First Boyfriend

By SfaradhilaR

37.4K 1.5K 109

Mencintaimu adalah sebuah kebodohan yang selalu aku lakukan. Mencintaimu sama saja membunuh diriku secara pe... More

1 - My name is Lucia
2 - Mengingat Masa Lalu
3 - Siapakah dia?
5 - Hukuman yang Menyiksa
6 - Oh Tidak!
7 - Bunuh gue Tuhan!
8 - Hari Ini pun Tiba
9 - Hari yang Menyenangkan
10 - Cinta?
11 - Ya! Aku mencintainya
12 - Sick
13 - Sweet
14 - Romantis
15 - Pencuri Terungkap
16 - Ternyata
17 - Flashback
18 - Flashback2
19 - Rapuh
20 - Menelan kenyataan pahit
21 - Lembaran Baru
22 - Meet him
23 - My first kiss
24 - CintaπŸ’•
25 - Yes Or No?

4 - Gentleman!

2K 77 3
By SfaradhilaR

Setelah meninggalkan Kevin, gue langsung menuju kantin yang terletak disamping sekolah. Waktunya memanjakan perut gue nih.

"Mbak waffle 1 ya, toppingnya eskrim Vannila sama choco chips. Di tempat biasa ya Mbak" kata gue kepada Mbak kantin yang sedang sibuk menyiapkan piring-piring diatas meja.

"Oke dek" kata Mbak kantin yang masih bisa dibilang cukup muda. Mungkin kalo dia melanjutkan pendidikannya, masih kuliah kira-kira semester 2.

Gue pun duduk di kursi pojok, tempat favorit.

Disini enak aja gak terlalu rame dan agak menjauh dari kursi-kursi lain.

Gue melihat sekeliling, mulai banyak murid lainnya yang memasuki kantin.

Gue mengambil headseat dari saku, yang udah menancap ke handphone, dan memasang alat itu ke kuping gue.

Gue terpejam menikmati lagu demi lagu yang berjalan, sambil bersandar pada punggung kursi.

Tiba-tiba, ada seseorang yang melepas headseat gue. Dan langsung berteriak kencang.

"Gila ya lo, stres lo, sumpah lo stres. Gara-gara lo keluar dari kelas, tu guru ngancem gak mau masuk ngajar ke kelas kita lagi. Parah lo, pasti sekelas sekarang lagi sebel sama lo. Lo ngapain si pake acara kabur segala? udah tau guru itu gak bisa di lunakin." Omel Bella begitu panjang.

"Ini Dek, wafflenya"

"iya Mbak makasih" Jawab gue tanpa mempedulikan omongan Bella yang entah sejak kapan udah berdiri didepan gue.

Bella terhenti sejenak saat Mbak kantin mengantar pesanan gue.

Lalu gue memasang kembali headseat ke telinga. "Lucia dengerin gue dong ih" Bella merengek sambil duduk dan lagi-lagi melepas headseat gue.

Tiba-tiba

"Hai, boleh gabung gak?" Ucap seorang cowok yang berdiri dibelakang Bella .

Dan itu...

"Gak!" Jawab gue ketus, setelah gue tau tu cowok Kevin.

"Emh boleh kok boleh" Kata Bella mendadak berubah dari nenek sihir menjadi snow white.

"Dasar lo, tadi marah-marah ke gue. Sekarang giliran ada cowok, lo malah baik gini. Dasar iblis menjelma malaikat lo!" Kata gue sebel

"Ya, itukan salah lo sendiri. Siapa suru lo bolos, dan nyebabin satu kelas kena omelan tu guru. Ngerepotin aja lo" ujar Bella masi dengan nada (sok kalemnya).

"Dasar ya lo!" Maki gue.

"Udah-udah, sorry gue buat kalian jadi berantem. Gue disini belum ada yang kenal, lagian tempat duduknya pada penuh (sambil ngeliat sekeliling). Yauda gue milih untuk gabung sama kalian. Kalo kalian gasuka gue pergi aja deh. Sorry" Kata Kevin hendak berdiri dari kursi.

"Ide bagus tuh" kata gue bergumam.

Hampir semua cewek yang ada di kantin menoleh, dengan mata yang seakan-akan berkata "duhh tu si cowok ganteng kenapa gak duduk aja disini sih? Gue rela deh duduk di tanah" tebak gue.

"Bentar, apa si lo ih!" Kata Bella sambil menyenggol tangan gue dan memegang siku Kevin yang sudah hampir meninggalkan tempat.

"Mendingan lo duduk lagi deh, ni cewek tengil emang gini anaknya. Gak usah didengerin" kata Bella diikutin Kevin yang balik duduk di kursi.

"Oiya kenalin gue Bella" kata Bella sambil mengangkat tangannya.

"Gue Kevin" tu cowok membalas tangan Bella.

Ihh najis dasar cewek gatel. Batin gue.

Guepun membesarkan volume musik, males ngeliat ni dua orang yang lagi kenalan ala-ala anak alay.

Gak tau males atau cemburu, tapi gue merasa aneh aja. Gue cuma sebel aja pas ni cowok kenal cewek disekolah ini selain gue, walaupun cewek itu jelas-jelas sahabat gue sendiri.

Ck, mikir apa si gue? Itukan bukan urusan gue. Lagian tu cowok juga bukan Kelvin, gue juga gak kenal sama dia.

Dan cepat atau lambat tu cowok pasti banyak temen cewek di sekolah ini.

Lucia..Lucia.. Sadar, jangan bawa perasaan deh tolol. Ini bukan Kelvin, dan lo gak boleh deket sama dia.

Dan walaupun itu Kelvin yang sedang bersandiwara. Tetep aja lo gak boleh deket-deket sama dia!

TITIK! Pikir gue mencoba membohongi diri sendiri kalau gue sedikit cemburu.

Gue merutuki diri sambil melirik kedepan.

Hm, mereka lagi ketawa-ketawa sambil saling ngeliat. Wajarlah kalo tu cacing tanah cepet deket sama Bella.

Bella kan cantik, baik, dan friendly bgt. Gak kayak gue.

"Gue pergi aja deh" kata gue sambil berdiri, meninggalkan mereka dan waffle yang belum gue makan sedikitpun.

"Tunggu!" Kata Kevin.

Seketika itu juga sound sekolah yang dipasang disetiap sudut, dari kelas X, XI, XII, ruang guru, ruang kepala sekolah, kantin, dan sudut-sudut lainnya berbunyi.

"PANGGILAN KEPADA LUCIA ALEXANDER MAHARANI, MOHON MENUJU RUANG BK SEKARANG! SEKALI LAGI PANGGILAN KEPADA LUCIA ALEXANDER MAHARANI, MOHON MENUJU RUANG BK SEKARANG JUGA!"

Bunyi sound begitu kencangnya, gue tau banget siapa yang ada dibalik sound itu.

Ya... Bu Narti.

Entah kenapa gue agak takut, walaupun gue bisa dibilang sering "keluar masuk" BK.

Biarinlah, palingan gue di skors. Batin gue mencoba menghibur diri.

"Lucia, lo dipangil Lucia. Aduhh gimana nihh, atau lo pura-pura sakit, atau pingsan aja deh, aduh Lucia lo tuh yaa." Kata Bella panik, sambil menggoyang-goyangkan tangan gue.

Entah sejak kapan dia udah ada disamping gue, dan sangat panik seperti yang selalu dia lakukan.

"Uda nyantai aja, gue mau ke BK dulu ya. Keburu tu guru nyerocos lagi." Kata gue dengan santainya.

"Tunggu gue temenin lo, tadi kan gue sama lo" kata Kevin yang nampaknya panik namun berusaha menutupi.

Lebay banget si ni dua orang, gue yang dipanggil biasa aja, lah mereka uda panik banget kayak liat kebakaran aja. Batin gue.

"Whattt? Jadi kalian tadi uda ketemu? kalian bolos bareng gitu maksudnya? Kalian uda saling kenal sebelumnya? Kenal dimana? shisgsjshsvsjsjs" Kata Bella mengajukan banyak pertanyaan, sampai-sampai gue gabisa denger seluruhnya.

"Gak usah gue ke BK sendiri aja" kata gue santai sambil meninggalkan mereka.

"Gue temenin! TITIK" kata Kevin yang tau-tau udah didepan gue, dan berjalan cepat.

Punya nyali juga ni cowok. Dia gak salah tapi rela nganterin gue. Hmmm... Gentle! Batin gue tanpa sengaja

"Ehh kalian kok ninggalin gue sihh! Woii ada apa sebenernya? Awas aja kalian! Kalian utang penjelasan ke gue! Luciaa! Kevinn!" Teriak Bella gemas, sampai manjadi pusat tontonan seisi kantin.

Gue dan Kevin berjalan lurus, Kevin berusaha menyamakan langkah dengan gue.

Selagi di perjalanan yang lumayan jauh, dari kantin ke BK, ngelewatin lorong-lorong sekolah.

Gue ngelirik ke cowok sebelah gue ini. Dia cuma melihat lurus kedepan, entah takut atau apa. Tapi mukanya sangat serius.

Mata gue beralih ke pinggir-pinggir lorong. Semua murid cewek melihat gue dan Kevin dengan tatapan penasaran.

Lebih tepatnya tatapan kagum ke Kevin, dan tatapan jijik ke gue. Sedangkan murid cowok lebih cuek dan gak peduli, mungkin mereka iri ke cowok di sebelah gue.

Karna cowok ini begitu menarik perhatian dari gebetan sampai pacar-pacar mereka.

Samar-samar gue mendengar banyak yang membicarakan gue dan Kevin. Tapi gue cuek-cuek aja.

Saat cowok ini belum masuk kesekolah, gue juga sering dilihatin karna masalah-masalah yang gue buat.

Hmmm. Tapi kali ini tatapan mereka lebih banyak dan tajam setelah tau gue berjalan dengan cowok baru yang jadi inceran setiap cewek disekolah ini. Bahkan banyak yang bela-belain keluar kelas cuma buat liat gue jalan sama "pangeran baru" disekolah ini.

Continue Reading

You'll Also Like

1.2M 76.2K 35
"Di tempat ini, anggap kita bukan siapa-siapa. Jangan banyak tingkah." -Hilario Jarvis Zachary Jika Bumi ini adalah planet Mars, maka seluruh kepelik...
520K 18.5K 64
Eizer Sebastian, seorang pria yang hampir memilki segala kesempurnaan dalam hidupnya secara perlahan menjadi pria yang bermasalah ketika keinginan da...
543K 50.7K 55
⚠️ BL LOKAL Awalnya Doni cuma mau beli kulkas diskonan dari Bu Wati, tapi siapa sangka dia malah ketemu sama Arya, si Mas Ganteng yang kalau ngomong...
8.6M 106K 43
(βš οΈπŸ”žπŸ”žπŸ”žπŸ”žπŸ”žπŸ”žπŸ”žπŸ”žπŸ”žβš οΈ) [MASIH ON GOING] [HATI-HATI MEMILIH BACAAN] [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] β€’β€’β€’β€’ punya banyak uang, tapi terlahir dengan satu kecac...