Happy reading ^^
-------------------------
Keanu hanya membeku di tempatnya. Bayang-bayang kebersamaannya sebagai sahabat bersama Nichol melintas dalam pikirannya. Menari-nari sekakan mengejek bahwa selama ini ia telah dipermainkan oleh sebuah kata yang bernama kesetiaan. Tidak pernah terbersit di benak Keanu, bahwa Kostov yang selama ini begitu ia takuti ternyata adalah orang yang sangat dekat dengannya.
Kesetiaan, ternyata itu masih sangat murah di mata Nichol. Keanu yakin ia tidak pernah melakukan hal yang salah kepada Nichol. Mereka benar-benar menjadi sahabat dalam arti sebenar-benarnya. Nichol mengetahui segala hal tentang Keanu, begitu juga Keanu. Tetapi ternyata Keanu salah menilai Nichol. Sahabatnya kini dengan tega melukainya melalui anak dan istrinya.
Pengkhianatan itu memang selalu menyakitkan. Keanu bahkan saat ini menekan dadanya sendiri yang tiba-tiba dipenuhi oleh bongkahan batu besar yang menghimpit hingga ia kesulitan bernapas. Apalagi saat ini Nichol tengah memandangnya dengan begitu sinis. Jadi... apakah selama ini persahabatan mereka hanya sandiwara? Apakah sejak awal memang Nichol telah merencanakan semua sandiwara ini? Lalu... apa motifnya?
Karena ia tahu, Nichol adalah lelaki hebat yang selalu siap berada di belakangnya. Mendukung setiap keputusannya. Membantu di saat ia membutuhkan, bahkan Nichol adalah salah satu pahlawan yang ikut membantu saat masa-masa tumbangnya pasukan Jonathan. Ia yang telah banyak membunuh pasukan Jonathan. Apakah kekuasaan memang mampu merubah hati seseorang dengan begitu cepat?
"Nichol... apa maksud semua ini?" Setelah diam beberapa lama, akhirnya Keanu mampu bersuara. Masih berlutut di hadapan sahabatnya itu, menunjukkan kelemahannya. Jika memang dengan cara ini ia bisa mendapatkan kembali istri dan anaknya yang saat ini berada di tangan anak buah Nichol.
"Jangan pernah memanggilku dengan Nichol lagi, Kean. Aku muak menggunakan nama itu hanya untuk bersikap baik denganmu. Aku muak saat melihatmu berdekatan dengan Tatyana. Aku muak bahkan saat memergoki kalian tinggal di apartemen yang sama. Dan yang lebih membuatku benar-benar ingin membunuhmu adalah... kamu telah menjadikan Tatyana istrimu, membuatnya hamil darah dagingmu!! Tatyana adalah milikku, dan sekarang aku akan mengambil apa yang seharusnya menjadi milikku!!"
"Apa maksudmu? Aku.. sungguh tidak mengerti?"
Saat Keanu mengatakan itu ia sempat menoleh pada Keylis dan melihat istrinya menutup mulutnya sendiri. Keanu menatap Keylis lama. Mencoba untuk mencari sebuah kebenaran di mata Keylis. Keanu mendesah sedih. Ternyata ia memang belum memahami betul mengenai istrinya itu. Ternyata banyak rahasia yang disimpan rapi oleh Keylis. Tetapi ia tidak bisa menyalahkan Keylis. Semua keputusannya, dan ia akan menghadapi itu. Ia akan menerima segala apapun kenyataannya nanti meski itu menyakiti hatinya.
"Istrimu adalah calon mempelaiku, Keanu Caradoc. Bertahun-tahun aku menghabiskan waktuku untuk menunggunya. Tatyana Shavarostov Fyodorovna. Anak perempuan satu-satunya dari Fyodor yang selama ini kamu cari-cari. Kamu tentu mengerti betul bagaimana selama ini aku begitu tergila-gila dengan Tatyana!" teriakan Nichol begitu menyayat hati Keanu.
Baik Yanez dan Keanu hanya membeku mendengar satu lagi kenyataan mengenai siapa sebenarnya Keylis. Ya, Keanu tahu bagaimana Nichol dulu sangat memuja Tatyana. Bagaimana hancurnya Nichol saat Tatyana menghilang dalam tragedi itu. Bahkan Nichol adalah lelaki yang terus memaksa Keanu untuk tetap gigih mencari di mana keberadaan Tatyana. Lalu... apa sebenarnya yang terjadi?
Otak Keanu benar-benar lumpuh saat ini. Ia masih tidak mampu menyuzun puzzle yang dengan sengaja diacak oleh Nichol dengan sedemikian rupa. Ia bahkan masih tidak mengetahui apa sebenarnya motif Nichol.
Dan jika memang benar bahwa Tatyana adalah Keylis itu artinya...
Aaarrggghh!!! Tidak!!! Keanu bahkan tidak bisa membayangkan jika nanti Nichol akan membuka semua kenyataan di hadapan Keylis. Kenyataan yang bisa menghancurkannya. Ya, Nichol telah membawa kartu as. Kelemahannya kini berada di tangan Nichol. Ia sudah kalah sebelum berperang.
"Hentikan omong kosong ini, Kostov! Kamu dengan begitu bangga mengatakan bahwa kamu menunggunya, kamu tergila-gila padanya. Tetapi apa yang kamu lakukan? Saat tragedi itu kamu justru menculiknya, menyiksa, bahkan menjual satu ginjalnya! Itu benar-benar lebih dari sekedar perbuatan biadab!" maki Yanez yang sudah tidak dapat menahan emosi yang sejak tadi menggelegak ingin dikeluarkan.
"Semuanya sandiwara, 'kan? Segala kesedihan yang kamu tunjukkan kepadaku saat Tatyana menghilang. Semua itu palsu, Nichol." Keanu mendesah sambil melihat Nichol dengan sorot mata kecewa. Tetapi tidak ada teriakan dari nadanya. Keanu benar-benar menyuarakan suaranya dengan nada yang sangat datar.
"Itu obsesi, bukan cinta. Karena obsesi yang akhirnya membutakan mata hatimu!" Yanez masih berkata dengan nada penuh penekanan.
"Ia pantas menerima itu, Keanu. Tatyana pantas menerima penderitaan atas apa yang telah dilakukan Fyodor terhadapku!"
Keanu menutup mulutnya tidak percaya. Sepertinya ia sedikit mendapat titik terang walaupun semuanya masih begitu kabur dalam pandangannya. "Apakah... apakah Fyodor tahu bahwa...?"
"Ya, ia mengetahui bahwa aku adalah Kostov Mikhailovich. Aku sengaja menyamar sebagai salah satu agen FBI untuk mengorek segala informasi mengenai gerak-gerik kalian untuk menyelamatkan organisasi yang aku bangun dan pabrik senjata ilegalku. Dan ternyata aku lebih pintar dari dirimu yang seorang penyamar ulung, Kean. Aku bahkan berhasil mengelabuhi Christopher. Itu menyenangkan sekali. Hahaha!"
Keanu seperti masih sulit menerima dan mencerna segala kenyataan ini. Terlalu sulit. Ia mengutuki dirinya sendiri yang tidak bisa berpikir jernih saat ini. Pikirannya memang terpecah-pecah. Antara menyelesaikan teka-teki yang sudah diciptakan oleh Kostov dan juga memikirkan keselamatan Keylis dan Leon. Mengingat bahwa Kostov bisa melakukan apa saja, termasuk membunuh orang-orang yang ia cintai hanya dalam satu kedipan mata.
"I get it! Kean, bukankah dulu hubungan Nichol dan Fyodor memang dekat? Sepertinya aku mulai mendapatkan pesan rahasia itu tanpa harus melihatnya. Fyodor memang mengetahui jati diri Nichol yang sebenarnya. Itu yang berusaha disampaikan Fyodor kepada Christopher dan juga pemerintah Rusia untuk bisa membuka kasus mengenai pembantaian sang kaisar. Tetapi sebelum semua terungkap, lelaki licik ini telah menyeting tragedi itu. Tragedi yang akhirnya membuat Fyodor dan istrinya... terbunuh. Ia yang telah memfitnah Fyodor. Dan pemerintah Rusia telah termakan oleh fitnahnya." Yanez berusaha menjelaskan hal itu kepada Keanu.
"Aaarrrggghhh!!!" Keanu berteriak kencang dan menjambak-jambak rambutnya sendiri. Terlebih saat ia mengingat tragedi itu. Tragedi dimana ia harus... membunuh Fyodor dan juga istrinya! Ya, ialah pembunuh orangtua Tatyana! Ia yang telah menghancurkan hidup Tatyana, istrinya sendiri. Atas segala fitnah yang telah disebar oleh Nichol yang membuat Christopher dan pemerintah Rusia mempercayainya.
Yanez sepertinya sadar apa yang ia katakana sungguh menyakiti hati Keanu. Tetapi Yanez harus mengatakan itu semua. Kenyataan yang memang sangat pahit. Segala hal yang tersimpan rapi dalam alam bawah sadar Keanu kini mulai menguar perlahan-lahan. Sementara Kostov di singhasananya hanya bisa tertawa nyaring melihat kejatuhan seorang Keanu Caradoc.
"Haruskah aku mengatakan kebenarannya pada istrimu itu, Tuan Caradoc?" Kostov tersenyum sinis sambil memandang Keylis penuh arti.
Sementara Keylis sejak tadi hanya diam. Ia benar-benar merasa seperti orang bodoh. Ia... tahu isi pesan rahasia yang disampaikan oleh ayahnya. Hanya sebuah kebenaran mengenai lelaki yang telah berkhianat pada negara dan juga FBI. Lelaki yang sebisa mungkin harus dihindari oleh dirinya.
Tetapi sungguh, Keylis seolah melupakan segalanya. Ia sadar lelaki iblis yang saat ini tertawa di atas kejatuhan Keanu telah menghapus segala ingatannya. Termasuk mengenai pesan rahasia itu. Pesan yang akan membongkar siapa jati diri Nichol yang sebenarnya. Keylis juga merasa bodoh, dulu... ia begitu dekat dengan Nichol. Menjadikan Nichol kakak laki-lakinya karena Nichol sering sekali berkunjung ke rumah ayahnya. Tetapi memang pengkhianatan itu selalu ada. Dan orang terdekatlah biasanya yang justru akan menikam dari belakang.
Keylis membelalak saat melihat lelaki iblis itu turun dari singhasananya. Berjalan pelan menuju ke arahnya. Dan hanya dengan sekali sentakan, Kostov bisa menarik Keylis ke dalam pelukannya. Mencium bibir Keylis dengan begitu liar.
Tangan Keanu terkepal kuat saat melihat mereka berciuman di depannya. Buku-buku jemarinya memutih. Aliran darahnya terasa berhenti. Ingin ia berlari dan menarik Keylis ke dalam pelukannya tetapi tubuhnya membeku. Terlebih saat ia mendengar suara tangis Leon. Pilihannya adalah, ia maju untuk menyelamatkan Keylis tetapi Leon akan mati dalam sekejap atau tetap diam dan menikmati pertunjukan itu walaupun ia begitu hancur tetapi ia masih memiliki kesempatan untuk menyelamatkan dua orang yang paling ia cintai saat ini.
Keanu hanya menutup matanya. Tidak ingin melihat lebih jauh lagi. Ia bisa merasakan air mata kehancurannya yang sedang tertawa nyaring seiring dengan alirannya yang membasahi pipi hingga turun ke leher. Ia sungguh tidak tahu lagi apa yang harus ia lakukan saat ini. Ia seperti seorang kerdil yang menghadapi raksasa besar yang memiliki banyak senjata dan pasukan yang mematikan.
Tetapi bukahkah ada sebuah kisah ketika Daud yang hanya memiliki senjata ketapel bisa mengalahkan raksasa bernama Goliath?
"Tatyana Fyodorovna... atau aku harus memanggilmu Keylis, hah? Tetapi aku lebih suka memanggilmu dengan nama Tatyana. Karena itu akan selalu mengingatkanku pada dirimu yang dulu begitu polos dan menggairahkan, sayang." Kostov melepaskan ciumannya. Sementara Keylis terisak dalam pelukan Kostov. Tangannya sudah dikunci oleh kedua tangan kekar Kostov. Ia tidak dapat bergerak. Bahkan untuk memandang Keanu ia begitu takut.
"Kostov, ini sudah keterlaluan. Ini—" Yanez bahkan kehilangan kata-katanya. Lidahnya tiba-tiba terasa kelu. Tenggorokannya bagai tersayat pecahan kaca.
"Tatyana, apakah kamu masih ingin melihat pertunjukan menarik ini? Kamu pernah mengatakan bahwa kamu akan membunuh siapa pun yang telah membunuh kedua orang tuamu, 'kan?" bisik Kostov tepat di telinga Keylis. Tetapi bisikan itu mampu di dengar oleh seluruh yang ada di dalam ruangan.
Keylis mengangguk lemah. "Itu artinya aku akan membunuhmu, bajingan!!!" teriak Keylis dengan lantang.
"Hahaha... sayangnya aku bukan bajingan itu, sayang. Bajingan yang telah membunuh orang tuamu kini sedang berlutut di bawah kakiku! Lihatlah ia, ia sudah ada di depanmu. Aku akan memberikan senjataku padamu. Dan... kamu tidak boleh melanggar sumpahmu, sayang. Bunuhlah bajingan itu!"
Kostov menjambak rambut Keylis dan mengarahkannya ke depan Keanu. Sementara Keylis menatap Keanu tidak percaya. Mata mereka bertemu. Keylis dapat melihat mata Keanu yang sudah basah oleh air mata.
"Katakan itu tidak benar, Kean!!! Katakan bukan kamu yang telah membunuh orangtuaku!!!" teriak Keylis dengan kalap.
Keanu menggigit bibirnya. Ia memukul dadanya sendiri. "Aku yang membunuh mereka, Key. Aku yang telah menghancurkan hidupmu," jawab Keanu sambil menahan sesak di dadanya.
"Brengsek!!! Kamu pantas mati!!!" Keylis melepaskan pelukan Kostov dan menghambur kea rah Keanu. Perempuan itu memukul Keanu dengan seluruh sisa tenaga yang ia miliki. "Aku akan membunuhmu, Kean!!!"
"Bunuh aku, Key. Jika itu memang bisa menghapuskan segala lukamu."
"KEANU!!!" teriak Yanez tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh kakak kembarnya itu.
Kostov kembali duduk di singhasananya sambil menyilangkan kakinya. Melihat pertunjukan menarik di depannya sambil menyesap segelas wine. "Sungguh pertunjukan yang menarik. Aku bahkan tidak perlu repot untuk mengeluarkan tenagaku sedikitpun untuk membunuhmu, Keanu Caradoc!"
Dengan napas terengah, Keylis berjalan kearah Kostov. "Aku membutuhkan senjata untuk membunuhnya," katanya dengan lantang.
Kostov tersenyum dan menyerahkan sebuah senapan laras panjang di tangan Keylis. "Aku akan dengan senang hati menantikan detik-detik kematiannya, sayang. Dan setelah itu kita akan hidup bahagia."
Keylis tersenyum sinis. Ia mengambil senjata itu dari tangan Kostov. Keylis memposisikan dirinya untuk berdiri di depan Keanu dan mengarahkan senjatanya tepat di depan jantung Keanu. Yanez hanya mengepalkan kedua tangannya dan memandang Kostov dengan penuh nafsu untuk
"KEYLIS!!! DIA SUAMIMU!!!" teriak Yanez lantang.
"Ya, dan ternyata dia yang membunuh orang tuaku. Aku adalah perempuan yang akan memenuhi sumpahku, Yanez. Aku akan membunuh siapa saja yang telah membunuh kedua orangtuaku. Dan itu artinya, aku harus membunuhnya!" teriakan Keylis tak kalah lantang. "Bersiaplah menyambut kematianmu, Keanu Caradoc!"
DOOORRR!!!
"Aaaaarrrggghhh!!!"
Dan semuanya terjadi begitu cepat. Kini raga itu telah tergolek dengan banyak darah yang menguar dari tubuhnya.
TBC
Bagi yang masih bingung tenang ada flashbacknya kok...
Maaf ya sedikit ngaret... aku lagi ngumpulin ide dan mood.. soalnya moodnya harus baik biar gak asal-asalan. pas kemarin mau nulis ini, ehh ide yang pingin ditulis duluan malah ide cerita Alanis. wkwkwk
Jadii... maafkan diriku... huuhuuu...
Jangan lupa votement yaa..
Peluk Cium, LupitAra :*