Alvianna

sonyandla

236K 14.7K 298

'Hujan' Aku sangat menyukai hujan. Aku menyukai hujan di saat semua yang ada di hidup ku menjadi berubah. Huj... Еще

Prolog
1. Dia adalah Alverio
2. Dia adalah Avianna
3. Tentang Anna
4. Damn it
5. Pengganggu
6. Fail Date
7. Festival Band
8. Semakin Dekat
9. Terjebak
10. Weekend Together
11. Rain
12. Menjauh
13. Dia kembali
14. Ingkar
15. Patah Hati
16. Mencurigakan
17. Tepat seperti dugaan
18. I know who I am
19. Firasat buruk
20. Kepercayaan yang hancur
21. Permintaan maaf untuk Anna
22. Kenyataan Pahit
23. Alasan menyukai 'Hujan'
24. Konser
25. Liburan
26. Bali
28. Menghilang
29. Kebohongan
30. Sahabat kecil
31. Pi & Io
32. Fail Surprise
33. Amnesia
34. Welcome back, Pi
35. Planning
36. Pilihan
37. Menyadari

27. Semua karna 'Hujan'

5.2K 385 14
sonyandla

***
Anna's POV.

Aku dan teman-temanku memang berlibur bersama dengan 5SOS, Arzeylea dan para crew. Kami berlibur ke pantai-pantai disini, bermain berbagai macam permainan air yang tersedia, berjemur, lunch serta dinner.

Mereka sangat ramah dan baik, aku makin menyukai 5SOS.

"Al, gue seneng banget bisa deket banget kek gini sama mereka." Ucapku menoleh kearahnya lalu tersenyum.

"Iya, gue tau kok. Tapi jangan ngepost foto sama mereka dulu, Na. Masukin yang gak ada mereka aja." Aku menghela nafas.

"Tenang aja kok, gue bakalan ngepost pas kita udah pulang ato pas mereka udah gak ada lagi disini."

Luke memanggil aku dan Al untuk bergabung BBQ-an bersama mereka.

***
5SOS, Arzeylea dan para crew pulang hari ini. Mau tidak mau aku harus merelakan mereka pulang, lagipula mereka telah memfollback ku di instagram. Bahagianya~

Sekarang 5SOS sudah tidak ada, jadi Mario dan Shawn mengajak kami untuk ke Pantai Kuta.

"Mau mendung nih." Ucap Lila.

"Gakpapa kali, La! Gue malah seneng kalo hujan!" Ucapku antusias.

"Hantu hujan dasar." Cibir Al.

"Iri aja sih." Gerutuku lalu membuang muka.

"Yuriko! Ke pinggir pantai yuk! Bikin istana dari pasir!"

"Ayok!" Aku dan Yuriko pun berjalan menuju pinggir pantai. Aku membuat istana pasir begitupun dengan Yuriko, kami membuat pertandingan siapa yang istannya paling bagus.

"Na, mau hujan." Ucap suara bass.

"Ih gak papa kali, Al! Gue suka hujan!"

"Kayaknya bakalan deras hujannya." Ucap Al lagi.

"Ya makin bagus lah." Ucapku menghiraukannya yang sebenarnya sedang membujukku.

"Yuriko, ketempat mereka sana." Ucap Al, sialnya Yuriko menuruti ucapannya dan pergi meninggalkanku.

"Lo tuh kok nyuruh Yuriko pergi sih! Kita kan lagi buat istana dari pasir!" Omelku.

"Berteduh, Na. Bentar lagi hujan."

"Gamau! Kan gue bilang gue suka sama hujan, gue gak pernah lagi ngerasain main hujan."

"Yaudah, lo boleh main hujan tapi bareng gue."

"Yaudah!" Jedaku, "eh, Al lo suka hujan karna apa?"

"Karna kamu."

"Halah basi! Seriusan ih!"

"Karna masalah gue."

"Masalah yang mana? Lo kan banyak masalah, Al." Al seperti mengambil sesuatu dari sakunya, ternyata itu adalah rokok.

"What the fck you do, man?!" Teriakku, Al membakar ujung rokok lalu menghisapnya.

"What do you mean?" Ucapnya menaikkan satu alisnya.

"Jangan pernah ngerokok didepan gue." Al menghembus asap rokok kearahku dan aku terbatuk.

"Dulu gue pernah ngerokok didepan lo." Ucapnya santai.

"GUE KAN WAKTU ITU BILANG JANGAN NGEROKOK!" Emosiku naik.

"Gue gak mau berhenti ngerokok sebelum lo kasih tau kenapa lo ngelarang gue."

"Rokok itu ngebunuh lo."

"Halah klasik, bohong lu."

"Seriusan, Al."

"Kata gituan gak mempan ke gue."

"Gue gak suka cowok merokok." Ucapku menatap kearahnya dan dia menatapku kembali.

"Kenapa?" Ucapnya menaikkan satu alis.

"Kalo lo ngerokok, malahan itu membuat kadar kegantengan lo berkurang. Lo juga mesti tau, ngerokok gak akan bikin lo terlihat lebih keren."

"Secara gak langsung lo ngomong gue ganteng."

"Ih! Serius gue, Al!" Ucapku memukul dadanya.

"Hahaha iya iya, tapi gue masih gak percaya alasannya cuma itu doang." Aku menghela nafas.

"Gue gak bisa kena asap rokok, so gue mohon buang rokok lo sekarang juga." Al menuruti perintahku dan menginjak rokoknya.

"Emang kenapa? Lo ada asma?"

"Ngga, cuma gue gak terbiasa jadi gue harap lo jangan ngerokok didepan gue lagi." Ucapku menunduk.

"Gue janji gak akan ngerokok didepan lo lagi, bahkan gue janji gue bakalan berhenti ngerokok demi lo." Aku menengadahkan kepalaku dan menatap dia yang ternyata juga menatapku.

"Janji?" Ucapku pelan, dia tersenyum lalu mengacak-acak rambutku.

"Janji." Aku tersenyum puas mendengar ucapannya.

"Eh gerimis nih, Na."

"Gue mau mandi hujan, Al."

"Nanti lo sakit gimana?"

"Ngga bakalan gilak." Hujan semakin turun deras, aku masih tetap dengan pendirianku untuk tidak beranjak dari posisiku.

"Yes! Hujan deras!" Ucapku lalu berdiri dan menari-nari.

"Ayo, Al! Ikut nari bareng gue!" Ucapku menarik tangannya dan dia pun ikutan berdiri. Kami bernari-nari menikmati hujan dipinggir pantai ini.

Aku sangat senang karna hujan kali ini sangat deras, aku begitu menikmati sampai....

"Auuuuu!" Ucapku memegang perut kiriku.

"Lo kenapa, Na?"

"Sa....sa....sakit, Al." Ucapku pelan.

"Yaudah yuk kita ke tempat mereka." Ucap Al menuntunku.

"Auuuuu! Sakit!" Ucapku hampir terjatuh. Al menggedongku dengan bridal styles dan aku tidak tau kelanjutannya.

***
Al's POV.

Aku berlari membawa Anna di lorong rumah sakit.

"Sus, sus, tolong temen saya." Suster itu pun mengambil bangkar dan aku pun meletakkan Anna ke bangkar itu.

"Na, bangun, Na! Jangan bikin gue khawatir, gue mohon." Ucapku.

"Mas tunggu disini saja." Aku mengacak-acak rambutku frustasi, ada apa sebenarnya dengan Anna?

"Al! Anna kenapa?" Ucap Lila.

"Gue gak tau, dia tiba-tiba ngerasa sakit dan gue langsung bawa kesini."

"Astaga, Anna!" Ucap Fara.

"Lo mendingan telpon keluarganya, Al." Ucap Aqshal, aku mengangguk lalu mengambil ponselku untuk menelpon Bang Alvan.

"Halo?"

"Halo, Bang Alvan ini Alverio. Bang, bisa ke Bali sekarang? Soalnya Anna masuk rumah sakit."

"Astagfirullah, lo sekarang dirumah sakit mana? Gue baru nyampe di Bali, sms gue alamat rumah sakitnya."

Aku pun mematikkan telpon secara sepihak dan memberi pesan ke Bang Alvan tempat rumah sakit yang Anna tempati sekarang.

"Al, Anna dimana?" Ucap suara yang kupastikan itu suara milik Bang Alvan, aku pun melirik ke belakang dan benar saja.

"Dia lagi diruang UGD, Bang."

"Astaga, Anna! Lo kenapa lagi sih dek?"

"Bang, emang Anna sakit apa?" Ucapku penasaran, Bang Alvan menoleh kearahku seperti terkejut.

"Errrr.... Gue gak tau!" Aku menaikkan satu alisku, pasti ada yang disembunyikan.

***
Anna keadaannya telah membaik dan sekarang dia sedang istirahat, aku masih bingung ada apa dengan Anna sebenarnya. Kenapa dia yang biasanya terlihat ceria sekarang malah terbaring di kasur terkuruk itu?

Ini salahku, kenapa tadi aku tidak memaksanya untuk berteduh agar dia tidak bisa main hujan-hujannya.

Bodohnya aku malah membiarkannya malah ikut bermain hujanan bersamanya.

Semua ini salah ku, semua ini juga karna hujan. Semua ini terjadi karna hujan. Kalau saja tadi tidak hujan, mungkin aku masih bisa melihat tawa ceria dari Anna.

***
Hayooo! Anna kenapa? Penasaran sama kelanjutannya? Bentar lagi konflik besar dimulai! Jangan lupa vote+comment ya!^^

Продолжить чтение

Вам также понравится

ARGALA 𝑵𝑨𝑻𝑨✨

Подростковая литература

5.4M 231K 54
On Going [Revisi] Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan ya...
RAYDEN onel

Подростковая литература

3.5M 220K 67
[Follow dulu, agar chapter terbaru muncul] "If not with u, then not with anyone." Alora tidak menyangka jika kedatangan Alora di rumah temannya akan...
TRANSMIGRASI QUEENARA orang

Подростковая литература

857K 28.9K 55
cerita ini menceritakan kisah seorang " QUEENARA AURELIA " atau biasa dipanggil nara.gadis yang bekerja sebagai pelayan cafe untuk memenuhi kebutuha...
little ace 🐮🐺

Подростковая литература

473K 38.1K 26
ace, bocah imut yang kehadirannya disembunyikan oleh kedua orangtuanya hingga keluarga besarnya pun tidak mengetahui bahwa mereka memiliki cucu, adik...