Jahee POV
Soal ini ... ini ... dan ini ... mirip dengan soal yang di berikan Jungkook. Huaaa aku yakin aku akan dapat 50 besar nanti.
Aku akan buktikan pada Jungkook kalau aku pasti bisa mendapatkan 50 besar nantinya. Kuharap dia akan meminta maaf padaku nanti, karena dia sudah memghinaku bodoh.
Author POV
3 hari setelah itu, semua terasa gugup karena sebentar lagi pengumuman akan di pasang. Terutama Jaehee dia begitu gugup akan hasilnya nanti.
Jungkook hanya menatap Jaehee dari kejauhan. Menatap Jaehee yang sedang ikut berkumpul di depan mading yang sedang memasang pengumuman. Sesekali Jaehee meniup-niup kedua tangannya yang terasa dingin.
Setelah penguman di pasang, Jaehee tersenyum karena Jungkook dapat peringkat ke satu lagi. Mata Jaehee tertuju pada nomor 50, dia membulatkan matanya terkejut melihat namanya di nomor itu.
"Hore!" teriak Jaehee kegirangan sambil meloncat-loncat.
Dari kejauhan Jungkook hanya tersenyum tipis melihat tingkah Jaehee yang kegirangan, lalu ia membalikan badannya menuju kelasnya.
"Selamat, Jaehee," ucap Sooyoung.
"Kau juga Sooyoung," balas Jaehee lalu memeluk tubuh Sooyoung sekejab.
"Kau juga Sungjae, Selamat!" seru Jaehee sambil tersenyum lebar.
"Mmm," gumam Sungjae sambil mengangguk.
Sooyoung mendapat peringkat ke 2 sedangkan Sungjae mendapat peringkat ke 20. Sooyoung memang sangat cerdas, tapi dia tidak bisa melawan kecerdasan Jeon Jungkook. Si pria berhati beku.
﹏﹏﹏
Malam hari, semua berkumpul merayakan peringkat Jungkook, yang lagi-lagi mendapat peringkat pertama. Nyonya Jeon dan Tuan Jeon begitu bangga mendapatkan anak secerdas Jungkook. Bukan hanya Jungkook, kedua saudaranya pun tak kalah cerdasnya dengan Jungkook.
"Mari kita rayakan!" ucap Tuan Jeon sambil mengulurkan segelas wine.
"Bersulang!"
Mereka meminum wine untuk merayakan keberhasilan Jeon Jungkook, tapi tidak dengan Jungkook dan kedua saudaranya. Jungkook hanya meminum segelas wine. Seyong sama sekali tidak menyukai wine, apalagi Gunwoo yang masih kecil.
"Tambah lagi," ucap Jaehee yang sudah mabuk.
"Yak! Kau sudah mabuk!"
"Tapi, aku ingin meminumnya."
Seyong hanya terdiam melihat tingkah Jaehee sambil memakan kue buatan Tuan Song. Sedangkan Jungkook hanya fokus pada ponselnya sambil memakai earphone.
Jaehee ambruk ke tubuh Tuan Song, kepalanya tersender di bahu Tuan Song. Jaehee tertidur. Seyong hanya tersenyum melihat Jaehee.
"Song Jaehee, sadarlah!" panggil Tuan Jeon sambil menepuk pundak Jaehee.
Jaehee langsung menegakkan badannya setengah sadar. "Iya, Ayah."
"Tsk! kau ini," ucap Tuan Song sambil membantu Jaehee yang hampir ambruk lagi.
"Aku menyayangi Ayah, Bibi, Tuan Jeon, Kak Seyong, Gunwoo, tapi tidak dengan Jeon Jungkook!" lanjut Jaehee sedikit berteriak.
"Kau ... kau pernah bilang kalau kau menyukai Jungkook," ucap Nyonya Jeon.
"Itu tidak benar!" teriak Jaehee.
"Itu benar," ucap Jungkook santai sambil melepas earphone yang tadi ia pakai.
"APA?" teriak Jahee sambil memasang muka marahnya.
"Namaku Song Jaehee dari kelas 3-F. Mungkin kau tidak mengenal aku tapi aku kenal kau-"
"Hentikan!" teriak Jaehee di tengah-tengah Jungkook membacakan isi suratnya.
"Aku menyukaimu sejak kau tanding basket saat kita kelas 1 semester 2-"
"HEY!"
Jaehee melempar kotak tisu pada Jungkook, membuat Jungkook memberhentikan ucapannya. Jaehee masih memandangi Jungkook dengan mata sayupnya akibat mabuk.
"YAK! BRENGSEK!" teriak Jaehee setelah itu ambruk lagi di tubuh Tuan Song.
"Dasar gila," ucap Jungkook sambil bangkit dari duduk lalu mulai melangkah menuju kamarnya.
"Yak Jeon Jungkook!" teriak Tuan Jeon. Percuma saja, Jungkook tidak menghiraukannya.
"Seyong, tolong bawa Jaehee ke kamarnya," ucap Nyonya Jeon.
"Apa?"
"Tolonglah."
"Baiklah." Seyong bangkit dari duduknya lalu mulai mendekati Jaehee.
Seyong menggendong tubuh Jaehee ala bridal style. Agak sulit, karena tubuh Jaehee yang berat. Walaupun dia tidak gemuk tapi entah apa yang membuatnya begitu berat.
Seyong mulai berjalan keluar rumah Jungkook lalu pergi menuju rumah Jaehee yang notabenenya rumah mereka bersebelahan.
Seyong mulai masuk ke rumah Jaehee yang tidak di kunci itu. Sesekali Jaehee minta di turuni dari gendongan Seyong.
"Turunkan aku!" Jaehee memberontak dengan menggoyangkan ke dua kakinya dan membuat Seyong tambah kesulitan.
"Diam lah."
"Brengsek." Jaehee mengigau lalu tertidur lagi di gendongan Seyong.
"Dasar kau ini."
Seyong masuk ke dalam kamar Jaehee. Dia melihat-lihat sekitar kamar Jaehee yang begitu berantakan. Seyong meletakkan Jaehee perlahan di ranjang lalu menyelimuti Jaehee.
Dia tersenyum melihat wajah Jaehee saat tidur, perasaan aneh kini menyelimutinya, dia pun tidak mengerti perasaan apa itu.
Seyong segera menutup jendela Jaehee yang tadi terbuka. Sekilas ia melihat Jungkook dari jendela Jaehee. Melihat Jungkook yang sedang memainkan ponselnya.
﹏﹏﹏
"Uhh ... jam berapa ini?" ucap Jaehee. Dia segera bangkit dari tidurnya tergesa-gesa saat melihat jamnya.
"Aku telat!" Jaehee begitu tergesa-gesa menuju kamar mandi.
Tak lama Jaehee keluar kamar dengan seragam sekolahnya dan siap berangkat sekolah. Dia segera menuruni tangga dan segera keluar rumah. Tidak ada Tuan Song di rumah, mungkin dia sudah berangkat ke restorannya.
"Eoh Jungkook, kau telat juga?" tanya Jaehee yang menemukan Jungkook baru keluar dari rumahnya.
"Aku kesiangan," jawabnya lalu pergi melewati Jaehee yang masih mematung di tempat.
Jaehee mulai melangkah mendekati Jungkook. Setengah perjalanan Jungkook berhenti dan membuat Jaehee juga berhenti.
"2 meter," ucap Jungkook lalu lanjut melangkah.
"Aish baiklah," jawab Jaehee.
﹏﹏﹏
"Kau tinggal dimana sekarang?" tanya Sungjae.
"Aku ...."
"Jawablah, aku ingin melihat rumah barumu," sambung Sooyoung tiba-tiba.
"Aku .... di-"
"Song Jaehee!" panggil Jungkook sambil menghampiri Jaehee yang sedang duduk dengan kedua temannya.
"Kenapa?" tanya Jaehee kebingungan.
Jungkook tak membalas. Dia malah menarik tangan Jaehee dengan kasar dan mambawa Jaehee keluar kelas.
Semua bingung akan tingkah Jungkook begitu juga dengan Sungjae dan Sooyoung. Akhirnya mereka mengikuti kemana Jungkook membawa Jaehee.
Jungkook tiba-tiba menghempaskan tangan Jaehee kasar di tengah perjalanan. Mata Jaehee tertuju pada foto-foto di mading yang sedang di gerumuli orang. Dia segera menerobos gerumbulan itu. Dia terkejut ketika melihat foto-foto dirinya dan Jungkook sedang tertidur bersama di meja. Dia menatap tulisan di atas foto-foto itu.
'SELAMAT JUNGKOOK DAN JAEHEE, KALIAN BERHASIL'
Jaehee segera menghampiri Jungkook yang daritadi mendengus kesal. Jungkook sudah menebak bahwa ini kerjaan Ibunya. Jaehee hanya menggigit-gigit bibir bawahnya, dia merasa takut.
"Aku sudah duga ini pasti akan terjadi," ucap Jungkook dan membuat Jaehee mendongak menatap mata Jungkook.
"Maaf," ucap Jaehee dengan lirih.
"Jangan mengacau hidupku lagi." Jungkook membalikan badannya lalu mulai melangkah menuju kelas.
Jaehee POV
Kenapa ... kenapa aku menangis?
Aku sudah di tolak olehnya saat itu, kukira aku akan baik-baik saja dia berkata kasar padaku, lalu kenapa aku menangis?
"Aku masih mencintaimu, Jungkook," ucapku dengan suara kecil sambil memandangi punggung Jungkook yang perlahan menjauh.
******************************
Holla siders dan non siders/? Aku kembali kkkkk
Oh ya, plis jgn komen yg gak penting kaya :
"Kok mirip sm mischievous kiss?"
"Kok mirip sm naughty kiss?"
Watdehel, aku udh blg ... aku ambil dari drama itu ... aku cuman bkin versi aku sendiri nanti ... dan aku gak plagiat ya! Inget! Aku ambil dari drama naughty kiss!