PERSONAL MESSAGE CALUM AND JOSIE
Calum_Gaskarth: Kak Josh
Josie_Hood: Ya?
Calum_Gaskarth: Mau nanya
Josie_Hood: Nanya apa?
Calum_Gaskarth: Sebenernya gak nanya juga sih
Josie_Hood: -_-
Calum_Gaskarth: Gue minta maaf
Josie_Hood: Minta maaf kenapa?
Calum_Gaskarth: Gara-gara gue lo sama kak Alex marahan
Josie_Hood: Gpp, nanti juga baikan lagi
Calum_Gaskarth: Amin
Josie_Hood: Amin
Calum_Gaskarth: Kak, boleh nanya?
Josie_Hood: Nanya aja
Calum_Gaskarth: Lo sayang banget ya kak sama bang Alex?
Josie_Hood: Kok lo nanya gitu?
Calum_Gaskarth: Kalo gak dijawab juga gpp kok :)
Josie_Hood: Ya pasti sayang lah, kalo gak sayang ngapain kita pacaran
Calum_Gaskarth: [read]
Josie_Hood: Lo message gue Cuma mau ngomongin ini doang? Kirain mau bahas yang lain
Calum_Gaskarth: Yang lain? Emang apa yang lain?
Josie_Hood: Ya apa kek
Calum_Gaskarth: Ngode mulu nih si kakak
Josie_Hood: Takdir, cewe kan bisanya Cuma ngode, tinggal hasilnya aja gimana, kalo cowonya gak peka ya udah itu namanya nasib
Calum_Gaskarth: Cewe ngode, takdir. Cowo gak peka, nasib. Kalo cowo suka cewe yang udah punya pacar namanya apa?
Josie_Hood: Bagus wqwqwq
Calum_Gaskarth: Kak Josh ngakak ew :)
Josie_Hood: Ga boleh ya?
Calum_Gaskarth: Boleh sih, jarang aja gitu liat kamu ngakak :)
Josie_Hood: Pardon, kamu?
Calum_Gaskarth: Sorry keceplosan, maksud gue lo :)
Josie_Hood: Haha gak papa kok nyantai
Calum_Gaskarth: Jadi boleh dong pake aku-kamu?
Josie_Hood: Aku sih nurut aja
Calum_Gaskarth: Oh oke, aku juga nurut kamu aja kok :)
Josie_Hood: Haha
Calum_Gaskarth: Kamu ketawa terus daritadi, awas ati-ati makin cakep loh
Josie_Hood: Cakep? Aku tuh gak ada apa-apanya dibandingkan Bryana, Aleisha sama Chrissy. Kalo diibaratkan, mereka itu peri-peri wings yang ada di Nandos, sedangkan aku Cuma sate keong di angkringan
Calum_Gaskarth: Masa bodo, kamu tetep jadi pizza macaroni di hati aku kok
Josie_Hood: Anjas :)
Calum_Gaskarth: Cie senyum :)
Josie_Hood: Nanti kalo cemberut ditegur lagi?
Calum_Gaskarth: Hehe, iya sih. Aku suka senyum kamu
Josie_Hood: Makasih :*
Josie_Hood: Eh salah emot maksudnya :)
Calum_Gaskarth: Sama-sama kak Josh :*
Calum_Gaskarth: Eh salah juga :*
Calum_Gaskarth: Anjir salah lagi haha
Josie_Hood: Haha sengaja ya?
Calum_Gaskarth: Emang :p kamu lagi ngapain kak?
Josie_Hood: Masih di sekolah nih, bantuin Aleisha ngecap dokumen
Calum_Gaskarth: Mau dibantuin? Oh iya tadi rapat OSIS ya? Sorry tadi aku gak berangkat sekolah kak jadi gak ikut rapat
Josie_Hood: Udah hampir selesai kok. Gak papa, Alex juga gak berangkat
Calum_Gaskarth: Kak Alex juga gak di rumah seharian ini
Josie_Hood: Kemana emang?
Calum_Gaskarth: Gak tau kak
Josie_Hood: Punya temen kek Aleisha tuh bener-bener cobaan berat buat aku
Calum_Gaskarth: Emang kenapa?
Josie_Hood: Dia makan eskrim satu box dan aku yang bantuin dia ngecap gak dikasih
Calum_Gaskarth: Emang kak Leish makan eskrim apa?
Josie_Hood: Coklat
Calum_Gaskarth: Kamu suka eskrim coklat?
Josie_Hood: Banget
Calum_Gaskarth: [read]
.
.
Tidak ada balasan dari Calum, Josie meletakkan ponselnya dan memulai pekerjaannya mengecap dokumen sambil menghela nafas panjang. Sebenarnya dia begitu gusar, perasaannya bingung dan campur aduk.
Setelah beberapa menit terpaku pada kertas-kertas dokumen yang dicapnya, dan yang dicap Aleisha di meja seberang nya. Keheningan yang menyelimuti mereka tiba-tiba pecah oleh suara ketukan pintu.
"Masuk aja, gak dikunci kok," seru Aleisha dari dalam ruangan OSIS. Sedangkan Josie tidak menggubris, dia fokus mengecap.
Pintu terbuka, menampakkan sosok pria memakai baju ¾ lengan dan memakai hoodie abu-abu juga celana skinny jeans hitam panjang membawa sekantong kresek putih bercap Alfamart.
"Calum?" ucapan Aleisha berhasil bikin Josie berbalik dari duduknya menatap sosok tersebut.
"Nganter titipan." Calum nunjukkin kresek Alfamart tersebut ke arah Josie, dia jalan deketin Josie dan berdiri didepan meja Josie. "Nih, katanya pengen eskrim." Ucap Calum lembut sambil meletakan kresek tersebut di atas meja Josie.
"Cie, udah baikan lagi ya? itu pasti eskrim dari Alex kan?" Aleisha menggoda Josie dan Calum.
Josie tercekat, Calum kicep. Mereka berdua gak tau mau ngomong apa. Padahal itu sebenarnya eskrim yang dibeli Calum buat Josie secepat yang dia bisa buat cepet-cepet ngasih dan nganterin ke sekolahan keburu Josie pulang.
"Kok lo tau kita ada disini? Sekolah kan udah sepi. Semuanya juga udah pada pulang." tanya Aleisha ke Calum memecah keheningan.
"Tadi nanya sama pak bon katanya kalian disini." Jawab Calum sambil garuk kepalanya.
"Lo tadi gak berangkat ya? kemana? Eh Alex juga gak berangkat ding. Kalian kemana?" cerocos Aleisha.
"Tadi gue ada urusan kak makanya gue gak berangkat, kalo kak Alex gue gak tau, dia gak di rumah sejak pagi." Balas Calum.
"Udah hampir maghrib, pulang yuk" Josie memotong pembicaraan Aleisha dan Calum. Mereka berdua mengangguk, Aleisha keluar dari ruangan lebih dulu disusul oleh Calum dan Josie dibelakangnya.
"Makasih ya eskrimnya, dua kotak loh gila." Komentar Josie saat setelah ia mengunci ruangan OSIS, jarak mereka dengan Aleisha sudah agak jauh. Karena Aleisha jalan sambil memainkan ponselnya meninggalkan Calum dan Josie.
"Sama-sama kak, apa sih yang gak buat kamu." Sahut Calum sambil tersenyum manis.
Tanpa disangka-sangka, Josie mencium pipi Calum. Membuat Calum menegang, semua bagian tubuhnya menegang termasuk dedeknya juga langsung menegang sehabis dicium sang ketua osis.
"Tanda terima kasih." Ucap Josie tersenyum lima jari lalu berjalan duluan mengikuti Aleisha.
Saat melihat punggung Josie menjauh darinya, Calum memegangi pipinya. Dia mengelusnya sambil menatap punggung Josie didepannya dengan tatapan idiot. "Puji tuhan, rejeki gak kemana."
.
.
.
Di sisi lain, Alex Gaskarth yang saat ini masih menunggu diteras rumah Zack Merrick, menunggu lelaki itu mandi yang katanya 10 menit doang namun sudah berlangsung 30 menit gak keluar-keluar.
"Eh ada kak Alex." Luke tiba-tiba keluar dari rumah sambil menuntun sepeda ontelnya.
"Mau kemana lo?" tanya Alex melihat Luke yang sudah mandi dan setelannya serapi kaya orang-orang yang mau kondangan.
"Mau JLFR kak, ini kan hari jumat." Jawab Luke.
"Eh, emang iya ya?" Alex terlihat baru menyadari kalau hari ini adalah hari jumat.
"Masih nungguin bang Zack ya? Palingan dia lagi coli kak, tinggal aja, mending ikut gue JLFR, kumpulnya di lapangan skate deket rumah kak Aleisha loh." Cerocos Luke semangat.
Alex mengangkat sebelah alisnya sambil membatin, mampus lo Zack adik lo juga mau modusin Aleisha. "Oke, gue ikut tapi gue ngebonceng lo ya." sahut Alex kemudian menaiki sepeda ontel Luke bagian belakang.
"Mau kemana kita?" Luke menyerukan jargon special Dora sebelum berangkat berpetualang.
"Lapangan skate!" sahut Alex semangat.
"Mau kemana kita?" ulang Luke dengan nada yang sama sambil mulai menggenjot ontelnya.
"Lapangan skate!" sahut Alex lagi dan sepanjang jalan mereka berdua terus-terusan seperti itu sampai Farhat Abbas kurus.
Di sepanjang jalan, banyak cabe-cabean yang memanggil-manggil dan menggoda Luke dan Alex yang asyik menikmati pemandangan kota di senja hari. Membuat keduanya risih namun juga tidak keberatan karena cabe-cabean ternyata juga ada yang cantik.
"Hei ganteng, mau kemana? Godain kita dong!"
Luke dan Alex menoleh ke arah kanan, mereka pikir itu adalah cabe-cabean lain yang menggoda mereka, tapi setelah mereka menatap dua sosok dengan dandanan menor itu baik-baik ternyata adalah dua bencong yang juga mengendarai sepeda ontel sambil berboncengan sedang menatap genit ke arah mereka berdua.
"WAAAAAAAAAAA" teriak Luke dan Alex ketakutan. Alex reflek melepas sandal swallow ijo nya dan melemparkannya pada wajah si bencong yang sedang menggenjot.
"Luke, kabur!" seru Alex menarik-narik kaos belakang Luke. tanpa basa-basi Luke menggenjot sekuat tenaga menghindari bencong-bencong yang tadinya suaranya di cempreng-cemprengin tiba-tiba berubah ngebass sambil teriak ke mereka, "WOY BAJINGAN LO!" hal itu membuat Alex dan Luke semakin takut.
Untung saja kedua bencong tadi tidak mengejar mereka, tau-tau mereka sudah sampai di arena skate dekat rumah Aleisha dengan nafas Luke yang ngos-ngosan dan hampir habis.
"Anjir, gue-hahhh-takut-hahh-setangah mati-hahh-sama-bencong-" ujar Luke dengan nafasnya yang terengah-engah.
"Gue juga." Sahut Alex yang langsung turun dari sepeda dan duduk di atas trotoar yang ada di arena skate tersebut.
"Eh kak, itu bukanya kak Josie ya?" Luke menoel-noel bahu Alex dengan tangannya menunjuk ke arah selatan.
Alex mengikuti arah tunjukan Luke dan ia merasa ingin berteriak ketika melihat pacarnya, Josie sedang berboncengan naik motor Calum. Dan parahnya mereka berdua ketawa-ketawa kaya orang yang baru aja jadian.
Alex mencakar trotoar yang ia duduki, mulutnya menggeram dan pengen teriak liat adek dan pacarnya sendiri bahagia diatas penderitaannya.
"Tega lo Josh," lirih Alex sambil gigit bibir bawahnya kencang-kencang.
TBC