Naughty Kiss

By hellojuni

98.3K 9.6K 1.8K

[ FOLLOW FOR READ ] Song Jaehee, gadis kelas 3F yang menyukai pria kelas 3A, walaupun jatuh bangun dia berusa... More

Part 1 : I Love You, Cold Man
Part 2 : Triple Jeon?!
Part 3 : Love At First Sight
Part 4 : Cute Kookie!
Part 5 : His Brother
Part 6 : Bedroom?
Part 7 : Thank You Kookie!
Part 8 : I Still Love Jungkook
Part 10 : New Friend
Part 11 : Feeling
Part 12 : Bad food
Part 13 : Jungkook ...
Part 14 : I'm So Sorry
Part 15 : First Kiss
Part 16 : Sunbae
Part 17 : Engagement Party
Part 18 : He doesn't hate me
Part 19 : Cooking
Part 20 : I Can't
Part 21 : Another Girl
Part 22 : Worried
Part 23 : Jeon Jungkook
Part 24 : Second Kiss
Part 25 : Enough
Part 26 : Stupid Girl
Part 27 : Good Food
Part 28 : Arranged Marriage
Part 29 : How?
Part 30 : I Can't Hold My Tears
Part 31 : Goodbye
Part 32 : Date
Part 33 : Serious
Part 34 : Realize
Part 35 : Propose
Part 36 : Seyong
Part 37 : After
Part 38 : The Wedding (END)
NAUGHTY KISS 2

Part 9 : Hurt

5.1K 485 72
By hellojuni

Author POV

"Apa yang Ibu lakukan?" ucap Jungkook dengan lantang.

"Kau ini, baru saja pulang kau sudah bicara seperti itu padaku."

"Mading sekolah itu, apa maksudmu?

"Ibu hanya-"

"Jangan mencampuri hidupku, kumohon!"

Jungkook langsung menaiki tangga menuju kamarnya. Jaehee hanya terpaku melihat perdebatan Nyonya Jeon dengan Jungkook. Jaehee merasa sedih, dia merasa semua ini karenanya.

"Bibi, aku ke atas dulu, aku ingin bicara dengan Jungkook," ucap Jaehee.

"Baiklah, Jaehee." Nyonya Jeon menepuk-nepuk pelan pundak Jaehee. Meyakinkan Jaehee.

Jaehee langsung menaiki tangga menuju kamar Jungkook. Rasa takut itu terus menghantuinya. Dia takut, Jungkook akan berbicara kasar padanya.

"Jungkook?" Jaehee membuka perlahan pintu kamar Jungkook. Jungkook langsung menoleh ke arah Jaehee sekejap.

Jungkook tak menjawab. Mulutnya terbungkam. Matanya terus tertuju pada bukunya. Jaehee menggigit bawah bibir. Jantungnya berdegup kencang.

"Aku ingin minta maaf, ini semua karenaku," ucap Jaehee.

Jungkook masih terdiam. "Tapi aku mohon, jangan salahkan Bibi tapi-"

"Cukup! Kau pergilah dari sini," ucap Jungkook dengan dingin lalu menatap Jaehee dengan sinis.

"Aku tidak menyukai gadis dungu sepertimu, jangan mengganggu hidupku, aku paling membenci itu."

Jaehee hanya menahan air matanya agar tidak jatuh. Hatinya teriris oleh ucapan Jungkook. Dadanya sesak, rasanya ingin menangis kencang. Jaehee menangis pun Jungkook tidak peduli.

"Kalau begitu, aku pergi dulu." Jaehee langsung membalikkan badannya. Dia berlari menuruni tangga. Nyonya Jeon terus memanggil namanya dia sama sekali tidak peduli. Air mata sudah tidak kuat lagi di tahan.

Setelah sampai kamarnya, Jaehee menangis tanpa suara sedikit pun. Dia menahannya walaupun rasanya sakit. Lidah tajam Jungkook sukses menyayat hatinya.

Jaehee POV

Aku terus memandangi Jungkook dari jendela kamarku. Jantungku masih terus berdebar saat melihatnya. Padahal dia sangat jahat padaku.

"Hhh." Aku segera menutup jendela kamarku saat Jungkook melihat ke arahku. Tatapannya selalu dingin padaku.

Tapi kenapa ... kenapa aku masih mencintainya?

﹏﹏﹏

"Hhh." Aku menghela nafas panjang. Yup! Aku akan sekelas dengan Jungkook. Dan sekarang kelasnya sudah di depan mataku.

Aku membuka pintu kelas itu. Aku gugup sekali. Teman baru, dan kelas yang baru. Dan ... Jungkook.

Aku bisa melihat kedua wajah temanku. Sungjae dan Sooyoung. Akhirnya, aku bisa sekelas dengannya.

"Song Jaehee, apa yang kau tunggu? Duduk di sebelah Jungkook sekarang!" ucap Guru Ahn.

Apa? Sebelah Jungkook? Aish! Sebelum aku mulai mendekati Jungkook, aku harus mengatur detak jantungku ini dulu.

"Hhh."

Sial! Tidak bisa aku mengontrolnya. Bagaimana ini?

"Jangan gugup," ucap Jungkook tiba-tiba.

Detak jantungku semakin cepat. Aku menahan malu. Aish!

"Baiklah, buka buku paket matematika halaman 50 dan kerjakan soal itu," ucap Guru Ahn.

Aku segera mengambil buku paket matematikaku. Aku segera membuka halaman 50. Ah! Ini yang pernah di ajari Jungkook.

Aku menoleh ke arah Jungkook. Dia sedang tertidur sekarang. Menghadap ke arahku dengan lengan sebagai bantalnya. Dia tidak mengerjakan tugas itu?

"Kenapa kau menatapku seperti itu?" ucap Jungkook yang masih terpejam. Sontak aku terkejut. Ah ... Aku malu sekali.

"Aku ... Kau sudah menyelesaikannya?" tanyaku.

"Sudah," jawabnya.

Hebat sekali, dalam satu menit dia sudah mengejarkannya. Mustahil.

"Jangan menatapku seperti monster."

Lagi-lagi aku terkejut di buatnya. Tapi kenapa sifat dia berbeda dengan yang kemarin? Bukankah dia membenciku?

"Jungkook," panggilku.

Dia menatapku lalu kembali memejamkan matanya. "Apa?"

"Hmm ... tidak."

"Bodoh."

"Aish!"

Lebih baik seperti ini. Aku tidak mau di jauhinya. Tidak masalah jika dia terus menghinaku bodoh. Aku akan terus di sampingnya.

﹏﹏﹏

"Tadi, kau berbicara apa dengan Jungkook? Asik sekali," ucap Sungjae. Aku langsung menatapnya sinis.

"Asik bokongku! Menyebalkan iya aish!"

"Kurasa Jungkook menyukaimu," ucap Sooyoung tiba-tiba.

"Menyukai apa, membenciku iya aish."

"Kau sedang datang bulan?" tanya Sungjae sambil tertawa. Sial.

Aku memukul kepalanya. "Datang bulan bokongmu!"

"Jungkook!"

Aku langsung menoleh ke arah Jungkook. Aku melihat wanita centil--Minri--menghampiri Jungkook.

"Nanti jadi kan jam 5 sore?"

"Mmm jadi."

"Terimakasih."

Aku terus menguping pembicaraan mereka. Tapi, apa? Mau kemana? Tidak! Aish!

"Jaehee."

"Iya?"

"Kenapa kau melamun?" tanya Sungjae.

"Tidak."

﹏﹏﹏

Hmm ... rapih sekali dia. Mau kemana mereka? Ikuti? Tidak, ikuti? Tidak. Aish!

"Kau mau kemana?" teriakku dari jendela.

"Bukan urusanmu."

Jungkook langsung menutup pintu jendelanya. Baru pertama kali aku melihat Jungkook mengiyakan ajakan perempuan. Hatiku sakit. Sakit sekali.

Lupakan saja! Lebih baik aku tidur, menunggu Jungkook pulang. Besok aku akan mencari tahu kemana Jungkook pergi.

﹏﹏﹏

"Kau tahu? Sudah menyebar berita Jungkook berpacaran dengan Minri."

"Pupus sudah harapanku."

Aku terus mendengar percakapan murid-murid itu. Dadaku semakin sesak. Berpacaran?

"Jaehee, kau menangis?"

"Ah Sungjae. Tidak, aku tidak menangis," jawabku.

"Tapi itu ... pipimu ...."

Aku langsung memegang pipiku. Terasa basah. Ah, benar aku menangis. Kenapa aku tidak sadar? Apa karena hatiku terlalu sakit?

"Ah iya." Aku langsung mengelap air mataku yang membasahi pipiku.

"Kenapa? Apa karena ucapan mereka tadi?" ucap Sooyoung sambil memegang pundakku.

"Aku tidak tahu."

Author POV

"Ah."

Jaehee langsung menoleh ke arah Sojung yang baru saja mendorong Minri. Minri hanya meringis ke sakitan.

"Minri, kau tidak apa-apa?"

Jungkook tiba-tiba datang menolong Minri. Jungkook langsung membantu Minri untuk berdiri.

"Apa yang kau lakukan?" ucap Jungkook meninggikan suaranya. Jungkook dan Sojungn menjadi pusat perhatian di kantin.

"Jungkook, aku ... ak-"

Ucapan Sojung terpotong karena Jungkook menabrak pundak Sojung dengan pundaknya. Jungkook merangkul Minri untuk membawanya ke UKS.

Sesampai di UKS, Jungkook membantu Minri untuk duduk di ranjang. Tatapan Jungkook berubah dingin.

"Mau sampai kapan sandiwara seperti ini?"

"Jungkook, aku-"

"Sudah kan? Aku ingin ke kelas." Jungkook langsung membalikan badannya. Dia mulai melangkah keluar UKS.

"Jika kau pergi, aku akan bunuh diri sekarang juga!"

Perkataan Minri membuatnya berhenti sejenak. Dia kembali melangkah keluar UKS.

"Aku serius."

Jungkook langsung membalikan badannya. "Aku tidak peduli, aku sudah lelah bersandiwara seperti ini."

"Ah iya, gosip sudah menyebar kau dan aku berpacaran, bersiaplah menghadapi wanita-wanita itu," lanjut Jungkook.

Jungkook langsung membalikan badannya lagi. Jungkook mulai melangkah lagi. Minri mendesis kesal. Baru pertama kalinya dia di campakan pria.

Murid-murid wanita sedari tadi menunggu Jungkook dari luar UKS. Murid-murid wanita itu menatap kagum, Jungkook hanya menatap mereka dengan dingin lalu berjalan santai melewati mereka.

"Ah, Jungkook."

Langkah Jungkook terhenti saat Jaehee menyapanya. Jungkook tak membalasnya. Dia langsung melewati Jaehee.

*****************************

Hi :v maaf kelamaan update, cie nungguinn :v

Vomment yakkkkk

Gomawoo

Continue Reading

You'll Also Like

3.3M 25.6K 47
harap bijak dalam membaca, yang masih bocil harap menjauh. Kalau masih nekat baca dosa ditanggung sendiri. satu judul cerita Mimin usahakan paling b...
618K 44.6K 40
Adhitama Malik Pasya pernah menikah dengan gadis belia. Satu bulan pernikahan, lelaki itu terpaksa bercerai dari istrinya. Tujuh tahun berlalu, ia t...
912K 91K 26
Karmina Adhikari, pegawai korporat yang tengah asyik membaca komik kesukaannya, harus mengalami kejadian tragis karena handphonenya dijambret dan ia...
382K 29.4K 38
Warning!!! Ini cerita gay homo bagi yang homophobic harap minggir jangan baca cerita Ini ⚠️⛔ Anak di bawah umur 18 thn jgn membaca cerita ini. 🔞⚠️. ...