Just One Day

By radcpanda

14.3K 597 36

Jeon Naera adalah ibu satu anak. Dia seorang wanita wanita karir yang sangat amat mencintai putranya. wanita... More

Part 1
part 2
part 3
part 4
part 5
part 6
Part 7
part 8
part 9
part 10
part 12
part 13

Part 11

882 46 10
By radcpanda

Jungkook terbangun dari tidurnya, bocah itu masih terpejam meskipun setengah badannya sudah terduduk sempurna diranjang yang tak terlalu besar. Lengannya meraba sisi kanan dan kiri ranjangnya, mencari benda pipih persegi. Setelah dia temukan, menekan beberapa tombol pada benda itu, wajahnya tampak datar, pias, tanpa ekspresi dengan senyum asimetris. Bocah itu turun dari ranjang, dia nampak menggenakan kaos putih tipis dengan celana pendek berwarna gelap. Berjalan dengan gontai memasuki kamar mandi.
Kini Jungkook tampak lebih segar keluar dari pintu berwana abu dengan jas panjang selutut dipadu celana jins biru dongker, Mendongak menikmati pagi yang akan dilaluinya. Jungkook melangkah melewati jalan Arny Janos Utca di Budapest yang terkenal akan deretan toko yang menjual berbagai macam pakaian disetiap etalase. Langkah kakinya terhenti, Dia tertegun melihat gadis kecil yang menarik lengan seorang wanita yang menurut Jungkook itu ibu dari sang gadis kecil, sambil merengek, sepertinya gadis itu menginginkan sesuatu. Dalam hitungan detik, ketika sang ibu gadis itu mengangguk, gadis kecil itu berjingkrak girang, kakinya melopat girang, menengadah pada ibunya dengan tatapan sayang. Hingga sepasang ibu dan anak tersebut hilang dari pandangan bocah yang sedari tadi menatapnya. Jungkook berjalan lagi.
Kakinya mengantarkanya sampai di Heroes Sequre, salah satu tempat bersejarah di Negara ini. Berjalan menyusuri menikmati sore dengan jalanan yang mulai ramai oleh pejalan kaki yang sedang melihat-lihat, atau sekedar menikmati waktu sore mereka dengan orang terkasih. Kembali Jungkook melihat dua orang pria berbeda usia, saling bergandeng tangan. Si pria yang lebih muda menatap si pria paruh baya dengan tatapan kasih. Sekelebat bayangan terputar kembali berputar dalam memorynya.
Paginya selalu berawal dari seperti biasa. Sunyi. Bayangan wanita paruh baya menyiapkan sarapannya kini sudah tak ada. Gurauan sayang yang selalu dilakukan sang ayah setiap harinya, kini sudah berganti menjadi televisi yang menyala tanpa ada yang menontonnya. Harinya sepi, tanpa Ayah dan juga Ibunya.
Mom, let's be happy
Let's not be hurt, not be hurt
Let's be happy, let's be happy
Let's not be hurt yeah, yeah

(♪Working_Jungkook)

"Cut!!!.." teriak seseorang dibalik kamera besar yang dia pegang.
"Ambil moment fotonya. Setelah itu kita ke lokasi selanjutnya" perintah sang sutradara.

***
Suasana pagi dikota Budapest, Hungaria sangat damai dan nyaman jika dimasukkan dalam list liburan anda. Apalagi danau buatannya yang terkenal cukup nyaman, dengan beberapa cafe atau tempat makan dengan suguhan pemandangan tepi danau. Sungguh sangat indah bukan?.
Dari kejauhan tampak seorang pria dengan kemeja biru dipadu celana jinsnya tampak sedang mengamati seorang wanita yang tengah duduk bersantai disalah satu cafe tepi danau. wanita Itu sendiri sedang asyik dengan benda pipih yang sedari tadi dimainkannya, hingga tak sadar tengah diperhatikan seorang pria dari jauh. Pria tadi mendekat, dia mengulum senyum, ada gurat bahagia disana yang terpancar dari sorot matanya.
Kyuhyun duduk tepat didepan wanita yang masih sibuk dengan tab nya. Mengutak-atik benda pipih itu hingga tak sadar ada kyuhyun disana. Lama tak dihiraukan, dengan cueknya pria itu duduk didepan kursi kosong depan wanita tersebut. Selang beberapa menit tangan si wanita meraba meja sampingnya, menggapai snack stik coklat tanpa mengalihkan pandangan dari tabnya. Satu kali dua kali wanita itu terus melakukan kegiatan tersebut, sepertinya sedang asik sekali dan tiba-tiba saja ide jail muncul di otak kyuhyun.
Kening Naera berkerut, sudah ketiga kali stik coklat yang dia makan menjadi kecil dan satu kali makan. Bukannya tadi dirinya harus membagi stiknya dalam tiga kali masukan, baru akan habis. Naera mendongakan kepalanya ingin melihat kardus kecil yang membungkus snack stik coklatnya, tapi alih melihat, matanya terpaku pada sosok pria tampan didepannya. Pria itu menopang dagunya, mengamati Naera dengan senyum jahilnya.
"Sejak kapan kau disini" Mata Naera membola kaget. Kyuhyun meringis memamerkan sederetan giginya, sambil bertopang dagu. Mengaggumi sosok wanita didepannya.
"Sudah satu jam yang lalu" Bahu pria itu mengedik acuh. masih memperhatikan Naera.
Ditatap seintens itu pipi Naera bersemu merah, dia memalingkan wajahnya agar kyuhyun tak dapat melihat mukanya yang memerah. Kembali dia mengambil stik coklat untuk mengalihkan perhatian pria itu. Tapi alih-alih ingin memakannya, dan memasukkan pada mulutnya, pergelangan Naera dicekal oleh kyuhyun, malah dengan cueknya kyuhyun memakan stik coklatnya hingga tinggal separohnya.
"Yak!" Pekik Naera tak terima.
"Apa dari tadi kau juga yang memakannya?" Lagi-lagi kyuhyun mengangguk, mata kagumnya tak akan ia lepaskan dari wanita itu.
"Ish-" Wanita itu memukul lengan kyuhyun jengah. Naera risih melihat kyuhyun dengan tatapan memujanya.
"Ahahah..." akhirnya kyuhyun tertawa, terkikik lebih tepatnya. Melihat muka kesal gadis Wanita yang telah mencuri hatinya.
Naera memutar bola matanya. "Tidak luchu"
"Siapa yang bilang luchu?" Jawab kyuhyun tak mau kalah.
"Kau" tuduh Naera.
"Tidak" kyuhyun menggeleng.
"Kau tadi tertawa kyu-" tukas Naera tak mau kalah.
"Aku hanya tertawa melihat dirimu baru menyadari aku yang memakan stik coklatmu. Apa yang menarik dari benda itu" kyuhyun menunjuk tab Naera dengan gaya congkaknya.
"Apakah selalu seperti ini?"
"Apannya?" Tanya Naera masih tidak mengerti arah pembicaraan pria itu.
"Maksudku apa kau selalu seperti ini, mengabaikan orang-orang disekitarmu?"
Naera tersenyum sinis, dengan sorot mata sayu. "Sepertinya seperti itu, selama ini duniaku hanya kerja dan Jungkook" akunya.
"Sepertinya kau begitu menyayanginya" wanita itu mengangguk mantap. Apa kau juga masih menyayangi ayahnya juga? Batin kyuhyun meringis miris.
Wanita itu menampik tangan kyuhyun yang sudah akan mengambil stik coklat miliknya, matanya melotot marah, sementara kyuhyun memasang cengiran kudanya.
"Kau pelit sekali" rajuknya.
"Ish- kau sudah memakan sebagian kuenya tanpa seijinku" wanita itu mengingatkan.
"Berikan sisanya ini untukku" tunjuk kyuhyun pada stik coklat yang hampir habis. "Nanti aku akan membelikannya untukmu"
"Tidak"
"Oh- tuhan, kenapa wanita ini pelit sekali" kyuhyun mengacak rambutnya frustasi.
"Kau terlihat seperti anak kecil" ucap Naera mencibir.
"Maksudmu?"
"Tidak, lupakan" bahu Naera mengedik, meringis sesat dan kembali pada ekspresi datarnya.
"Hei- maksudmu apa?" Tanya kyuhyun masih tidak terima, pria itu mengguncang tubuh mungil didepannya yang mengacuhkannya, kembali berkutat pada benda pipih miliknya.
"Ya...ya... apa-apa.an ini paman? Kenapa kau berlaku kasar pada eommaku?" Kedua orang tadi mendongak menatap si pemilik suara. Siapa lagi kalau bukan putra dari wanita stik coklat.
Jungkook memicingkan matanya, mendapati kyuhyun masih memegang lengan ibunya tapi setelah itu buru-buru melepasnya.
Kyuhyun yang sempat berdiri karena perdebatan tadi, kini duduk kembali. "Tidak, kami hanya saling ngobrol" tukas kyuhyun cepat.
"Oh- kenapa harus ada kontak fisik juga? Sejak kapan ada peraturan seperti itu?" Sindir Jungkook tak mau kalah. Kini bocah itu menatap Tajam ibunya yang masih terdiam.
Kyuhyun mencubit siku Naera agar wanita itu mau membelanya dari tuduhan putranya. Wanita itu melihat sekilas karena rasa sakit disikunya, memutar bola matanya malas. "Ah tidak, kami hanya sedang bercanda tadi kookie" . Naera memaksakan senyumnya.
Awalnya bocah lelaki itu masih tidak percaya, tapi ya sudalah. Jungkook mengangguk kecil. "Apa kau sudah selesai syutingnya?. Ibu menunggu mu disini dari tadi?" Tanya Naera pada putranya.
Bocah itu menggrutu sesasaat. sebelum akhirnya menjawab pertanyaan ibunya. "Ya, orang dilokasi memberitahuku kau ada disini eomma"
Ini Hari ke dua Jungkook dan Naera di Hungaria, tepatnya Di Budapest. Lokasi pengambilan gambar yang akan dibuat music video album solo Jungkook tak jauh dari pusat kota Budapest. Kota yang masih menyugukan keaslian bangunan jaman dulu ini akan dieksplore di mv Jungkook.
"Lalu bagaimana? Apa akan dilanjutkan sampai sore nanti?" Tanya wanita itu lagi, dia melihat sekilas jam tangan kecilnya. Menatap kembali sang putra dengan senyum maklum ketika mendengar anaknya menggrutu karena pengambilan gambar yang tak sesuai sutradara, dan karena itu Jungkook harus mengulangnya beberapa kali adegan yang sama. Sesekali Naera mengusap lengan anaknya menenangkan.
Kyuhyun melihat interaksi ibu dan anak itu tersenyum. Naera wanita yang baik, buktinya sang putra sangat hormat dan sangat melindunginya. Siapa pria yang beruntung yang dimiliki gadis ini sebelumnya, bukankah Jungkook pernah mengatakan dia tak pernah memiliki ayah?. Apakah dulu wanita ini pernah bertemu pria brengsek yang tidak bertanggung jawab pada dirinya?. Mungkin ia harus mencari tahu akan hal itu. Bukankah ia sudah diberi kesempatan kedua oleh takdir.
Pria yang sudah bisa dikatakan paruh baya, yang duduk sendiri dikursi yang bersebrangan dengan pasangan ibu dan anakwanita itu, yang sukses mengabaikan keberadaanya berdehem. Otomatis kedua orang yang masih asik berbincang tadi menoleh ke arah Kyuhyun.
"Apa?!" Jungkook melotot.
Kyuhyun mencibik. "Ini sudah lewat dari jam istirahatmu" ucap kyuhyun mengingatkan. Pria itu mengikis lengan bajunya, hingga tampak jam tangan miliknya.
Jungkook melihat layar pipih yang dipegangnya sedari tadi. Melihat jam digital dilayar handphonenya. Ah- ternyata memang waktu istirahatnya sudah habis. Dia harus segera kembali.
"Huft- sepertinya begitu" Bocah itu bangkit dari duduknya, menghela nafas malas. "Aku pergi dulu Mom". Naera mengangguk.
"Makan bekal yang tadi eomma titipkan pada assistenmu. Sepertinya masih ada. Karena eomma membuat banyak tadi. Kalau kau butuh sesuatu cepat hubungi eomma". Bocah itu menggerakkan kepalanya sebagi pertanda setuju. Sebelum akhirnya melangkah meninggalkan keduanya.
"Hei bocah, Apa aku boleh mengajak eomma mu?" Tanya kyuhyun sedikit mengeraskan suaranya, bertanya pada jungkook yang masih belum jauh dari mereka.
Awalnya jungkook berbalik sambil memutar matanya, sebelum akhirnya mengangguk kecil dan kali ini benar-benar meninggalkan keduanya.
Kyuhyun tersenyum sumringah, menatap wanita dihadapanya yang tengah menautkan kedua alisnya, dengan mulut yang sedikit menganga.
"Kau gila!" Dengusnya.

***
Hungaria, hanya sebagian kota kecil kota dieropa yang terkenal akan ke indahan aset kuno yang masih terawat sampai sekarang. Budapest adalah pusat dari negara tersebut. Sama halnya dengan wisata eropa pada umumnya yang menyugukan bangunan bersejarah yang masih dimiliki negara-negara di eropa tapi di Budapest ini kita akan disugukan kecantikan negara yang terkenal akan sebutan paris kedua di eropa tersebut tak jauh dari pusat kota. Hingga hanya perlu membeli tiket kendaraan umum untuk mengelilingi kota.
Seperti yang dilakukan seorang wanita dan pria yang masih berdebat menentukan bangunan wisata apa dulu yang akan mereka singgahi.
"Tak usah melihat peta, kita percaya saja pada sopir taxi ini" kyuhyun merampas kertas lebar yang sedang dibaca Naera. Melipat hingga kecil dan memasukkannya pada kantong blazer panjangnya.
Setelah mendapat persetujuan dari Jungkook tadi, yaitu putra dari wanita yang tengah duduk disamping Kyuhyun saat ini, pria itu langsung mengajak paksa wanita tersebut. Melihat keindahan Budapest yang menjadi lokasi syuting music video anak didiknya, sepertinya tidak terlalu buruk. Apalagi ditemani wanita secantik Naera. kenapa kyuhyun jadi mengidolakan ibu satu anak itu sekarang?. Mungkin karena wanita itu menjadi orang tua tunggal selama ini, Super Mom. Ah- dia jadi teringat eommanya juga. Kembali.
Naera yang sedang enak membaca area-area dipeta, langsung berjengkit kaget ketika kyuhyun mengambilnya paksa. Menoleh, berdecak kesal pada pria disampingnya tersebut. Apa maunya sih?. Selalu memaksa, dari mengajak tanpa berbicara dulu dengannya, membuatnya kesal karena perdebatan tiket kendaraan yang akan mereka berdua tumpangi, sampai menjadikan supir taxi yang baru dikenal kyuhyun sebagai guaide mereka. Menyebalkan tidak?.
"Kenapa diam" tanya kyuhyun. Wanita itu melihatnya sesaat tak berminat.
"Terserah kau saja" jawabnya malas.
kyuhyun berbicara dengan supir taxi yang baru dikenal mereka beberapa jam yang lalu, namanya Petter, tentu saja dengan bahasa inggris kyuhyun yang tidak terlalu fasih, wanita itu harus beberapa kali membenarkan ucapanya. Luchu, pria ini masih tetap sama pikir Naera, Seorang pria yang egoisnya masih ada. Naera tersenyum kecut akan kenyataan itu.
Pria bernama Petter itu, yang kira-kira berumur kepala lima, yang juga supir taxi mereka mengantar ke bangunan tua yang mirip kastil besar seperti dicerita dongeng Cinderella. Didepan kastil itu sendiri terdapat jembatan rantai yang amat terkenal, Jembatan Szencheyi dengan patung singa penunggu.
"Ini akan lebih indah jika kalian mengunjunginya pada waktu malam hari" tutur Petter dengan bahasanya.
Kyuhyun mengangguk antusias. Naera memandang sekelilingnya dengan kagum. Matanya berbinar hingga lupa bahwa lengannya kini sudah tertaut, menggandeng lengan pria disampingnya, kyuhyun. Kyuhyun tersenyum sekilas melihat lengan wanita yang dicintainya bergelayut manja padanya. Pria itu sedikit bertanya pada Petter, mengalihkan Naera akan tindakan yang sangat amat membuatnya senang. Demi kebersamaan mereka yang tentu akan bisa diulang dikemudian hari. Ini sangat langka.
"Dari sini hingga ujung jembatan akan nampak berberbeda jika malam. Jutaan lampu akan dinyalakan. Hingga akan terlihat seperti berkelap-kelip" tutur Petter lagi.
"Dapat kesana?" Tunjuk Naera pada ujung jembatan rantai yang terdapat bangun seperti kuil budha.
Petter mengangguk. "Tentu, bukankah asal nama kota ini dari penggabungan kedua bangunan ini". Petter melihat gedung parlemen yang disebut oleh kedua pasangan ini sebagai kastil, melainkan gedung parlemen.
"Apa tak ada acara dokumentasi?". Naera menepuk keningnya, meringis kearah kyuhyun yang mengingatkannya.
"Ayo" ucap wanita itu antusias.
Baik Kyuhyun dan Naera mengabadikan setiap moment mereka dari berfoto sendiri hingga mengambil foto mereka bertiga, jangan lupakan Petter yang sudah mau menjadi pemandu wisata mereka.
Hari ternyata sangat mendukung rencana pria itu. Buktinya malam sangat lama, setiap detiknya dia rasakan banyak bahagia. Perjalanan kedua mengunjungi tempat wisata di Hungaria ini sangat menyenangkan. Ditambaj ini pertama kalinya mengajak gadis itu berkencan. Ya katakanlah begitu, meskipun kedua sudah berumur dan disana juga ada Petter tapi paling tidak ini pengalaman pertamanya bersama wanita yang dia cintai.
"Turunkan kami disebuah tempat makan yang kau sarankan Petter?"
Petter mengangguk sekilas dan tetap fokus pada kemudinya. Sesuai kesepakataan Kyuhyun dan petter akan menghentikan acara menjadi tour guide nya pada pukul tujuh malam. Itu karena jam terbang Petter akan berakhir pada pukul tersebut.
Disinilah Kyuhyun dan Naera diturunkan oleh supir taxi tersebut. Sebuah restoran yang tampak aneh bagi keduanya. Perjalanan menuju kawasan restoran sekitar hampir satu jam dan Wanita itu sempat menyarankan pada Kyuhyun untuk membatalkannya saja karena terlalu lama dan jauh letaknya, lagi pula Naera sudah kelaparan.
"Kau yakin ini tempatnya" tanya Naera sambil menarik lengan baju pria disampingnya. Alis nya mengernyit tanda kebingungan.
Kyuhyun menggumam membenarkan. Sebelum akhirnya dia berbicara. " kata Petter ini tempatnya, dan memang konsep ini yang sedang di usung restoran ini"
Naera meneliti lagi papan nama besar yang ada dihadapannya. 'Bandara Internasional Hungary'. Ini bandara kan?. Bahkan wanita itu sangat yakin ini bandara bukan tempat makan selain tampilan pintu kaca yang sangat mirip di rumahnya pesawat itu, wanita itu juga mendengar dan melihat pesawat yang sedang berlalu lalang di atas kepalanya. Bagaimana dia tidak yakin kalau ini Bandara bukan sebuah tempat makan. Selain ada penjaga pintu yang tersenyum menyambut kedatangan setiap pengunjung.
"Selamat malam" sapa pegawai pria restoran itu dengan ramah.
Keduanya mengangguk dan tersenyum menananggapi.
"Ada yang bisa saya bantu?. Apa anda sudah memesan tempat" tanya pegawai itu lagi.
"Belum" jawab kyuhyun singkat.
Pegawai pria tadi tersenyum sambil mengangguk kecil. "Baikalah, mari silahkan ikut saya"
Keduanya dibawa menuju meja makan yang sudah berjejer apik disebuah landasan pendaratan sebuah pesawat yang sudah tidak digunakan. Letaknya tak begitu jauh dari pintu masuk yang dilewati Kyuhyun dan Naera pertama kali. Tapi meskipun begitu keduanya harus diangkut mobil angkut barang dengan bak terbuka seperti dibandara-bandara untuk mencapai lokasi makan mereka.
Naera hanya bisa berdecak kagum akan konsep restoran yang menurutnya sangat hebat ini. Banyak muda mudi yang sudah bercengkrama dengan pasangannya masing-masing. Menikmati moment mereka dengan deruan suara pesawat yang akan lepas landas maupun yang akan landing, karena lokasi restoran yang hanya beberapa kilo dari Bandara kota ini. Ada juga yang berfoto mengabadikan setiap moment mereka. Atau hanya sekedar berbincang.
Kyhyun berdeham demi menarik perhatian wanita dihadapannya." Kau suka" tanya Kyuhyun. Wanita itu mengangguk cepat antusias.
"Kau senang" goda kyuhyun lagi. Naera mengangguk lagi. Senyum wanita itu tak berkurang sedikitpun seharian ini, sepertinya Naera sangat senang hari ini, hingga rasa lelahnya menguap begitu saja.
"Andai Petter tidak pulang cepat, pasti kita bertiga pasti bisa nonton seperti mereka". Tunjuk Naera pada segerombolan bermacam mobil yang berjajar rapi dengan sebuah layar berukuran 3x5 meter yang menampilkan film yang mereka tonton. Pelayan pria tadi juga merecomendasikan tempat tersebut yang baru ditempat makannya saat ini, berhubung Kyuhyun tak membawa mobil akhirnya mereka berdua memilih tempat makan dengan setting dilandasan pesawat yang menurut mereka juga cukup bagus.
Kyuhyun tersenyum maklum. "Bukankah dinegara kita juga ada"
"Tentu saja beda kyu~" decak Naera sebal. "Sensasinya akan berbeda jika kita dinegara orang"
"Baiklah, kita kesini lagi lain waktu" pria itu mengerling sambil tertawa kecil. Ketika Naera akan menanggapi, dia sadar akan pernyataan Kyuhyun. Ish-
Makan pesanan mereka sudah datang, diantar dan disajikan dengan apik oleh seorang wanita yang berpakaian ala pramugari. Baju lengan pendek dengan belahan rok yang mencapnai pangkal pahanya, yang harus membuat Naera mendelik pada Kyuhyun, karena mata pria itu sampai tak berkedip melihat tontonan gratis yang tersaji.
Mereka berdua memesan GOULAST. Goulash merupakan sup daging yang diracik dengan bumbu paprika dan rempah-rempah lain ala Hungaria yang kemudian disajikan dengan potongan roti. Sangat cocok dicuaca malam di Hungary.
Setelah menghabiskan makanan mereka, keduanya bertolak ke hotel tempat kru dan artis menginap selama di Hungary.
"Thanks, sudah membuatku bersenang-senang hari ini" ucap Naera didepan pintu kamar hotelnya. Wanita itu tersenyum meskipun ada gurat kelelahan yang dilihat Kyuhyun. Pria itu mengangguk menanggapi.
"Jangan sungkan" katanya.
"Ekhmmm" seorang pria berdehem cukup keras dibelakang kyuhyun hingga Kyuhyun langsung berbalik demi melihat pria yang tak bisa dilihatnya, tapi seketika itu juga mata kyuhyun melebar. Jungkook.
"Kalau begini caranya. Ibu tidak boleh keluar dengan Ajushi lagi. Kalian lihat ini jam berapa?" Sindir Jungkook.
Kyuhyun terbatuk untuk memenyamarkan tawanya. Baru kali ini dia kena marah oleh seorang bocah. Kalau orang tua Naera mungkin sangat maklum, seperti cerita seorang pria yang harus mencari alasan yang tepat ketika mengajak gadisnya kencan tapi harus melewati orang tua nya terlebih dulu. Tapi mengingat Naera yang sudah yatim, dan keluarga satu-satunya adalah bocah ini. Sepertinya Kyuhyun juga harus mendekati Jungkook.
"Ini masih sangat sore Nak, bagi umur kami" kyuhyun menyingkap lengan bajunya, melihat jam tangannya, sebelum akhirnya mendongak menatap bocah dihadapnya. "Sudah ah-". Kyuhyun mengacak rambut Jungkook gemas. "Bye" melenggang pergi dengan lambaian tangannya.
"Paman!!!..." teriak Jungkook kesal.

Vote n commentx jgn lp

#cubitpipinyapanda

Continue Reading

You'll Also Like

115K 11.4K 18
Hidup Yelo bagai akara yang tidak pernah dianggap hadirnya. Lahir membawa sandangan sebagai anak haram membuat Yelo ditolak keras oleh dunia. Hidup l...
7.2M 373K 43
⚠️FOLLOW DULU SEBELUM BACA! ⚠️Rawan Typo! ⚠️Mengandung adegan romans✅ ⚠️Ringan tapi bikin naik darah✅ Neandra Adsila gadis cantik yang berasal dari d...
161K 15.7K 67
Takdir kita Tuhan yang tulis, jadi mari jalani hidup seperti seharusnya.
901K 66.6K 71
"You do not speak English?" (Kamu tidak bisa bahasa Inggris?) Tanya pria bule itu. "Ini dia bilang apa lagi??" Batin Ruby. "I...i...i...love you" uca...