Alvianna

By sonyandla

236K 14.7K 298

'Hujan' Aku sangat menyukai hujan. Aku menyukai hujan di saat semua yang ada di hidup ku menjadi berubah. Huj... More

Prolog
1. Dia adalah Alverio
2. Dia adalah Avianna
3. Tentang Anna
4. Damn it
5. Pengganggu
6. Fail Date
7. Festival Band
8. Semakin Dekat
9. Terjebak
10. Weekend Together
11. Rain
12. Menjauh
13. Dia kembali
14. Ingkar
15. Patah Hati
16. Mencurigakan
17. Tepat seperti dugaan
18. I know who I am
19. Firasat buruk
20. Kepercayaan yang hancur
21. Permintaan maaf untuk Anna
22. Kenyataan Pahit
23. Alasan menyukai 'Hujan'
24. Konser
25. Liburan
26. Bali
27. Semua karna 'Hujan'
28. Menghilang
29. Kebohongan
30. Sahabat kecil
31. Pi & Io
32. Fail Surprise
34. Welcome back, Pi
35. Planning
36. Pilihan
37. Menyadari

33. Amnesia

5.7K 378 17
By sonyandla

***
Al's POV.

Aku sedari tadi diam memikirkan keadaan Anna. Ini sudah 5 hari semenjak Anna masuk rumah sakit, Anna sempat koma tetapi itu tidak terlalu lama. Dia koma hanya 3 hari.

"Al, mending lo ke kantin deh. Lo mesti makan, udah seharian jagain Anna. Yang ada kalo lo ngga makan, bentar lagi lo ikutan masuk rumah sakit." Ucap Bang Alvan, aku menghela nafas lalu mengangguk.

Aku pun berjalan menuju kantin rumah sakit yang ada di lantai dasar, saat aku tiba di lantai dasar, aku melihat Avianca yang ingin masuk ke dalam lift yang sama dengan ku.

Aku tidak memperdulikannya dan berjalan menuju kantin.

"Al? Gimana keadaan Anna?" Langkah ku berhenti ketika Avianca menanyakan hal itu, aku menghela nafas dan membalikkan badanku menghadap ke arah Avianca.

"Lebih buruk."

"Al... Gue minta maaf, gue gak bermaksud buat ngedorong Anna. Gue lepas kendali, Al... Gue marah karena dia bilang Mama sama Papa bukan orang tua nya." Ucap Avianca lalu menunduk.

"Jelas dia bilang gitu. Orang tua Anna bukan Mama sama Papa lo, tapi Kakek lo. Yang selalu kasih perhatian ke Anna cuma Kakek lo, bukan Mama sama Papa lo."

"Tapi gue gak pernah ngasut kedua orang tua gue buat selalu kasih perhatian ke gue, Al."

"Seenggaknya lo bilang sama orang tua lo buat lebih perhatian sama Anna, nyatanya apa? Lo malahan bilang ke Anna seneng banget buat Anna gak bahagia. Gak ngerti lagi gue sama pemikiran lo." Avianca menunduk mendengar ucapanku.

"Anna amnesia, dia gak inget gue siapa. Dia cuma inget keluarganya dan masa-masa sebelum dia mendam semua masalah sendirian." Mata Avianca membulat mendengar ucapanku.

"A... Anna amnesia?" Ucapnya pelan. Aku mengedikkan bahu lalu berjalan menuju kantin.

Flashback on.

Aku sedang di sekolahan karena aku sudah kelas 12, aku sudah banyak ketinggalan pelajaran yang mengharuskan aku untuk mengejar semuanya supaya aku mendapatkan universitas yang aku inginkan.

Aku pun berjalan menuju perpustakaan untuk meminjam buku soal-soal tahun lalu. Saat aku keluar dari perpustakaan, aku merasakan ponsel yang di saku ku bergetar. Aku pun langsung mengambil untuk melihat ID caller.

"Assalamualaikum, Bang Alvan." Sapaku.

"Waalaikumsalam, Al? Lo bisa sepulang sekolah ke rumah sakit?" Ucap suara di seberang.

"Bisa kok, Bang. Emangnya kenapa?" Ntah kenapa perasaanku jadi tidak enak mendengar cara bicara Bang Alvan.

"Anna udah sadar." Deg, mendengar 3 kata tersebut ntah membuat perasaanku seperti apa. Merasa lega, sedih dan bahagia.

"Seriusan, Bang? Yaudah gue ntar pulang sekolah langsung ke rumah sakit." Ucapku.

"Oke gue tunggu."

"Asalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

Sesuai ucapanku, setelah pulang sekolah aku langsung pergi kerumah sakit untuk menjenguk Anna.

"Bang? Gimana keadaan Anna?" Tanyaku saat melihat Bang Alvan di pintu luar.

"Lo bisa ngecek sendiri di dalam." Aku mengangguk lalu masuk ke dalam kamar inap milik Anna.

"Pi..." Sapaku saat melihat Anna yang sibuk menonton. Aku mendekatinya yang sekarang telah memfokuskan penglihatannya padaku.

"Lo siapa?" Deg, 2 kata itu membuat aku mengernyitkan dahi.

"Lo becanda kan? Ih gak asik! Pi mainannya sekarang gitu, masih marah ya? Sumpah Pi aku gak ad-"

"Dia lupa ingatan." Bisik Bang Alvan, bibirku kelu, tenggorokan ku merasa kering mendengar bisikan Bang Alvan.

"Bang, dia siapa?" Tanya Anna kepada Bang Alvan.

"Gue Alverio Dale Jerrel, temen lo dari kecil dan teman dekat lo sampai sekarang."

"Lo temen deket gue?"

"Yap, bahkan kita sering menghabiskan waktu bersama."

"Bener ya, Bang?" Ucap Anna seperti tidak percaya denganku.

"Iya, Na. Dia yang bawa kamu ke sini, dia yang selalu nungguin kamu disini."

"Makasih ya, errrrr Rio?" Aku tersenyum pedih mendengar Anna memanggilku untuk pertama kalinya bukan 'Al'.

"Panggil aja Io, Pi."

"Pi?"

"Pi nama panggilan khusus gue ke lo." Anna mengangguk-anggukan kepalanya.

Flashback off.

"Al?" Aku tersadar dari lamunanku saat merasa namaku dipanggil.

"Fara?! Mario?!" Ucapku terkejut. Fara dan Mario tersenyum lalu duduk di depanku.

"Yang lain mana?" Tanyaku yang tidak melihat keberadaan Shawn, Aqshal dan Lila disini.

"Mereka di ruangan Anna, Al." Ucap Fara, seketika mulutku bungkam mendengar nama Anna disebut.

"Kita udah tau semuanya kok, Al. Lo harus bersyukur karna Anna masih bisa bareng-bareng sama kita." Ucap Fara.

"Iya, Al. Kita semua sedih kok pas tau dia lupa ingetan. Tapi ini udah takdir, Al. Seenggaknya lo masih bisa ngeliat dia dengan sepuasnya, kan?" Kini Mario yang berbicara.

"Gue gak tau sekarang harus sedih atau senang, Far, Mar. Disatu sisi gue seneng banget karena Allah masih ngelindungi dia dan beri gue kesempatan untuk jagain dia. Tapi disatu sisi gue sedih banget karena dia lupa sama gue."

"Dia bukan cuma lupa lo, Al. Dia lupa kita juga." Aku menghela nafas.

"Sekarang yang terpenting dia mesti sembuh dan nanti kita bakalan bantuin dia buat inget semuanya." Aku mengangguk.

**
Aku, Mario dan Fara berjalan menuju kamar Anna.

"Io kok lama amat sih?" Ucap Anna cemberut, aku tersenyum tipis melihat tingkahnya.

"Io tadi beliin Pi, bubur kesukaan Pi. Io tau kok Pi gak suka makanan rumah sakit." Ucapku mendekat kearah Anna. Matanya berbinar melihat kantung plastik bawaanku.

"Makasih Io!" Ucapnya tersenyum lebar.

"Ehem, kok gue agak risih ya mendengar panggilan kalian berdua?" Celetuk Mario. Anna memiringkan kepalanya agar bisa melihat Mario.

"Lo siapa?" Tanyanya bingung.

"Ohiya! Gue Mario, Na. Demario Jase Govind, kembarannya si Dashawn Jase Govind. Kita sahabatan juga loh kayak lo sama Al. Tapi deketan Al sih."

"Al?"

"Eh maksudnya Io!"

"Jadi kalian semua sahabat gue?" Tanya Anna memperhatikan Lila, Fara, Mario, Shawn, Aqshal serta aku dengan wajah serius.

"Yap, kita ber-7 sahabatan, kita kemana-mana barengan. Tapi di persahabatan ini ada yang saling sayang gitu sih." Ucap Shawn.

"Ohya? Pokoknya kalian mesti cerita gimana gue dulu dan tentang persahabatan ini."

"Pasti, Na." Aku tersenyum melihat Anna yang kembali ceria seperti biasanya.

**
Aku melajukan mobilku menuju rumahku, ini sudah jam 9 malam dan malam ini aku harus pulang kerumah. Tiba-tiba lagu yang pas untukku saat ini terdengar dari radio mobilku.

I drove by all the places we used to hang out getting wasted
I thought about our last kiss, how it felt, the way you tasted
And even though your friends tell me you're doing fine

Are you somewhere feeling lonely even though he's right beside you?
When he says those words that hurt you, do you read the ones I wrote you?

Sometimes I start to wonder, was it just a lie?
If what we had was real, how could you be fine?

'Cause I'm not fine at all

Ya, I'm not fine at all.

I remember the day you told me you were leaving
I remember the make-up running down your face
And the dreams you left behind you didn't need them
Like every single wish we ever made
I wish that I could wake up with amnesia
And forget about the stupid little things
Like the way it felt to fall asleep next to you
And the memories I never can escape

'Cause I'm not fine at all

Entah kenapa lagu ini sangat menyayat hatiku. Aku tidak sadar bahwa aku menangis karena lagu ini.

The pictures that you sent me they're still living in my phone
I'll admit I like to see them, I'll admit I feel alone
And all my friends keep asking why I'm not around

It hurts to know you're happy, yeah, it hurts that you've moved on
It's hard to hear your name when I haven't seen you in so long

It's like we never happened, was it just a lie?
If what we had was real, how could you be fine?

'Cause I'm not fine at all

Aku sangat sakit hati, aku sangat kecewa karena Anna melupakanku begitu saja. Aku menyesal, kenapa sebulan yang lalu aku dan dia tidak langsung menjadi sepasang kekasih.

Aku takut, aku takut dia bisa saja berpindah ke lain hati. Apakah lupa ingatan juga bisa membuat dia lupa dengan perasaannya?

I remember the day you told me you were leaving
I remember the make-up running down your face
And the dreams you left behind you didn't need them
Like every single wish we ever made
I wish that I could wake up with amnesia
And forget about the stupid little things
Like the way it felt to fall asleep next to you
And the memories I never can escape

If today I woke up with you right beside me
Like all of this was just some twisted dream
I'd hold you closer than I ever did before
And you'd never slip away
And you'd never hear me say

I remember the day you told me you were leaving
I remember the make-up running down your face
And the dreams you left behind you didn't need them
Like every single wish we ever made
I wish that I could wake up with amnesia
And forget about the stupid little things
Like the way it felt to fall asleep next to you
And the memories I never can escape

'Cause I'm not fine at all
No, I'm really not fine at all
Tell me this is just a dream
'Cause I'm really not fine at all

"Argh! Kenapa semuanya jadi gini sih?!" Ucapku frustasi.

***
hai! Update lagi nih haha, duh Anna amnesia:( kasihan banget Babang Al nya wkwk.

Vote+comment ya!^^

Continue Reading

You'll Also Like

1.8M 102K 52
"Lihat saudaramu yang lain! Mereka berprestasi! Tidak buat onar! Membanggakan orang tua!" Baginya yang terbiasa dibandingkan dengan saudara sendiri...
1.5M 73.4K 61
LO PLAGIAT GUE SANTET 🚫 "Kita emang nggak pernah kenal, tapi kehidupan yang Lo kasih ke gue sangat berarti neyra Gea denandra ' ~zea~ _____________...
455K 23.6K 54
Bagaimana jika kalian berada dalam posisi seorang gadis bernama Auraline yang pada saat membuka matanya, dia sudah berada dikehidupan sebuah novel mi...
4.4M 187K 48
On Going ❗ Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan yang tak s...