FOREVER ✔

By scholaztika

114K 5.5K 229

[Romance Story] Sequel dari kisah cinta Julio dan Agnes di cerita Promise More

Part 2 - Little Angel Will Come
Part 3 - Girls Talk
Part 4 - Two Different Afternoon
Part 5 - I Trust You...
Part 6 - What should I do?
Part 7 - Together...forever
Part 8 - Bright Spot
Part 9 - One Hope
Part 10 - Hello Twins
Part 11 - First War
Part 12 - The War Still Continues
Part 13 - Shine Bright Like the Sun
Part 14 - Truth......or Dare (?)
Part 15 - Wrecked!
Part 16 - BOOM!!!!
Part 17 - Let Me Go......
Part 18 - A Gift for Julio!
Part 19 - I See You, my Sweetheart...
Part 20 - When I See You Again...
Part 21 - Forgive Me.....
Part 22 - Brand New Day
Part 23 - Happy Night
Part 24 - Prince and Princess
Part 25 - cause We are ONE...
Part 26 - The NIGHTMARE
Part 27 - Flying without Wings
Part 28 - Missing You...
Part 29 - Last Day.....
Part 30 - FOREVER

Part 1 - A Small Happiness in the Morning

15.4K 358 9
By scholaztika

Seberkas cahaya menyelusup masuk melalui celah jendela. Menerpa lembut wajah seorang perempuan yang masih terlelap. Begitu pantulan cahaya itu menimpa kedua matanya, reaksi kecil mulai terlihat. Dengan perlahan, Agnes, membuka kedua matanya. Ia menguap. Ditengoknya sang suami yang masih tertidur pulas sedang menghadap ke arahnya. Agnes tersenyum sambil mengusap lembut bibir Julio. Agnes bermaksud untuk bangun, namun kontan ia merasa ada yang aneh dalam perutnya. Mual. Dan tiba-tiba saja kepalanya terasa berputar. Ada sesuatu yang harus ia keluarkan.

"Yailah..." ucap Agnes saat ia menyibakkan selimutnya. Ia baru menyadari dirinya masih dalam keadaan tanpa busana. Setelah semalam melakukan "bed-party" bersama Julio. Masa bodo! Dengan telanjang Agnes berlari menuju kamar mandinya karna perutnya sudah tidak bisa diajak kompromi.

Agnes memuntahkan isi perutnya. Badannya terasa lemas, sampai ia harus bertumpu pada wastafel agar tidak terjatuh. Kepalanya makin berputar. Ia menyalakan kran dan bermaksud untuk membasuh wajah dan mulutnya, sampai perutnya melakukan perlawanan untuk kedua kalinya. Agnes kepayahan. Julio yang mendengar suara Agnes akhirnya bangun. Setelah mengumpulkan nyawanya yang masih terdampar di alam bawah sadar ia pun menyadari satu hal, istrinya tidak ada di sebelahnya dan samar-samar ia melihat ada seseorang sedang berdiri sambil memegangi wastafel.

"Sayang, kamu kenapa?" tanya Julio mendapati Agnes dengan wajah pucat. Sama halnya dengan Agnes, Julio berlari ke kamar mandi tanpa sempat menutup badannya

"Perut aku mual banget, kepala aku pusing..." jawab Agnes dengan suara lemas

"Kamu salah makan? Atau kenapa? Duh, atau masuk angin..atau kamu ada sakit maag?" cerocos Julio membuat Agnes semakin pusing

"Bukaaann, sayang.. Aku juga nggak tau kenapa bisa jadi gini"

"Kita ke dokter sekarang ya.. Aku nggak mau terjadi apa-apa sama kamu" Julio menggendong Agnes dan bermaksud untuk keluar kamar.

"Sayanggg..."

"Apa? Kenapa lagi? Mau muntah lagi?"

"Bukaaannn...."

"Trus kenapa? Ayo bilang dong, sayang.. Kita harus buru-buru ke dokter nih, kamu mau minta apa?"

"Kita mau telanjang pergi ke dokternya?" tanya Agnes membuat Julio berhenti. Ucapan Agnes membuatnya berfikir, dan sesaat kemudian tawa aneh keluar.

"Oiya...lupaaaa" Julio lalu menurunkan Agnes dan mendudukkannya di tepi ranjang. Ia bergegas mengambilkan baju untuk istrinya itu dan memakaikannya. Dengan telaten Julio menutupi badan Agnes, dan setelah beres ia pun juga berpakaian

"Masih mau muntah nggak?" tanya Julio dan Agnes hanya menggeleng. Julio meraih kembali badan Agnes dengan sekali gerakan dan membawanya ke dokter.

Sedari turun dari mobil hingga masuk ke dalam ruangan dokter, Julio selalu menggendong Agnes. Ia tidak membiarkan istrinya untuk berjalan karna takut akan makin lemas dan malah pingsan. Julio menanti dokter yang sedang melakukan pemeriksaan pada Agnes. Ia memainkan jarinya diatas meja menandakan kepanikannya yang luar biasa. Hampir sepuluh menit, akhirnya dokter menyibakkan tirai dan Julio segera memapah Agnes untuk turun dari ranjang.

"Istri saya kenapa, Dok? Tidak ada masalah serius kan?" Dokter yang mengamati reaksi berlebihan Julio malah menanggapinya dengan senyuman. "Kok Dokter malah senyum sih? Apanya yang lucu, Dok?"

"Bapak yang lucu.." jawab wanita yang ditaksir sekitar berusia empat puluh tahunan yang memiliki wajah bersahaja khas seorang ibu, ia melepaskan kacamatanya plusnya. Julio yang mendapati jawaban aneh dari sang Dokter, makin bingung

"Kok saya lucu sih? Saya serius, Dok, istri saya kenapa?"

"Kalian ini pasti pengantin baru ya?"

"Iya, kami baru menikah tiga bulan yang lalu. Memangnya ada apa, Dok?"

"Pantas saja.. Reaksi ini sudah sering saya jumpai pada pasangan muda lainnya. Kalau boleh saya tahu, apakah bulan ini Ibu sudah mendapatkan menstruasi?" tanya Dokter pada Agnes. Agnes mencoba mengingat sesuatu.

"Harusnya sekitar dua minggu yang lalu, Dok, tapi sampai sekarang belum ada tanda-tanda" jawab Agnes setelah itu.

"Baik, kalo begitu saya mau mengucapkan selamat kepada Bapak dan Ibu..." ucapan Dokter membuat Julio dan Agnes saling tatap dengan pandangan penuh selidik

"Selamat atas apa?"

"Sebentar lagi, kalian akan menjadi orang tua..."

"Orang tua? Maksudnya?" tanya Julio masih belum paham. Otaknya memproses, dan setelah sambungan kabel-kabel diotaknya bersatu "Jadi.......istri saya????" teriak Julio girang. Dokter mengangguk, mengiyakan apa yang ada di pikiran Julio

"Jadi saya hamil, Dok?" ucap Agnes tak kalah kagetnya. Binar matanya menampakkan kebahagiaan yang begitu hebat. Julio langsung mendekap Agnes dengan erat dan menciumi kening Agnes.

"Usia kandungan Ibu Agnes masih tiga minggu, jadi harus benar-benar dijaga dengan baik ya.. Jangan terlalu capek, dan ini saya berikan resep untuk vitamin yang harus diminum setiap harinya. Jika masih mual dan pusing itu reaksi normal dari kehamilan yang masih berusia muda. Jadi jangan kaget ya"

"Terimakasih, Dok.. Kalau begitu kami permisi dulu" Julio merengkuh Agnes dan keluar dari ruangan Dokter setelah menerima resepnya.

"YEAH! I WILL BECOME A DADDY!!!!" seru Julio begitu berada di luar klinik. Ia menari bak orang gila membuat Agnes tertawa melihatnya. Beberapa orang yang melihat tingkah konyol Julio pun melakukan hal yang sama dengan Agnes

"Sayang, udah ah... Banyak yang ngeliatin kamu tuh. Malu!"

"Biarin aja, aku bahagia banget hari ini, yang... Sebentar lagi kita bakalan punya baby!" Julio semakin gila. Ia menghampiri sepasang bapak dan ibu yang sedang duduk di sebuah bangku sambil mengatakan bahwa ia akan menjadi seorang ayah. Hal itu memancing tawa dari kedua orang tersebut. Agnes yang malu dengan tingkah Julio segera menarik suaminya itu dan masuk ke mobil.

"Pokoknya mulai hari ini kamu nggak boleh ngelakuin pekerjaan rumah lagi, biarin itu semua jadi urusan Bibi, kamu harus diem aja di rumah dan istirahat..Oke?"

"Sayang, kamu berlebihan ah... Masa aku harus diem terus? Kan bosen?"

"Aku nggak mau kamu sama baby kita kecapekan, sayang.. Nurut ya?"

"Justru kalo kebanyakan diem ntar malah sering ngerasain mualnya, aku selama ini udah bosen di rumah terus sejak aku berhenti kerja, masa sekarang ditambah nggak boleh ngapa-ngapain sih" Agnes manyun. Sudah sejak dua bulan yang lalu Agnes berhenti dari pekerjaannya, selain karna permintaan Julio agar Agnes menjadi ibu rumah tangga seutuhnya, itu juga karna keinginan Agnes yang ingin sepenuhnya mengabdi untuk keluarga kecilnya. Namun seiring berjalannya waktu, rasa bosan melanda Agnes, ia sempat meminta kepada Julio untuk kembali ke pekerjaannya, tapi Julio menolaknya. Bukan terlalu mengekang kebebasan Agnes, Julio hanya ingin mereka berdua tidak sama-sama disibukkan dengan pekerjaan yang nantinya akan mengganggu quality time diantara mereka. Cukup Julio saja sebagai kepala rumah tangga yang bertanggung jawab atas semuanya. Ia ingin hidup mandiri bersama Agnes, apalagi sekarang ia dan Agnes sudah menempati rumah baru hasil kerja keras Julio dari bisnis restorannya.

"Yaudah, tapi nggak boleh yang berat-berat ya.."

"Iyaaaa, bawel...." jawab Agnes sambil mencubit gemas hidung Julio

"Makasih ya, sayang..." ucap Julio sambil meletakkan tangannya di perut Agnes yang masih datar "Ini adalah hadiah terindah yang kamu berikan dalam hidup aku. Dia akan menjadi harta terbesar kita"

"Hidup kita akan makin lengkap dengan kehadiran malaikat kecil ini" Agnes membelai wajah Julio. Julio mendekatkan dirinya dan mengecup lembut kening Agnes.

"Kita pulang ya.. Aku nggak sabar kasih kabar bahagia ini ke Ayah sama Bunda" Julio memakaikan seat belt pada Agnes

Agnes menunjukkan reaksi mual dan mau muntah..lagi....

"Sayang, kamu mual lagi? Duh, mau muntah lagi ya? Kita turun dlu cari kamar mandi ya..." Julio buru-buru melepas seat belt Agnes. Wajahnya mendadak berubah panik.

"Bercandaaaaaaa...." jawab Agnes dibarengi dengan tawa puas karena sudah berhasil mengerjai Julio. Julio gantian manyun, dan ia pun mencubit kedua pipi Agnes

"Kamu yaaa..."

"Sakit, yang.... Ihhh.."

"Eh, maaf maaf...." Julio melepaskan kedua tangannya dan mengusap-usap wajah Agnes

"Pengen bubur ayam...." ucap Agnes kemudian

"Cieee udah mulai ngidam ya.. Jadi baby minta makan bubur ayam? Oke deh, ayokk!" Julio menyalakan mobilnya dan melaju pergi.

Continue Reading

You'll Also Like

2.4M 206K 94
RANKED #1 CUTE #1 COMEDY-ROMANCE #2 YOUNG ADULT #2 BOLLYWOOD #2 LOVE AT FIRST SIGHT #3 PASSION #7 COMEDY-DRAMA #9 LOVE P.S - Do let me know if you...
7M 145K 37
Highest Ranking - #1 in Forbidden Romance Highest Ranking - #1 in Love Highest Ranking - #2 in Forever Highest Ranking - #7 in Mature Highest Rankin...
226M 6.9M 92
Officially now a series! Watch it for free on MediaCorp's Youtube Channel- MediaCorp Drama. ...
7.3M 204K 22
It's not everyday that you get asked by a multi-billionaire man to marry his son. One day when Abrielle Caldwell was having the worst day of her life...