue. Gue mending di skors, sumpahhh. Batin gue

"Iya Lucia, kebetulan kita belum nemu pasangan yang cocok. Dan Ibu rasa kalian sangat cocok. Hari Sabtu pagi-pagi sekali jam 5, kamu harus kesekolah untuk dirias."

"Tapi Buu..."

"Gak pakek tapi-tapian Lucia. Kalian bisa kan di andalkan?" Kata Bu Lucia.

"Baik Bu" Kata Kevin semangat.

Gila ni cowok, buat dia si baik. Tapi buat gue gak ada baik-baiknya. Batin gue.

Kita pun meninggalkan BK. Gue sangat lemas membayangkan hari lusa yang akan datang

Continue Reading

You'll Also Like

606K 43.9K 40
Adhitama Malik Pasya pernah menikah dengan gadis belia. Satu bulan pernikahan, lelaki itu terpaksa bercerai dari istrinya. Tujuh tahun berlalu, ia t...
370K 28.7K 37
Warning!!! Ini cerita gay homo bagi yang homophobic harap minggir jangan baca cerita Ini βš οΈβ›” Anak di bawah umur 18 thn jgn membaca cerita ini. πŸ”žβš οΈ. ...
2.8M 28.9K 28
(βš οΈπŸ”žπŸ”žπŸ”žπŸ”žπŸ”žπŸ”žπŸ”žπŸ”žπŸ”žβš οΈ) [MASIH ON GOING] [HATI-HATI MEMILIH BACAAN] [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] β€’β€’β€’β€’ punya banyak uang, tapi terlahir dengan satu kecac...
6.3M 327K 59
[SEBAGIAN DIPRIVATE, FOLLOW AUTHOR DULU SEBELUM BACA] Tanpa Cleo sadari, lelaki yang menjaganya itu adalah stalker gila yang bermimpi ingin merusakny...