Dokter Ganteng

By ditaagustina_

503K 20K 172

Adinata Aileen Ali Caesar Syarief More

Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
INFO
Chapter 14
Chapter 15
Dari Akuu
Chapter 17
Chapter 18
Info (Lagi)
Chapter 19
HAY....
Chapter 20
INFO (WAJIB BACA )
HALOW
PROMO NEW CERBUNG

Chapter 16

17.2K 796 3
By ditaagustina_

Setelah menempuh setengah jam perjalanan karena macet, akhrinya Ali sampai juga di Rumah Sakit. Terlihat ia sangat tergesa-gesa memasuki rumah sakit dan menyusuri koridor menuju ruangan Dokter Anak. Siapa lagi kalo bukan Dokter Prilly Felicia Bramastya. Gadis yang beberapa bulan menjadi tambatan hatinya, dengan rasa bersalah akhirnya Ali sampai juga di depan pintu rungan prilly.

cekleeek....

Terlihat disana seorang gadis dengan kemeja berwarna ungu dan celana kain berwarna hitam sedang tertidur. Ia tertidur dengan posisi kepala diatas meja sambil menggunakan tangan sebagai bantalnya dan terlihat Handphonen masih berada digenggamannya, sepertinya ia sangat kelelahan.

"Heey bie.. bangun sayang, maafin aku.. aku ninggalin kamu"
Ucap Ali lirih sambil menyapu wajah mungil gadis itu. Merasa ada yang menyentuhnya gadis itu perlahan mengerjapkan matanya.

"Aa..aaliii...."

"Iya sayang ini aku, maafin aku ya bie aku ninggalin kamu disini sampe malem begini"
Ali sangat merasa bersalah. Jujur ia sangat tak enak dengan prilly dan siap jika prilly harus marah padanya lagi.

"Aku yang harusnya minta maaf li.. maafin aku sampe ketiduran disini, maafin aku udah buat kamu susah li.. maafin aku"
Prilly berkata sambil menggenggam tangan Ali, ia takut jika Ali akan marah dan meninggalkannya. Karena ia tau bagaimana rasanya tidak bersama Ali beberapa hari. Entah sejak kapan air mata prilly sudah terbendung dipelupuk matanya.

"Sayaaang... kamu koq ngomongnya gitu sih,, kamu nggak pernah nyusahin aku sayang, justru aku yang minta maaf, tadi aku udah lupa njemput kamu. Tadi aku kecapean soalnya aku dihukum sama om ridwan jadinya aku ngantiin shiftnya om ridwan. Maafin aku ya sayang"

"Kamu dihukum li ?, koq bisa , kenapa ?"

"Iaa sayang tadi pagi aku lupa kalo ada jadwal operasi aku telat, jadi om ridwan yang gantiin aku"

"Maafin aku li itukan karna aku, kamu sih bandel"

"Heey.. yang bandel itu kamu.. bandel sih jauh dari aku hehe"

"Iih Aliii.. gombal.. udah malem nih pulaaaang"
Prilly merengek sambil menarik-narik lengan Ali. Ia tampak manja.

"Iaa-iaa yuk pulang, tapi kamu nggak marah kan sama aku ?"

"Nggak sayaaaaang"
Ucap prilly sembari tersenyum tepat diwajah Ali.

Cuup.. Ali mengecup singkat kening prilly.

*****

"Aku minta sekali ini li.. aku mohon,, kitakan cuma teman li, apa salahnya kalo kita cuma ngobrol"

"Okeh. Gue kasih lo kesempatan sekali aja. Kalo lo macem-macem. Gue nggak akan maafin lo!"

Dikantin rumah sakit

"apa yang mau obrolin, buruan waktu gue gak banyak"
Ucap Ali tidak nyaman saat ia diminta Vira untuk mendengarkan ceritanya.

"Gue pengen cerai li dari Rio, gue baru tau ternyata dia kasar banget, dia suka ngomong kasar, maki gue, mukul gue , nampar gue, gue gak betah li, beda banget waktu gue masih sama lo, lo selalu ngehargain gue"
Ucap vira kini terisak

"Ya jangan lo samain gue sama dia dong jelas beda. Dan Itukan urusan rumah tangga lo, sebaiknya ya lo sama suami lo yang nyelesein ra. Bukan lo curhat ke gue gini"

"Tapi li.. gue butuh masukan dari lo sebaiknya gue kudu gimana, gue udah coba ngomongin ini ke mama sama papa cuma mereka juga tetep sama cuek dan malas tau banget li"

"Ya masukan gue sebaiknya lo bicarain baik-baik sama rio. Gue yakin rio tau yang terbaik untuk kalian koq. Gue masih banyak kerjaan ra sorry gue cabut sekarang"
Ali hendak beranjak namun langkahnya terhenti saat vira kembali berbicara.

"Lii.. kenapa sih lo kayak gini ke gue. Gue tau gue salah tapi apa lo ga bisa kasih gue kesempatan sekali aja li ?, gue masih sayang sama lo"

Ali tak menghiraukan apa yang dikatakan oleh vira ia mengambil jasnya dan berlalu. Namun vira mengejar dan memeluknya dari belakang dan menangis dalam pelukannya. Sontak saja Ali terkejut dan berusaha melepaskan pelukan itu karna ia tak ingin ada salah paham jika prilly melihatnya.

"Ra lo apa-apaan sih lepasin ra. Cara lo kampungan tau gak sih. Lepas ra. Lepasiin !!!"

Ali sudah sangat emosi atas perlakuan vira. Emosi yang dari tadi ia tahan kini sudah tak bisa lagi ia tahan. Akhirnya ia membentak vira terlihat rahangnya mengeras. Matanya memcingkan emosi. Andai saja dia bukan seorang gadis tentu saja Ali sudah memukulnya. Sejujurnya ali tak ingin membentak vira karena ini di kantin dan banyak para dokter lain yang sedang makan disana.

"Li.. kenapa lo jadi kasar sama gue ?"

"Lo sama gue cuma temen jangan kurang ajar lo ra. Gue benci sama cewek yang sukanya cuma bisa ngerusak kebahagian orang lain. Sama kayak elo ngerusak hubungan Rio sama prilly dulu. Dan sekarang lo mau ngerusak hubungan gue sama prilly ? Jangan mimpi lo , gue nggak akan biarin lo nyakitin dia !!!"

Ucap ali sambil menunjuk kewajah vira. Vira tak pernah di bentak oleh Ali. Baru kali ini ia dibentak didepan umum. Tentu saja ia segera berlari meninggalkan kantin.

"Apa yang kalian lihat haah ??, "

Ali menggertak para dokter yang memperhatikan ali sedari tadi..tenru saja mereka memperhatikannya. Siapa sangka dokter Adinata Aileen Ali Caesar Syarief yang terkenal ramah dan tak pernah marah namun ia barusan membentak seorang gadis. Disisi lain ternyata sedari tadi ada seorang gadis bermata hazel yang memperhatikan Ali dan vira.

*****
"Bie.. ntar malem aku sama papa sama mama mau kerumah, kamu nggak lagi ada acara keluar kan ?"

"Ia li aku dirumah koq"

Sejak tadi siang prilly memang lebih memilih diam dan terlihat murung.

*****

Prilly Pov

Gue berusaha positive thingking dengan apa yang gue liat. Gue emang ga liat sampe selesai adegan mereka berdua. Tapi bukannya Ali udah pernah bilang buat nggak mau ketemu lagi sama dia. Gue jadi males, gue ragu sama perasaan gue. Apa cuma gue yang takut kehilangan ?, apa cuma gue yang punya perasaan ini.

"Ii.. ada ali tuh di bawah. Koq kamu malah diem disini. Buruan gih turun"

"Eeh mama.. iaa ma.."

Diruang tamu

"Mas bram, mbak rani, jadi kedatangan kami sekeluarga kesini adalah ingin melamar anak mas dan mbak untuk menjadi menantu saya, karna saya lihat hubungan Ali dan prilly makin dekat saja. Daripada menjadi fitnah apa nggak sebaiknya segera diresmikan"
Ucap pak syarief.

"Ooh jadi kedatangmu kesini untuk meminang anak saya rief ?, niat yang baik rief, saya sangat senang atas niatanmu. Tapi saya sebagai orang tua hanya bisa merestui. Semuanya kembali lagi ke prilly, bagaiman dianya saja."
Ucap pak bram tersenyum sambil melirik prilly.

"Jadi bagaimana pril ?, apa jawabanmu nak ?"
Ucap pal syarief sambil memandangi prilly. Ali menatap prilly ragu.. sedari tadi prilly tidak menatap Ali. Perasaannya masih sakit saat ia melihat Ali dipeluk oleh vira siang tadi. Ia kecewa mengapa Ali tak menceritakan kejadian itu. Bukankah harus saling jujur.

"Gimana i ?, semuanya dari ily aja sayang mama sama papa nggak maksa koq"
Ucap bu rani memberi pengertian pada prilly.

Suasana menjadi hening.. prilly hanya menunduk ia tak tau ingin menjawab apa, satu sisi ia sangat ingin menjawab ia dan satu sisi lainnya ia ragu akan cintanya Ali untuknya.

"Sebelumnya ily minta maaf om, tante, Ali, mama, papa, ily belum bisa jawab sekarang, kasih ily waktu" ucap prilly yang membuat semua yang ada diruang tamu kaget.

"Loh kenapa i ?" Tanya pak syarief ia juga tampak kaget karena selama ini ia melihat Ali dan Prilly baik-baik saja.

"Ily cuma ingin semuanya nanti nggak ada yang merasa disakiti, nggak ada penyesalan juga. Pernikahan itukan sakral, ily cuma mau satu untuk selamanya. Sekali lagi ily minta maaf"

Ali Pov

Bener aja seperti yang gue duga. Gue nggak ngerti kenapa prilly lebih milih untuk nunda ngasih jawabnnya ke gue. Bukan cuma itu sikapnya jadi dingin ke gue.

"Yaudah om gapapa, Ali siap nunggu jawabannya dari Prilly. Semoga minggu depan prilly bisa ngasih jawaban untuk Ali dan itu yang terbaik untul kita semua"
ucap Ali sambil tersenyum. Didalam hatinya ia sangat kecewa. Bagaimana tidak. Beberapa hari yang lalu ia sudah mengatakan kalo ia akan meresmikan hubungannya dengan prilly namun sekarang jawabannya prilly malah menggantung seperti ini.

******

"Bie... apa kamu emang nggak pengen serius sama aku ?"

Ucap Ali saat ia berada didalam ruangan prilly saat istirahat makan siang.

"Apa sebuah hubungan harus dimulai walaupun nggak ada ada sebuah kejujuran li ?"

Balas prilly namun masih enggan untuk menatap Ali. Ia pasti tidak akan sanggup menahan air matanya jika melihat pria ini.

"Bie.. aku nggak ngerti maksud kamu, bukannya selama ini aku udah jujur semua yang terjadi diantara kita ?"

"Jujur itu kunci utama sebuah hubungan li, apapun itu, dan sesakit dan semenyenangkan apapun kita harus saling jujur. Dan Walaupun itu Termasuk bertemu MANTAN "

Ucap prilly Ia sengaja menekan kata mantan, apakah Ali akan peka jika ia berkata demikian. Prilly kini beralih menatap Ali tajam. Benar saja air matanya tak bisa lagi ia bendung. Emosinya meluap-luap sakit sekali rasanya melihat gadis yang sama bersama orang yang ia cintai.

"Jadi ini semua karena salah paham tempo hari bie ?"

Ali mengusap wajahnya kasar. Tak menyangka prilly melihat adegannya bersama vira dikantin tempo hari. Bukan ia tak ingin menceritakannya pada prilly tapi ia hanya menunggu waktu yang tepat. Toh selama ini tak pernah ada yang Ali sembunyikan dari prilly.

"Aku udah berusaha kuat li.. aku coba buat ngertiin kamu. Tapi hasilnya sama aku jadi ragu sama kamu"

Ucap prilly. Kini air matanya telah lolos melewati pelupuk matanya.

"Bie... kamu boleh marah sama aku kamu boleh ngelakuin apa aja semau kamu bie, tapi kamu dengerin aku dulu ya.. kamu mau kan ?"

Tanya Ali dengan lembut sambil menggenggam jari mungil prilly. Ia tau betul jika prilly sedang cemburu maka habislah dia. Dan fix lamarannya di gantungkan cuma karena salah paham.

"Bie... aku udah berusaha nolak buat ngobrol sama vira. Tapi vira terus maksa. Akhirnya aku mau dengerin ceritanya, dia curhat soal KDRT yang rio lakuin ke dia. Dan aku berusaha menjauh dari dia bie, kamu percaya dong sama aku"

"Curhat tapi nggak harus sambil meluk-meluk ala sinetron jugakan bisa"
Jawab prilly sambil menunduk dan mengerucutkan bibirnya.

"Jadi kamu sebenernya cemburu sama aku karena dipeluk sama dia ?"

Tanya Ali mulai jahil

"Nggaak.. aku cuma nanya koq, lagian terserah kamu mau dipeluk kek mau diapain kek, kan emang kamu belum bisa lupain dia"

Deegh... ucapan prilly pada kalimat terakhir itu membuat Ali melonggarkan genggamannya. Ia merasa tersinggung. Bahkan ia tak pernah berkata begitu pada prilly. Ia sangat menghargai prilly dan memberinya kebebasan untuk bergaul dan juga untuk masa lalunya.
setelah beberapa menit saling terdiam akhirnya Ali memilih untuk keluar dari ruangan prilly

"Yaudah bie kalo gitu aku pamit dulu ya.. aku lupa nih ada jadwal oprasi, aku duluan ya.. kamu hati-hati kalo pulang"
Ali berpamitan sambil mengacak rambut prilly. Namun rasanya berbeda tidak seperti biasa yang ali lakukan padanya.

******

Ali Pov

Gue emang salah. Tapi gue paling nggak suka kalo masa lalu gue diungkit. Selama ini gue kira prilly udah bisa percaya dan ngertiin gue. Ternyata gue salah, gue tau kejadian kemaren emang pantes dia marah sama gue. Tapi bukan berarti dia bisa ngatain gue kayak gitu. Kalo gue belum bisa lupain Vira. Buat apa gue ngelamar dia.

"Bang.. koq udah pulang ?"

"Eh mama.. heheh nggak ma.. jadwal operasi Ali kosong ma"

"Kamu kepikiran soal lamaran kemaren ya bang ?"

"Nggak koq ma... mungkin Ali yang salah ngartiin hubungan Ali sama Prily, Ali terlalu buru-buru"

"Bang.. mama tau koq perasaan kamu gimana ke dia, kamu yang sabar ya sayang"

"Mama.. apaan sih.. hehehe Ali tuh seterong mah hahaha"

"Iaa deh anak mama seterong"

"Maa... Ali mau nyusul kak rey boleh ?"

"Kenapa emangnya li ?, kamu mau ngademin pikiran ?, ayo dong coba cerita ke mama"

"Ali cuma butuh sendiri dulu mah, besok ali flight ma, udah beli tiket tadi"
Ucap Ali sambil nyengir. Tentu saja tidak mungkin mamanya akan menyuruhnya mengcancel tiket yang sudah ia beli.

"Mama bisa apa kalo kamu begitu bang"

*******

"Hati-hati li.. cepet pulang mama sama papa kangen nih dirumah cuma berdua"

"Cieeileeeh mama sama papa berdua lagi hahaha, Ali nggak lama ma..pa.. sebulan kali 2 minggu disingapur lanjut deh 2 minggu lagi di Itali "

"Aliiiii.. apa-apaan kamu koq malah selama itu ?, kamu cuti cuma 1 minggu li."
Ucap pak syarief kesal

"Selebihnya Ali nggundurin diri.. daa papaaa "

******

#masih stay ngebaca kan ?, yuk di vote dan di koment, biar aku makin semangat hehe..

Jangan lupa guys nonton GGS ya.. yang kangen dan yang sayang Ali-Prilly kudu nonton hehe

Bye... mmuaaaah :*

Continue Reading

You'll Also Like

6.1M 318K 73
"Baju lo kebuka banget. Nggak sekalian jual diri?" "Udah. Papi lo pelanggannya. HAHAHA." "Anjing!" "Nanti lo pura-pura kaget aja kalau besok gue...
134K 4.7K 65
Ini tentang haluan aku ya jadi ga sama tentang ikatan cinta yg di tv ya
958K 46.7K 47
Rasa cinta terlalu berlebihan membuat Lia lupa bahwa cinta itu tidak pernah bisa dipaksakan. Rasanya ia terlalu banyak menghabiskan waktu dengan meng...
7.5K 679 25
(𝐏𝐋𝐀𝐆𝐈𝐀𝐓 𝐉𝐀𝐔𝐇-𝐉𝐀𝐔𝐇!!) 𝐉𝐮𝐝𝐮𝐥 𝐬𝐞𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦𝐧𝐲𝐚:𝑨𝑸𝑬𝑬𝑳𝑨 "𝐦𝐞𝐦𝐛𝐮𝐭𝐮𝐡𝐤𝐚𝐧 𝐰𝐚𝐤𝐭𝐮 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐛𝐢𝐬𝐚 𝐦𝐞𝐧𝐞𝐫𝐢...