Ketua Osis VS Ketua Geng [ON...

By arivanymn_

189K 7.9K 179

"Come on Ra, kalo lo suka sama gue, bilang aja. Meski lo ga suka gue pun ya akui saja lah. Gausah disembunyii... More

Bagian Satu
Bagian Dua
Hei, Zahra is Here!
Bagian Tiga
Bagian Empat
Bagian Lima
Bagian Enam
This is Me
Bagian Tujuh
Bagian Delapan
Bagian Sembilan
Bagian Sebelas
Bagian Dua Belas
Who Am I?
Bagian Tiga Belas
Daniel's Poem
Bagian Empat Belas
Bagian Lima Belas
Bagian Enam Belas
Behind the scene
Bagian Tujuh Belas
Bagian Delapan Belas
Bagian Sembilan Belas
Bagian Dua Puluh
Dua Puluh Satu
Dua Puluh Dua
Dua Puluh Tiga

Bagian Sepuluh

6.5K 316 0
By arivanymn_

*ZAHRA POV*

Disekolah suasana cukup ramai, mengingat semua pengurus OSIS-MPK mulai dari kelas X hingga XII hilir mudik mempersiapkan acara untuk esok hari, yaitu study banding.

"Ra, gimana lo udah baikan kan?" Tanya Dinda

"Kita khawatir banget sama lo Ra." Timpal Annisa

"Iya aku baik baik aja kok." Jawabku

"Hmm, sekarang udah Jumat lagi aja yaa. Inget ga besok ada acara apa?" Tanya Annisa

"By the way Ra, ini laporan hasil kemaren. Kita mulai jam 2, yaa bentar lagi lah, osis mpk kumpul buat beresin ruangan. Untuk di aula urusan mpk karena jumlahnya lebih banyak mereka, kita beres beres di ruang osis aja. Dan ini revisi timeline yang baru, dan konsumsi udah dihandle sama Dinda." Ucap Vina panjang lebar

"Hmm, iya Vin. Sebentar ya, kepalaku pusing banget."

"Nahlooh Vina tanggung jawab, abisnya lo main nyerocos aja sih." Ucap Citra

"Yeee gue cuma laporan aja pea!"

"Ra, mungkin lo semalem istirahatnya kurang lama, atau tidur lo ga bener." Ucap Sheril

"Iya kali ya, lagian semalem aku mimpi aneh sih makanya dikit dikit bangun dan tidur juga ga nyaman."

"Emang lo mimpi apa semalem Ra?" Tanya Nia

"Entahlah, tapi seingatku samar samar seperti ada Daniel disamping kasurku. Dia kaya ngomong sesuatu gitu tapi ga kedengeran jelas. Haha, sumpah mimpi yang aneh." Ucapku

"HEEE???" semuanya serempak keheranan. Aku ikut kaget melihat reaksi mereka.

"Asli mimpi tuh Ra?" Tanya Citra

"Ya iya lah mimpi, gila aja kali kalo dia beneran ada dikamar aku, udah aku usir dia. Tapi ya, anehnya lagi, ada cowok lain yang datang sesudah Daniel. Kalo dia jelas banget bicara nya. Dia bilang 'get well soon my princess. See you at school'. Gitu. Tapi ga jelas wajahnya, samar samar sih." Jawabku.

Semuanya hanya manggut manggut. Mereka nampaknya sedang menebak apakah mimpiku ini sebuah pertanda atau bukan.

"Ra. Gue berani bertaruh, kalo sebenernya lo samar samar lihat Daniel tu bukan mimpi. Tapi nyata!" Ucap Vina sambil menggebrak meja.

Deg! kenapa aku langsung deg degan gini ya?

"Ah, kamu ngelantur aja Vin." Ucapku menepuk lengannya.

"Eh, tapi aku juga berani bertaruh Ra!" Nia juga ikut ikutan menggebrak meja. Sontak anak anak dikelas jadi memperhatikan kami.

"Duhh kalian bisa ga sih gak main gebrak meja." Bisik Dinda kesal

"Lo mau tau alasan kita kenapa Ra?" Tantang Nia

"Emang kenapa sih Ni?"

"Oke. Jadi gini, Ra. Vin, jawab Vin." Titah Nia

"Laahh ko jadi gue sih! Tapi, okedeh. Jadi gini Ra, yakin banget karena, kemaren lo tu pingsan pas Tkj dan Daniel yang nolongin lo." Ucap Vina menggebu gebu

"Oh oh oh! Iya iya gue juga inget Vin! Daniel tu dari jarak jauh udah gendong lo tau! Terus, dia juga yang bawa lo ke uks. Eh akhirnya dia anter lo pulang pake taxi." Tambah Sheril

"Yup, thats right Sher!" Ucap Vina

Apa? Apa mereka semua lagi ngarang? Ngga. Mereka gapernah ngarang cerita aneh aneh sebelumnya.

"Oiya, udah jam berapa ini? OMG udah jam 2 pas! Eh guys gue keruang wakasek dulu ya gue mau pengumuman dulu. Sekalian ijin ke wakasek nih." Ucap Citra

Kami semua hanya mengangguk. Senang rasanya bisa dispen. Karena aku udah suntuk dikelas gara gara denger cerita mereka.

Ting tong..

Selamat siang. Maaf kepada bapak ibu guru yang sedang mengajar. Ditujukan kepada seluruh pengurus Osis Mpk kelas X,XI dan XII, ditunggu kehadirannya di ruang osis sekarang juga. Dimohon kepada bapak dan ibu guru yang sedang mengajar untuk mengizinkan para pengurus dikelas untuk mempersiapkan acara study banding OSIS MPK esok hari. Terimakasih.

"Hmmm.. yaudah yuk temen temen, kita ke ruang osis langsung." ajakku

Semuanya mengangguk tanda setuju. Aku, Vina, Nia, Dinda, Sheril dan Annisa pergi menuju Ruang Osis. Rupanya para wakasek, dan pengurus osis mpk sudah stay. Disana Pak Dani sedang memberi pengarahan kepada kami. Setelah itu, Pak Dani keluar dan tinggal kami para pengurus yang ada disini.

"Ra, gue ijin ambil alih ya." Ucap Vina

Aku hanya mengangguk dan mempersilahkan Vina untuk memimpin kegiatan ini.

"Baik semuanya kita langsung saja membagi sektor kerja. Untuk seksi penanggung jawab penyambutan dan hiburan, silakan kalian memisahkan diri dan segera melakukan gladi. Untuk seksi peralatan bisa mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan dari sekarang. Untuk seksi lapangan,.silakan kalian persiapkan denah dan atur tata letaknya. Untuk seksi dekorasi, silakan langsung ke aula saja. Dan untuk sisanya, kelas X dan XI yang tidak kebagian apa apa bisa bantu bantu bersihkan aula."

Semua kelas X dan XI osis mpk sudah keluar dari ruang osis. Kini tinggal osis mpk kelas XII.

"Oke, sisanya tinggal kita. Hmmm.  Untuk mpk bisa menyesuaikan. Barangkali mau membereskan ruangannya dan merapikan file filenya. Untuk osis, kita beres beres disini."

Semuanya setuju dan menyesuaikan dengan tugas masing masing. Vina, dia memang tidak pernah terlihat serius dalam rapat atau kegiatan apapun. Tapi ketika diamanatkan sebuah tugas, dia akan memimpin dan menuntaskannya dengan baik dan benar. Kami semua beranjak dari kursi dan mulai bekerja pada tugas masing masing.

Tok tok tokkk

Sontak semuanya menoleh kearah pintu.

*DANIEL POV*

Tok tok tokkkk

Semua orang di ruangan itu menoleh kearah gue dengan serempak. Gue kaget bukan main.

"Maaf, anda tidak lihat kami sedang rapat?" Tanya Vina ketus.

"Hmm.. do i look like i care?"

"Ok, now you can get out from here."

"Hey, sopan dikit napa? Osis ko ga bisa sopan sih. Kaya nganggap gue preman yang nyasar ke gedung dpr aja. Heh siswa eksklusif, lo tu...."

"Oke oke im sorry! You just waste our time. Jadi ada apa lo kesini?" Tanya Vina menahan emosi 

Gue hanya terdiam dan melihat lihat ruangan dan anak anak yang sedang menatapku dengan pandangan heran.

"Zahra, gue tunggu di kantin."

Gue tungguin Zahra di kantin karena gue males lama lama deket ruang osis. Bukan ruangan gue banget. Isinya orang orang sok eksklusif!

"Ada apa kamu manggil aku? Dan kenapa harus di kantin? Kenapa ga didepan ruang osis aja?" Tanya Zahra tiba tiba

Gue melirik sebentar kearahnya. Poninya yang tersisir rapi ke kanan itu sebagian berjatuhan menutupi matanya.

"Nyokap Lo nelfon gue. Katanya, dia gabisa anter lo ke salon sore ini. Ada urusan dulu sama nyokap gue."

"Ooh ngabarin gitu aja? Oke makasih banyak ya infonya." Zahra pun berbalik badan dan pergi menuju ruang osis.

"Maen pergi aja. Suruh siapa pergi ha?" Sindir gue

Zahra pun menghentikan langkahnya dan kembali berjalan kearahku. Zahra menatap mata gue seolah olah nantangin gue. Tapi, gue malah menemukan sosok Zahra yang lembut dibalik sorot matanya yang tajam.

"Makanya, jangan maen nyelonong aja. Gue belum selesai."

"Yaudah, terus, apalagi yang mau kamu sampein ke aku? Kamu ga liat aku lagi sibuk? Aku masih banyak tugas buat besok."

"Oke. Sekarang lo harus kemas barang lo dan bawa tas lo kesini sekarang juga."

"Ngapain? Gak ah, gue sibuk."

"Lo ngeyel ya. Dibilangin pergi sekarang ya pergi."

"Gak mau." Zahra segera berlari menuju ruang osis,namun tangan gue cukup kuat dan cekatan untuk menahan Zahra agar tidak pergi.

"Lepasin aku Daniel!"

"Gue kasih dua pilihan, lo gue gendong ala pengantin, atau gue gendong paksa lo ke pundak gue?"

"Hah? Kamu apa apaansih?!"

Gue terdiam sejenak. Gue jadi inget sesuatu. Gue segera telfon Bang Jack. Abang gue yang baru saja pulang dari Florida karena sedang libur panjang.

"Halo Bang, bisa minta tolong? Tolong anterin mobil gue ke sekolah ya. Awas, jangan ketauan bokap kalo mobil mau dipake. Sip thanks bro."

Bip

"Daniel! Lepasin aku!"

Gue hanya menatap Zahra dalam dalam. Dia, udah berkaca kaca seolah memohon gue. Sorry ra, gue terpaksa.

"Aaaaa Danieeell turunin akuuuu!"

Gue gendong dia secara paksa. Dia mukul mukul dada gue juga gue abaikan. Tatapan anak anak osis mpk yang sedang bekerja pun gue abaikan. Dan dihadapan gue ada Nia dan Dinda

"Eh Dan! Lo mau nyulik Zahra? Turunin dia!" Protes Dinda

"Bukan urusan lo. Oiya, tolong bawain tas dia di ruang osis ya! Gue tunggu digerbang. Cepetan ya! Urgent, Zahra harus check-up ke rumah sakit." Gue berbohong.

"Apa? Oke oke, Nia nanti lo anterin tas Zahra ya!"

Gue hanya tersenyum puas. Gue berhasil ngibulin tu anak. Kalo ngga, bisa bisa diinterogasi gue. Tapi lagi lagi Zahra memukul dada gue.

"Daniel turuniiiinn please!" Zahra meronta dan semakin berkaca kaca, tapi ga gue tanggapi.

"Sorry Ra. Ini mandat dari nyokap lo. Kalo gue bilang, gue yakin lo gabakal mau."

****

Continue Reading

You'll Also Like

514K 19.3K 33
Herida dalam bahasa spanyol artinya luka. Sama seperti yang dijalani gadis tangguh bernama Kiara Velovi, bukan hanya menghadapi sikap acuh dari kelua...
GEOGRA By Ice

Teen Fiction

2.3M 98.5K 57
Pertemuan yang tidak disengaja karena berniat menolong seorang pemuda yang terjatuh dari motor malah membuat hidup Zeyra menjadi semakin rumit. Berha...
5.5M 396K 55
❗Part terbaru akan muncul kalau kalian sudah follow ❗ Hazel Auristela, perempuan cantik yang hobi membuat kue. Dia punya impian ingin memiliki toko k...
ALZELVIN By Diazepam

Teen Fiction

5.5M 309K 34
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?" Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi. Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berj...